Dedek baru

Wanita bersama kedua bodyguard nya telah sampai ke rumah sakit setelah di tangani oleh para suster.

Cukup lama menunggu, salah satu bodyguard pun memberanikan diri mendekati majikan nya.

"Nyah, ada tugas yang harus kita lakukan lagi?"

"Nggak, sekarang pergilah"

"Baik Nyah"

Setelah kedua pria itu pergi, Wanita itu pun duduk sembari memikirkan korban yang kini mengandung anak nya.

"Kira-kira... bayi nya masih bisa diselamatkan gak ya" gumam nya.

Tak lama hal itu, seorang Dokter bernama Mulyani keluar dari ruangan ICU yang mana korban-korban pasien itu sangat darurat di tindakan.

"Dengan saudara pasien?" tanya nya.

Sontak wanita itu bangkit dari tempat duduknya lalu mengangguk saja tanpa keluar sekata patah pun.

"Emhh.. jadi begini saudara, saya sudah melakukan yang terbaik setelah menangani pasien akan tetapi kedua pasien ini sudah tidak bisa diselamatkan"

Wanita itu pun hanya berekspresi datar saja, pasalnya ia tidak mengenali siapa korban tersebut.

"Jadi pasien nya sudah mati?" tanya wanita itu dengan santai.

Dokter Mulyani sedikit heran serta terkejut mendengar responan dari saudara pasien tersebut, namun sang dokter pun mengacuhkan saja.

"Benar bisa dikatakan begitu, untuk urusan lebih lanjut mari ikut ke ruangan saya ya" ucap Dokter.

...

Beberapa hari kemudian, berita yang dinantikan itu kini telah beredar dimana-mana hingga berita itu pun sudah tiba di televisi.

Gerdan dan Jaka yang di amanahi sebagai pengabdi pondok mereka pun tengah asik merumpi tentang berita mengenai kejadian dekat lokasi nya.

"Wah, ternyata berita nya sampe ke televisi ya kang! ane sih gak nyangka kejadian nya bisa dekat sini" ucap Jaka.

"Ho'oh, ane aja lihat kejadian nya pas pada kemas korban terus gak sempet hampiri kesana"

"Kalau begitu bisa jadi angker gak si kang? tempat disini kan emang sepi"

"Angker si iya tapi kenapa harus khawatir? kita udah lama juga ngabdi disini"

"Hehehhe, entar jadi gentayangan gimana ya, kan jadi serem atuh" ucap Jaka.

"Husss jangan bicara gitu ente"

"Assalamu'alaikum!"

Tiba-tiba saja, sosok pria muda mengenakan baju koko dan sarung seeta peci di kepalanya menghampiri kedua gosip itu.

"Eh den Azhar, Waalaikumsalam. bikin kaget aja atuh"

"Wa'alaikumussalam den! hehehe"

"Ada apa sih dari jauh keliatan nya gosip antum hampir mirip sama ukhuwah ya"

"Ah! den Azhar mah kok disamain sama ukhuwah sih? ini loh den Azhar! kita tu lagi berbincang kasus kecelakaan dekat pondok kita itu, nah! beritanya sampai masuk dalam TV"

"Hah, Masya Allah... kok bisa? terus ana kok ga tau berita begitu?" heran nya.

"Yeh! si den kan fokus hafalan, jadi ga sempat nimbrung-ninbrung sama kita"

"Oh ya maaf, ana terlalu ambis sama hafalan, hahaha" cengir nya.

"Gapapa Den, bagus lah itu."

"Terus-terus, Info kejadian nya gimana? kok bisa sih kecelakaan daerah sini, padahal sepi" ucap nya.

"Ya udah den! duduk dulu sini, kita nongki dulu sambil minum kopi hehehe"

Akhirnya pria muda itu pun nimbrung dan duduk bersama kedua pengabdi tersebut.

...•...

...•...

...•...

Setelah kasus kecelakaan tersebut telah di eksekusi, kini wanita itu kembali lagi ke rumah sakit setelah kematian pasien kecuali bayi yang ada di dalam kandungan nya, maka dari itu wanita itu pun bersedia mengasuhi anak bayi dari salah satu korban itu dengan senang hati.

"Tunggu!"

