Sang Bintang Pentas
"Hai semuanya,,,
Sebelumnya othor mau sampaikan kalau cerita ini hanya fiktif, dan banyak mengandung unsur dewasanya, jadi pastikan kakak-kakak sudah cukup usia ya untuk membaca cerita ini, Othor juga berharap kakak-kakak untuk tidak menyangkut pautkan cerita ini dengan suku, ras atau agama apapun, ini hanya untuk hiburan dan pelepas penat saja, terimakasih bagi yang sudah mendukung, jika suka ceritanya jangan lupa like, komen dan favorit, jika tidak suka coba baca lagi barang kali jadi suka🤭☺, kalo tetep gak suka, tinggalkan saja🙏"
Happy reading semuanya 🙏❤
***
Laila gadis cantik berusia 21 tahun, yang bersuara merdu dan tinggal di pelosok daerah jawa bagian barat itu bercita-cita ingin menjadi penyanyi profesional seperti artis atau diva-diva favoritnya yang sering dia tonton di televisi, tuntutan ekonomi yang menghimpit, di tambah lagi suami baru ibunya atau ayah tirinya yang celamitan dan sering menggoda dirinya saat ibunya sedang tidak di rumah, membuatnya semakin membulatkan tekat untuk pergi ke ibukota, mengikuti ajang pencarian bakat idol-idolan.
Namun sayangnya nasib berkata lain, dia malah tertipu oleh seorang wanita yang konon katanya bisa membantu dirinya lolos seleksi lewat koneksi orang dalam yang di kenalnya dan memberinya tumpangan selama dia tinggal di Ibu kota itu justru malah merubah takdir hidupnya kini.
"LAURA, CEPATLAH!" Teriak seorang pria dari luar pintu ruang rias dimana kini si gadis desa yang dulu sangat lugu itu telah berhias dan merubah penampilan dirinya menjadi bak ratu kecantikan dengan make up tebal dan baju ketat yang hanya menutupi sebagian tubuh moleknya, sementara bagian lainnya sengaja di biarkan terbuka sehingga menjadi santapan mata 'lapar' dan mendamba para pria yang selalu tersihir dengan segala pesona yang dia punya.
Tak ada lagi Laila si gadis desa yang lugu itu, kini penampilannya sudah sebanding dengan para artis yang sedang mengadakan konser, bedanya dia konser hampir setiap malam, dan konsernya bukan di tempat biasa, namun di klub Z.
Sebuah klub malam mewah dan bergengsi dimana tidak semua orang bisa masuk ke sana, hanya orang-orang dari kalangan atas dan mempunyai member khusus yang bisa menikmati hiburan yang penuh dosa dan maksiat di tempat itu, bagaimana tidak, tempat itu mennyediakan ruang karaoke dengan para lady companion atau LC atau sering juga di kenal dengan julukan pemandu lagu yang siap menemani para tamunya bernyanyi dan bergoyang semalaman, bahkan dengan dengan biaya tambahan mereka pun siap bergoyang di atas tubuh para tamunya.
Masih di area yang sama, tersedia juga sebuah bar eksklusif di lengkapi dengan para lady escord yang siap menemani mereka minum sampai teler, dan tak pernah menolak untuk menyajikan tarian striptis demi merayu para tamu agar membeli banyak minuman dimana mereka akan mendapatkan keuntungan persentase tersendiri dari banyaknya minuman memabukan yang terjual.
Panggung yang letaknya sangat strategis dimana semua pengunjung klub bisa melihat ke sana itu adalah tempat pentas Laila setiap malamnya,
"Laura, i love you!" Seorang pria setengah mabuk berteriak lantang saat Laila baru saja naik ke tempat pentas dan memposisikan dirinya di depan mic.
Oh iya,,, disana dia di kenal dengan nama panggung Laura, entah bagai mana sejarahnya, hanya saja mami Dewi yang membawanya atau lebih tepatnya menjebaknya untuk bekerja di sana merasa nama Laila sangat tidak menjual dan tidak cocok untuk seorang penyanyi di klub malam sekelas klub Z, tadinya Laila merasa risih dengan nama asing itu, namun lama kelamaan dia sudah terbiasa, lebih tepatnya tidak peduli.
