*18+
Malam harinya. Vanya sudah tertidur lelap, karna di suruh oleh kakak-kakaknya tidur di awal jam 9, agar ketika bangun pagi nanti tidak begitu susah untuk membangunkan nya.
Di tengah malam, tepat jam 01:00 wib pagi, suara bunyi pintu dan juga suara aneh muncul di telinga Vanya, hal itu Vanya cukup terganggu dan terbangun dirinya di atas kasur.
"Emmmhhh, ssshh..."
Vanya cukup heran dengan suara seperti itu, ia pun mencoba cari tau siapakah yang baru datang malam-malam seperti ini.
"Itu siapa apa ya? kok malam-malam begini ada yang belum tidur" batin Vanya.
Karna penasaran, Vanya pun beranjak dari tempat tidur lalu mengintip dari pintu nya. suara cukup meresahkan itu semakin jelas di telinga Vanya, hal itu, gadis kecil itu menebak bahwa suara itu ialah suara Celva.
"Kak Celva? kok dia baru balik jam segini" batin Vanya.
Namun Langkahnya terhenti, seketika Vanya berubah pikiran dan teringat pesan kakak-kakak nya bahwa tidak diperbolehkan bangun tengah malam. karna takut ditegur dengan kakaknya, Vanya pun mengurungkan dirinya untuk menghampiri kakaknya alias Celva.
"Oh iya. nanti kalau ketahuan aku gak tidur, kan bisa ngomel-ngomel sama kakak, ya sudah deh, aku lanjut tidur aja kalau gitu" batin Vanya.
Akhirnya Vanya pun melanjutkan tidur nya, apalagi dirinya masih rada kantuk di kantong matanya sembari menguap kecil.
Tantri yang kini masih belum tidur ia pun menghampiri Celva di kursi ruang tamu. Sementara Celva menoleh dan cukup kaget melihat kemunculan Tantri yang kini masih belum tidur saat ini.
"Loh, kau gak tidur?" tanya Celva.
"Gimana aku gak tidur coba? suara you bikin aku makin susah tidur, tau!" cibir Tantri.
"Ohh, Ssssh... tapi Vanya aman kan? takutnya dia kedengeran lagi suara aku" ucap Celva sembari menahan di area sensitif nya.
"Keknya aman sih, buktinya dia gak keluar dari kamar, lain kali suara lu itu dikecilin! untung aja Onty juga belum datang kesini" ujar Tantri.
"Aduh Tan, permainan job dia tu gila banget sumpah! aku sampai kesakitan nih! Ah" kesal Celva.
"Gila, emang pelanggan siapa kau layanin?" tanya Tantri.
"Ish, biasalah, cowok ngeselin pas tadi pagi itu" ucap Celva.
"Wah parah banget tu cowok, tapi lu udah mendingan?"
"Belum lah, dia main nya tanpa jeda anjir, gara-gara aku jutek pas ketemu sama dia tadi pagi. emang punya dendam banget sama aku" kesal Celva.
"Aduh, ya udah. kau istirahat aja cepat, biar aku yang buat air hangat untuk mu"
Celva pun mengangguk pelan lalu segera beranjak dari sana menuju ke kamarnya.
Di sisi itu, Larenz tengah menikmati permainan dengan kedua pria kekar itu di ruangan VIP. untuk hari ini Larenz sedikit rakus dan cukup menantang dengan job nya, hal itu kedua pria rakus itu semakin tergila-gila dengan kenikmatan yang mereka rasakan.
"Kau sungguh luar biasa nyonya, bahkan bermain trio pun kau tetap puas kami layani" deep voice mendekati telingga Larenz sembari mengigit nya.
"Enggrhhh.... yes, nikmati lah sepuas-puasnya" ucap Larenz tak karuan dengan memejam mata saking nikmat tubuh nya di sentuh oleh kedua pria tersebut.
Sudah hampir 3 pagi, Larenz mensudahi permainan nya, yang kini masih belum berhenti tangan mereka menyentuh di tubuh Larenz.
"S-sudahlah, ini udah cukup." ucap nya.
Reflek kedua pria itu menurut saja dan keringatan nya pun bercucuran di seluruh tubuh.
"Huhh, jangan lupa bayaran kalian" ucap Larenz tersengal-sengal.
