Acara merayakan selesainya ujian Nayla masih berlanjut, setelah tadi siang menari riang gembira, sekarang waktunya makan malam. Nayla menggelar tikar di halaman rumahnya untuk makan bersama, mereka berkumpul seperti piknik bercanda tawa dibawa sinar lampu yang terang.
"Nayla makannya pelan-pelan aja, kamu kelihatan seperti orang yang udah ngak makan tiga hari" Tegur Endy sambil membersihkan makanan yang menempel di sekitar mulut Nayla dengan tisu .
"Ia kak, habis baru kali ini lagi Nayla makan dengan nyaman tanpa harus memikirkan ujian" Nayla makan dengan lahap.
"Nay kamu itu cuma ikut ujian akhir sekolah, bukan habis berperang" Jawab Caren dengan tersenyum, sambil memotong buah semangka untuk menjadi makanan pencuci mulut.
Nayla menghabiskan semua makanan tanpa tersisa seperti dia adalah mesin pembersih.
"aaah....Nay kenyang banget nih, kayanya Nay udah ngak bisa bergerak nih" Keluh Nayla tapi tangannya masih mengambil semangka yang di potong oleh Caren dan memakannya.
"Dasar...... kamu kaya ular aja." Ujar Dika
"ih .....kakak apaan sih, Nay kayaknya uda ngak bisa deh cuci piring malam ini" Keluh Nayla mengelus perutnya.
"Tenang aja Nay biar kak Caren aja yang cuci piringnya" Caren memungut piring kotor yang berserakan kemudian menumpuknya.
"Ngak ah kak, jangan ....Kak Caren kan tamu di rumah, masa cuci piring" Nayla menghentikan tangan Caren.
"Ngak apa-apa ko Nay sekali-kali" Ucap Caren
"Jangan kak, biar tiga kakak ini yang membersihkannya" Nayla melihat kearah tiga pemuda yang ada di depannya dengan sorot mata tajam dan senyum sinis.
"Nanti tangan kak Caren lecet, kuku kakak akan rusak kakak kan sekertaris presdir Dirgantara Mitra, jadi kakak harus jaga penampilan" Ucapnya berbinar dan bangga.
ketiga tiga dj itu kompak melengos dengan wajahnya masam.
"Kak Caren, biarkan mereka belajar mandiri dan mengerjakan semuanya, Nay akan hidup jauh dari mereka nanti, jadi mereka bertiga harus mengurus diri mereka masing-masing" Jelas Nayla
"Nay, emangnya kamu mau kemana?" Tanya Caren penasaran
"ih.... Masa mereka ngak cerita sih, kalau Nay mau ke Jerman" Nayla agak kesal.
"Itu cuma cita-cita Caren belum tentu kesampaian" Ujar Dika santai sambil menenggak minuman kaleng bersoda.
"ih.... Kak Dika tinggal selangkah lagi tahu kak" Ujar Nayla antusias .
"Sudah mari kita tos dulu" Endy memegang minuman kaleng bersoda,
"untuk ujian Nayla dan untuk impiannya ke Jerman" Mereka semua masing-masing memegang minuman lalu sama mengatakan "Tos untuk Nayla"kemudian menenggak minumannya
"Kak Caren kalau nanti Nay, pergi tolong kakak urus tiga Dj pemabuk ini dengan baik ya, sering-seringlah kemari" Nayla memegang tangan Caren penuh harap.
"Ia kakak akan mengurus mereka" Jawab Caren sambil memakan cemilan yang ada didepannya .
"Kalau Nayla pergi entah rumah ini akan seperti apa, muntahan kak Aska akan memenuhi lantai teras, botol-botol minum akan berserakan di ruang tamu , piring-piring kotor akan memenuhi meja makan, kamarnya akan penuh dengan pakaian kotor yang berserakan dilantai kamar, belum lagi kumpulan pemuda tanpa masa depan akan datang memenuhi teras rumah bernyanyi seharian ih......"Nayla bergidik ngeri
membayangkannya entah apa jadinya rumah yang nanti dia tinggalkannya.
mereka semua tertawa cekikikan mendengar ketakutan Nayla .
"Kamu tenang aja Nay, ngak perlu cemas setelah kamu pergi, kami akan membayar asisten rumah tangga" Jawab Dika santai
Nayla terkejut mendengar ucapan kakaknya
"Jadi kakak akan membayar asisten tumah tangga kalau Nayla udah pergi" Tanya Nayla suaranya mulai meninggi.
"ia masa kami harus mengurus rumah, kami kan sudah lelah bekerja " Jawab Dika
"Ternyata kalian bisa bayar asisten rumah tangga, kenapa ngak dari dulu sih" Nayla geram.
