"Dan sekarang, pihak sekolah memiliki peringatan untuk siswa yang melanggar peraturannya. Silahkan, ketua badan Pengawas Star Magic Academy, Ruka Leilas."
Saat itu juga para senior, guru dan staf STAMY mengucapkan doa agar para murid baru menguatkan mental dan hati mereka.
Di panggung, seorang pemuda ber mata emas tersenyum manis sembari menatap hangat para murid murid baru di depan nya. Ia memberikan sapaan halus membuat ketegangan sedikit berkurang bagi para murid baru. Namun lain halnya dengan para senior yang justru sebaliknya.
Karena mereka tau, ada makna lain di balik senyuman itu.
"Halo semua... Selamat datang di Star Magic Academy. Kalian yang berhasil masuk ke sini adalah kalian yang mengerjakan ujian dengan jujur dan menunjukkan kemampuan serta prestasi kalian yang baik."
Di pandang nya wajah para murid murid yang tampak meremehkan ataupun menahan tawa. Jelas saja, karena banyak dari mereka yang melakukan kecurangan seperti membawa contekan atau semacamnya.
Sebagai Akademi elit di Kerajaan Sagya, tentu saja itu menjadi incaran untuk para bangsawan untuk menyekolahkan anak mereka di sini. Sampai tak jarang, banyak yang melakukan kecurangan untuk bisa masuk ke sini.
Ruka berbalik memandang para murid yang berdiri di atas panggung sedari tadi. Ya, mereka adalah murid yang mendapat tempat khusus karena terlambat atau tak mengenakan atribut yang lengkap.
Ruka mendekati salah satunya. Dia adalah Neon Farel. Bangsawan dari keluarga Farel. Ruka tak merubah ekspresi nya. Masih tersenyum hangat dan manis.
"Bukankah kau Neon Farel, keluarga bangsawan kelas atas yang bertugas di bagian militer? Orang tua mu pasti bangga karena kau menjadi murid di Akademi ini." Ujar Zion sambil tersenyum. Mendengar pujian itu, tentu Neon tersenyum sombong.
Ia berjalan maju beberapa langkah merasa percaya diri dan berfikir dirinya akan di lepaskan. Karena biasanya ketua badan keamanan akan bersikap tegas menghadapi murid sepertinya, tapi justru berbanding terbalik dengan Ruka yang hanya tersenyum manis.
Dalam pikiran Neon, mungkin Ruka memahami derajat nya sebagai bangsawan kelas atas dan membiarkan nya pergi begitu saja.
Namun yang terjadi justru di luar dugaan Neon.
"Tapi... Apa bangsawan seperti keluarga mu tak memberi tahu cara berpakaian yang baik? Bahkan gelandangan saja bisa berpakaian lebih baik dari mu." Lanjut Ruka setelah melihat celana yang sengaja di robek bagian lutut nya, baju yang tidak di masukkan dan dasi yang tidak di kenakan dengan benar, bahkan benik bagian atas baju nya sengaja di buka.
Beberapa orang tampak tertawa mendengar ucapan Ruka yang begitu jujur dan terang terangan. Di sisi lain, Neon terlihat kesal sekaligus malu karena ada yang berani mempermalukan bangsawan kelas atas seperti nya.
"Laura, bisa tolong jahit celana nya yang robek? Sepertinya dia tidak bisa menjahit nya sendiri. Kasihan nanti jika dia harus menjahit sendiri. Kan repot kalau tangan nya sampai tertusuk jarum dan menangis seperti anak kecil." Ujar Ruka sambil tersenyum manis. "Kurang baik apa lagi coba? Star Magic Academy bahkan memberikan fasilitas menjahit seperti ini." Lanjut nya.
Laura yang berada di samping panggung langsung mengangguk dan naik ke atas, menarik Neon untuk turun dan membawa nya ke ruangan lain. Neon sendiri tak bisa protes atau mengeluh. Dirinya sudah cukup di permalukan saat ini.
Ruka mengalihkan pandangan nya pada murid murid perempuan, kemudian mengambil sebuah jaket dan sapu tangan lalu berjalan turun dari panggung, mendekati salah seorang gadis.
Gadis itu mengenakan pakaian yang cukup ketat hingga memperlihatkan jelas lekuk tubuh nya. Selain itu, ia juga mengenakan rok yang lebih pendek dari seharusnya. Ditambah dengan make up yang begitu tebalnya. Sepertinya dia lebih cocok jadi model daripada penyihir.
Sebenarnya tak masalah ber make up di sekolah ini. Namun, dalam peraturan sekolah tetap melarang para wanita memakai make up yang berlebihan.
"Kau Michela Stivany kan? Begitu cantik. Penampilan mu pasti menarik perhatian banyak pria di sini." Ruka berhenti sejenak dan memakaikan jaket yang di bawa nya tadi. "Tapi kau tentu tau peraturan sekolah. Apa kau tak bisa membedakan pakaian untuk bayi dan anak seusia mu? Lihat saja... Pakaian mu kekecilan sampai memperlihatkan dua semangka begitu. Bisa tolong ganti pakaian mu dulu? Kasihan para lelaki yang beriman kuat akan tersiksa."
"Tapi kau-"
Namun belum sempat Michela memprotes, Ruka sudah lebih dulu menarik nya dan memberikan sapu tangan pada gadis itu.
