Kuasa Iblis

Setelah masuk kedalam kampung, pangkalima dan Wek rontek kembali melakukan penyelidikan.

Begitu pula dengan kasut dan Yusak.

"Apa kau yakin dengan apa yang kita lakukan, entah mengapa perasaanku menjadi tak enak" Tanya kasut dengan perasaan yang tak menentu, karena dia sadar apa yang mereka lakukan sangatlah berbahaya.

"Entah lah, aku pun merasakan apa yang kau rasakan itu, setelah mendengar penuturan mereka siang tadi aku menjadi sedikit takut dengan apa yang akan kita hadapi" jawab kasut dengan nada sedikit cemas dan tak menentu.

"Bukannya kau anak seorang timanggung, apa kau tak mengenali satu orang pun dikampung ini ?"

" Iya aku kenal beberapa orang di kampung ini yang juga merupakan kerabat ayah" ucap kasut.

"Kalau begitu apa kau tahu dimana rumah mereka ?"

"Tentu saja aku tahu sering sekali aku kemari, menemani ayahku menghadiri undangan gawai, mari ikuti aku kita ke rumah seseorang" kata kasut mengajak Yusak menuju sebuah kediaman seseorang yang entah siapa..

Mereka pun berjalan menuju kediaman seseorang tersebut. Letaknya tak jauh dari Radankg/ pusat kampung.

Tak lama kemudian merekapun sampai di kediaman tersebut. Alangkah terkejutnya mereka berdua saat sampai dirumah itu.

"Apa itu kasut ?" Tanya Yusak 

"Kelihatannya seperti persembahan." Jawab kasut sambil mengendap-Endap, mata nya terus menatap daun pisang yang berisi persembahan tersebut. Yang berupa beras kuning, nasi kuning, darah ayam lengkap dengan seekor ayam jantan merah dan ayam betina berwarna hitam dan masih ada lagi yang lainnya.

Tak jauh dari tempat mereka berhenti terdengar suara teriakan memohon ampun lalu suara itu lenyap seketika, merekapun mencoba mendekat

Karena penasaran merekapun mendobrak pintu rumah tersebut. Merekapun semakin tak percaya saat melihat keluarga tersebut yang berjumlah 5 orang sudah terbaring tak bernyawa, dengan badan penuh dengan luka tepat penyakit seperti cacar namun lebih besar, disertai bau yang menyengat.

"Sebaiknya kita pergi meninggalkan tempat ini ucap kasut"

"Bagaimana dengan Wek rontek dan pangkalima siwara ?" Tanya Yusak sambil menutup hidungnya.

"Kita cari mereka dulu," jawab Yusak sambil melangkah mundur.

Sementara itu pangkalima dan Wek rontek juga merasakan hal yang aneh,

"Siang tadi kenapa tak ada bau busuk sama sekali, sekarang bau busuk tercium sangat kuat" ujar Wek rontek sambil berjalan disebelah pangkalima.

"Entahlah, kampung ini terlihat sepi tapi hampir di setiap rumah pelita menyala sangat terang." Kata pangkalima yang merasakan keanehan yang luar biasa.

Mereka pun mencoba berjalan menuju pondok kecil yang siang tadi mereka lihat.

Namun ditengah perjalanan mereka dikejutkan oleh sebuah bayangan hitam yang tiba-tiba melintas tepat di atas kepala mereka.

"Apa itu Wek" tanya pangkalima.

"Entahlah sebaiknya kita terus berjalan menuju pondok itu" tutur Wek rontek dengan wajah sedikit kaku.

Karena tak terlalu jauh dari mereka pun telah sampai di pondok tersebut.

" Persembahan itu sudah hilang Wek.

"Iya dan aku semakin yakin kalau ini semua adalah ulah iblis" kata Wek rontek sambil melihat disekelilingnya.

"Mari kita cari kasut dan Yusak" ujar Wek rontek dengan cepat sambil melangkahkan kakinya,

Begitu juga pangkalima yang mengikuti dibelakangnya.

Sementara itu kasut Yusak tengah beristirahat di disebuah ****** ditepi sungai didekat sawah.

