Pov kang ha Joon
Aku berjalan ke arah kantin bersama dua komedian yg selalu bersamaku .
Hampir 6 tahun lamanya aku berteman dengan mereka .
Suansana cafetaria hari cukup sepi dari biyasanya .
"Pesanlah , " ucapkuu singkat .
Yeong sik bergegas pergi memesan makanan untuk kami bertiga , dong ming sibuk dengan ponselnya , sedangkan aku mengamati mahasiswa yg berlalu lalang . Seklebat bayangan Aeyong muncul kembali . 'Sial , dia benar-benar cantik . Bahkan kekasihku saat ini tak sebanding dengannya ' , gerutuku .
" sstt..sstt.."
Aku menoleh ke arah dong ming , mataku terfokus pada telunjuk tanggannya , benar saja yeong sik bukannya memesan makanan untuk kami malah asyik mengobrol dengan seseorang .
" kau sajalah yg pesan , nunggu dia keburu tutup ini kampus , lagian gak kapok juga tu anak habis digampar senior ," omelku .
" mana ada ceritanya dia kapok , sama aja kayak kau , lihat bening dikit nyleot ," berjalan menuju arah yeong sik . Aku hanya terenyum tipis menanggapinya , sebenarnya aku bukan playboy , hanya saja aku tak tahan mengabaikan gadis-gadis cantik disekitarku , apalagi wajah tampanku yg sayang untuk tidak dimanfaatkan .
" sialan kalian berdua , ngak bisa lihat temennya seneng dikit ," yeong sik menggerutu sembari duduk di sebelahku .
" salah kau sendiri , kita nunggu malah enak-enakan godain betina , " timpal dong ming yg kesal . " hehe ya maaf , yg penting kan bentar lagi makanan datang , " kilahnya .
" eh itu park sodam bukan sih ? " tanya dong ming .
" yg mana ? " tanyaku penasaran .
" itu tuh yg barusan masuk bareng shin min ji ," menunjuk arah depan .
Ekor mataku mengkuti arah yg ditunjuk dong ming .
'Siallll' gerutuku ,, di tempat yg begitu luas kenapa harus bertemu min ji disini .
Menyadari ekspresiku , yeong sik mencoba mencairkan suasana .
" Pura-pura ngak kenal aja lah , " bisiknya . Shin min ji adalah mantan ke 77 ku , kami putus setelah hari jadi kami yg ke 100 . Dan salahku yg memang berselingkuh darinya . Setelah itu aku sama sekali tak pernah berkomunikasi lagi ditambah kami yg telah lulus sma pada saat itu , hanya saja sekarang aku tak menyangka dia satu universitas denganku . Sedangkan park sodam adalah mantan kekasih kakak dong ming , aku mengenalnya ketika menghabiskan liburan musim panas dua tahun lalu . Bisa-bisanya mereka berdua berteman .
Jujur aku tidak terlalu suka dengan min ji sikapnya yg overprotektif membuatku tak nyaman . Sedangkan park sodam aku tak terlalu mengenalnya karna kami hari beberapa hari bertemu .
Rasa laparku hilang seketika melihat
meraka berdua , sedangkan dong ming juga yeong sik sibuk dengan pesanan masing-masing . Aku fokus dengan ponselku , tiba - tiba sebuah tangan menepuk pundakku .
" ternyata sesempit ini ya dunia ini, buktinya masih aja ketemu bandit disini ,"
" dih , udah tau sempit , ngapain kau dekat-dekat ," menghempas tangan min ji dengan kasar .
" Balik aja yuk . Mendadak rasa laparku hilang nih ," kataku , berdiri hendak pergi .
Dong ming hendak protes namun ditahan yeong sik , bergegas ikut berdiri .
" YAH , KANG HA JOON LIHAT SEBERAPA BER*NS*KNYA DIRIMU ," min ji berteriak cukup kencang hingga membuat beberapa orang menoleh ke arah kami .
" sialan anak ini , tak bosan-bosannya mencari masalah denganku " keluhku jengkel .
Spontan aku berhenti , menoleh ke arahnya " hay nona tidak tau malukah dirimu berteriak seperti itu , ah.. Aku tau , kau mungkin rindu belaianku sehingga membuatmu frustasi seperti itu , " bisikku .
Raut wajah min ji berubah merah seketika , mungkin dia tak menyangka aku akan mengatakan itu . Dan aku tak perduli , aku hanya ingin menjauh darinya .
