Pria Tua Mesum

Beberapa hari pun berlalu. Reyhan akhirnya berhasil mendapatkan semua informasi tentang wanita yang sudah berhasil mengusik pikirannya belakangan ini.

Reyhan tersenyum menatap selembar foto yang diselipkan dalam berkas yang ia dapatkan dari orang suruhannya.

Bisa saja Reyhan kembali menanyakan informasi tentang Kyra pada kedua sahabatnya. Namun, seperti yang sahabatnya ketahui jika tak sepenuhnya informasi tentang Kyra dapat diketahui, sebab ayah Kyra benar-benar menjaga privasi dan kenyamanan putrinya.

"Kyra, aku rasa tidak ada salahnya mendekati dia jika kehadirannya dapat membuatku lupa pada Maria. Dari sekian banyak hal yang aku coba untuk mengalihkan pikiranku dari Maria, semua sia-sia karena tidak ada yang berhasil. Namun, saat wajah Kyra muncul di benakku, dia berhasil mengalihkan duniaku dari Maria," gumam Reyhan masih sulit melepaskan bayangan di mana ciuman itu terasa manis di bibirnya.

Seketika sesuatu menyadarkan Reyhan, yaitu tentang perbedaan usia yang terlampau sangat jauh. "Tapi bagaimana dengan usianya? Apa aku tidak keterlaluan mendekati gadis yang usianya lebih cocok menjadi keponakanku?" ucapnya lagi merasa ragu.

Dari info yang didapatnya, bisa dipastikan jika saat ini gadis yang sedang ia pikirkan itu, kini sedang berada ditempat latihan bela dirinya. Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa gadis itu memang patut ia perjuangankan agar bisa menjadi miliknya.

Satu jam kemudian, Reyhan sudah tiba di tujuannya tepat saat Kyra baru saja keluar dari tempat latihannya. Ia melihat semua gerak-gerik Kyra tanpa mengedipkan matanya.

"Bentuk tubuhnya tumbuh dengan sangat bagus, membuatku jadi tak berhenti untuk terus membayangkannya!" gumam Reyhan saat merasakan sesuatu mulai bereaksi di tubuhnya.

Reyhan mulai mengikuti laju motor Kyra yang sudah lebih dulu melintasinya. Reyhan telah memutuskan, jika kehadiran Kyra dapat membantunya keluar dari bayang masa lalu, tidak ada salahnya ia memanfaatkan kehadirannya jika begitu. Pikir Reyhan.

Di tengah perjalanan, tepatnya di jalanan yang cukup sepi. Reyhan mengerem mendadak saat Kyra juga berhenti mendadak di depannya. Reyhan menjadi gelagapan saat melihat Kyra turun dari motornya dan berjalan menghampirinya yang ketahuan oleh Kyra jika dia menguntitnya.

Dengan kencang Kyra mengetuk kaca jendela mobil Reyhan.

"Hadapi gadis kecil ini, Rey," gumam Reyhan lalu membuka pintu mobilnya.

Kyra begitu terkejut saat melihat pria yang sudah dengan lancang mengambil ciuman pertamanya keluar dari mobil tersebut. Meski merasa terkejut, tetapi ia bisa dengan mudah bersikap tenang menutupi rasa gugupnya.

"Kamu? Kenapa pria tua sepertimu mengikutiku? Apa pria tua sepertimu tidak punya pekerjaan selain mengikuti seorang gadis?" tanya Kyra geram.

"Atau jangan-jangan semua ini memang pekerjaanmu, menguntit gadis-gadis sepertiku untuk memuaskan hasratmu. Kalau kamu merasa gatal dan butuh seorang gadis untuk menemanimu, kamu bisa mencari wanita-wanita yang memang bekerja dengan menjajakan tubuh mereka. Kamu salah besar jika berpikir aku sama seperti mereka! Jadi aku ingatkan sekali lagi, tolong berhentilah menguntitku!" tuding Kyra menunjuk wajah Reyhan dengan jarinya. Wajah gadis itu benar-benar menampilkan amarah yang tampak jelas dari sorot matanya yang tajam.

"Terserah apa yang kau ingin katakan padaku, tapi yang jelas pertemuan ini memang hanya kebetulan. Aku sama sekali tidak menguntitmu!" ucap Reyhan coba mengelak dari segala tuduhan Kyra. Namun, kedua matanya lebih fokus menatap gerakan bibir gadis itu yang terus memaki dirinya.

"Dasar pria tua mesum!" sarkas Kyra dengan wajah yang begitu kesalnya.

Merasa percuma berbicara dengan Reyhan, Kyra pun segera pergi sebelum pria yang sudah ia berikan julukan 'pria tua mesum' itu kembali menyentuhnya.

"Sepertinya gadis itu memang pantas untuk aku perjuangkan. Mulai hari ini aku akan berusaha untuk menjadikannya sebagai pengganti Maria!" gumam Reyhan tersenyum menatap Kyra yang sudah berlalu pergi menggunakan sepeda motornya.