02.

Pov kang ha Joon 

Aku berjalan ke arah kantin bersama dua komedian yg selalu bersamaku . 

Hampir 6 tahun lamanya aku berteman dengan mereka . 

Suansana cafetaria hari cukup sepi dari biyasanya . 

"Pesanlah , " ucapkuu singkat . 

Yeong sik bergegas pergi memesan makanan untuk kami bertiga , dong ming sibuk dengan ponselnya , sedangkan aku mengamati mahasiswa yg berlalu lalang . Seklebat bayangan Aeyong muncul kembali . 'Sial , dia benar-benar cantik . Bahkan kekasihku saat ini tak sebanding dengannya ' , gerutuku . 

" sstt..sstt.." 

Aku menoleh ke arah dong ming , mataku terfokus pada telunjuk tanggannya , benar saja yeong sik bukannya memesan makanan untuk kami malah asyik mengobrol dengan seseorang . 

" kau sajalah yg pesan , nunggu dia keburu tutup ini kampus , lagian gak kapok juga tu anak habis digampar senior ," omelku . 

" mana ada ceritanya dia kapok , sama aja kayak kau , lihat bening dikit nyleot ," berjalan menuju arah yeong sik . Aku hanya terenyum tipis menanggapinya , sebenarnya aku bukan playboy , hanya saja aku tak tahan mengabaikan gadis-gadis cantik disekitarku , apalagi wajah tampanku yg sayang untuk tidak dimanfaatkan . 

" sialan kalian berdua , ngak bisa lihat temennya seneng dikit ," yeong sik menggerutu sembari duduk di sebelahku .

" salah kau sendiri , kita nunggu malah enak-enakan godain betina , " timpal dong ming yg kesal . " hehe ya maaf , yg penting kan bentar lagi makanan datang , " kilahnya . 

" eh itu park sodam bukan sih ?  " tanya dong ming . 

" yg mana ? " tanyaku penasaran .

 " itu tuh yg barusan masuk bareng shin min ji ," menunjuk arah depan . 

Ekor mataku mengkuti arah yg ditunjuk dong ming . 

'Siallll' gerutuku ,, di tempat yg begitu luas kenapa harus bertemu min ji disini . 

Menyadari ekspresiku , yeong sik mencoba mencairkan suasana . 

" Pura-pura ngak kenal aja lah , " bisiknya . Shin min ji adalah mantan ke 77 ku , kami putus setelah hari jadi kami yg ke 100 . Dan salahku yg memang berselingkuh darinya . Setelah itu aku sama sekali tak pernah berkomunikasi lagi ditambah kami yg telah lulus sma pada saat itu , hanya saja sekarang aku tak menyangka dia satu universitas denganku . Sedangkan park sodam adalah mantan kekasih kakak dong ming , aku mengenalnya ketika menghabiskan liburan musim panas dua tahun  lalu . Bisa-bisanya mereka berdua berteman .

Jujur aku tidak terlalu suka dengan min ji sikapnya yg overprotektif membuatku tak nyaman . Sedangkan park sodam aku tak terlalu mengenalnya karna kami hari beberapa hari bertemu .

Rasa laparku hilang seketika melihat

meraka berdua , sedangkan dong ming juga yeong sik sibuk dengan pesanan masing-masing . Aku fokus dengan ponselku , tiba - tiba sebuah tangan menepuk pundakku . 

" ternyata sesempit ini ya dunia ini, buktinya masih aja ketemu bandit disini ," 

" dih , udah tau sempit , ngapain kau dekat-dekat ," menghempas tangan min ji dengan kasar . 

" Balik aja yuk . Mendadak rasa laparku hilang nih ," kataku , berdiri hendak pergi . 

Dong ming hendak protes namun ditahan yeong sik , bergegas ikut berdiri . 

" YAH , KANG HA JOON LIHAT SEBERAPA BER*NS*KNYA DIRIMU ,"  min ji berteriak cukup kencang hingga membuat beberapa orang menoleh ke arah kami .

" sialan anak ini , tak bosan-bosannya mencari masalah denganku " keluhku jengkel .

Spontan aku berhenti , menoleh ke arahnya " hay nona tidak tau malukah dirimu berteriak seperti itu , ah.. Aku tau , kau mungkin rindu belaianku sehingga membuatmu frustasi seperti itu , " bisikku . 

Raut wajah min ji berubah merah seketika , mungkin dia tak menyangka aku akan mengatakan itu . Dan aku tak perduli , aku hanya ingin menjauh darinya .  

