"Apa? Kau datang kesini untuk menanyakan keberadaan Rana?" Mendengar penjelasan dari Erick yang muncul-muncul dengan muka penuh tanya, mempertanyakan keberadaan Rana, seketika membuat darah seorang Gea terasa mendidih.
PLAK!!!!
Sebuah tamparan berhasil memukul wajah tampan Erick.
"Aku mempercayakan putriku padamu, tapi Kau malah menyia-nyiakan dia?"
"Ja-jadi, istriku tidak pulang ke Panama? Maafkan aku, Mah, aku bisa jelaskan."
"Pria kurang ajar! Bukan membawanya bersamamu tapi kau meninggalkan dia sendirian? Beraninya Kau membuang putriku yang berharga!" Jawaban nyelekit Erick dapatkan dari wanita yang telah melahirkan istrinya itu, ditambah sebuah tamparan tangan yang tidaklah pelan.
Dua kali mendapatkan hadiah tamparan tidak membuat Erick kesakitan. Gea benar-benar sudah lupa bahwa Erick juga merupakan putra berharga bagi seorang Megan Berlian.
Gea tak lagi mampu menahan amarahnya begitu mengetahui berita tentang Rana yang tak tahu ada dimana saat ini.
Drrrrrt drrrt drrrt.
Ponsel milik mama Gea berbunyi, menampilkann nama pemanggilnya, MEGAN BERLIAN.
[ Halo, Megan,]
[ Jangan pernah berani menampar putra-ku lagi, kak Gea.] suara tenang dan berwibawa, mengancam.
Keterlaluan! Apa disini ada mata-mata? Megan Berlian, kau kurang aj*r. Gea tak habis pikir, Megan bisa tahu bahwa dia baru saja menampar Erick dengan geram.
[Megan, dia bukan bayi yang masih pantas kau bela. Dia seorang suami yang tak bertanggungjawab. Apa Kau tahu dia telah meninggalkan putriku?] Gea belum puas dengan kemarahannya, terus ia luapkan bahkan kepada Megan sekali pun.
[Kak Gea - Kak Gea ... tangan jahatmu itu memang selalu lebih cepat dari otakmu. Seharusnya kau berpikir, apa yang menyebabkan kenapa putrimu sampai ditinggalkan. Selalu buru-buru menyalahkan orang lain.]
Gea terbungkam.
[Kenapa diam? Kau menyesal sekarang? Menyesal telah melepas Rana untuk putraku? Kurasa tidak, kak Gea bukan orang yang terlalu cepat menyesali sesuatu.]
[Megan, kau terlalu kejam.] Gea merasa kecewa. Kecewa berat terhadap adik sepupunya yang tidak punya perasaan. Bukannya menasehati Erick, Megan seolah sedang menyudutkan dirinya. Gea sangat yakin bahwa Megan sudah mengetahui hal ini tapi hanya membiarkannya saja.
[Iya, aku menyesal. Sangat menyesal!] Gea mengakhiri panggilan telepon.
Bruakkkk!
Ponselnya terbang akibat lemparan dan menghantam tembok.
Erick hanya terdiam menyaksikan semua keganasan ibu mertuanya.
Dari pada membuang waktu bertengkar, Erick pun berpamitan pada ibu mertuanya. Ia harus bertolak ke tanah air untuk menemukan Rana.
Tak ingin tinggal diam, Gea pun ikut serta meski hatinya merasa tidak nyaman pergi bersama Erick Erlangga.
Tiba di landasan helikopter kediaman ayah bundanya bersama mama Gea, Erick kembali merasa tidak nyaman. Ia takut kalau-kalau mama Gea akan menyerang ibunya secara brutal.
"Mama mau apa?" menghalangi langkah Gea yang akan menuju ruang kerja Megan. Baik Erick maupun Gea, yakin bahwa Megan sedang menunggu di ruang kerjanya.
Hebat, Erick seperti sedang mencegah hal buruk menimpa ibunya. Sebagaimana Megan yang selalu melindungi dia, demikian pula cara dia yang siap melindungi ibunya. Sungguh mengagumkan. Gea ingin memuji tapi ia sedang muak dengan keduanya.
