Malam minggu

Jam menunjukan pukul 19:30 , jean sedang menyelusuri jalan taman yang ada di bawah apartemennya, yang di penuhi lampu jalan taman pejalan kaki sambil melihat sekelilingnya banyak muda mudi, orang tua dan anak-anak bermain di sana dan saling berbicara satu sama lain atau mungkin memadu kasih.

Tiba-tiba jean berhenti dan berkata pada dirinya sendiri, "sedih banget jadi lo jean udah jomblo keluar malam minggu dan melihat pemandangan kaya gini lagi", ucapnya dalam hati sambil menepuk jidatnya.

Tanpa di sadari dari belakang seseorang pria mengenakan topi dan memakai masker menabraknya dan membuatnya jean terjatuh dan menumpahkan minuman yang pria itu bawa ke jaket yang dikenakan jean yang baru ia beli saat bertabrakan. "Brakkkk" aduh sial banget w, udah malam minggu ngeliat orang mesra-mesraan malah di tabrak dari belakang lagi", dengan kesal bangun dan melihat jaket yang ia pakai kotor dan membuat emosinya memuncak .

Dengan suara keras jean berbicara dan dilihat oleh orang sekitarnya, "tuan apa kau tidak punnya mata untuk berjalan?, apa kau tidak melihat orang di depan mu?, kau tidak tau jaket ini baru ku beli dan kau mengotorinya !!", ucap jean yang menahan emosinya agar tidak meledak-ledak sambil membersikan jaketnya. pria itu berbicara kepada jean dan membuka masker yang ia kenakan, "maaf bu jean saya benar-benar tidak melihat ibu", ucap pria itu.

Jean seperti mengenali suara itu dan langsung melihat wajah pria itu, "pak frans ucap jean kaget". "Eh iya bu jean maafkan saya", kata frans kikuk.

"Kenapa yak pak frans kita selalu saja bertemu seperti ini !!", ucap jean kesal sambil melihat jaket yang dia kenakan kotor.

Frans yang menyadari dirinya dan jean menjadi pusat tontonan langsung menarik tangan jean agar mereka bertepi, agar tidak menjadi tontonan orang sekitarnya. Jean kaget saat tangannya di tarik oleh frans untuk mengikutinya dan berhenti di toilet umum taman, jean melihatnya bingung dan bertanya "mau apa kita di sini pak frans?".

Tanpa berbicara frans membuka jaketnya dan jean yang melihatnya kaget dan berkata "yak pak frans apa yang ingin anda lakukan?".

Frans berfikir memberikan jaketnya untuk jean agar dia mengganti jaketnya yang sudah basah akibat ketumpahan minumannya saat tabrakan tadi.

"Ini ganti jaket mu dengan ini sambil memberikan jaketnya", ucap frans dan di terima oleh jean. "Sudah sana ganti saya tunggu di depan sini", kata frans melihat jean mematung dan tak bergerak.

Lalu frans menepuk tangannya agar jean sadar, "kau kira saya mau melakukan apa dengan mu dengan wajah datar frans berbicara". Iya baiklah ucap jean masuk ke dalam toilet untuk menganti pakaian.

Didalam toilet jean mencerna segala pikirannya, "tadi apa-apaan si yang w pikirin tentang pak frans bikin malu aja", ucap jean dengan malu di toilet. "Aduh mau di taro dimana ni muka w kalo ketemu dia diluar nanti, ahh bodo amatlah udah terlanjur basah ini", Dengan keyakinan penuh jean keluar dan melihat frans masih menunggunya di luar toilet. Dengan berani jean bicara "ehm itu, pak frans makasih yak bajunya nanti saya kembalikan kalo saya sudah laundry".

"Iya, saya juga minta maaf selalu menabrak anda setiap kali kita bertemu", ucap frans.

"Iya tidak masalah pak frans, cih kaku banget jadi laki dalam batinnya jean berbicara".

Disaat jean dan frans ingin pergi tiba-tiba ada suara yang menghentikan mereka berdua, kak jean teriak 3 anak-anak itu dari belakang dan menghampiri meraka dengan berlari.

Jean melihat kebelakang dan melihat anak-anak itu lalu tersenyum memeluk meraka, jean melepaskan pelukannya dan bertanya kepada mereka, "kenapa kalian berkeliaran malam-malam disini?".

"Kami sedang malam mingguan ka", ucap ketiga anak itu.

"Kalian ini yak benar-benar nakal", jean mencubut gemas pipi mereka satu persatu.

Frans yang dari tadi hanya terdiam melihat keakraban jean dan anak-anak ini, merasakan ada sesuatu yang aneh pada dadanya.

