Lily memandang nama yang tertera di meja kerjanya.
"Suster siapa yang mengganti nama di meja saya?"
"Oh dokter Rud yang meminta nya dok"
Lily terdiam dan malas ambil pusing. Ia menjalankan prakteknya siang itu. Pasiennya sudah mengantri menunggu untuk di obati.
***
Sementara di kediaman Lizard...
"Bos ini dia orang yang berani membocorkan dokumen penting kita" Tim menyeret seorang pria memasuki ruang bawah tanah.
"Hmmm sungguh bernyali! Menarik sekali ! Aku ingin tahu siapa yang menyuruh mu?"
Pria itu gemetaran dan berkeringat. Wajahnya memucat karena pelipisnya di tempel pucuk senpi.
"Tapi tenang aku tidak akan menghabisi mu, aku sudah tahu siapa yang menyuruh mu tanpa kau harus mengaku!"
"Tim lakukan tugas mu, lalu kirim dia ke rumah sakit tempat istriku bekerja. Pastika dokter Lily sendiri yang memeriksa kondisi kacung ini"
"Baik tuan Lizard"
Lizard tersenyum dan mengenakan kacamata hitamnya. Ia berjalan menuju mobilnya untuk pergi ke VC Hospital.
Akan sangat menyenangkan jika aku melihat reaksi gadis bodoh itu! salah besar jika dia menantang Lizard Van Camont!
Siang itu dokter Lily mendapat seorang pasien dengan luka parah di tubuhnya.
"Dokter bagaimana?"
"Kenapa dia bisa terluka seperti ini?! Apa yang terjadi padanya? siapa yang membawanya kemari?"
"Aku yang membawanya kemari dokter" Tim muncul di hadapan Lily.
"Tim? kau membawa pria ini? kenapa dia bisa terluka separah ini?"
"Itulah akibatnya jika berani berkhianat dengan tuan Lizard" kata Tim dingin dan tenang.
Lily bergidik ngeri memandang Tim lalu menyaksikan pria yang kesakitan di atas ranjang rumah sakit.
"Apa yang telah kalian lakukan?! Dia bisa mati Tim! suster cepat siapkan pasien, kita akan adakan operasi"
"Baik dokter"
Lizard sekejam ini kau padanya, aku tidak mengerti.
"Tim, aku akan melaporkan kalian pada polisi!"
"Silahkan dokter"
"Lihat saja aku tidak main-main!"
"Baik dokter"
Lily menghela napas ia mengomel pada Tim sembari berjalan ke ruang prakteknya untuk berganti baju. Ia harus segera menangani pria sekarat yang di bawa oleh Tim.
Ponsel Tim berbunyi itu adalah telepon dari Lizard.
"Apa Lily sudah memeriksa korban kita?"
"Sudah tuan sekarang dokter Lily sedang berada di ruang operasi"
"Apa yang dia katakan?"
"Sepertinya dokter Lily marah pada anda, sedari tadi ia mengomel akan melaporkan anda ke polisi"
"Hahaha! Bagus Tim, dasar gadis bodoh dia pikir dia siapa akan melaporkan ku ke polisi!"
"Lalu bagaimana tuan?"
"Tunggu Lily pulang dan antarkan dia padaku, aku akan mengatakan dimana lokasi ku nanti"
"Baik tuan Lizard"
***
"Aku mau di bawa kemana?!" tanya Lily kesal saat Tim memaksanya turun dari mobil.
"Tuan menunggu anda di dalam"
"Tempat apa ini?"
"Seperti yang anda lihat dokter, ini restoran"
"Apa yang kalian rencanakan?"
"Tidak ada dokter"
Lily mengikuti langkah Tim memasuki restoran bergaya barat yang mewah.
Di sebuah meja khusus VVIP Lizard terlihat duduk tenang masih dengan stelan jasnya.
"Oh kemari sayang....." Lizard melirik tajam ke arah Lily.
Rasanya ketakutan muncul di benak Lily ketika melihat restoran itu kosong dan hanya mereka bertiga disana.
"Kau mau apa?!"
