Masih di suasana kencan kaku dan canggung, Aska dan Nayla, sebenarnya Nayla sudah gelisah ingin pulang mengakhiri kencan ini namun Aska berbaik hati ingin membelikan teman geng pemuda tanpa masa depannya pizza, mereka masuk kesuatu tepat makan memesan banyak makanan yang akan dibawa pulang untuk geng pemuda masa depan yang ada dirumah Nayla.
Sambil menungggu pesanan datang, Nayla dan Aska duduk berhadapan di meja sambil mengutak atik handphonenya masing-masing, tidak ada obrolan mesra selayaknya kencan, tak terlihat seperti sepasang muda-mudi dimabuk cinta.
Suasana tempat itu sangat ramai semua mata wanita tertuju ke Aska yang sedang menatap layar handphonenya.
"Dia tampan sekali, dia sangat sempurna andai dia jadi pacarku dan adiknya juga cantik sekali wajah kelihatan blasteran" Terdengar suara
dari meja yang dekat dengan Nayla dan Aska suara mereka sedang berbisik, mengenai mereka yang terpukau melihat keduanya.
Nayla memutar pandangannya melihat sekelilingnya sambil tersenyum kecut pada orang yang melihatnya, Nayla merasa risih di perhatikan oleh orang-orang walaupun sebenarnya gadis-gadis itu memperhatikan Aska.
"Kamu kenapa Nay? Apa yang kamu lihat" Tegur Aska melihat Nayla yang seperti tidak nyaman.
"Ngak, Nayla dengar mereka sedang membicarakan kita mereka bilang kita kakak-adik yang sempurna " Jawab Nayla pelan.
Aska melihat sekelilingnya" Sudah jangan hiraukan mereka" Ucap Aska sambil kembali menatap handphone.
Nayla terdiam memikirkan obrolan orang disampingnya hatinya yang tadinya pasrah menikah sekarang bergejolak kembali terselip keraguan di dalamya rasanya ia kembali ingin mundur dari rencana kakaknya.
"tuh...kan ....kita ini cuma terlihat seperti kakak-adik, ngak akan yang akan menyangka kalau kita ini akan menjadi pasanganan, kita memang ngak cocok, seharusnya dia sadar tuh,guman nayla dalam hati.
Dan tanpa ia sadari di meja dekat pintu keluar juga ada pemuda yang dari tadi memperhatikanya .
Lagi-lagi sunyi yang ada hanya suara hati dan tatapan kosong Nayla menunggu pesanan yang begitu lama sebenarnya dia sangat lapar tapi ia tak mau memesan untuknya, karena ia ingat kenangan saat ia hubungannya masih kakak-adik dengan aska dia akan menyuapinya Aska jika makan ditempat makan, karena Aska ngak suka makan kalau bukan masakan Nayla. Tapi jika di suap oleh Nayla dia tak akan menolak. sekarang hubungan itu sudah berubah sekarang mareka adalah pasangan yang ada hanya rasa canggung dan kikuk.
"D**uh......aku sudah lapar banget nih ...tapi kalau aku pesan makanan, aku harus menyuapi tiang listirik inikan, diakan ngak mau makan ditempat ini kalau ngak disuapin, dia cuma mau makan masakanku nyusai aja sih, ah....ngak ah .....aku lebih baik mati kelaparan dari pada harus menyuapinya.gumam Nayla dalam hati sambil mengerucutkan bibirnya.
"Nay kamu kenapa dari tadi bengong mulu" Tanya Aska memecah kesunyian menyimpan hpnya lalu membuka dompetnya.
"Ah ngak ...pesanannya lama banget " Jawab Nayla menunduk.
Aska mengeluarkan sesuatu dari dompetnya
"Nay kamu pegang ini ya " Aska menyodorkan dua kartu kehadapan Nayla.
"Apa ini kak " Nayla bertanya heran.
"Ini kartu kredit dan atm kakak, kamu pegang ya siapa tahu kamu sewaktu-waktu membutuhkannya kamu tinggal pakai kartu itu " Jelas Aska.
"Ngak usah kakak, Nay ngak butuh" Nayla menolak, kembali mendorong kartu itu kehadapan Aska
"Kamu pegang aja !!" Aska memaksa menarik tangan Nayla lalu meletakkkannya di telapak tangan Nayla
"Tapi kak"
"Jangan menolak, beli lah apapun yang kamu inginkan dengan dua kartu itu.
Nayla menerima kartu itu dengan wajah masam memasukkannya kedalam tasnya.
"Oh ia....jangan lupa, nomer pin di atm itu angka kelahiran kamu" Jelas Aska dengan santai.
"Apa angka kelahirannku" Tanya Nayla kembali agar memastikan yang ia dengar itu benar-benar jelas dan Aska cuma mengganguk tanda ia.
H**uh.....percaya banget sih sama nay , apa dia ngak takut, nay kabur membawa lari uangnya dan kamu akan menyesal memberiku kartu ini, karena aku akan mengabiskan semua uang dari hasil dj mu ini ....ha...ha..dasar tiang listrik . aku jadi penasaran berapa banyak yang bisa kudibeli dengan 2 kartu ini .kenapa kartunya, pinnya angka kelahiranku sih .....manis banget ....bikin aku meleleh...dengarnya ...eits ....stop...nayla ..,.kembalimembuyarkan pikirannnya tersadar apa yang digumamnya dalam hati.
"Ini pesanan anda maaf menunggu lama" Sapa pelayan itu memberikan beberapa kotak pizza "dan ini spesial untuk adik manis ini dari pemilik tempat ini yang duduk disana " Menunjuk seorang pemuda yang tersenyum pada Nayla lalu menyodorkan kantung plastik yang sudah ada makananya didalamnya.
Nayla tersenyum mengambil bungkusan itu lalu mengucapkan terima kasih, Aska sudah memasang wajah kesal.
"Ayo kita pergi dari sini Nay" Aska berjalan cepat membawa kotak pizza pergi meninggalkan tempat itu, Nayla mencoba menyusulnya lalu saat mendekati pintu keluar pemuda itu menahan Nayla.
"Hai Nayla apa kau tidak mengenalku" Tegur temuda itu menahan langkah Nayla dengan berdiri didepannya
"Maaf kak Nayla ngak tahu " Jawab Nayla pelan mencoba mencari jalan untuk tidak menggubris pemuda itu.
"Aku kakak kelasmu di sma" Jelas pemuda itu
"Oh Ya...aku tidak ingat" Tersenyum paksa merasa tidak nyaman dengan situasi ini
"Boleh aku minta nomer handphone mu" Ucap pemuda itu.
"Ngak boleh, kitakan bukan teman ,"jawab Nayla ketus.
"Kenapa kamu takut sama kakak kamu ya? kamu kan sudah lulus sma, jadi kamu sudah bolehkan punya teman pria, ayolah dari dulu aku menyukaimu, berikan aku nomor handphonemu" Paksa pemuda itu ia tahu dulu di sma ngak ada lelaki yang boleh mengejar Nayla semua takut pada Aska sekarang saat Nayla sudah lulus ia pikir Nayla sudah di berikan kebebasan oleh kakaknya menentukan hidupnya.
"Aku ngak bisa, aku harus pergi "Nayla mulai khawatir jika Aska melihatnya bicara dengan laki-laki lain dia pasti akan marah, saat hubungan mereka sebagai kakak-adik aja ngak boleh dekat dengan laki-laki apalagi sekarang tak lama lagi dia akan menjadi pasangan, dia bisa murka.
"Jangan ganggu Dia" Aska kembali lagi, wajahnya sudah kesal melihat adegan didepannya.
"Aku tidak mengganggunya, kak aku menyukai adikmu, berikan aku kesempatan dekat dengannya" Ujar pemuda itu mengira Aska adalah kakak Nayla
"Kak pertimbangkanlah aku pemilik tempat ini aku sudah mapan, adikmu sudah dewasa jangan mengekangnya" Teriak pemuda itu menyombongkan diri bahwa dia pantas untuk Nayla.
Tangannya telah terkepal wajahnya sangat kesal tatapannya sudah mematikan "Ayo pergi dari sini Nay" Ia mencoba menahan diri tidak ingin mengacaukan kencan pertamanya.
Pemuda itu masih menahan Nayla memegang tangan Nayla seperti tidak akan melepaskannya, Aska memegang bahu pemuda itu.
Brugh......Aska melayangkan kepalan tangannya kewajah pemuda itu membuatnya terjatuh, Nayla tersentak melihat pemuda itu jatuh akibat pukulan Aska
"Kak Aska hentikan, ayo kita pergi dari sini" Nayla menahan Aska yang masih ingin memukul pria itu.
"Dia sudah mengganggumu" Ia sangat marah
"Hei kau memukulku, aku ngak akan membiarkanmu, aku ngak kan tinggal diam, aku akan menuntutmu, aku akan menempuh jalur hukum" Ancam pemuda itu sambil memegang pipinya.
Aska yang tak kalah marahnya kembali mengancam dengan senyum sinis dan sorot mata ingin membunuh.
"Aku akan membuatmu menyesal untuk hari ini, kau akan membayar mahal karena telah mengganggunya" Ancam Aska menunjuk lelaki yang ada didepannya.
"Kak Aska ayo kita pergi dari sini " Nayla menarik tangan Aska mereka pergi meninggalkan tempat itu tanpa membawa makan yang sudah mereka pesanan untuk geng pemuda masa depan.sudah tak terfikir makanan itu yang penting cepat pergi dari kekacauaan itu.
****
Nayla dan Aska pulang kerumah, Nayla dan Aska turun dari mobil.
"Masuklah Nay" Ujar Aska wajah masih kesal karena kencan pertamanya berantakan. walaupun sebenarnya itu bukan disebut kencan tapi dia merasa sangat spesial ini pertama kalinya mereka jalan berdua tanpa Endy dan Dika .
"Kak Nayla mau bicara" Nayla yang sudah mau masuk menahan langkahnya, ia masih ingin melakukan upaya terakhirnya, apalagi kejadian tadi membuatnya kembali tersadar bahwa mereka benar-benar cuma pantas menjadi kakak-adik.
"Kalau kamu cuma bicara untuk membatalkan pernikahan kita, maaf Nay kakak ngak bisa membatalkannya, kali ini kakak ngak bisa turuti kemauaan kamu" Aska langsung keinti masalah.
"Kakak dengarkan tadi mereka berbisik apa? kita hanya terlihat seperti kakak-adik, kita tidak terlihat seperti pasangan kita ngak cocok dan memang hubungan kita sebatas itu, kita tak akan bahagia kita hanya saling menyakiti" Jelas Nayla panjang lebar.
"Jangan dengarkan kata-kata orang Nay kita yang akan menjalaninya, kita akan melalui semua bersama kamu ngak perlu takut" Aska meyakinkan Nayla sambil tersenyum menawan.
"jadi persipkanlah dirimu tiga hari lagi kita akan menikah" Aska tersenyum pada Nayla diwajah terlihat sangat bahagia, tapi tidak dengan Nayla ia tidak suka dengan kata-kata Aska bagaimana ia sesantai itu menghadapi ini semua, tak ada rasa cemas diwajahnya, sedangkan Nayla sangat gelisa seakan tiga hari lagi dia akan masuk dalam lubang neraka.
Aska membungkukkan badanya yang tinggi itu, melihat wajah Nayla yang kesal lalu" Masuklah Nay,calon suamimu ini mau pulang dulu" Goda Aska sambil mengelus kepalnya, Nayla merinding mendengarnya seakan ia ingin muntah.
"Calon suami " Nayla tersenyum licik dan "ini hadiah untuk calon suamiku "prak........menginjak kaki Aska lalu berjalan masuk menuju rumah
"au......aska meringis kesakitan mengoyang-goyangkan kakinya yang diinjak lalu tersenyum gemas melihat Nayla masuk.
Pemandangan Nayla dan Aska disaksikan oleh gerombolan pemuda masa depan lalu bernyanyi
aku mohon mengertilah
kita jangan bertengkar lagi
hadapi semua dengan dingin hati
dengarlah pujaan hati
kangen band
Nayla yang melalui geng pemuda tanpa masa depan mendengar lagu itu, ia berhenti di depan mereka lalu melototkan matanya menggepalkan tangannya, membuat mereka terdiam semua lalu tertawa saat Nayla sudah masuk kedalam rumah.
"Bule Jerman dilawan "ha....ha....ha... Kompak mereka tertawa.
Nayla masuk kedalam rumah lalu menuju kamarnya, Dika menghampirinya lalu duduk disamping Nayla dipinggir kasur.
"Bagaimana kencan pertamamu dengan Aska" Tanya Dika antusias
"Apa yang kakak harapkan dari kencan dengan lelaki dingin dan kaku seperti kak Aska" Menjawab malas dan tak ingin membahasnya
"Tidak ada yang spesial " Tanya Dika
"Ada !!!Bahkan sangat spesial seperti biasa dia memukul laki-laki yang bicara dengan Nayla "jawab Nayla dengan kesal.
"Dia hanya menjagamu Nay, laki-laki itu pasti mengganggumukan, Dika menarik nafas panjang "Ah.....Kencan pertama kalian berantakan deh" Bela Dika
"Menjagaku kak, ini sudah bisa ditebak setelah pernikahan nanti aku akan terkurung dirumah, tak boleh kemana-mana karena sifat over protektifnya, aku akan seperti barang berharga baginya yang tak boleh disentuh ngak boleh terluka,dan satu lagi jangan katakan ini kencan, ini bukan kencan ini lebih tepatnya disebut jalan berdua dengan bodyguard.
"Sudahlah Nay, istirahatlah " Ujar Dika ia dia sedang malas bertengkar dengan Nayla karena kalau dia meladeni Nayla yang ada hanya perdebatan .
..
.
.like,coment, vote juga ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Heros
smgt ya pemuda tnpa masa depan 🤣🤣🤣
2023-07-19
0
Sulaiman Efendy
PASTI SI ENDY TU YG MNATAP MREKA...
2023-06-25
0
Mey-mey89
semangat thorrr
2023-03-20
0