04.

pov author

Pukul 08:30 pagi , suasana bandara masih nampak sepi . Nampak beberapa penumpang turun dari pesawat menuju terminal kedatangan .

"coba perhatikan pria itu , apakah dia seorang idol , dia cukup tampan ," seru salah satu wanita .

" wah , kau benar-benar jeli , dia sangat tampat , coba lihat kulitnya yg begitu mulus . Aku sebagai wanita saja iri ," ucap penumpang lain .

Bukan hanya dua wanita itu saja , nyaris sebagian orang di koridor itu memuji ketampanan seorang pria yg baru saja tiba di korea pagi itu .

Pria tinggi itu nampak acuh dan terus berjalan menarik koper bawaannya .

sesekali dia tersenyum menanggapi wanita-wanita yg mengajaknya bicara .

Park Ji Su baru saja kembali ke korea setelah hampir 8th berada di London .

" Tuan park selamat datang kembali ," sapa seorang pria paruh baya ber jas hitam , sembari membungkuk memberikan salam pada park Ji su .

Park Ji su tersenyum ke arah pria tersebut .

" Mari tuan ," pria paruh baya tersebut dengan sigap membawa koper bawaan majikannya tersebut .

" Bagaimana perjlanannya tuan muda , anda pasti sangat lelah . "

" Ah saya tidak terlalu lelah pak Han , apalagi seoul sekarang nampak banyak yg berubah , saya malah ingin berkeliling kota . "

" Bagaimana kalau kita mampir sekalian ke universitas , sekalian bertemu dereksi yg lain ," usul pak Han .

" Boleh , sekalian aku ingin mencari asisten untukku mengajar besok ,"

......................

Sebuah mobil mewah berwarna hitam memasukki kawasan kampus . Banyak para mahasiwa-mahasiswi yg menatap ke arah mobil teesebut . Di lobbi kampus dengan sigap pak han turun , segera membukakan pintu mobil untuk tuan mudanya itu . Begitu turun dari mobil banyak mahasiswi yg takjub dengan paras park Ji su , pria tinggi 186cm , kulit putih , nampak gagah dengan stelan casualnya hari itu , ditambah kacamata hitamnya yg membuat orang-orang berfikir apakah dia seorang idol . Park Ji su berjalan menuju ruang Dekan di lantai 4 , ketika ia hendak menekan tombol lift matanya tertuju pada seorang wanita yg dikenalnya , senyum tipis mengembang di bibirnya . " park Sodam ," panggilnya sembari melambai ke arah wanita tersebut . Park sodam yg tengah sibuk dengan catatan ditangannya pun sepontan menoleh ke sumber suara , senyum manis sodam pun terukir ketika dia mengenali pemilik suara tersebut , ia pun berjalan menuju Ji su.

" yaah paman , kapan kau datang , kenapa tak menelfonku ," ucapnya sodam jarak mereka dekat .

" Baru saja , aku sengaja langsung kemari karena ingin mencari seorang asisten untuk membantuku mengajar ," jawab ji su sembari menekan tombol lift menuju lantai 4 .

" wah , kau begitu semangat pak dosen , jadi asisten seperti apa yg anda inginkan pak ?" goda sodam .

" Tentunya harus cantik , tinggi badannya minimal 167cm , ramah , sedikit galak juga tidak masalah , modis , dan harus pintar dalam segala hal ," candanya .

" aigoo kau sedang mencari asisten dosen atau calon istri tuan park ,"

" Hahahahaha hanya bercanda tapi jika ada yg seperti ku gambarkan boleh lah ku jadikan calon istri sekalian ," tambahnya .

" wah seprtinya pamanku ini sudah ingin menikah ya , ataukah lelah dengan kencan buta yg diatur kakek ," sodam kembali menggoda kakak sepupunya yg telah berumur 32th tersebut .

" emm sebenarnya tidak juga , hanya saja aku ingin seperti teman-temanku yg lain , yg benar-benar memiliki pasangan ."