Di saat hendak pergi dari sana, wanita itu pun mendadak berhenti dan menoleh ke sumber suara.

"Larenz?" sambung nya.

Ya wanita yang telah membawa dan menemani korban hingga maut mendatang, ialah bernama Larenz Falsafi, ia berusia 24 tahun wanita muda yang rela mengasuhi anak-anak asuhan nya selagi dirinya mampu menafsahi anak-anak panti.

Kemudian, seseorang yang memanggil nya ialah sosok pria ramping dan tubuhnya sedikit berisi dan tinggi, ia tampaknya sering ketemuan dengan sosok wanita yang ia kenali.

"Larenz, kau sakit apa? dan... bayi ini..?" gantung nya.

"Aku gak sakit apa-apa dan ini, ini bukan anak ku, jadi gak ada perlu kita bicarakan lagi aku lagi buru-buru pulang" ucap Larenz.

"Bentar dulu Larenz, kau kenapa selalu minggat dari aku? kita hampir bertemu di mana-mana tapi kenapa kau selalu begitu sama aku?" ucap nya sedikit lirih.

"Kau gak perlu tau alasan ku apa, tanya saja dengan dirimu sendiri, maaf aku gak bisa lama-lama." dingin Larenz.

Ya pria berusia sepantaran dengan Laranz itu ialah teman dekat nya sejak SMA, memang untuk saat ini pria itu terus saja mengejar Larenz di saat bertemu di kapanpun namun dengan Laranz sendiri entah kenapa merasa tak tertarik dengan pria teman dekatnya.

Tanpa disadari, ada sosok pria yang tak diketahui tengah mengintai sosok wanita itu sejak awal mengantarkan korban tersebut dari tempat posisi kejadian.

"Jadi nama wanita itu Larenz..."

...***...

Singkat cerita, Malam pun telah tiba. Larenz sudah berada di tempat asuhan nya, yang mana tempat itu ialah tempat tinggal anak-anak yang ia asuh dari sekian tahunnya, nama tempat nya diberi Homecare. dan rada mirip dengan asuhan kesehatan.

Baru saja Larenz membuka pintu, sosok gadis muda cantik bertubuh mungil itu berpapasan dengan Aunty nya.

"Onty? Onty bawa bayi siapa itu?" ucap Celva, senior asuhan.

"Hmm, Onty bawa dedek baru lagi, jadi anggota kalian tambah lagi nih" ucap Larenz.

"Uwahhh, jadi Aku punya teman baru lagi dong Onty? Yehhh aku senang deh lihat dedek kecil" sumringah Celva.

"Iya, jangan lupa bilangin ke teman-teman kamu ya, Onty mau urus dedek kamu dulu"

"Oke Onty"

"Oh iya, malam ini udah makan?"

"Mereka lagi makan Onty! Onty udah makan?"

"Oh, nanti Onty makan"

Ya, Gadis muda bertubuh mungil itu bernama Celvandra Santika, ia berusia muda, 12 tahun. ia adalah anak yang pertama dirawat oleh Larenz sejak umur 4 tahun ditemukan lokasi Cafe.

Di tengah asik makan, Celva datang menemui teman-teman nya yang sedang makan berderetan berjumlah cukup banyak.

"Hai teman-teman! aku ada kabar baru loh untuk kalian!" girang Celva senyum-senyum.

"Hah? apa tuh Celva? jangan bikin penasaran dong" ucap Tantri, teman dekatnya.

"Kasih tau gak ya... " gantung Celva memancing teman-teman nya agar menjadi pusat perhatian.

"Haiss, jangan gitu dong! ada apa sih?" ucap Tantri heran.

"Tau ih, bikin penasaran aja" cibir Via.

"Heheheh, iya deh, ini loh! Onty baru aja balik tapi Onty sekalian bawa dedek bayi ke rumah kita!" tutur Celva.

Tentu saja semua teman-teman nya yang tengah makan sambil merhatiin cukup kaget apa yang baru saja sampaikan oleh Celva alias pemimpin nya

Bersambung...

Terpopuler

Comments

AdindaRa

AdindaRa

Satu tips iklan mendarat untuk kakak

2023-01-19

0

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

keren ceritanya semangat

2023-01-19

0

Mommy QieS

Mommy QieS

Aku like n favorit ya, Kak?

2023-01-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!