Saatnya kabur!

Melihat gelagat kalau pasangan yang tengah di jodohkan itu saling suka, Sara tak ingin membuang waktu, untuk membuat mereka semakin akrab.

"Sudah sana ajak Monik makan apa jalan, kemana kek," usir Dara.

Senyum culas Kaisar yang hanya bisa di lihat oleh ibunya itu langsung bisa di baca arah dan tujuannya oleh sang ibu,

"Rahmat akan nganter kalian berdua!" ucap sang ibu tak ingin kalah langkah lagi dari putranya, dia langsung mengantisipasi jika kejadian-kejadian sebelumnya terulang lagi, dimana Kaisar meninggalkan wanita yang diajaknya berkencan di bioskop, di mall, di rumah makan, dengan berbagai alasan.

"Bu!" protes Kaisar.

"Tidak bisa, Rahmat akan ikut kemana pun kalian pergi!" putus sang ibu tidak dapat di ganggu gugat.

"Ck kenapa gak si Rahmat aja sih sekalian yang di jodohin sama nih cewek," gerutunya kesal.

"Kemana kita Mas?" tanya Rahmat yang sudah bersiap di balik kemudi, pria antek-antek ibunya itu tak pernah bisa di sogok oleh Kaisar, dia sangat setia dan patuh pada ibunya Kaisar.

"Ke kafenya Arga, gue ada sedikit perlu sama dia!" jawabnya.

"Siap mas, laksanakan!" jawab Rahmat menyalakan mesin mobil.

"Gak usah sok asik deh lu Mat, gue lagi sebel sama lo!" ketus Kaisar.

Melihat sikap Kaisar yang seperti sedang tidak dalam mood yang baik, sepanjang perjalanan Monik hanya diam, karena pertanyaan-pertanyaan standarnya hanya di jawab dengan 'Ham hem' saja oleh Kaisar.

Sampai di kafe milik Arga sang sahabat, Kaisar langsung menghampiri sahabatnya sejak smu itu,

"Ga, tolongin gue dong, gue pengen melarikan diri dari jebakan kencan buta yang di rancang emak gue," bisik Kaisar.

Arga yang sudah sangat khatam dengan kelakuan sahabatnya itu tak pernah tega untuk tak membantunya,

"Ceweknya lumayan Kai, sikat aja!" ujar Arga balas berbisik di meja kasir tempat Arga berjaga.

"Buat lu aja, stok gue banyak yang modelan kaya gitu," jawab Kaisar sambil langsung menyelinap menuju dapur, untuk melarikan diri dari Monik lewat pintu belakang, sementara Monik di alihkan perhatiannya dengan di ajak ngobrol oleh Arga.

"Hey,,,hey,,,hey,,, gak bisa baca tulisan di depan ya, tamu gak boleh masuk sembarangan ke sini!"

Omel seorang perempuan yang sepertinya baru saja menyelesaikan shift kerjanya di kafe itu, dia baru saja berganti pakaian, bahkan beberapa kancing blousenya belum terpasang sempurna.

"sorry- sorry gue salah masuk nih, tadinya pintu keluar di sebelah sini perasaan!" gumam Kaisar sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Modus, bilang aja mau ngintip! Dasar mesum!" umpat wanita itu sambil berlalu meninggalkan Kaisar yang seperti kebingungan.

"Buset galak bener tuh cewek, untung dadanya gede, eh apa sih gue ini, pantes si Arga betah di kafe nontonin ginian mulu!" gumam Kaisar dalam batinnya yang tiba-tiba fokusnya teralihkan gara-gara penampakan dada wanita galak tadi yang kancing blouse atasnya masih terbuka saat dirinya masuk.

Saat Kaisar hendak keluar dari pintu belakang kafe, ternyata Rahmat sepertinya sudah tau akal bulus anak majikannya itu sehingga tiba-tiba saja Rahmat yang selalu memakai kemeja yang di kancing sampai full ke atas itu sudah berdiri di ambang pintu belakang kafe tempat Kaisar hendak melarikan diri.

"Mat, ngapain lu di sini, tunggu di mobil aja sono!" titah Kaisar yang tertangkap basah hendak kabur.

"Saya segera kembali ke mobil, jika mas Kai sudah duduk kembali di meja depan menemani mbak Monik, itu pesan nyonya besar."

"Elah, resek lu Mat, awas!"

Kaisar menyingkirkan tubuh cungkring Rahmat dengan mudahnya lantas berlari keluar kafe.

"Berhenti,,,berhenti,,, gue nebeng sampe depan!" Kaisar menghadang seorang wanita yang sedang mengendarai motor matiknya dari arah parkiran karyawan.

"Ih, kamu lagi! Kalau mau bunuh diri jangan di sini, tuh jongkok apa tiduran di jalan tol, heran bikin masalah wae dari tadi," ucapnya dengan logat sunda yang begitu kental.

(Wae : bahasa Sunda, kalau di Indonesiakan berarti 'saja')

"Jangan banyak cingcong deh lo, gue keburu-buru nih, di kejar orang!" Kaisar trus memutarkan kepalanya ke arah Rahmat yang bersiap mengejar dan menangkapnya, namun Kaisar keburu naik di jok penumpang motor itu dan pergi menjauh dari Rahmat yang wajahnya terlihat sangat kecewa karena tak dapat menghentikan upaya melarikan diri Kaisar dan tak bisa menjalankan amanah yang di berikan ibunya Kaisar padanya.

"Stop, stop! Gue turun di sini aja, gue mau naik taksi!" Kaisar menepuk-nepuk punggung wanita yang berada di depannya dan sedang memboncengnya itu, agar meminggirkan sepeda motornya.

"Eh, tèu sopan, colek-colek," Kesal wanita itu yang tak urung menuruti arahan Kaisar untuk menepikan kendaraannya.

"Dih nyolek? Geer!" ketus Kaisar.

"Bukannya terima kasih malah nyelonong begitu aja, makanya kalo punya utang itu bayar, jangan nunggu sampe di tagih!" ucap wanita itu sambil menstarter motornya kembali bersiap melanjutkan perjalanannya.

"Maksud lo?" protes Kaisar.

"Iya, itu tadi kamu di kejar penagih hutang, kan?" ucap wanita itu sok tau, sambil mengemudikan motornya meninggalkan Kaisar dengan segala kedongkolan yang di rasakannya.

"Sialan, apa wajah gue se miskin itu, sampe gue di kira sedang di kejar penagih hutang!" Umpat Kaisar pada wanita yang kini motornya sudah menjauh dari tempatnya berdiri.

Terpopuler

Comments

Azizah az

Azizah az

melipir kesini dulu ya teteh, cuma pengen nya disebelah di banyakin😁

2022-10-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!