Hina dan kotor

Adam mencium wangi sampo milik Adelina Ia memainkan rambut Adelina dengan tangan nya lalu ia mengendus leher Adelina sehingga Adelina pun merinding " Kau sangat wangi "

" Tu..tuan " Adelina menahan tangisnya ia sangat takut, tapi jika ia berontak ia juga takut jika keluarga nya kenapa-kenapa

" Tenang lah sayang, kita tidak akan melakukannya di sini " Adam langsung menelpon seseorang untuk masuk

Tak lama kemudian datang lah seorang laki-laki " Tuan "

" Bawa wanita ini ke tempat biasa, aku tunggu di sana " Suruh Adam kepada Adit orang kepercayaan Adam

Adit mengangguk, ia pun membawa Wanita yang sudah di pesan oleh tuan nya, ini bukan yang pertama kalinya ia membawa Seorang wanita ke hotel pribadi milik tuan nya

Setelah mereka sampai di lantai 25 Adit langsung menyuruh Adelina untuk masuk " Menutut lah, Tuan Adam sangat suka dengan wanita penurut " kata Adit

Adelina pun masuk ke kamar ia melihat Adam yang sudah menggunakan kimono dengan memegang satu gelas anggur " kemari lah sayang " pinta Adam dengan lembut, dengan ragu Adelina berjalan ke arah Adam

Adam memberikan satu gelas anggur kepada Adelina " Minum lah agar kamu rileks "

" Maaf tuan saya tidak bisa minum " tolak halus Adelina

" Saya tidak suka di bantah " ucap Adam dengan sorot mata yang tajam

Karena takut Adelina pun langsung mengambil gelas itu, Adam tersenyum lembut lalu ia memeluk Adelina dari belakang

Sentuhan Adam sangat lah lembut kepada Adelina sehingga Adelina pun terbuai akan sentuhan itu, Wajah yang garang ternyata tidak mencerminkan bisa bersikap kasar " Kedua gunung mu sangat indah dan besar aku sangat suka " puji Adam yang tangan nya mulai merayap ke gunung

"Tu..tuan..."

" Sssuuutttt... tenang sayang aku akan melakukan nya dengan lembut " Adam menikmati santapan malamnya dari ujung kaki hingga ujung kepala tidak ada yang di lewati oleh Adam

Des*** laknat memenuhi kamar milik Adam, Adelina sangat menikmati setiap sentuhan yang di berikan oleh Adam , entah kenapa Adelina tidak bisa menolak sentuhan Adam padahal hati nya ingin sekali menjerit, mungkin karena Adam sangat ahli dalam hal ranjang " thanks darling Yours is so delicious" Adam mengecup bi** Adelina yang sudah lemas tidak berdaya, Adam seperti orang yang kelaparan ia menyantap habis_habisan

Setelah berucap Adam langsung bangkit dari tempat tidur Lalu pergi ke kamar mandi, sedangkan Adelina ia tertidur karena kelelahan

PAGI HARI

Adelina terbangun dari tidur nya, ia merasakan tubuh nya yang terasa remuk, Adelina memejamkan mata nya sejenak air mata pun tidak bisa ia bendung ketika ia mengingat kejadian semalam, setelah puas menangis dalam diam Adelina bangun dari tidur nya ia melihat di Atas nakas ada kertas dan segepok uang

..." Terimakasih sayang kamu sangat nikmat, saya pergi terlebih dahulu karena ada urusan penting, Ambillah uang tips untuk mu agar kamu bisa belanja, Samapi ketemu lagi "...

Adelina meremas kertas itu dengan kuat, ia saat ini sangat lah hina dan kotor " Amel ini semua gara_gara kamu " setelah ini ia akan mencari teman laknat nya itu dan memberikan pelajaran, Adelina tidak membenci laki_laki yang sudah menidurinya karena ia pikir yang salah bukan lah laki_laki tersebut melainkan teman laknat nya itu yang telah menjual dirinya kepada germ*