Mereka di kaget kan dengan bayangan hitam yang memutari mereka.

"Apa itu" ucap Yusak dengan rasa cemas yang mendalam.

"Tenangkan dirimu dan bersiaplah, kita akan Serang." Ucap kasut dengan perasaan yang sebenarnya juga sangat cemas.

Dengan sigap merekapun naik keatas, sementara Yusak sudah mencabut mandaunya.

Tak lama kemudian, sosok hitam tersebut langsung menampakkan dirinya.

Heheheheh... "Dasar manusia bodoh, kalian bersusah payah datang kemari hanya untuk mengantarnya nyawa." Heheheheh...

Ucap sosok itu sambil tertawa riuh. Dengan penampilannya yang sangat menakutkan wajahnya berupa manusia namun sudah hancur tak jelas. Berambut panjang dan gigi bertaring. Sambil memegang tongkat kayu yang entah kayu apa.

"Apa mau mu" ucap kasut"

"Seharusnya aku yang bertanya kenapa kalian mau menyerahkan nyawa kalian kepada ku heheheheh..." Ucap sosok itu.

"Jangan sembarangan bicara kau iblis, justru kami lah yang akan melenyapkan mu malam ini.

"Heheheheh....besar juga nyali mu berani mengancam nek mundil" ucap sosok itu sembari memperkenalkan namanya.

"Aku adalah penguasa dikampung ini sekarang, karena mereka telah berani melawanku, dengan senang hati aku mengutuk mereka, begitu juga yang akan kalian dapat malam ini, heh...heh...heh...

Ucap nek mundil balik mengancam kasut Yusak.

"Kalau begitu aku lah lawan mu" ucap kasut dengan berani dan sombong.

"Kalau begitu cepat serang aku sekarang" ucap nek mundil menantang kasut.

Tak mau menunggu lebih lama kasut pun menarik mandaunya dan langsung menyerang nek mundil, namun nek mundil dengan cepat menghilang, laku muncul dibelakang kasut dan langsung memukul dengan tongkatnya, membuat kasut langsung tumbang tak berdaya.

"Sekarang giliran mu anak muda, heheheheh....

Yusak yang sedari tadi sudah merasa takut pun memberanikan diri menyerang nek mundil namun tak berbeda dengan kasut iya pun bisa dikalahkan dengan mudah.

melihat lawannya sudah tak berdaya nek mundil akan bersiap- siap untuk mengakhiri nyawa kedua lawannya tersebut. namun saat nek mundil mengayunkan tongkatnya keatas, tiba-tiba sesuatu mengenai tubuh nek mundil dan iya pun langsung terpental jauh dan menghantam pohon besar.

dengan cepat mereka membawa kasut dan Yusak lalu membaringkannya dibelakang sementara mereka sudah siap untuk menyerang.

"heh...heh...heh...heh...kurang ajar siapa yang berani menyerang ku" ucap nek mundil sambil melompat kearah pangkalima dan Wek rontek.

"hentikan perbuatan mu iblis" kata Wek rontek.

"jika kau tak mau menghentikan perbuatan mu, terpaksa aku kami harus menghentikan mu secara paksa" tutur Wek rontek mengancam iblis itu.

"tanpa menunggu lebih lama lagi Wek rontek dan pangkalima langsung menyerang secara bersamaan,

namun usaha mereka tak berhasil.

"heh...heh...heh... hanya itu kah kemampuan kalian, ujar nek mundil.

"serang...."

mereka pun menyerang lagi dengan sepenuh kekuatan yang mereka miliki...namun apalah daya karena usia yang sudah cukup tua Wek rontek pun jatuh tak berdaya, sementara pangkalima yang sudah merasa sangat letih langsung menghampiri Wek rontek lalu mem bondong nya dan menyandarkan Wek rontek di sebatang pohon.

"hei anak muda, sekarang kau hanya sendirian, heh...heh...heh...apa kau masih mau melawanku.

tanpa banyak kata pangkalima kembali menyerang.

namun tetap saja dia gagal.

merasa lawan nya sangat kuat, iya pun mundur beberapa langkah. lalu duduk bersila, Mandau yang dari tadi belum iya gunakan ditancapkan nya ketanah, suasana pun berubah menjadi senyap.

