Deg
Deg
Deg
Jantung gue berdebar hebat ketika melihat ketampanan lelaki di hadapan gue sekarang. bagaimana bisa lelaki di depan begitu tampan, sempurna di mata Nisa saat ini. alis tebal, hidung mancung, bibir tipis merah gue aja kalah, rambut sedikit acak acakan aku rasa dia baru selesai mandi juga,kulit nya aja putih seputih kapas. gue jadi mikir kok bisa putihnya gitu amat ya, mandi pake susu kali ni cowok. Kulit gue aja kuning Langsat, apa ini cowok suntik putih ya. Gue terkekeh dengan pemikiran konyol gue dalam hati
"ma, mama ayo masuk" membuat gue tersadar dari lamunan
"Eh gak usah deh qila, Tante mau pulang aja. mau istirahat dulu td Tante belum sempat istirahat udah di suruh antar ini" kataku setelah tersadar kembali
"siapa dia qila" suara berat itu kembali bertanya
"Itu loh dad, yang tadi qila ceritain. calon mama qila yang cantik" seru qila semangat sambil tersenyum senang. lah ini bapaknya ini bocah, gak salah nih. pantesan ini bocah cantik wong bapaknya aja gini gantengnya cuma ngomong dalam hati ya kalau ngomong langsung malu gue
"duh qila jangan panggil mama dong, panggil Tante Nisa aja ya" seru gue tak nyaman. gimana mau nyaman gue aja belum ada niat nikah apalagi punya anak.
"yah...... qila mau nya panggil mama" seru qila merajuk
"sayang, Tante nya kurang nyaman qila panggil mama. panggil Tante aja ya" kata lelaki itu dengan lembut
"Gak mau dad, mau nya mama. titik" jawab qila sembari membuang muka dan berlalu masuk karena merajuk
"Maaf qila emang keras kepala anaknya, ada apa anda kesini?" tanya lelaki itu datar tanpa ekspresi.
Lah melongo dong gue, kenapa bisa berubah cepat banget sih. tadi sama anaknya aja ngomong lembut amat nih giliran ngomong ama gue kok bisa berubah jadi datar gitu
" oh ini pak, saya mau antar ini. tadi mama saya masak banyak, sekalian berbagi sama tetangga baru kata mama" jawab ku sopan sambil memberikan makanannya
"Oh terima kasih" jawabnya singkat
Cih... singkat amat jawab nya, karena males berlama lama gue pun berpamitan
"ya udah saya permisi pak" pamit ku
"Hem" dia menjawab cuma gitu doang nih, sariawan kali ya apa sakit gigi pikir ku sambil berjalan pulang
ke esokan harinya
Tok.....
Tok.......
Tok.......
"Nisa bangun Nisa, udah siang ini Nisa" ketok pintu sembari membangunkan Nisa
"Hem"
" Nisa bangun gak kamu, jangan sampai mama masuk nih sambil bawa air" kata mama Ina lagi
" Hem... iya ma ini Nisa sudah bangun loh" jawab Nisa dengan mata tertutup dan selimut tebal membungkus tubuhnya nya
" ya udah mama tunggu di bawah, 15 menit lagi kamu gak ada di meja maka mama siram air kamu ya" seru mama Ina berlalu
" Hem" jawab Nisa tertidur kembali
Seperti ini lah drama pagi di rumah Nisa
Tok
Tok
Tok
"assalamualaikum nek" seru qila di pagi ini
"wa'alaikumsalam" sahut mama Ina
ceklek
pintu terbuka nampak lah mama Ina. "Eh ada qila ternyata, ada apa nak? ayo masuk dulu" kata mama Ina
"Nek Tante Nisa mana?" tanya qila sembari celingukan mencari Nisa
" Belum bangun tuh Tante kamu. sana kamu bangun kan Tante Nisa nya" suruh mama Ina
"Siap nek" jawab qila sambil membawa tanda hormat. dengan semangat qila menaiki tangga menuju kamar Nisa
Dor
Dor
Dor
"Tante Nisa bangun"
Dor
Dor
Dor
"bangun Tante" karena tak ada jawaban dari Nisa akhirnya qila memilih langsung masuk
ceklek, pintu terbuka sembari berjalan jinjit qila mendekat ke ranjang tempat Nisa tidur. dan
Haps....
akhh...........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments