Lily membuka handle pintu kamar Lizard sembari membawa sebuah paket berbungkus kertas berwarna biru tua.
Lily terkejut mendapati Lizard hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya. Lizard terlihat santai memakan salad dengan sumpit sembari memainkan ponselnya.
"Maaf.." kata Lily memalingkan wajahnya.
"Hmmm..kau tidak bisa mengetuk pintu? Bagaimana kalau aku sedang telanjang? Apa kau juga akan memandangi tubuh ku?" kata Lizard masih sambil memakan salad di piringnya.
"Tadi sore aku menerima paket untuk mu"Lily meletakkan paket itu di meja dekat Lizard.
Sekilas Lily melirik tato besar di punggung Lizard. Ia juga memperhatikan bekas luka yang mulai sembuh di lengan laki-laki itu.
"Ada yang ingin aku tanyakan" kata Lily memberanikan diri.
Lizard memasang wajah tidak peduli. Ia meraih kaos polos berwarna hitam dan mengenakannya di hadapan Lily.
"Soal apa?"
"Aku dengar kau dulu sekolah kedokteran lalu kenapa kau tidak menjadi dokter seperti ayah mu?"
Lizard terdiam sejenak, ia memutar tubuhnya dan mendekati Lily.
"Dengar dokter aku ini penjahat kau tahu? Tapi aku paling tidak bis melukai wanita, apa lagi gadis ringkih seperti dirimu yang terbiasa berusaha keras menyelamatkan nyawa orang. Jadi jangan mencoba mencampuri urusan ku! Kau mengerti?!"
Lily sudah memancing kemarahan Lizard jadi ia lebih memilih menyelesaikan pembicaraannya dan segera keluar dari kamar itu sebelum sesuatu mengancam keselamatannya.
Setelah Lily keluar dari kamarnya, Lizard segera membuka paket di hadapannya. Ia merobek bungkus paket itu dan isinya adalah senpi yang ia pesan dari temannya.
***
Lily membuka ponselnya dan mendapati sebuah pesan singkat.
Aku akan kembali besok, temui aku di bandara.-Nicolas-
Membaca pesan itu senyum Lily mengembang. Nicolas adalah sahabat nya sejak kecil yang selama beberapa tahun belakangan tinggal di kota yang lebih jauh karena tugasnya sebagai polisi.
Paginya seperti biasa Lizard sudah tampak rapi dengan stelan jasnya. Wajahnya masih sama seperti orang sedang marah.
Makanan dan minuman di hadapannya sama sekali tidak di sentuh. Berbeda dengan Lily yang sarapan dengan wajah riang dan terlihat bahagia.
"Lizard nanti siang aku mau ke airport menjemput seorang teman, apa boleh?"
"Hmmm..."
"Kalai begitu aku pergi dulu ke rumah sakit".Lily meraih tas tangannya dan bergegas keluar rumah. Ia menyapa Tim yang berada di halaman sedang memanasi mesin mobil dan menunggu Lizard.
"Tim..."
"Iya tuan?"
"Kau lihat senyum ceria gadis bodoh itu? Nanti sore dia akan ke airport kau selidiki siapa yang akan Lily temui disana"
"Baik tuan"
"Kita berangkat sekarang"
Lizard mendirikan perusahaan besar bernama Vc corporation. Ia mengelola berbagai usaha besar diantaranya impor dan tambang.
Seharian ini ia akaan disibukan dengan peninjauan proyek tambang yang sedikit bermasalah.
Didalam mobil Lizard membuka ponselnya dan memandangi foto Meri dan Lily yang kemarin pergi bersama.
Difoto Meri dan Lily tampak tertawa lepas. baru kali ini Lizard melihat adiknya Meri bisa terlihat seceria itu.
Good job dokter kau membawa perubahan kecil untukku.
"Tuan kita akan ke lokasi tambang atau ke kantor dulu?"
"Langsung kelokasi saja Tim, aku ingin lihat siapa saja yang membandel mempertahankan lahan mereka"
Mobil Lizard tiba di lokasi tampang tidak jauh dari pedesaan. ada beberapa warga yang mempertahankan lahan mereka dan tidak mau menjualnya pada VC Corporation.
"Nego sekali lagi dan tawari Medika dua kali lipat. Aku akan pakai cara halus dulu sebelum menggunakan kekerasan"
Tim mengangguk patuh seraya membuka pintu mobil untuk Lizard.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Sweet Girl
jangan lah ... pakai kekerasan...
2023-08-18
0
Renireni Reni
apaksh lizard ce.buru?
2023-05-18
1