"Mira sudah di booking tamu lain, bos. Tapi tenang saja, masih banyak LC lain yang tak kalah oke dari Mira, mau coba?" Tanya penjaga karaoke yang sudah mengenal Kai dengan sangat khatam keinginan dan selera Kai yang seperti apa, bahkan sebelum Kai mengutarakan keinginannya.
"Gue lagi gak pengen nyanyi, gue lagi pengen duduk santai sambil liat orang nyanyi di iringi para penari polos!" ujar Kai sambil berlalu melewati penjaga kamar-kamar karaoke mewah itu menuju bar dimana dia bisa membayar para lady escord meliuk-liukan badannya di hadapannya mengikuti alunan live music sambil menanggalkan seluruh pakaian yang di kenakannya dan bila ada yang lumayan menarik hati, dia tinggal tawarkan sejumlah uang, kalau deal langsung bawa ke hotel di depan, beres deh penuntasan hasrat kelelakiannya yang selalu di atas normal itu.
Biasanya dia datang bersama beberapa teman sealirannya, anak-anak orang kaya dan para pengusaha muda yang bingung menghabiskan uangnya, namun saat ini dia datang sendirian karena teman-temannya lebih senang menikmati hiburan di kamar karaoke, lebih tertutup dan lebih privasi katanya, padahal mereka takut kalau sampai ada yang melihat dan melaporkannya pada istri-istri mereka.
Ya, sebagian besar teman-teman Kaisar memang rata-rata sudah berkeluarga, tinggal Kaisar dan Arga saja yang belum berniat untuk menikah, hanya saja meskipun bersahabat, Kai dan Arga beda aliran, jika Kai lebih pantas di sebut penikmat dosa yang setiap hari masuk klub malam, maka Arga adalah sosok pria yangpekerja keras, dan hidupnya hanya untuk mencari cuan dan mengumpulkan harta kekayaan.
Sudah sekitar lebih dari setengah tahun Kai tak pernah mampir ke Bar karena asik berpesta di ruang karaoke VIP, biasanya sesekali dia nyantai di tempat itu kalu sedang bosan menarik ulur kabel mic.
Malam itu pengunjung bar terbilang ramai dari biasanya, sehingga Kai harus memanggil Pras manajer klub secara langsung untuk mencarikan tempat duduk untuk nya bersantai.
"Sebelah sini, bos!" Pras menunjukkan sebuah tempat dengan sofa panjang berada di sisi sebelah kiri panggung.
"Maaf hanya tinggal tempat ini yang tersisa untuk tamu vvip," ucap Pras lagi.
Sebagai pemegang kartu hitam yang berarti tamu lawas dengan kasta tertinggi di antara para tamu lain, para pemegang kartu hitam yang jumlahnya tak lebih dari dua puluh orang saja itu memang selalu menjadi prioritas di semua bagian klub, sehingga sepenuh apapun tamu yang datang, maka si 20 orang pemegang kartu hitam itu pasti akan mendapat tempat khusus.
Empat orang lady escord langsung datang dan menemani Kai Duduk di sofa sebelah kanan dan kirinya setelah Pram memanggil mereka untuk mendekat.
"Selamat menikmat, bos!" ucap Pram seraya memberi hormat dengan membungkukan badannya dan pamit dari sana.
Kai hanya mengangguk kecil dengan wajah yang datar dan dingin tentu saja.
Suasana semakin meriah, emapat orang wanita yang menemaninya di sana pun sudah mulai kepanasan, selain dari efek dua botol brandy dan sebotol tequila yang hampir habis di minum oleh mereka ber lima, di tambah lagi melihat paras tampan dan tubuh atletis Kai yang membuat para wanita itu semakin mabuk di buatnya.
Tanpa sadar sedari tadi Kai merasa nyaman dengan suara merdu penyanyi yang sejak awal kedatangannya sudah sedang mengalunkan suara merdunya, bahkan tubuh polos ke empat wanita di hadapannya itu kini tak sanggup mengalahkan rasa penasaran Kai pada wajah sang biduan yang hanya bisa dia lihat wajah dan tubuh bagian sampingnya saja, dan satu lagi, bagian dada yang hampir tumpah dari mini dress merah bermodel kemben yang bagian atas hanya menutupi separuh dadanya membuat dada berukuran cukup menggoda iman itu terus saja menjadi pusat perhatian Kai si pemuja body aduhai.
"Laura, i love you!" teriak seorang pria sambil mengangkat gelas nya tinggi, saat Laila sedang beristirahat sejenak untuk minum, seperti biasa Laila hanya membalalasnya dengan senyuman manis.
"Boleh juga," gumam Kai dalam hatinya saat Laila berjalan ke sebelah kiri panggung untuk membawa air mineral untuk di tenggaknya, sehingga kini Kai dapat melihat wajah cantik Laila yang sedang menenggak air mineral langsung dari botolnya, sehingga di mata Kai sungguh terlihat sangat sekkssi.
"Siapa dia?" tanya Kai pada salah seorang wanita yang menemaninya di sana.
"Penyanyi baru, Laura namanya, tapi dia seringnya sok jual mahal, kata gosip sih, simpanan pak Pram," ucap wanita itu menjawab malas, bukan Kai yang membuat dia malas, namun objek yang me jadi pertanyaan Kai itu lhooo, jelas jelas ada 4 wanita yang sedang bug gil di hadapannya sambil menari, namun sepertinya Kai lebih tertarik dengan wajah biduan yang kini sudah dia ketahui namanya, itu.
"Laura," gumam Kai menyebutkan nama panggung Laila. dia seperti kena sihir seorang biduan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments