Waktu menunjukan pukul Dua dini hari, Nayla mulai mengemasi barang-barangnya, ia memasukkan beberapa baju ke dalam ransel serta barang bermerk pemberian ketiga kakaknya itu, seperti jam tangan, kalung Aska yang sudah ingin dia buang namun teringat harga kalung yang sama harganya dengan motor itu, lemudian ia mengurungkan niatnya karena itu sangat berguna nanti saat di kabur dari rumah ia bisa menjualnya untuk melanjutkan kehidupannya nanti .
Suasana malam ini sangat sepi tidak terdengar apa pun kecuali suara jangkrik, Nayla mulai melangkahkan kakinya perlahan ia akan keluar dari jendela kamarnya karena pintu depan pasti terkunci saat ini .
Nayla loncat dari jendela kamarnya, mengendap-ngendap menuju keluar perlahan, sambil matanya memperhatikan sekelilingnya, ia sudah berada disamping teras rumahnya telah terlihat pagar depan rumah.
"sedikit lagi Nayla "gumam dalam hatinya, ia berjalan terus perlahan tangannya sudah menyentuh pagar rumah ia tersenyum mendorong pagar rumahnya namun saat ia merasa berhasil terdengar suara
"Mau kemana kamu Nay " Suara Dika terdengar di telingannya.
Nayla terdiam berdiri terpaku mendengarkan suara itu lalu membalikkan tubuhnya ke belakang dilihatnya Dika berdiri tegak sambil menyilangkan tangannya, ia seperti tidak percaya bukankah seharusnya kakaknya pergi ke club malam.
"Jangan coba-coba kabur dari rumah ini Nay" Ujar Dika.
"Kak, Nay mohon biarkan Nay pergi" Nayla mendekati Dika sambil kedua tangannya terkatup didadanya memohon.
Dika menarik tangan Nayla masuk kedalam rumah.
"Kamu ngak bisa pergi dari sini Nay" Melepaskan tangannya saat Nayla sudah masuk dalam rumah.
"Kakak, Nay mohon, nay ngak mau menikah dengan kak Aska" Matanya mulai berkaca-kaca.
"Kamu ngak bisa menolak Nay, ini sudah keputusan kakak walaupun kau tidak mau, aku akan memaksamu " Ujar Dika
"Kak, Nay ngak akan bahagia dengannya dan perasaan ini hanya perasaan kakak-adik dan ngak akan berubah sampai kapanpun " Jelas Nayla kembali menangis
"Jalanilah perlahan Nay. Kau juga akan mencintainya nanti, dia laki-laki yang baik " Jelas Dika.
"Itu tidak mungkin kami tidak saling mencintai bagaimana kami bisa bahagia dan hidup bersama jika tidak ada cinta. kakak hanya menyakiti aku dan dia " Jelas Nayla suaranya lebih tinggi dari dari Dika.
"Nay turuti kata kakak untuk sekali ini saja, aku ngak pernah meminta apapun darimu, sejak kecil sampai kau besar kakak selalu menuruti pemintaaanmu sekarang giliran kamu Nay" Suara Dika lembut upaya membujuk adiknya.
"Apa pun yang kakak minta, Nay akan turuti kecuali menikah dengan kak Aska, Nay ngak bisa" Nayla dengan lantang menolak.
"Nay sebelas tahun yang lalu kedua orang tua kita meninggalkan kita, sejak saat itu kakak memikul tanggung jawab menggantikan sosok orang tua bagimu usiamu baru enam tahun saat itu, aku menjagamu, memanjakanmu memposisikan diriku sebagai ibu dan ayah untukmu, hingga saat ini kau telah dewasa dan satu hal yang menjadi tugas terakhirku sebagai pengganti orang tua kita yaitu menikahkanmu dan memilihkanmu jodoh yang terbaik untukmu. Dan sahabat kakak yang terbaik untukmu, ini permohonan kakak sebagai orang yang telah membesarkanmu dengan penuh kasih sayang" Suara Dika terdengar berat, dia sangat sedih.
Nayla terdiam memang yang dikatakan kakaknya itu benar, selama ini kakaknya memang berjuang keras untuk menghidupinya, hingga hidup kakaknya tidak berjalan normal sebagaimana mestinya , menghidupinya dengan menjadi Dj siangnya menjadi malam, malamnya menjadi siang. karena harus menghidupinya .ia menjadi sangat sedih mendengar kata-kata kakaknya dan disaat ini adalah kesempatannya untuk membalas semua kebaikan kakaknya tapi dia tidak bisa.
"Nay mohon jangan paksa Nay, aku ngak bisa, biar Nay, pergi dari sini tolong jangan hentikan Nay" Nayla bersimpuh memohon dikaki Dika menangis merengek seperti anak kecil.