"Mama? Stop panggil aku dengan panggilan itu. Mulai detik ini, Kau bukan lagi suami dari putriku."
"Ma, jangn begini. Keadaan masih bisah kita selesaikan dengan pikiran yang dingin. Untuk sekarang jangan dulu bertemu bunda. Aku mohon, okey?"
Gea menepis tangan Erick yang menyentuh lengannya. "Aku harus membuat perhitungan dengan adikku, yang tidak sopan itu. Beraninya dia pasang mata-mata untuk memantauku."
Gea sadar sekarang, ia juga tidak begitu bodoh membaca semua ini. Megan pasti sudah mengetahui semua akal bulusnya.
.
.
Sementara di sebuah kamar yang hanya memiliki sedikit pencahayaan. Rana tengah berkonsentrasi mengerjakan proyeknya, sambil sesekali menyesap kuah cup mie yang masih tersisa.
Bib, suara pesan memberi tanda.
[Buka pintu] seperti biasa, Ezralia hanya akan langsung mengatakan intinya.
Cepat-cepat Rana keluar dari kamar, berlari rungan menuju pintu utamanya.
Rambut terurai indah, kaca mata hitam, Ezra tampil keren dengan outfit kantoran. Setelan cassual yag membuatnya terlihat semakin smart.
"Kau datang lagi?" Rana berbasa-basi dengan senyum seadanya.
"Mana pesananku? Aku datang menjemputnya." Rana berlagak polos dengan tampang tercengang.
"Kau sadar kalau itu aku?"
"Memangnya Terana Marlon siapa lagi kalau bukan dirimu?" Ezra melangkah masuk begitu saja.
"Tunggulah, aku akan mengambilnya." Rana kembali ke kamar dan keluar dengan sebuah pigura yang membingkai wajah pria tampan dalam karya lukisnya.
Sulit rasanya mempercayai bahwa Rana bisa melukis. Tapi saat melihat langsung hasilnya, Ezra sepertinya harus memberi sahabatnya ini pujian yang tulus. Rupanya Rana memiliki bakat terpendam yang tidak pernah Ezra ketahui sebelumnya.
"Coba jelaskan, siapa pria ini?" mendengar pertanyaan penuh keingintahuan sahabatnya malah membuat Ezra menggaruk kepala.
"Pacarmu, ya? Hah, tak kusangka."
"Dia hanya bawahanku di Park Fashion. Bukan pacarku. Aku biasa memberikan apresiasi bagi mereka yang sudah bekerja keras untuk perusahaan." wajah tenangnya menjelaskan.
"Oh, hanya bawahanmu. Oke, silakan transfer pelunasan dan kau boleh membawanya pergi.
Ezra segera mengusap-usap layar ponselnya dan dalam hitungan detik transaksi sukses ia lakukan.
"Apa ini? Kau membayarku sangat banyak." Rana begitu gugup melihat nominal uang yang baru saja mendarat di akun bank-nya yang begitu menyilaukan mata.
"Itu adalah harga untuk karyamu yang luar biasa ini. Dengan uang itu, kau bisa membeli apartement level 5. Tinggalkan tempat ini. Kau tahu, betisku terasa akan pecah saat menaiki tangga demi tangga untuk sampai ke sini." keluh Ezra dengan merubah mimik wajahnya ke mode malas.
"Baiklah, akan aku pikirkan."
Rana kembali menyeduh dua gelas mie dan ia suguhkan pada Ezra dan untuk dirinya sendiri.
"Rana,"
"Hmmm?"
"apa ... suamimu tidak mencarimu?"
.
.
Bersambung dulu bestieee...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
nctzen💋
Rana tetap semangat jngn dulu ketemu sama s bang E sama mama km juga tetap sembunyi terus buat kk author buatlah keberadaan Rana untuk tidak mudah ditemukan oleh semua yg kenal sama dia biar Ezra saja yg tau ole😘😘
2022-11-11
2
RahaYulia
Rana itu klo didaerahku adl janda
Jd Rana kmu mnta cerai aja biar c Erick nyaho kmu trlalu berharga untuk disia2 kn
Jadi, Rana ayo semangat💪💪💪
2022-11-11
2
Grendly Sinciho
bersambung terus
up bnyk kek 😂😂😂
2022-11-11
2