"Mimpi apa aku bisa menikah dengan orang sepertimu aku berharap bisa menikah dengan orang yang aku cintai, tapi malah menikah goblin si Shinbi sepertimu...." Agam terus saja mengomel.
Seumur hidupnya baru kali ini ia merasa menjadi orang yang banyak bicara. Saking kesalnya Agam terus mengomel hingga Alyra ketiduran si sofa itu. Mungkin Alyra menganggap jika ceramah Agam adalah nyanyian sebelum tidur. Agam melihat Alyra tertidur lelap seperti itu malah berdecak sebal.
" Astaga, aku bicara panjang lebar tapi dia malah tidur dengan nyenyaknya " Agam menghela nafas kasar dan menarik rambutnya frustasi. Kehidupannya terlalu mendadak untuk berubah, Agam belum siap mental menghadapi semua ini. Mungkin jika Marsha yang menjadi istrinya, itu akan menjadi lain cerita.Karena Agam pasti akan sangat bahagia. Hidup dengan Marsha adalah impiannya, tapi gadis itu menolak cinta dan kasih sayang Agam tanpa memikirkannya dulu.
Tunggu dulu, Marsha mengatakan jika ia mencintai seseorang. Tapi siapa seseorang itu, Agam mulai berpikir dan akan mencari siapa sebenarnya pria yang disukai oleh Marsha.
*
*
*
Di kantor, hari ini Agam tidak masuk bekerja. Marsha juga merasa jika Agam berubah setelah penolakannya waktu itu. Apa boleh buat Marsha memang tidak mencintai Agam, tapi ia mencintai orang lain. Meskipun Marsha tidak tahu bagaimana perasaan pria itu padanya. Tapi Marsha merasa besar hati, karena Agam saja seseorang yang sangat sulit tersentuh hatinya begitu mencintanya. Marsha yakin jika pesonanya akan mampu menaklukan pria mana pun.
Siang itu Marsha berpapasan dengan Alan, yang ia tahu jika Alan adalah ayah dari Agam. Karena Agam tidak masuk bekerja untuk itu Alan lah yang menggantikan Agam hari itu.
"Siang Pak..." sapa Marsha, Alan pun hanya mengangguk saja menanggapinya.
"Oh ya Pak, maaf apa Agam m-maksudku Pak Agam tidak masuk hari ini ?" tanya Marsha.
" Tidak...." jawab Alan
"Emm, sebenarnya aku ingin minta maaf pada Pak Agam" ucap Marsha. Mendengar kata maaf dari Marsha mungkin ini ada sangkut pautnya dengan perubahan sikap Agam akhir-akhir ini. Jadi Alan ingin mencari tahu dan mencoba mendengarkan ucapan Marsha tentang Agam.
" Tentang apa ?" tanya Alan to the point
" Maaf waktu itu aku menolak cintanya, aku tahu jika Agam pasti kecewa, tapi bukankah perasaan itu tidak bisa dipaksakan. Aku mencintai orang lain jadi aku tidak bisa menerimanya " ucap Marsha, karena sebenarnya ia ingin hubunganya dengan Agam kembali baik seperti dulu. Dan Marsha berharap jika ia bicara dengan Alan maka Alan akan berbicara kepada Agam. Karena Marsha tahu jika Agam adalah orang yang tidak bisa menolak permintaan orangtuanya.
Alan sedikit terkejut mendengar penuturan dari Marsha, yang ternyata anaknya itu mencintai sekretarisnya. Tapi dengan gamblang Marsha menolaknya, itu pasti membuat Agam sakit hati.
" Jadi ini masalahnya...." gumam Alan dalam hati. Tapi kenapa Alan merasa tidak suka dengan kejujuran Marsha. Terlihat jelas di matanya jika Marsha terlihat merasa tidak bersalah dan hanya meminta pengertian dari Agam.
Baik itu tidak masalah bagi Alan, karena hati memang tidak bisa dipaksakan. Tapi melihat sikap Marsha yang terlihat hanya ingin di mengerti membuat Alam sedikit geram dan tidak suka pada gads di depannya ini.
" Jadi Pak Alan, maaf tolong bicarakan ini dengan Agam. Karena aku ingin kami seperti dulu lagi. Aku mau jika kami dekat lagi seperti dulu tanpa ada embel-embel rasa cinta. Sebenarnya aku ingin bicara sendiri padanya tapi ia terlihat selalu menghindariku " ucap Marsha.
" Jika hatimu merasa sakit apa kau bisa bersikap seperti biasa ?" tanya Alan dingin pada Marsha.
" Apa....?" Alan malah tersenyum mengejek ke arah Marsha.
"Mungkin kau belum merasa yang namanya patah hati, atau kau belum merasa jika orang kau cintai tidak membalas cintamu, butuh waktu untuk memulihkan hati yang terluka Nona..." ucap Alan dengan penuh penekanan.
" Aku tahu.....jadi "
" Jadi beri dia waktu...." potong Alan
" Baik...." ucap Marsha, sungguh reaksi Alan diluar dugaan Marsha. Marsha pikir jika Alan akan membantunya untuk berbaikan dengan Agam. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Sungguh sial pikir Marsha.
" Mungkin kau akan merasakannya suatu saat nanti..." ucap Alan sambil pergi meninggalkan Marsha sendirian di sana. Dengan tatapan sulit diartikan.
"Apa..." Sebelum Alan benar-benar pergi Alan ingin sekali mengatakan sesuatu yang membuat kepercayaan diri Marsha runtuh tentang Agam. Alan kembali dan berjalan beberapa langkah dan berdiri tepat di depan Marsha.
" Dengarkan aku Nona, asal kau tahu jika Agam bukan pria sembarangan yang akan membuka pintu hatinya kepada siapa pun. Jadi yakinlah jika suatu saat nanti kau akan menyesal. Oh...aku sampai lupa mengatakan sesuatu yang penting, karena Agam hari ini tidak bekerja karena ia baru saja menikah. " ucap Alan membiarkan wajahnya shok mendengar ucapan Alan. Kemudian Alan pun berbalik dan pergi meninggalkan Marsha dengan wajah terkejutnya.
" Dasar gadis sombong....Shinbi kau harus bisa mengambil hati Agam..." gumam Alan dan berjalan menjauhi Marsha.
*
"
*
Likenya dong 🥰😘😘
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
👍🏼👍👍🏾
2023-03-26
3
Mamh Rahma
lnjut thor😊
2022-11-05
0
Euis Nina
awas aja ntar giliran agam udah jatuh cinta sama alyra malah kamu mau lagi sama agam😒
2022-11-05
0