2. Yang Dinanti

"Hey, kau serius mau jadi anggota keamanan? Disini kau juga murid loh..." Seorang pemuda ber iris ungu mendekati pemuda seusia nya yang sedang bersiap membuka pintu gerbang Star Magic Academy. Akademi terbesar di Kerajaan Sagya.

Pemuda yang di tanya itu tersenyum lembut. Jari lentik nya mengambil sebuah kartu berwarna coklat dengan hiasan pola berwarna emas, senada dengan mata nya dan bulan sabit perak di tengah nya. Ia kemudian mendekatkan kartu itu ke arah pintu gerbang yang mulai terbuka. Pintu itu di lapisi oleh sihir pelindung, sehingga hanya guru dan staf akademi yang bisa membuka nya.

"Ini sudah tugas ku bukan? Kau sendiri tau alasan ku datang ke Akademi ini." Jawab pemuda itu dengan senyuman yang masih mengembang.

Ruka Leilas. Seorang pemuda berusia 15 tahun yang terkenal karena kecantikan nya di Kerajaan Sagya. Ia memiliki iris mata berwarna emas yang indah dan selalu tersenyum hangat pada semua orang.

Ruka berbalik menatap manik lavender sobat nya itu. "Lagi pula... Mana mungkin aku melewatkan kesenangan menyambut murid di hari pertama sekolah?" Senyuman itu kini berubah menjadi seringaian yang membuat pemuda di hadapan Ruka menggigil melihat nya. Ditambah lagi kilatan misterius di mata emas Ruka yang menambah kesan mengerikan.

Feir, pemuda itu hanya menghela nafas. Ia menundukkan kepala nya dan menepuk pundak sobat nya itu. "Sejujurnya aku juga menantikan itu." Wajar Feir terangkat menunjukkan senyuman dan antusias. "Mari kita buat para bangsawan dan Pangeran itu mengenal Star Magic Academy dengan baik."

Ruka mengangguk. "Tentu saja." Mata nya masih memandang pemuda ber mata ungu lavender di hadapan nya. Teman nya yang satu ini walau kadang terlihat tak peduli, tapi jika sudah membahas hal hal yang berkaitan dengan menjahili orang langsung bersemangat.

Begitulah sifat Feir Rombush. Sahabat baik Ruka yang juga merupakan rekan nya di Star Magic Academy. Feir sendiri sebenarnya adalah seorang pangeran dari Kerajaan Vampir yang di tugaskan oleh orang tua nya untuk membantu Zion menyelesaikan misi nya.

Sejujurnya di awal Feir sempat menolak, namun akhirnya dia setuju untuk membantu Ruka. Alasan nya hanya karena dia berhutang budi pada Ruka karena pernah menyelamatkan dirinya. Jika saat itu Ruka tidak ada di sana, mungkin dia tak akan hidup sekarang.

"Baiklah... Aku akan mengurus murid murid lain nya di asrama. Selamat bersenang-senang..." Ujar Feir dan berlalu pergi. Ruka hanya mengangguk untuk menanggapi.

'Hari yang indah...'

"Ya, kau benar."

Ruka menggenggam liontin kristal berwarna putih bersih yang di kenakan nya. Walau tipis, liontin kristal itu sempat bersinar beberapa detik lalu kembali meredup.

Angin berhembus mengibarkan rambut hitam nya. Ia menarik nafas dalam dan menghembuskan nafas nya perlahan. Misi nya akan di mulai sekarang.

*****

"Hey Feir, dimana Leilas?" Tanya seorang gadis ber rambut hitam tidak terlalu panjang, dengan hiasan jepit rambut merah di kepala nya.

Dia adalah Laura Swelly. Seorang anak dari seorang penyihir terhebat Kerajaan Sagya. Dia memiliki sihir yang dapat mengendalikan elemen cahaya murni. Kemampuan nya dalam pengendalian sihir cahaya dan sihir suci sangat handal, bahkan Laura mendapat predikat penyihir cahaya terkuat ke dua di Kerajaan Sagya.

Siapa yang pertama? Tentu saja, salah satu pangeran dari Kerajaan Sagya itu sendiri.