Tanpa memperdulikan min ji juga sodam yg nampak kebingungan , aku berjalan keluar caffetaria diikuti dua teman-temanku . Sebenarnya tidak semua gadis yg ku kencani pernah ku tiduri , yaa hanya beberapa saja , itu juga tanpa paksaan dari ku , karna aku tak suka memaksa mereka , jadi kami melakukannya atas dasar suka sama suka dan lagi mereka pasti sudah tidak p*raw*n lagi . Jadi jika mereka enggan ya aku bisa cari yg lain . Itu perinsipku . Bagaimanapun aku memiliki seorang adik perempuan , aku sedikit khawatir dengannya . Terlebih sumpah serapa mantan kekasihku yg sakit hati denganku yg mengancam keselamatan adikku .  

Diluar cafetaria mataku tertuju pada gadis yg tengan berjalan berlawanan arah denganku . Ia nampak cantik tanpa polesan make up yg berlebihan , sepontan aku menghentikan langkah kakiku . Samar-samar tercium aroma camellia ketika kami berpapasan , ekor mataku masih mengikuti langkahnya hingga ia masuk caffetaria . 

Aku memang sering melihat gadis cantik ini , bahkan aku sengaja mendekatinya beberapa kali , mencuri perhatiannya namun sama sekali tak ada respon darinya bahkan dia terkesan tak perduli akan kehadiranku , namun itu tak membuatku menyerah , aku semakin bersemangat untuk mendapatkannya . Aku yakin suatu saat nanti aku bisa memilikinya .

" Heh .. Kunyuk . ngapain kamu ngelihatin Aeyong seperti itu ?" lamunaku buyar karna dong ming .

" Baru nyadar ada anak fakultas matematika secantik dia ," kilahku . 

" dia itu mawar , cantik tapi kalau dekati banyak durinya ," yeong sik ikut berkomentar . 

" Lagi pula dia teman sodam , sodam teman min ji , nah bakalan susah deketin dia , pasti kamu tau lah min ji akan menjadi penghalang terbesarmu . Dan lagi beberapa kali aku sering melihat mereka jalan ber tiga . berhentilah menggapai bulan , bukankah masih banyak gadis lain dikampus ini ," tambahnya . 

' what ?? Dia teman min ji ' 

Kagetku bukan kepalang , 

Memang benar ucapan yeong sik , min ji akan menghalangiku mendekati gadis ini .

" sudahlah , ayo pulang aku ingin tidur siang ," dong ming nylonong pergi meninggalkan kami . 

"Sialan kau , tunggu ," aku berlari mengejar dong ming , disusul yeong sik . 

Di jalan pulang mataku tertuju pada sebuah toko bunga di tepi jalan . Bunga camellia berwarna merah menggodaku untuk memilikinya sama seperti aeyong , ahh .. Dia benar-benar telah mengambil alih fikiranku sekarang . Aku menepikan mobilku , karna terus memikirkan aeyong aku sengaja membeli beberapa bunga camellia , aroma juga kecantikannya membuatku teringat dengan aeyong .

" Apakah anda menginginkan bibit bunga camellia juga ?" tanya si penjual bunga tersebut ,

" Apakah anda menjualnya ? "

" Tentu saja , ada beberapa bibitnya , anda bisa menilihnya sesuai keinginan anda ."

" Baiklah , berikan saya yg terbaik . " ucapku .

Rasanya akan sangat menyenangkan , merawat bunga itu , melihatnya tumbuh dan ahkirnya mekar . Sama halnya dengan rasa sukaku pada aeyong , semoga saja suatu hari nanti dia dapat membalasnya .

Dan aku berjanji pada diriku sendiri jika aeyong telah bersamaku , tak akan ada gadis lain dalam hidupku , hanya aeyong seorang .

Sebuah semyum kecil tersunging di bibirku jika mengingat dan membayangkan aeyong . Namun ketenanganku sedikit terusik , aku samar-samar mendengar lonceng bergemrincing lirih . Bahkan bulu-bulu halus di tibuhku berdiri . Aku melihat ke sekitar toko , sebuah lukisan rubah ekor sembilan berwarna keemasan dengan sorot mata yg tertuju padaku . Bergegas aku membayar apa yg sudah beli tanpa memperdulikan uang kembalian , aura toko tersebut menuatku sedikit tak nyaman walaupun si penjual sangat ramah tapi tetap saja lukisan itu membuatku merasa ngeri jika terus berlama-lama disana .

...----------------...

Terpopuler

Comments

Billia lee

Billia lee

sering-sering up thor 🙏

2022-11-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!