"Aku menghabiskan, waktuku mengurus kalian, menyiayiakan masa remaja ku demi kalian, kenapa ngak dari dulu kalian membayar asisten rumah tangga." Teriak Nayla mulai emosi
"Ha...ha...ha....Hemat Nay.....kan udah ada kamu" Jawab Dika dengan santai sepertinya ia memancing adiknya untuk bertengkar dengannya.
Endy, Aska, Caren sudah siap menonton gratis tanpa tiket adegan pertengkaran kakak beradik ini.
"Jadi kakak anggap aku ini pembantu" Nayla mulai berdiri tanda siap berperang dengan kakaknya.
"Ngaklah Nay, kakak kan mau kamu jadi wanita mandiri dan tangguh" Jelas Dika.
"tapi kalian telah menyusahkan ku selama bertahun-tahun" Ujar Nayla.
"Nayla jangan buat dirimu berpikir kami menyiksakmu Nay kami selalu menuruti apa kemauanmu, menyayangi mu, menjagamu dari kecil" Jelas Dika.
"Menjaga kakak bilang ......!!!karena kalian menjagaku, hidupku menjadi tidak normal, apa pernah kalian melihat aku punya teman? tak ada yang mau berteman denganku ini semua karena takut dengan ancaman tiang listirik itu kak aska".matanya melirik licik ke Aska
"apa kalian tak pernah melihat kontak ponselku yang di dalam cuma 5 nama nama kakak,kak Aska,kak Endy ,dan kak Caren sama satu lagi ujang tukang sayur langganan Nayla "Jelas Nayla marahnya sudah diubun-ubun.
sedangkan Endy, Aska, dan Caren tak bisa menahan tawanya ketika mendengar nama tukang sayur langganan Nayla, mereka benar-benar seperti nonton film komedi dan menikmatinya.
Nayla melanjutkan ocehannya dengan nada kesal" Seharusnya di usiaku ini aku sudah merasakan cinta monyet, cinta smu, tapi yang terjadi aku bahkan tidak tahu bagaimana rasanya keluar jalan malam mingguan, orang yang ada cuma mengajakku malam jumatan memang aku ini kuntilakan" Nayla kini melirik licik ke Endy seperti dia sudah hendak menerkam kakakknya.
sekali lagi mereka tertawa mendengar ocehan Nayla, sambil menengak minuman kaleng bersoda sesekali mengambil camilan.
"Tidak Nay, kami cuma ingin kamu sadar bahwa hasil jerih payahmu mengurus kami ini sepadan dengan apa yang kau dapatkan, kami memanjakanmu, menuruti apa kemaunmu, barang-barang mewah yang kau miliki itu dari siapa kalau bukan kami, bahkan jam tangan yang kau pakai saja saat ini asal kamu tahu harganya di atas 10 juta, jarang ada sma yang pakai barang semahal itu, jadi jangan mengatakan kalau kau menderita mengurus kami." Jelas Dika dengan wajah santai dan tanpa berdosa .
"Baiklah kalau kakak merasa aku harus berterima kasih dengan kalian, terima kasih atas semuanya, kalian harus bersabar karena Nay juga akan pergi dari sini, tinggal sebulan lagi" Nayla sangat kesal tangannya menggepal geram.
Endy mulai panik melihat adegan perdebatan kakak beradik ini, Aska hanya tersenyum menikmati, memperhatikan expresi wajah Nayla.
"Aska sepertinya bule Jerman akan mengamuk" Endy menyikut tangan Aska dan berbisik pada Aska.
"Biarkan saja mereka, aku suka melihat wajah Nayla seperti itu menggemaskan" Aska yang biasanya khawatir tidak melakukan apapun
"Nayla tidak akan mengeluarkan jurusnya, kita kan sudah makan malam juga, jadi nonton saja, ini gratis" Aska terpukau dengan adegan didepannya.
Nayla beranjak pergi" Bersihkan semua rumah ini, kalian semua, cuci piring malam ini,....." Teriak Nayla
"dan satu lagi, kakak Caren carikan mereka asisten rumah tangga yang sudah tua, jelek, jangan cari astiten rumah tangga yang cantik dan muda untuk mereka...." Titah Nayla
Nayla berlalu pergi meninggalkan ke empat sahabat itu . Dika, Aska, Endy tertawa ha......ha.....ha....melihat bule Jerman yang marah lagi.
.
.
.
. .Like,coment,favorit, vote ya......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Salawati Ray
ocehan Nayla bule Jerman bikin kita terkekeh membacanya
2023-08-26
0
Lina ciello
ayoo nayy marahinnn aja cecengukk 3 ituhhh enak aja manfaatin yiw 😜😜😜
2023-08-14
0
Lusy Yana
kasian nayla tensi darah nya naik terus
2023-06-10
0