"Sttttt..... tenang sayang jangan berteriak begitu kau menakutiku" Lizard menahan tawanya.
Tim menarik kursi dan mempersilahkan Lily duduk.
"Siapkan menunya, istriku yang cantik sudah tiba dan akan makan malam bersama ku. Bukan begitu sayang?"
Lily jengah dengan pria dihadapannya.
Tim memanggil kepala chef di restoran itu yang merupakan teman dari Lizard.
"Daniel perkenalkan dia istriku dokter Lily"
Pria bernama Daniel itu tersenyum ramah. Ia meletakan menu yang sepertinya istimewa di hadapan Lily.
"Terimakasih Daniel aku yakin istriku senang dengan masakan mu ini"
"Ayo sayang kau pasti lapar setelah mengobati pasien mu yang aku kirim tadi"
Lili menatap tajam ke arah Lizard rasanya ia ingin menggigit Lizard hingga pingsan.
Tanpa Lily sadari ia malah tertawa setelah berkhayal menggigit Lizard dan Lizard hampir mati.
"Kenapa kau tertawa?! Apa kau sudah gila?!"
"Apa kau takut dengan orang gila?" Lily membalik keadaan ia berhasil mengintimidasi Lizard. Itu menurutnya.
Lizard diam dan memakan steak di hadapannya.
"Hmmm enak sekali bukan?" Lizard mengawasi Lily yang makan dengan wajah ceria.
"Daging apa ini? sepertinya aku belum pernah memakannya?"
"Itu adalah daging pilihan sayang"
"Daging pilihan?"
"Benar sayang aku memilih korban ku dan mengambil sedikit bagian dari mereka untuk di masak menjadi makanan"
Lily terdiam dan meletakkan sendok nya dengan gemetar. Wajahnya memucat dan tiba-tiba ia ingin muntah.
Lily histeris tidak karuan di hadapan Lizard. Ia tidak bisa mengendalikan dirinya.
"Kau bukan manusia Lizard! Kau kejam sekali!"
"Hei Lily!" Lizard berdiri dari duduknya dan meraih pergelangan tangan Lily karena gadis itu seperti orang gila mengamuk tidak jelas dan ketakutan.
"Lily! Diam!" Lizard kehabisan akal menenangkan Lily.
"Aku hanya mengerjai mu gadis bodoh! daging itu hanya daging sapi biasa. Apa yang kau pikirkan?! sudah cukup!"
"Tim bawa dia ke mobil"
Lily berlari dan menubruk tubuh tegap Lizard. Ia menjambak rambut Lizard dan memukul dada pria itu.
"Hei apa yang kau lakukan?!"
"Aku tidak akan mengampuni mu Lizard jika kau menipuku seperti tadi!"
Lizard tersenyum dan merapikan rambutnya. Wajah tampannya terlihat puas setelah membuat Lily ketakutan dan hampir jantungan.
"Baiklah aku takut sekali dengan ancaman mu dokter! Sekarang ayo pulang masih ada kejutan di rumah"
"Lizard sudah cukup aku mohon jangan mengerjaiku lagi" Lily menangis sembari memelas pada Lizard yang duduk di sampingnya.
Mobil membelah jalanan kota, Lizard berkonsentrasi mengemudi tanpa menghiraukan Lily yang merengek.
Di belakang mobil Lizard ada Tim yang mengikuti dengaan mobilnya.
"Lizard apa salahku?"
"Kau tanya apa salah mu? Aku pikir kau gadis pintar dokter. Tapi kau tidak tahu apa salah mu?"
"Pernikahan ini adalah keinginan ayah mu, aku tidak bisa mengelak kau pasti mengerti kenapa aku tidak bisa menolak nya bukan?"
"Lily ....aku gemas sekali pada mu!"
Lizard menghentikan mobilnya di halaman rumah. Ia menarik Lily menuju rumah. Lily mencoba bertahan tidak mau berjalan. Tapi Lizard mengangkat tubuh Lily dengan mudahnya.
Ia menggendong Lily menuju kamar nya di lantai dua.