Bekerja sebagai penyanyi di tempat itu sungguh merupakan tantangan tersendiri baginya, apalagi menghadapi para 'predator' yang selalu terang terangan ingin mengajaknya berkencan sekedar menemani makan atau malah mereka dengan santainya mengajaknya tidur di sebuah hotel dengan tawaran nominal yang biasanya tak main-main, hanya saja sampai saat ini Laila masih berpegang teguh pada prinsipnya kalau keberadaan dia di tempat itu adalah untuk menjual suara, bukan untuk menjual tubuhnya, menolak ajakan tidur dari para pria mabuk maupun pria dalam keadaan sadar di tempat itu, kini sudah menjadi pekerjaan sampingannya selain bernyanyi di tempat itu selama hampir enam bulan terakhir ini.
Sementara di ruangan lain seorang pria tampan dengan tubuh proporsional sedang menikmati sentuhan, rabaan tangan seorang pemandu karaoke yang di bookingnya, ada sekitar lima wanita yang di pesannya untuk menemani dirinya yang menikmati minuman setan sambil mendengarkan para wanita itu bergantian bernyanyi dan bergoyang, sedangkan Mira LC yang sudah sejak setahun ini selalu di minta pria itu untuk menemaninya terus saja menempel bagai lintah di tubuh kekar pria jangkung itu.
"Kai, apa aku boleh memulainya sekarang? Sepertinya aku sudah tak tahan untuk mengeksplore tubuh mu, aku sudanh rindu dengan roti sobek di perut mu itu," Tatapan mata sayu yang sangat mendamba dari Mira beradu dengan manik coklat muda pria yang selalu bersikap dingin dan tak pernah banyak bicara itu.
"Lakukan saja!!" jawabnya datar, seraya menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa empuk ruang vvip karaoke itu, sesekali matanya terpejam saat menikmati layanan plus plus yang di berikan Mira padanya.
Tak ada satu wanita pun yang bisa menolak karisma seorang Kaisar Abdi Prawira, pria berusia 27 tahun yang mempunyai banyak perusahaan karena warisan yang di tinggalkan oleh ayahnya yang kaya raya itu hidupnya seperti tak bertujuan, harta yang di tinggalkan ayahnya seakan tak ada habisnya meski dia menghambur-hamburkannya setiap malam di tempat itu, namun belum ada satu pun wanita yang berhasil membuat pria tempramen dan angkuh itu jatuh hati.
Ibunya yang ingin segera melihat putra satu-satunya itu menikah, sudah mengenalkan berlusin-lusin wanita pada Kaisar, namun tak ada satu pun yang membuat hati Kaisar bergetar.
"Kai, raba aku!" Bisik Mira menempelkan telapak tangan kiri Kaisar di dadanya yang sudah 'top less' namun Kaisar malah menatapnya dengan tajam, tangan kanannya yang sedang memegang gelas berisi minuman beralkohol tinggi itu segera dia letakkan di meja.
Mira sudah menyunggingkan senyum terbaiknya, dia menebak kalau pria yang sedang dia duduki itu akan mengimbangi dan membalas dalam upayanya menuntaskan hasrat kelelakian Kaisar, tidak seperti sebelum-sebelumnya dimana dirinya yang hanya bekerja sendirian membawa Kaisar sampai puncak sementara pria itu hanya diam menonton dirinya bergerak di atasnya bak cacing kepanasan.
"Aku membayar mu untuk melayani dan memuaskan ku, kalau kau ingin ku puaskan juga, kau tak akan pernah mampu untuk membayar ku, bekerja lah seperti biasanya, jangan banyak protes apalagi meminta hal-hal yang tidak ingin aku lakukan!" Ucap Kaisar dingin.
"Arrrgghh, shiiit, kau membuat ku drop!" Kaisar bangkit dari tempat duduknya setelah menyingkirkan Mira dari atas tubuhnya dengan kasar, membenahi pakaiannya yang telah di acak-acak Mira lalu bergegas ke luar ruangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
IndraAsya
👣👣👣 Jejak 💪💪💪😘😘😘
2023-01-30
3
Noer (hello_maymune)
jejak dulu❤️
2022-11-01
1