Dika terdiam lalu menarik nafas panjang ia pasrah, ia memang tak pernah menang jika berdebat dengan Nayla
"Baiklah Nay, pergilah dari sini jika kau mau pergi, aku sudah tak akan menghalangimu, kau memang tidak sayang dengan kakak, aku sudah salah paham, aku mengira adik yang kubesarkan dari kecil dengan penuh kasih sayang memahamiku dan akan menuruti permintaanku yang yang pertama kalinya, mau berkorban untukku tapi ternyata tidak ia menghiantiku, meninggalkanku sendiri dengan perasaan bersalah dan malu kepada Aska karena aku mengingkari janjiku,pergilah Nay ...kejar kebahagianmu tinggalkan kakak sendiri aku akan berlutut didepan Aska meminta maaf karena aku sudah mengingkari janjiku padanya" Jelas Dika tertunduk sisi lain dia tak sanggup melihat Nayla berlutut memohon padanya.
"Kakak kenapa bicara seperti itu?! Nay sangat sayang sama kakak melebihin apa pun didunia ini, hanya kakak yang Nayla punya " Nayla sedih
"Sayang itu semua bohong !!!tunjukan sayangmu padaku menikahkah dengan Aska, kalau kau tidak mau pergilah tinggalkan kakak sendiri disini dan kita sudah tidak punya ikatan persaudaraan lagi kau bebas menentukan hidupmu ."Ujar Dika sangat kecewa dengan adiknya
Kata-kata kakaknya terasa menghujam jantung Nayla, ia sangat sedih dengan perkataan kakaknya ia sangat takut dengan ancaman Dika yang akan memutuskan tali persaudaraan dengannya, itu berarti dia akan kehilangan orang yang paling berharga dalam hidupnya, ia sudah merasa kesepian kehilangan orang tuanya, sekarang ia harus kehilangan kakaknya jika dia pergi, ia dilema jika dia yang pergi dia akan meninggalkan kakaknya, itu sama saja dia menghancurkan kakaknya membuat membuat kakaknya kehilangan harga diri karena kakaknya mengingkari janjinya pada Aska, ia akan hidup dengan rasa bersalah pada sahabatnya dan malu seumur hidupnya karena memiliki adik yang tidak bisa dia andalkan .
Nayla membayangkan bagaimana hidup Dika jika dia pergi, dia akan menghancurkan orang yang telah bersusah payah membesarkannya melimpahkan kasih sayang apa ini pantas ia dapatkan dari perjuangannya dan pengorbanannya
Dika melangkahkan kakinya meninggalkan Nayla yang masih bersimpuh, ia pasrah jika Nayla pergi dari rumah meninggalkannya, ia sudah lelah membujuk Nayla. Tiba-tiba nayla berdiri mengejarnya meraih tangan Dika
"Kak Dika tunggu " Nayla mencengkeram lengan Dika.
"Apalagi Nay, kakak uda menyuruhmu pergi, pergilah....." Dika berdiri tidak melanjutkan langkahnya.
"Baiklah jika kakak memang mau Nayla menikah dengan Aska, maka Nay akan menuriti keigini kakak, Nay akan menikah dengan kak Aska " Nayla tertunduk air matanya meleleh suaranya sangat pelan.
"Apa Nay sungguh kau mau melakukakannya demi kakak" Dika membalik badannya memegang bahu Nayla tersenyum senang
"I......ia ....kak!!!" Suaranya terbata ia seperti ragu mengucapakannya.
"Baiklah aku akan mengatur pernikahanmu dengan Aska, bersiaplah empat hari lagi kau akan menikah dengannya" Ujar Dika dengan santai.
"Ap..... Apa??Nayla terkejut ia mendengar waktu pernikahannya yang begitu cepat.
"Persiapkan dirimu dari sekarang pergilah ke kamarmu, istiratlah "Dika berjalan meninggalkan Nayla.
Nayla membatu melihat langkah Dika yang meninggalkannya, Nayla menjatuhkan dirinya ke lantai ia duduk berimpuh kakinya lemas mendengar pernikahannya yang tinggal empat hari lagi, ia menangis sejadi-jadi tak perduli Dika mendengarkan tangisannya, tangisannya terdengar seisi rumah, baru saja mengatakan ia akan menikah, sekarang ia kembali hancur dengan pernikahnya yang tinggal menghitung hari, dia benar kehilangan harapan, ia sudah mengiyakan kakaknya itu artinya ia sedang masuk ke dalam kehidupan yang menurutnya akan suram dan tak ada kebahagiaan didalamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Mey-mey89
semangat thorrr.
2023-03-20
0
Yani
aku yg nyessek ya 😭😭😭
2023-03-04
1
FOERZA
jadi Nayla serba salah gini salah gitu salah
2022-12-01
0