Tanpa memperdulikan min ji juga sodam yg nampak kebingungan , aku berjalan keluar caffetaria diikuti dua teman-temanku . Sebenarnya tidak semua gadis yg ku kencani pernah ku tiduri , yaa hanya beberapa saja , itu juga tanpa paksaan dari ku , karna aku tak suka memaksa mereka , jadi kami melakukannya atas dasar suka sama suka dan lagi mereka pasti sudah tidak p*raw*n lagi . Jadi jika mereka enggan ya aku bisa cari yg lain . Itu perinsipku . Bagaimanapun aku memiliki seorang adik perempuan , aku sedikit khawatir dengannya . Terlebih sumpah serapa mantan kekasihku yg sakit hati denganku yg mengancam keselamatan adikku .
Diluar cafetaria mataku tertuju pada gadis yg tengan berjalan berlawanan arah denganku . Ia nampak cantik tanpa polesan make up yg berlebihan , sepontan aku menghentikan langkah kakiku . Samar-samar tercium aroma camellia ketika kami berpapasan , ekor mataku masih mengikuti langkahnya hingga ia masuk caffetaria .
Aku memang sering melihat gadis cantik ini , bahkan aku sengaja mendekatinya beberapa kali , mencuri perhatiannya namun sama sekali tak ada respon darinya bahkan dia terkesan tak perduli akan kehadiranku , namun itu tak membuatku menyerah , aku semakin bersemangat untuk mendapatkannya . Aku yakin suatu saat nanti aku bisa memilikinya .
" Heh .. Kunyuk . ngapain kamu ngelihatin Aeyong seperti itu ?" lamunaku buyar karna dong ming .
" Baru nyadar ada anak fakultas matematika secantik dia ," kilahku .
" dia itu mawar , cantik tapi kalau dekati banyak durinya ," yeong sik ikut berkomentar .
" Lagi pula dia teman sodam , sodam teman min ji , nah bakalan susah deketin dia , pasti kamu tau lah min ji akan menjadi penghalang terbesarmu . Dan lagi beberapa kali aku sering melihat mereka jalan ber tiga . berhentilah menggapai bulan , bukankah masih banyak gadis lain dikampus ini ," tambahnya .
' what ?? Dia teman min ji '
Kagetku bukan kepalang ,
Memang benar ucapan yeong sik , min ji akan menghalangiku mendekati gadis ini .
" sudahlah , ayo pulang aku ingin tidur siang ," dong ming nylonong pergi meninggalkan kami .
"Sialan kau , tunggu ," aku berlari mengejar dong ming , disusul yeong sik .
Di jalan pulang mataku tertuju pada sebuah toko bunga di tepi jalan . Bunga camellia berwarna merah menggodaku untuk memilikinya sama seperti aeyong , ahh .. Dia benar-benar telah mengambil alih fikiranku sekarang . Aku menepikan mobilku , karna terus memikirkan aeyong aku sengaja membeli beberapa bunga camellia , aroma juga kecantikannya membuatku teringat dengan aeyong .
" Apakah anda menginginkan bibit bunga camellia juga ?" tanya si penjual bunga tersebut ,
" Apakah anda menjualnya ? "
" Tentu saja , ada beberapa bibitnya , anda bisa menilihnya sesuai keinginan anda ."
" Baiklah , berikan saya yg terbaik . " ucapku .
Rasanya akan sangat menyenangkan , merawat bunga itu , melihatnya tumbuh dan ahkirnya mekar . Sama halnya dengan rasa sukaku pada aeyong , semoga saja suatu hari nanti dia dapat membalasnya .
Dan aku berjanji pada diriku sendiri jika aeyong telah bersamaku , tak akan ada gadis lain dalam hidupku , hanya aeyong seorang .
Sebuah semyum kecil tersunging di bibirku jika mengingat dan membayangkan aeyong . Namun ketenanganku sedikit terusik , aku samar-samar mendengar lonceng bergemrincing lirih . Bahkan bulu-bulu halus di tibuhku berdiri . Aku melihat ke sekitar toko , sebuah lukisan rubah ekor sembilan berwarna keemasan dengan sorot mata yg tertuju padaku . Bergegas aku membayar apa yg sudah beli tanpa memperdulikan uang kembalian , aura toko tersebut menuatku sedikit tak nyaman walaupun si penjual sangat ramah tapi tetap saja lukisan itu membuatku merasa ngeri jika terus berlama-lama disana .
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Billia lee
sering-sering up thor 🙏
2022-11-11
1