Dengan kasar Lizard melempar tubuh Lily ke atas ranjang.
Satu per satu Lizard melepas bajunya. Sekarang nampak tubuh Lizard yang kekar tapi tidak berlebihan.
"Apa mau mu?" Tanya Lily ketakutan dan duduk di ujung ranjang.
"Bukankah kita sudah menikah?"
"Kau jangan macam-macam Lizard! Ingat perjanjian kita?! Kau bilang kau tidak berniat menyentuhku!"
"Tapi aku berubah pikiran sepertinya akan menyenangkan jika aku bermain-main dengan mu. Bagaimana menurut mu sayang?" Lizard mendekatkan wajahnya ke wajah Lily. Aroma wangi rambut Lily membuat Lizard senang.
"Jangan berani menyentuh ku!" Lily menarik rambut panjangnya dari genggam Lizard.
"Tenang sayang kenapa panik? Aku hanya mencium rambut mu yang indah"
"Kau sudah gila Lizard!" Lily bergegas berlari dan pergi dari kamar Lizard.
Pria itu hanya menggertaknya. Lily tahu Lizard tidak akan menyentuhnya Karen ia tidak mencintai Lily. Lagi pula mereka sudah ada perjanjian hitam di atas putih.
Lily menyalakan air ke bathub dan mengisinya dengan sabun cair. Ia ingin berendam setelah ketegangan yang terjadi padanya.
Semua karena Lizard, pria aneh yang sungguh misterius. Lily melepas seluruh pakaiannya dan berendam di bathtub.
Air hangat membuatnya rileks tapi itu hanya sesat karena tiba-tiba Lizard muncul di hadapannya.
Pria itu seperti hantu yang setiap saat bisa muncul dimana-mana.
"Dokter biasakan mengunci pintu jika kau sedang mandi"
Lily mengutuki kebodohannya ia lupa mengunci pintu kamar.
Bagaimana ini batin Lily , jarak Lily dengan handuk cukup jauh.
"Kenapa panik sayang? kau mau aku membantu menggosok punggung?"
"Tidak perlu! Menjauh dari ku Lizard!"
"Baik...baik sayang jangan berteriak seperti itu" Lizard tertawa senang. Ia tidak menyangka mengerjai Lily ternyata bisa sangat menyenangkan dan membuatnya terhibur.
Lizard duduk di pinggiran bathub sembari memegang handuk untuk ia berikan pada Lily. Tingkahnya sudah mirip dengan pelayan di tempat spa.
"Aku mohon pergilah!"
"Kalau aku tidak mau dan ingin ikut mandi bagaimana?"
"Pergilah! kalau tidak aku akan berteriak meminta tolong"
"Menarik sekali sayang, pada siapa kau akan meminta tolong? Rumah ini besar dan luas. Di kelilingi pagar yang menjulang tinggi bagaimana kau akan meminta bantuan?"
Lizard mendekatkan tangannya dan hampir menyentuh pipi Lily. Belum sempat ia mengerjai Lily lebih jauh pintu kamar terdengar di buka.
"Lizard? Lily....?" Suara tuan Rud terdengar mencari keduanya.
Sial! Kenapa bisa ada papa di saat seperti ini? -Lizard-
Tuan Rud yang sudah terlanjur memasuki kamar dan melihat Lizard dan Lily berada dalam satu bathub membuatnya memalingkan wajah karena tidak enak. Kamar mandi di ruangan itu di buat dengan dinding kaca jadi terlihat transparan dengan cahaya lampu berwarna keemasan.
"Maaf papa tunggu kalian di bawah" Tuan Rud melangkah pergi. Hatinya mengembang karena terbukti pernikahan Lizard dan Lily berhasil. Nyatanya mereka ketahuan sedang bermesraan berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
#ayu.kurniaa_
.
2023-08-28
0
Sweet Girl
bukan bermesraan Tuan Rud...
tapi Lizard mengintimidasi Lily.
2023-08-18
0
Sweet Girl
bwahahahaha sudah kayak banteng Lily.
2023-08-18
2