Lizard baru saja tiba di rumah dan langsung menuju ruang kerjanya. Ia tidak peduli dengan Lily yang menunggunya di ruang tengah.
Mood Lizard sedang tidak bagus, lebih baik aku bertanya besok saja padanya.
"Dokter Lily bisakah saya minta tolong?" Tim muncul menemui Lily.
"Iya Tim ada apa?"
"Tuan Lizard terluka dan tidak mau di bawa ke rumah sakit jadi bisakah anda mengobati lukanya?"
"Lizard terluka?"
Apa peduliku kalau dia terluka. tapi...aku seorang dokter seharusnya memang aku menolongnya.
Setelah berdebat dengan pikirannya sendiri akhirnya Lily mengambil tas kerjanya. Ia memasuki ruangan kerja Lizard di ikuti Timoti.
Tadi di luar Tim sempat memperingatkan Lily untuk tidak banyak bicara apa lagi bertanya dulu dengan Lizard.
Lily diam seribu bahasa ia mendekati Lizard yang duduk bersandar kursi kerja. Wajahnya tampak menegang dan terkesan garang sekali.
Lily mengamati telapak tangan Lizard yang terluka dan berdarah. darahnya menetes kelantai dan Lizard hanya mematung tanpa mencegah darah itu supaya berhenti mengalir.
Kemarin dia terluka di bagian lengan, sekarang di telapak tangan. Memangnya apa sih pekerjaannya? seram sekali!
"Apa yang kau lakukan?" Suara bariton yang khas terdengar dari mulut Lizard.
Lily terkejut dan tidak jadi menyentuh tangan Lizard yang terluka.
"Tim meminta ku untuk mengobati luka mu"
"Tidak perlu! pergi!"
"Tapi..."
"Aku tidak memerlukan bantuan mu atau bantuan siapapun!"
Lizard menatap tajam mata Lily hingga gadis itu ketakutan.
"Baik aku pergi" Lily berjalan keluar ruangan kerja Lizard.
"Memangnya siapa yang peduli kau mau terluka atau tidak? sombong sekali tidak mau di obati ya sudah kenapa mesti marah-marah! dia pikir siapa dia?!"
Lily terus ngedumel sembari berjalan menuju kamarnya.
***
Paginya Lizard sudah tampak seperti biasanya meski wajah dengan jambang tebalnya itu masih terlihat gahar tapi dia sudah tidak marah-marah seperti semalam
Lily melirik tangan Lizard yang terluka , rupanya dia mengobati lukanya sendiri.
Bagus kau kan pernah menjadi calon dokter jadi aku rasa jika kau mengobati lukamu sendiri itu tidak mengherankan...
"Tuan Lizard ada telepon" Tim mendekat dengan canggung ke arah Lizard yang sedang menikmati sarapan.
"Siapa?"
"Emmm...dari...." Tim tampak gelisah. Lily memandangi Tim yang nampak kebingungan.
Lizard juga memandang Tim seolah ingin menelannya bulat-bulat.
"Dari nona Rachel tuan" kata Tim ragu dan meletakkan ponsel itu di hadapan Lizard.
Lizard tampak marah dan membanting ponsel itu ke lantai. Lily sampai kaget dan berdiri dari duduknya.
Ada apa dengannya sepagi ini sudah menakuti orang saja!
Lagi pula siapa Rachel? kenapa dia bisa marah sekali ketika mendapat telepon dari Rachel?
Berbagai pertanyaan berkecamuk di benak Lily. Jiwa detektif nya meronta minta di puaskan dengan jawaban dari pertanyaan ya tadi.
Lizard tetap diam dan berjalan pergi menuju mobilnya yang terparkir di halaman.
Ia mengendarai mobil itu dengan kencang sementara Timothy di tinggal begitu saja oleh Lizard.
"Tim sebenarnya ada apa dengannya?"
"Maaf dokter, saya tidak berani menjawab lebih baik anda tanya sendiri pada tuan Lizard"
"Bertanya padanya sama saja sedang mengajak seekor singa untuk berdialog dari dekat. bisa-bisa aku di mangsa nanti"
"Bagus jika anda memahami tuan Lizard jadi sebaiknya anda tidak penasaran dengannya dokter"
Lily mendelik memandang Tim lalu berjalan pergi. Ia mengambil tas kerjanya dan bergegas berangkat ke rumah sakit. Hari itu Lily ada jadwal praktek sebelum siang.
***
Di tempat lain Lizard sedang menemui seorang gadis cantik.
Ia mencekal tangan gadis itu seraya mendorongnya ke dinding.
"Apa mau mu?" bisik Lizard di telinga sang gadis.
"Aku ingin melihat mu, aku dengar kau menikah jadi aku ingin memastikan jika kau telah melupakan aku" kata gadis itu.
"Rachel...kau wanita angkuh yang aku benci!" kata Lizard hampir menggigit dagu Rachel karena marah.
Sejak remaja Lizard tergila-gila pada Rachel tapi Rachel terkesan mempermainkan cinta Lizard.
Kini setelah sekian lama Rachel kembali dalam kehidupan Lizard dan mengganggu perasaannya.
"Aku dengar istrimu seorang dokter, apa kau tertarik padanya?"
Lizard melepas tangan Rachel yang ia genggam sejak tadi.
"Jangan membawa dia dalam masalah kita, aku hanya ingin kau berpikir Rachel, Kau menolak ku dan aku terpaksa menikahi wanita lain! apa kau bisa bayangkan bagaimana aku tersiksa?!"
Rachel memeluk Lizard sedangkan Lizard hanya terdiam mematung. Biasanya ia akan merasa seperti orang kesetrum saat Rachel memeluknya tapi kali ini ia merasa biasa saja.
"Lizard maafkan aku, aku harus mengejar impianku sayang...jadi aku mengorbankan cinta kita lagi pula papa mu tidak setuju dengan hubungan kita" kata Rachel tanpa dosa.
Lizard jengah ia mendorong sedikit tubuh Rachel lalu berjalan pergi menjauh dari gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Renireni Reni
byk penasarannya aq...sperti lily
2023-05-18
0
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
lizard terluka krn apa ya thor?
2022-11-08
1