"Aman nyonya, tapi lain kali kita pesan lagi ya" ucap nya tersenyum miring.
"Hm, iya iya" ucap Larenz datar.
Setelah kedua pria kekar itu telah pergi, Larenz kembali teringat kabar asuhan nya di home care, karna akhir-akhir ini dirinya tengah sibuk bekerja PSK di malam hari.
"Aduh, aku sering telat ke Home Care, semoga aja Vanya gak curiga dengan aku" gumam Larenz sembari memasang pakaiannya.
...•••...
Jam 05:30 wib, Vanya sudah terbangun lebih awal dari yang lainnya. ia beranjak dari tempat kasur dan mencoba ngecek apakah yang lainnya sudah terbangun apa belum.
Hal itu, Vanya melihat Aunty nya barusan keluar dari kamarnya dan begitupun dengan Larenz melihat gadis kecil nya sudah keluar dari kamar.
"Wah sayang, kamu udah bangun ya nak" ucap Larenz tersenyum.
"Iya Onty, oh iya. Onty kapan baliknya?"
"Oh, tengah malam Onty udah balik kok sayang, kamu kan lagi tidur" ucap Larenz mencubit sekilas di area hidung milik Vanya.
"Loh, perasaan tengah malam aku terbangun, tapi Onty belum balik juga, apa Onty berbohong ya" batin Vanya.
"Kamu kok lihat Onty begitu? ada yang aneh ya?" ucap Larenz memasang raut sedih.
"Eh, enggak kok Onty! Onty makin cantik aja, hehehe" tertawa Vanya.
"Ah bisa aja kamu nak, ya udah, kamu mau nanti keluar nemenin Onty belanja?"
"Mau belanja apa Onty? jajan kah?" heran Vanya.
"Iya itu juga, tapi Onty mau belanja bahan-bahan dapur untuk masak, kamu mau kan sambil belajar ikut masak sama Onty?"
"Mau dong Onty, pasti seru deh masak sama Onty" sumringah Vanya.
"Nah gitu dong, ya udah untuk menjelang pagi kamu boleh mau ngapain aja ya"
"Oke deh Onty" saut Vanya.
...•••...
Hal itu berbeda dengan pondok pesantren. mereka mengadakan aktifitas pagi yang mana seperti biasa para santriwan dan santriwati menerapkan agenda ceramah dan juga ngaji di tempat musholla.
Sementara itu. Salah satu Akhwat masih tergiang di kepalanya mengenai suara merdu ikhwan yang cukup candu di waktu kemarin.
Melihat Cici melamun dan tersenyum tak jelas, salah satu teman nya menyadari dan heran melihat ekspresi Cici seperti itu.
"Eh, Cici? kamu kenapa melamun senyum-senyum begitu? hayoo... siapa yang anti pikirkan?" ucap Vinna.
"Eh, Astagfirullah enggak ada kok, kalian gak boleh fitnah begitu" ucap Cici.
"Hilih, pasti lagi ngehalu ikhwan sini ya? ceritain dong siapa ikhwan itu?" ucap Vinna.
"Ya ampun, Vinna, enggak kok aku cuman kepikiran aja komedi pak Jamil pas ngajar itu"
"Hah, lu demen sama ustadz jamil ya? wah kaco nih, masa demen sama om-om sih, Ci?" usul Adzra.
"Heh, enggak loh! sembarangan kalau ngomong" cibir Cici sekaligus cemberut.
"Hahahaha, canda ih Ci, jangan ngambek dong" cengir Adzra.
Baru saja Cici melupakan suara merdu itu, namun kembali terdengar lagi seisi mushola tersebut. hal itu Cici semakin tak bisa melupakan suara merdu ikhwan itu dipikirannya.
"Ma sya Allah, kenapa aku begitu tertarik dengan mu, Azhar" gumam Cici, tanpa disadari ia senyum-senyum memandangi ikhwan yang tengah berdiri sambil melantunkan ayat nya di depan santriwan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Hielmeera🍒⃞⃟🦅
hadir
2022-12-30
1
🍁𝐘𝐖❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
cieee, ada yg liat gtu amat 🤭🤭🤭
2022-12-11
1
qu mampir LG thor amanah
2022-12-04
1