"apa yang kau lakukan anak muda, heh...heh...heh..." tanya nek mundil sambil tertawa,

Bersambung_

Episodes
1 Perkenalan
2 Pertemuan
3 Tugas Penyelidikan
4 misteri yang belum terungkap
5 Kuasa Iblis
6 persembunyian warga kampung
7 menuju desa Tuluang
8 Perlawanan Terakhir
9 Kekalahan Nek Mundil
10 Dara serunti
11 Masa Lalu keluarga siwara
12 Kebahagian Dara Serunti
13 Mahluk Aneh
14 penculikan dara Serunti oleh Timanggung desa Runung pale
15 pangkalima siwara menjadi pemimpin pasukan
16 Menarik Mundur Pasukan
17 Serangan Mandau Timanggung Suliang
18 Gugurnya Wek Rontek
19 Kematian Timanggung Siluang
20 Berburu
21 Misteri Hutan larangan 1
22 misteri hutan larangan 2
23 misteri hutan larangan 3
24 Misteri hutan larangan 4
25 Misteri hutan larangan 5 kerajaan sungkung pala
26 Misteri hutan larangan 6 Sonarus, pemimpin kesatria tanah merah
27 misteri hutan larangan 7 pertarungan Komang melawan kondo
28 misteri hutan larangan 8
29 misteri hutan larangan 9
30 misteri hutan larangan 10
31 misteri hutan terlarang 11
32 misteri hutan larangan 12
33 misteri hutan larangan 13
34 misteri hutan larangan 14
35 misteri hutan larangan 15
36 misteri hutan larangan 16
37 misteri hutan larangan 17
38 misteri hutan larangan 18
39 misteri hutan larangan 19
40 misteri hutan larangan 20
41 misteri hutan larangan 21
42 misteri hutan larangan 22
43 misteri hutan larangan 23
44 misteri hutan larangan 24
45 misteri hutan larangan 25
46 misteri hutan larangan 26
47 misteri hutan larangan 27 kembali ke dunia manusia
48 tiba didesa runung Pale
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Perkenalan
2
Pertemuan
3
Tugas Penyelidikan
4
misteri yang belum terungkap
5
Kuasa Iblis
6
persembunyian warga kampung
7
menuju desa Tuluang
8
Perlawanan Terakhir
9
Kekalahan Nek Mundil
10
Dara serunti
11
Masa Lalu keluarga siwara
12
Kebahagian Dara Serunti
13
Mahluk Aneh
14
penculikan dara Serunti oleh Timanggung desa Runung pale
15
pangkalima siwara menjadi pemimpin pasukan
16
Menarik Mundur Pasukan
17
Serangan Mandau Timanggung Suliang
18
Gugurnya Wek Rontek
19
Kematian Timanggung Siluang
20
Berburu
21
Misteri Hutan larangan 1
22
misteri hutan larangan 2
23
misteri hutan larangan 3
24
Misteri hutan larangan 4
25
Misteri hutan larangan 5 kerajaan sungkung pala
26
Misteri hutan larangan 6 Sonarus, pemimpin kesatria tanah merah
27
misteri hutan larangan 7 pertarungan Komang melawan kondo
28
misteri hutan larangan 8
29
misteri hutan larangan 9
30
misteri hutan larangan 10
31
misteri hutan terlarang 11
32
misteri hutan larangan 12
33
misteri hutan larangan 13
34
misteri hutan larangan 14
35
misteri hutan larangan 15
36
misteri hutan larangan 16
37
misteri hutan larangan 17
38
misteri hutan larangan 18
39
misteri hutan larangan 19
40
misteri hutan larangan 20
41
misteri hutan larangan 21
42
misteri hutan larangan 22
43
misteri hutan larangan 23
44
misteri hutan larangan 24
45
misteri hutan larangan 25
46
misteri hutan larangan 26
47
misteri hutan larangan 27 kembali ke dunia manusia
48
tiba didesa runung Pale

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!