Kembali pada Feir yang di tanyai oleh Laura hanya menunjuk ke arah gerbang di mana Ruka sedang memandangi gerbang yang sudah kembali tertutup. Namun di depan nya, masih ada beberapa murid yang berkerumun karena atribut sekolah yang tidak lengkap. Tidak peduli dengan protesan atau derajat mereka yang kebanyakan adalah para bangsawan, dengan kasar dan tegas Ruka mendorong mereka yang tidak berpakaian rapi dan tidak mengenakan atribut yang lengkap untuk keluar.

Semua orang tau, STAMY, atau Star Magic Academy adalah akademi yang memiliki peraturan yang ketat. Terlambat sedikit saja, hukuman sudah menanti mereka.

Ruka tidak memulangkan mereka, hanya memberi peringatan untuk segera melengkapi atribut mereka sebelum masuk ke akademi. Namun bukan hanya itu. Bagi mereka yang terlambat, Ruka juga akan memberikan tempat khusus di barisan terdepan saat upacara penyambutan di laksanakan.

"Eum... Apa ini tidak berlebihan? Mereka semua bangsawan loh..." Bisik Laura. Semua tentu tau, walau tidak semua bangsawan, biasanya mereka yang memiliki derajat yang tinggi seperti bangsawan atau pangeran pasti memiliki sikap ingin di hormati dan kadang tak peduli dengan peraturan. Bisa saja mereka yang tidak terima akan melapor pada orang tua mereka yang akan membuat Ruka terkena masalah.

Feir menghela nafasnya. "Kau tau bagaimana Ruka kan? Dia bukan orang yang akan takut dengan hal seperti itu. Lagipula... Semua orang akan tau siapa dia nantinya." Ujar Feir dan berpaling pergi. Masih ada yang harus ia lakukan untuk upacara penyambutan nanti.

Laura hanya memandang datar kepergian Feir.

Di sisi lain, seorang senior menghampiri Ruka yang tampak menggiring beberapa anak untuk berdiri di panggung saat acara penyambutan. Tak ada guru yang protes tentang itu. Beberapa murid baru tampak berbisik-bisik setelah melihat keberanian Ruka pada para bangsawan itu.

Lain hal nya dengan para senior yang sudah mengenal Ruka hanya terdiam tak berani mengucapkan sepatah kata pun.

Mereka semua tau, walau selalu mengumbar senyuman hangat dan terkenal akan... Ekhem, kecantikannya di Kerajaan Sagya, Ruka Leilas adalah ketua badan pengawas termuda di STAMY, yang langsung di rekrut oleh kepala sekolah yang tanpa ragu langsung memberikan posisi ketua kepada nya.

Hanya butuh waktu sebentar untuk semua murid memahami alasan kepala sekolah menjadikan Ruka sebagai ketua badan keamanan di STAMY. Ruka memiliki sikap yang dewasa dan tegas. Tapi di balik itu, yang paling terkenal adalah lidah beracun nya.

Bukan benar-benar beracun dalam arti itu, namun kata kata nya yang sungguh tajam tanpa ragu di keluarkan nya.

Upacara penyambutan sudah di laksanakan. Sekarang tinggal waktu yang di tunggu tunggu oleh Feir dan Ruka pun tiba.

"Kemudian, mari kita sambut ketua ketua perwakilan siswa."

Mendengar itu, kebanyakan senior berkeringat dingin melihat senyuman Ruka. Mereka berjalan menaiki panggung bersama para OSIS. Ruka menatap anak anak yang sejak awal berdiri di atas panggung dengan tatapan miris.

Setelah OSIS dan perwakilan murid memberikan pidato nya, mereka pun turun.

Kecuali Ruka.

"Dan sekarang, pihak sekolah memiliki peringatan untuk siswa yang melanggar peraturannya. Silahkan, ketua badan Pengawas Star Magic Academy, Ruka Leilas."

Terpopuler

Comments

⭕ BluJoker

⭕ BluJoker

Visualnya keren👍

2022-11-15

0

I am wibu!

I am wibu!

keren nih...

2022-11-10

0

I am wibu!

I am wibu!

ruka kereeen.... kaya BoBoiBoy gempa

2022-11-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!