Rindu

Sela sama sekali tidak memberinya belas kasihan sedikit pun. Ditambah lagi listrik keparat ini tak kunjung menyala.

Jeno mulai berkeringat dingin dengan perasan tidak nyaman di bagian bawahnya. Lelaki itu bahkan mengerang pelan ketika Sela bergerak karena mendengar suara benda jatuh.

"Jen.. hantu Jen.." katanya.

Jeno tidak lagi mendengar keluhannya. Jangan salahkan Jeno kalau dia hilang kendali, ini semua salah Sela !!

Pokoknya salah Sela !!

Jeno menunduk, menyusupkan wajahnya pada celah leher Sela. Dia butuh pelampiasan segera.

Jeno menghirup dalam-dalam wangi tubuh Sela, aroma cherry blossom dari sabun mandi gadis itu sungguh menggodanya.

Sela terkesiap ketika Jeno mulai mengecup setiap sisi lehernya dan menghisap satu sisi yang paling sensitif disana.

"Jen...." suara Sela tercekat. Jeno tidak main-main rupanya, dia menggigit leher Sela hingga Sela yakin itu akan berbekas.

"Jeno.."

Sela meremas pakaian Jeno dan sedikit menahan tubuhnya ketika Jeno semakin mendorongnya untuk berbaring. Beruntung listrik segera menyala saat itu hingga Jeno bisa berhenti.

Lelaki itu mengangkat wajahnya dari leher Sela dan mereka saling bertatapan.

"Jeno kamu mimisan."

...🌱🌱🌱🌱...

Jeno tidak tau seberapa sakit dirinya sekarang.

Tidak!!

Bukan fisiknya, melainkan otaknya.

Lelaki itu tidak bisa berhenti memikirkan Sela. Dia juga mulai merindukannya ketika Sela tidak ada di dekatnya. Atau ketika gadis itu berbeda sift dengannya, Jeno akan merasa tidak tenang di rumah.

Sama halnya seperti malam ini. Sela lembur, dia akan pulang pukul 9 malam dan sudah mengatakan pada Jeno kalau dia akan pulang dengan temannya.

Tapi Jeno tidak betah di rumah ketika tidak menemukan Sela di meja makan saat makan malam. Jeno merindukan sosoknya meskipun mereka baru bertemu tadi pagi.

Lelaki itu akhirnya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit hanya untuk melihat Sela bekerja.

Sela nampaknya tidak bertugas di kamar mayat jika malam, dia ada di ruang jurnal dan terlihat sedang bersiskusi dengan tim nya.

Ruang Jurnal adalah sebuah ruangan untuk pada dokter berdiskusi, terdiri dari ruangan kaca yang memiliki banyak rak laporan kasus penyakit dan kematian pasien. terletak di lantai dasar tepat di samping UGD. Dan Jeno bisa melihat gadis itu dengan jelas dari lantai 2.

Senyuman Jeno terkembang otomatis ketika melihat Sela yang membenarkan ikatan rambutnya. Meskipun rambutnya berantakan tapi itu sama sekali tidak menutupi fakta kalau dia cantik. Yah.. menurut Jeno sangat cantik.

Sebuah tangan kurus yang menyenggol lengan Jeno membuyarkan senyumannya. Jeno melirik kesamping dan tidak menyangka akan bertemu Jaemin disini. Dengan penampilan tertutup seperti mata-mata amerika, Jaemin terlihat tidak senang.

"Sedang apa kau disini?" Tanya Jeno.

Jaemin mengangkat sedikit topinya agar bisa melihat temannya dengan jelas.

"Merindukan seseorang." Jawab Jaemin jujur. Dia tidak akan pernah menutupi fakta itu dari Jeno.

"Sama." Balas Jeno.

Jaemin menatapnya lagi dengan wajah bertanya.

"Rosela Jung?"

Jeno mengangguk.

"Sudah menyatakannya ?"

Jeno menggeleng.

"Kenapa?"

"Takut ditolak. "

Jaemin mendesah. Dia ingin mengatakan kalau Jeno bodoh tapi apa daya, dia juga sama bodohnya dengan Jeno. Jaemin ingin mengajak Yuka balikan tapi dia juga takut di tolak.

Ini adalah definisi nyata dari teman seperjuangan.

Mata Jeno melihat pergerakan Sela yang akan keluar dari ruang jurnal. Tatapannya menajam terutama ketika Taeyong mendekati Sela dan mengusap kepalanya. Jeno merengut.

"Keburu keduluan Jen." Komentar Jaemin yang juga menyaksikan adegan itu.

Tidak menyangka akan begini jadinya. Niat hati mau meredakan ganasnya rindu, Lee Jeno malah merasakan panasnya terbakar api cemburu.

Taeyong memang hanya mengusap kepala Sela lalu pergi tapi Jeno tetap tidak suka terutama tatapan Taeyong pada Sela.

"Eh.. Jen, Lihat." Jaemin menyenggol lengan Jeno dan menunjuk pada seorang pria berpakaian serba hitam misterius yang berdiri di antara kerumunan keluarga pasien di ugd.

Pria itu tampak jelas memperhatikan Sela, bahkan saat gadis itu akan berjalan keluar, pria itu juga mengikutinya.

"Firasatku tidak bagus. Ayo !!"

Bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!