" Yah , kau bisa mencari yg serius paman , tapi dengan standart tipe idealmu yg sangat tinggi itu pasti akan sangat susah untuk menemukannya ," timpal sodam . Ji su hanya tersenyum menanggapi komentar adik sepupunya itu , usia ji su memang tak muda lagi , sehingga ayahnya (kakek sodam) sering mengatur kencan bunta untuknya dan tentu saja pasti akan gagal .

Park ji su tipe orang yg cuek , beberapa kali dia berkencan namun hubungannya tak akan sampai lebih dari 3bulan , bukan karna Ji su suka memainkan perempuan namun Ji su hanya kasian pada wanita yg mengutarakan cinta padanya , jadi Ji su menerimanya tapi tetap saja sikapnya cuek dan acuh karna memang tak ada perasaan apapun yg dirasakan Ji su . Dengan sikapnya yg demikian banyak wanita yg menganggap Ji su seorang playboy .

Lift berhenti tepat di lantai 4 , Ji su dan sodam berjalan beriringan keluar lift tentu saja banyak pasang mata yg melihat sodam bersama pria tampan disampingnya . " paman pergilah dulu , aku akan menunggu temanku ," ucap sodam yg risih dengan tatapan para mahasiswi lain .

seaakan mengrti keadaan ji su pun mengagguk sembari mengelus kepala Sodam kemudian berjalan santai ke ruang dekan . Banyak mahasiswi yg syok dengan apa yg dilakukan ji su pada sodam , segera setelah ji su pergi mereka segera menghanpiri sodam .

" wah pria itu sangat sempurna , siapa dia ?"

" apakah dia kekasihmu ?"

"bagaimana bisa kau bersama dengan malaikat itu?"

"CUKUP ." teriak sodam , ia benci dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu . Segera sodam pergi dari kerumunan para mahasiswi tersebut .

sembari berjalan banyak kritikan yg ditujukan padanya namun bukan sodam namanya jika terpancing dengan hal kecil seprti itu .

......................

Di sudut lain Kim Aeyong tengah bersantai menantikan kehadiran dosen di kelasnya , fikirannya sedkit kacau , ia harus segera kembali ke alam dewa , sedangkan sampai saat ini kekasihnya belum juga ia temukan . Sedkit melamun Aeyong tanpa sadan park sodam sudah duduk di sampingnya .

" apa yg kau fikirkan samau terfokus seperti itu ?" sapa sodam sembari menepuk lengan sahabatnya itu .

"banyak tugas yg belum aku selesaikan ," ucap aeyong asal .

" wah tumbe. Sekali kau belum mengerjakan tugas nona kim," ejeknya .

Aeyong hanya tertawa menanggapi sahabatnya itu . " Tadi aku bertemu pamanku , tak kusangka dia semakin tampan ," sodam terus saja mengoceh .

" Lalu apa kah kau jatuh cinta padanya ?"

park sodam melotot kearah Aeyong yg hanya tertawa melihat kekonyolannya . " Bagaimana bisa aku jatuh cinta dengan pamanku sendiri ini bukan cerita novel atau komik yg sering kau baca ," timpalnya .

" Hahaha baiklah , lalu kenapa dengan pamanmu itu ,"

"Dia akan menjadi salah satu dosen pembimbing di fakultas kita , ahh ,," sodam nampak berfikir sejenak sembari menatap aeyong dari atas ke bawah kemudian tersenyum . " Aeyong kau salah satu mahasiswi terpintar fakultas kita , " lanjutnya sembari mengedipkan kedua matanya . 'apa yg difikirkan gadis ini,,' batin aeyong menatap glagat tak biyasa dari sahabatnya .

" Langsung saja katakan intinya ," kata aeyong tanpa basa-basi .

" Karna pamanku sedang butuh seorang asisten bagaiman jika kau saja yg jadi asistennya ," jawabnya sembari tersenyum lebar ke arah eyong .

" Aku sibuk ," jawab aeyong singkat .

belum sempat Sodam protes dengan aeyong dosen telah memasuki ruangan , mau tak mau diskusinya dengan Kim Aeyong berahkir samapi disini . Dengan muka ditekuk sodam beralih pandangan ke arah dosen tersebut , 'akan kupastikan Aeyong bertemu paman hari ini' batin sodam sembari tersenyum ke arah aeyong yg nampak fokus pada penjelasan dosen.

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!