Bab 5

Alexander Firly Kuncoro, pemuda 27 tahun. Ceo sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti. Perusahaan nya termasuk perusahaan terbesar di kota C. Dia adalah putra tunggal dari pasangan Kuncoro Kusno dan Winarni Setya Ningrum.

Perdebatan panjang dilakukan Alex untuk menentang surat wasiat yang ditinggalkan kakeknya. Dimana, dalam wasiat tersebut dikatakan bahwa Alex berhak atas semua kekayaan yang dimiliki oleh mendiang Garrick Alexander yang merupakan kakeknya.

Namun ada syarat yang harus Alex penuhi dan itu mutlak tidak bisa dibantah jika memang dirinya menghendaki harta warisan kakek Garrick. Alex harus menikah dengan Jenita, cucu dari eyang Sulastri pemilik toko kue di kota C.

Tentu hal itu ditentang oleh Alex yang memang terkenal playboy. Dia yang menyukai kebebasan tentu saja tidak ingin terikat. Namun dirinya juga tidak ingin kehilangan perusahaan yang kakeknya tinggalkan untuk nya.

Dengan ditemani sang asisten, Alex mendatangi toko pada alamat yang tertera di dalam surat kakek Garrick. Hembusan nafas berat berkali kali terdengar. Sungguh ini bukanlah gaya Alex. Dia yang selalu bergonta ganti pacar tak pernah menyangka, harus terjebak dalam perjodohan yang menurutnya konyol tersebut.

"Apa masih jauh?"

"Kira kira lima belas menit lagi kita sampai." Aldi sang asisten menjawab dengan tenang atasannya tersebut.

"Menurutmu, aku harus bagaimana?" Alex menyugar rambutnya. Sorot matanya tajam, tersirat rasa ketidak puasan dalam dirinya.

"Ada baiknya kamu menurut untuk kali ini. Siapa tahu, ini terbaik buat kamu ke depannya." Aldi yang merupakan orang kepercayaan Alex tentu saja ingin yang terbaik untuk atasannya tersebut.

"Ckck, ini jaman apa? kenapa masih saja perjodohan macam ini. Awas saja, kalau sampai wanita itu tidak sesuai dengan kriteria ku. Ku pastikan aku akan menentangnya habis habisan.

Aldi menggeleng, tentu saja dia tahu standar sang bosnya. Namun Aldi selalu berharap, lelaki yang duduk manis dibelakangnya kini segera bertemu dengan gadis yang mampu membuatnya berhenti dari kebiasaan buruknya.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Mobil berwarna putih terlihat baru memasuki halaman toko. Seorang wanita dengan kaca mata tebal terlihat turun dan memasuki toko. Senyum tersungging di bibirnya ketika berpapasan dengan para pengunjung walaupun karyawannya.

Alex yang juga berada disana melirik sekilas pada gadis yang baru saja melintas di hadapannya itu. Di hembuskan nya nafas penuh kekesalan. Tak habis pikir dengan apa yang dipilihkan kakek Gerrick untuknya.

" Mbak, ada tamu yang ingin bertemu."

"Oh ya, dipersilakan saja mbak." Jenita meletakkan tas yang dibawanya keatas meja. Dirinya bersiap dengan senyum semanis mungkin untuk menyambut tamunya. Dalam pikiran Jenita tamu tersebut pastilah berhubungan dengan pemesanan kue. Dan itu adalah rezeky yang tak boleh ditolaknya.

Lelaki tampan dengan kemeja yang digulung sebatas siku nampak memasuki ruangan nya. Jenita menyambutnya dengan mengulurkan tangan ramah.

"Selamat pagi, maaf sudah menunggu lama."

Ucapnya dengan tetap tersenyum.

Sementara Alex hanya berdeham menjawab sapaan Jenita. Aldi yang pada awalnya menolak untuk diajak masuk terpaksa mengekor pada sang boss yang kini telah duduk di sebuah sofa dengan kedua tangannya sibuk dengan tablet nya.

"Ada yang bisa saya bantu?" Jenita masih mempertahankan senyumnya. Gadis itu mempersilahkan Aldi untuk ikut mendudukkan diri di sofa seperti yang dilakukan Alex.

"Langsung saja, aku nggak ingin berbasa basi lagi. Tolong kamu cari cara, entah apapun itu aku nggak peduli. Asal bisa melepaskan ku dari perjodohan kita yang nggak penting itu." Alex berujar sambil menatap Jenita tajam.

"Perjodohan?" Jenita membeo, dia yang memang tidak mengetahui prihal perjodohan nya tentu saja kaget.

Berusaha untuk tetap tenang Jenita masih tetap tersenyum. Senyum yang sangat menjengkelkan dimata Alex.

"Kenapa kau malah tersenyum, apa selain wajahmu yang jelek itu. Otakmu juga bermasalah? atau kamu berpikir sudah menang karena berhasil menjebak ku? Jangan mimpi!! gadis jelek seperti mu jangan pernah berkhayal untuk menjadi istriku." Selaknya.

"Maaf Tuan. Tolong jaga bicara anda, saya memang tidak mengerti tentang apa yang anda katakan. Wajar menurut saya, karena memang saya tidak mengenal anda. Bagaimana mungkin kita dijodohkan sementara bertemu saja baru kali ini." Jenita masih mencoba untuk bersikap tenang.

Menjebak? bahkan Jenita belum tahu nama tamunya itu, bagaimana mungkin dia menjebaknya. Menghembuskan nafas pelan Jenita mencoba kembali untuk berbicara secara baik baik.

"Mungkin anda berdua salah orang. Saya benar-benar tidak tahu menahu tentang apa yang anda katakan."

"Maaf nona, kalau boleh bertanya apa benar nona yang bernama Jenita, cucu dari eyang Sulastri. Pemilik toko ini?" Adalah Aldi yang buru buru mendahului Alex yang kembali ingin membuka suara nya.

"Benar, saya Jenita. Dan eyang saya memang bernama Sulastri. Tapi apa hubungannya ya?"

"Begini nona."

"Panggil Jenita atau Jen saja. Panggilan nona terasa tidak pantas untuk saya."

Aldi mengangguk,sementara Alex hanya diam menyaksikan interaksi keduanya. Sesungguhnya dia ingin segera pergi dari hadapan Jenita. Gadis yang sama sekali tidak masuk dalam kriteria cewek idamannya.

"Begini mbak Jeni. Tuan Alex ini adalah cucu dari kakek Gerrick, sebelum meninggal beliau menulis pesan dalam wasiatnya. Bahwa mereka, kakek tuan Alex dan nenek mbak Jeni telah menjodohkan kalian berdua."

Ha

Kaget, tentu saja Jenita merasa kaget. Bahkan dirinya belum mengetahui apapun soal itu. Yang dia tahu, eyang hanya memintanya untuk mewarisi toko dan mengelolanya. Bahkan tak sedikitpun disinggung kan tentang perjodohan.

"Sebentar sebentar. Maaf, saya benar-benar nggak mengerti soal ini. Bahkan dalam surat wasiat beliau pun tidak pernah menyinggung soal ini."

"Aku nggak mau tahu. Yang jelas, carilah cara bagaimana untuk membatalkan pertunangan itu." Alex kembali menyela.

"Baiklah, nanti saya akan mencari tahu terlebih dahulu kepada pengacara eyang."

🍃🍃🍃🍃🍃

Jenita memijit pelipisnya pelan. Sepeninggal Alex dan Aldi dirinya segara menghubungi pengacara eyang yang mengurus tentang wasiat eyang waktu itu.

"Huuft, tampan sih. Tapi arogan dan suka marah marah begitu. Bisa bisa aku jantungan dibuatnya." Gumam Jenita pelan. Gadis itu bergidik melihat sikap Alex yang dinilainya kasar.

Sementara itu, tanpa sepengetahuan Jenita. Ayu sengaja menguping pembicaraannya dengan Alex tadi siang. Hatinya bersorak riang kala mengetahui bahwa Alex menolak perjodohan itu. Dengan berjalan tergesa dirinya segera menghampiri sang putri yang kebetulan sedang membantu melayani pelanggan.

Keduanya masih membantu di toko eyang. Dengan catatan mereka berdua masih berada di bawah pengawasan Hermawan. Hermawan bahkan mengatakan bahwa dirinya tak segan mengusir keduanya untuk pergi jika kejadian tempo hari sampai terulang lagi.

"Sepertinya dia anak orang kaya. Penampilannya saja sudah super mewah, dengan mobil juga sopir. Beruntung sekali, dia menolak gadis jelek itu. Dengan demikian aku bisa menjodohkannya dengan Dira. Dia pasti tidak akan bisa menolaknya." Ayu tersenyum dengan apa yang dia pikirkan.

Terpopuler

Comments

Amin_Rosyid

Amin_Rosyid

belum tentu juga dia setia Jen 🤭

2022-11-14

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!