"Bersihkan juga make up mu." Ujar nya sambil tersenyum.
Michela hanya bisa menerima sapu tangan itu dan berjalan ke ruangan di belakang panggung. Ia tak ingin semakin di permalukan di hari pertama sekolah. Apalagi di hadapan para bangsawan dan Pangeran kerajaan Sagya, yang juga menjadi salah satu murid di tahun ajaran baru ini.
"Baiklah, dua contoh buruk di lepaskan. Saya harap tak akan ada lagi yang seperti itu di hari hari selanjutnya." Senyuman Ruka mengembang membuat para murid kembali merasa tenang setelah sebelumnya tegang karena takut di jadikan sebagai contoh yang buruk.
Kini mereka tau di balik sifat Ruka yang lembut dan murah senyum, ada kekejaman yang bahkan melebihi iblis. Ditambah dengan lidah beracun dan kata kata tanam nya membuat semua orang tak berani bermacam macam dengan nya.
Wajar saja Ruka mendapat julukan 'Malaikat berhati iblis dengan lidah beracun.' yang terkenal di Akademi. Tidak bisa di sangkal lagi betapa menyeramkan nya Ruka, tapi juga memberikan rasa tenang dan nyaman di saat saat tertentu.
"Baiklah, karena waktu juga semakin siang dan mereka juga sepertinya sudah lelah untuk berdiri." Ruka memandang anak anak lain yang sedang berdiri di belakang nya.
"Star Magic Academi hanya merekrut orang-orang elit dan kemampuan sihir tinggi untuk belajar di sini.Tujuan kalian di sini adalah untuk meraih cita cita ataupun meneruskan usaha keluarga kalian. Tapi ingat, status dan latar belakang kalian di sini bukanlah hal yang bisa di banggakan. Jangan menganggap diri kalian hebat hanya karena kalian adalah bangsawan atau pangeran di sini."
"Bagi kalian yang masuk ke Akademi ini dengan cara curang, bersiaplah untuk mendapat hukuman nya. Kami hanya memilih orang yang benar-benar pantas, bukan penyuap yang menggunakan harta untuk masuk ke sini. Jika kalian tak suka dengan peraturan sekolah ini, maka keluar! Kami ya menerima anak anak pengecut untuk bersekolah di sini. Di luar sana masih banyak anak anak berprestasi yang lebih baik dari kalian. Yang bisa masuk ke sini dengan jujur dan menunjukkan kemampuan mereka secara murni, bukan dari kecurangan. Saat pendaftaran, kami sudah memberikan lembaran berisikan peraturan sekolah beserta formulir. Kalian sudah tau sendiri apa yang akan terjadi jika kalian melanggar nya."
"Sekian, ini adalah peringatan dari sekolah. Kami tak akan segan segan mengeluarkan kalian yang berbuat semena-mena di sini." Ruka sedikit menunduk dan kembali menatap murid murid yang berdiri di belakang nya. "Dan kalian, jangan anggap ancaman ini hanya untuk kalian. Kalau pun tak ada yang di hukum sekarang, aku juga akan mengatakan itu. Sekarang, kembali ke tempat duduk kalian"
Murid murid yang tadi berdiri di belakang Ruka pun langsung turun menuju tempat duduk masing masing. "Oh ya, terdapat peraturan tidak tertulis di Akademi."
"Tentunya setiap sekolah akan memiliki murid murid yang berkonflik baik di sengaja atau tidak. Maka dari itu, kami memberikan dua pilihan untuk kalian menyelesaikan nya. Pertama, dengan membiarkan pihak sekolah yang menyelesaikan masalah kalian atau yang kedua, dengan duel. Terserah mau duel pengetahuan, kekuatan, senjata atau lainnya, asal masalah selesai dan sekolah tak akan bertanggung jawab Sama sekali dengan apa yang terjadi setelahnya."
"Mudah kan? Jadi kalian pasti akan memikirkan baik baik jika akan membuat masalah. Tenang saja... Orang tua kalian juga sudah tau tentang ini. Jadi jika kalian pulang dengan pakaian compang camping dan penuh luka, semua orang di sini sudah menjadi saksi, jika sekolah tak akan bertanggung jawab." Ujar Ruka. Senyuman kembali terlihat di wajah beberapa murid 'jelas bakal ada yang langgar sih...'
Kebanyakan murid laki laki yang mendengar itu justru bersorak dalam hati mendengar nya. Bahkan ada yang hampir bersorak namun langsung terdiam begitu melihat Ruka. Walau begitu, mereka tetap senang karena sekolah memberikan kebebasan pada mereka untuk menunjukkan kemampuan.
"Baiklah, terimakasih untuk Ruka Leilas yang sudah memberikan peringatan pada murid murid, dan pada murid murid baru yang sekarang sudah secara resmi bergabung dalam Star Magic Academy. Sekarang silahkan kalian keluar dan beristirahat."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Flandak Pikachu
memberi pelajaran yg pantas untuk para anak anak yang gak mematuhi peraturan
2022-10-29
1
Arga pacarnya All
next semangat Li!
2022-10-26
1
Arga pacarnya All
aku agak salfok sama judulnya. malaikat berhati iblis yaampun
2022-10-26
1