Part 05

Lizard mencoba mengenakan kemejanya sambil menahan nyeri di lengannya. Susah payah ia melakukannya dan tidak bisa.

"Tim..." tidak ada jawaban, Timoti rupanya sedang keluar rumah.

"Timotii!" panggilan Lizard semakin keras karena jengkel.

"Timoti sedang keluar rumah, apa yang kau perlukan?" tanya Lily yang berdiri di ambang pintu kamar Lizard.

Lizard terdiam tidak mempedulikan Lily. Ia gengsi saja jika harus meminta bantuan gadis itu.

Lily berjalan mendekat dan meraih kemeja milik Lizard.

"Biar aku bantu, kau kesulitan memakainya bukan?"

Lizard masih diam dan menatap kesal pada Lily.

"Aku tahu kau juga tidak meminum obat anti nyeri yang ku berikan kemarin"

Lizard terlihat seperti anak kecil yang ketahuan berbohong.

"Ayo cepat pakai kalau tidak mau yasudah aku akan pergi" Baru mau melangkah Lizard menahan lengan Lily.

Akhirnya urusan memakai kemeja dan jas sudah beres.

"Minum ini dan jangan bandel" Lili meraih dua butir obat di laci dan menyerahkannya pada Lizard. Ia menuangkan segelas air putih lalu pergi meninggalkan kamar Lizard.

Hari itu Lily tidak ada jadwal praktek di rumah sakit. Ia sudah ada janji dengan Meri akan pergi ke pusat perbelanjaan.

"Mau kemana dokter? Kau tidak ada praktek hari ini! Kenapa tidak membersihkan rumah malah mau keluyuran?"

"Membersihkan apa lagi? Rumah ini sudah sangat bersih lagi pula aku ada janji dengan adik kesayangan mu untuk menemaninya ke pusat perbelanjaan. Jika kau tidak suka aku akan membatalkannya"

"Kau memang pintar! Pergi dan kembali sebelum aku pulang bekerja!"

"Oh ya boleh aku tanya satu hal?" Lily menahan langkah Lizard.

"Kau bilang benci pada ku tapi kenapa kau selalu ingin melihatku di rumah saat kau pulang bekerja? Apa itu tidak membuat mu semakin stress?"

"Kau ini gadis bodoh yang bisa di kerjai kapan saja jadi kau membuat ku terhibur dengan wajah ketakutan dan penasaran mu itu Lily!"

Lily gunpat dalam hati dan membiarkan Lizard pergi di iringi Tim.

Lihat saja nanti aku akan membalas mu Lizard kau seperti monster!

Siang itu jadilah Lily menjemput Meri di rumah tuan Rud. Mertuanya itu sedang tidak di rumah karena berada di VC hospital.

"Meri kau cantik sekali" kata Lily yang langsung mendekati Meri.

"Terimakasih Lily kau juga cantik sekali, lihatlah rambut mu indah"

"Ah sudahlah ayo kita pergi"

"Kita akan di antarkan sopir karena Lizard ingin kau selalu aman"

"Benarkah kakakku bilang begitu?"

"Iya.."

"Aku rasa kakakku ingin kita berdua yang selalu aman"

Lily tersenyum kecil ia tidak lagi membatah Meri. Keduanya langsung meluncur ke pusat perbelanjaan.

Lily mendorong kursi roda otomatis milik Meri. Seharusnya tanpa di dorong pun kursi itu sudah ada kendalinya pada tombol bagian kanan.

"Kita ke toko aksesoris ya aku ingin membeli jepit rambut" kata Meri.

"Baiklah aku juga ingin membeli jepit rambut"

"Lily ini bagus tidak, bagaimana kalau kita beli kembar?"

"Kembar? Itu lucu sekali boleh juga"

Keduanya asyik menghabiskan waktu bersama di pusat perbelanjaan dan memborong belanjaan kedalam kantung-kantung besar.

"Oh ya biasanya dengan siapa kau pergi kemari?"

"Kak Lizard"

"Lizard mau mengantarkan mu membeli barang-barang seperti ini?"

"Benar meski terkadang kak Lizard mengomel padaku jika aku terlalu lama memilih. pernah ia langsung menyuruh Tim untuk memborong semuanya saking marahnya padaku"

Lily tidak menyangka jika Lizard begitu menyayangi Meri. Dilihat dari tampang dan sikapnya yang menyebalkan ternyata ia masih memiliki sisi lain yang Lily belum ketahui.