"Kak jean siapa laki-laki ini ?", kata mima bertanya. Lalu rion berkata, "mima pasti ini pacarnya kak jean kan benarkah kak jean?", sepertinya mima membutuhkan jawaban.

"Oh bukan-bukan ini temannya kak jean, namanya kak frans dia ini sama seperti kak jean sebagai dosen", ucap jean menjelaskannya. Kalian ini yak masih kecil sudah tau tentang pacar dasar.

"Haha... mereka pun tertawa secara bergantian. Tidak dengan adit dia menarik-narik baju frans dan tersenyum saat frans melihatnya, lalu frans mendudukkan badannya agar sejajar dan bertanya pada adit , "hey siapa nama mu?", tapi adit tidak menjawab dan langsung pergi menyembunyikan badannya di balik jean karena dia malu.

"Kenapa kau pergi", ucap frans "apa kau takut kepada ku?", membuat frans bingung.

Jean yang melihatnya hanya tersenyum dan menjelaskan pada frans kalo adit itu di tidak dapat bicara, frans yang mendengar itu kaget dan tersenyum kepada adit.

"Oh begitu rupanya", ucap frans.

"Kak jean ayok ke rumah kita", ucap rion. Banyak yg kangen loh sama kak jean anak-anak yang lain juga kangen sama kak jean, kenapa kak jean sekarang jarang datang", ucap mima dengan sedih.

"Aduh maaf yak, kak jean jarang dateng karena kak jean sibuk ngajar, ini sebenarnya kak jean mau ketempat kalian, eh malah kalian duluan yang datang menemui kak jean", dengan senyum tulus yang terukir di wajah jean.

"ayok kita pulang", ajak jean menggandeng tangan mereka.

Tapi tidak dengan adit dia menggandeng tangan frans agar frans ikut juga bersama mereka. Frans hanya diam tidak tau harus berbuat apa.

Dari arah depan jean meneriaki frans "pak frans mau ikut tidak? itu di ajak adit loh", tanpa berfikir frans mengikuti mereka dari belakang dan menggandeng tangan adit.

Dalam hatinya frans berkata, "apa yang sedang saat ini aku lakukan".

"Mereka berjalan kaki karena tempat tinggal mereka tidak jauh dari apartemen Mereka tinggal.

Sampailah mereka di tempat tinggal mima, rion dan adit, jean di sambut hangat oleh orang-orang di sana seperti keluarga yang lama sudah tidak bertemu.

Frans mengamati tempat tinggal para pemulung ini, walaupun tempat tinggal para pemulung, mereka merawat tempat ini dengan baik dan rapih ,"pikir frans".

"Ya ampun nak jean baru keliatan udah 4 bulan lo gak kesini main", ucap salah satu wanita paru baya itu. "Iya bu laras biasa, jean sibuk sama kerjaan", ucap jean dengan tersenyum. "Itu anak-anak pada di sanggar biasa mereka lagi belajar mengerjakan tugas mereka", kata bu laras. "Oh iya bu ini jean mau ke sana", jawab jean.

Frans mengikuti jean dari belakang, sepertinya jean sangat mengerti tempat ini "batinnya frans".

"Kak jean sini", ucap rion lalu di anggukan oleh jean sebab ketiga anak itu langsung pergi menemui teman-temannya di sanggar, saat sudah sampai tempat tinggal mereka.

"Teman-teman tau gak yang datang hari ini siapa?", tanya mima pada teman-temannya. "Memang siapa yanga datang mima", kata bimo. "Pasti kalian akan terkejut",ucap rion tersenyum.

Jeng jeng jeng kak jean yang datang dari balik bilik memperlihatkan wajahnya.

semua anak-anak lari bergantian menghampirinya untuk memeluknya.

"Sudah-sudah jangan rebutan biar kak jean duduk dulu", ucap bimo. "Lalu jean berkata kalian semua apa kabar anak-anak ku?", dengan senyum manis jean.

"Baik kak jean di bales kompak oleh mereka".

"Sepertinya kalian tambah pintar yak di tinggal kak jean terlalu lama", ucap jean.

"Iya dong kita kan juga mau kaya kak jean biar jadi pintar ucap anak-anak itu kompak".

Jean tertawa dengan tingkah anak-anak itu.

Tanpa di sadari ada sepang mata melihat kearah jean yang dari tadi melihat interaksi kedekatan jean dengan anak-anak itu, lalu ia ikut tersenyum.

(Hayo pak frans jangan-jangan mulai ada rasa ni ama bu jean 😄).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!