Episode 3

"Apa?! Hey Nona! Bagaimana bisa kau memiliki pemikiran seperti itu? Bukannya itu kau?Seumur hidupku, aku baru bertemu dengan seorang karyawan yang mengusir pengunjungnya. Jadi, kata itu lebih cocok untukmu." Brayen berkata sambil melihat memicing kearah Nurfa. Bisa-bisanya wanita itu merendahkannya.

"Maafkan saya, Tuan.Tapi itu semua peraturan yang sudah kami tetapkan dan juga pihak kami tidak pernah mengusir anda. Dan apa yang anda lakukan pada cafe dan pekerjaan saya, itu tidak ada sangkut pautnya." Nurfa menahan dirinya untuk tetap berkata sopan, bagaimanapun tidak baik berkata kasar didepan orang tua.

"Huh, itu adalah pelajaran untukmu. Lainkali, jika kau ingin berurusan dengan seseorang, lihat dulu orang itu siapa," kata Brayen dengan menyeringai sinis dan tanpa merasa bersalah sekalipun.

"Brayen!"

"Kali ini kau diam, dan biar ayah yang berbicara. Bagaimana bisa kau tidak merasa bersalah sedikitpun?" kata Zacky dengan tegas dan Brayen hanya diam saja mendengar apa yang diucapkan oleh ayahnya itu,dan terlihat biasa saja.

"Kau tidak usah khawatir, Nak Nurfa. Masalah sengketa palsu yang dibuat anakku tentang cafemu sangat mudah untuk kuselesaikan. Asalkan kau menerima tawaran yang kuberikan padamu tadi," kata Zacky kepada Nurfa.

Mendengar hal itu Nurfa memandang ke arah Zahra meminta pendapat, yang dibalas mengangkat bahu oleh Zahra. Sebenarnya kesepakatan itu sangat menguntungkan temannya.

"Maaf, Pak Zacky. Mungkin anda ingin meminta pendapat anak anda terlebih dahulu?" tanya Nurfa dengan sopan.

"Kau tidak perlu khawatir, dia pasti akan langsung menyetujuinya. Lagi pula, dia masih berada dibawah kendaliku," kata Zack dengan santai dan memasang senyum tipis kepada Nurfa.

Mendengar dirinya yang dibawa-bawa dalam pembicaraan itu. Brayen langsung saja duduk dengan tegap dan menghadap kearah ayahnya.

"Kesepakatan apa yang telah Dad buat?" tanya Brayen curiga.

"Ayah sudah menetapkan Nak Nurfa sebagai sekretaris barumu," kata Zacky dengan tegas.

"Apa?! Wanita ini yang Dad maksud?!" kata Brayen sambil menunjuk kearah Nurfa.

"Dad, what have you been doing? Aku tidak menyetujuinya. Lagipula, dia tidak termasuk dalam kriteria klasifikasiku." Brayen tidak bisa menahan keterkejutannya dan segera memandang Nurfa dengan sinis.

"Klasifikasi apa yang kau maksud Brayen? Sudah cukup aku membiarkanmu memilih dan mengganti sekretarismu setiap saat, dan akhirnya semua berakhir dengan kau meniduri mereka!" kata Zacky dengan tegas dan menghadap penuh kearah putranya itu.

"Astaghfirullah," ucap Nurfa dan Zahra bersamaan.

Brayen langsung menoleh kepada mereka, dan tidak peduli bagaimana mereka beranggapan tentang dirinya."Heh .... Apa kau mau menjadi sekretarisku, Nona?"

"Tentu saja tidak!" Tolak Nurfa dengan keras serta dengan nafas yang memburu.

"Lihatlah, dia tidak mau menjadi sekretarisku, Dad. Jadi, Dad tidak usah sibuk memikirkannya. Aku akan menemukan sekretarisku dengan segera," kata Brayen dengan santai dan merasa senang karena wanita itu menolak hal tersebut secar tegas.

"Dan kau tenang saja, Nona. Aku akan mengembalikan cafe dan pekerjaanmu itu. Sudah kubilang, aku hanya ingin memberimu sedikit pelajaran," sambung Brayen dan memasang senyum manisnya kearah Nurfa.

"Memang sudah seharusnya kau bertanggung jawab, Nak. Tapi sayang sekali, keinginanmu untuk memiliki perusahaan itu harus kau kubur dalam-dalam," kata Zacky yang membuat Brayen terkejut.

"Apa?! Dad sedang bercanda?Maksudku kenapa Dad ingin sekali wanita itu yang menjadi sekretarisku. Apa istimewanya dirinya sampai-sampai Dad memutuskan hal itu?" Brayen tidak bisa untuk tidak memandang benci kearah Nurfa. Apa yang sudah dilakukan oleh wanita itu?

Sama halnya dengan yang dirasakan Brayen tadi, Nurfa juga tidak kalah terkejutnya mendengar keputusan pria paruh baya yang ada dihadapannya saat ini. Mengapa dia jadi terikut-ikut akan masalah antara anak dan ayah tersebut?

"Nak Nurfa merupakan lulusan terbaik dari Universitas terbaik di negara ini. Dia menguasai jurusan ekonomi serta bisnis, dan mendapat gelar cumlaude dari kampusnya. Dan menurut ayah,dia sangat pantas untuk menjadi sekretarismu," jawab Zacky dengan tegas dan tidak ingin dibantah.

Brayen memutar matanya jengah, mendengar apa yang diucapkan ayahnya tadi."Dad tahu sendiri bahwa aku tidak tertarik dengan lulusan dalam negeri. Aku dapat menemukan yang berkali-kali lipat luar biasa dari wanita itu. Bahkan dengan lulusan yang terbaik yang ada di dunia," jawab Brayen.

Mendengar hal tersebut, Nurfa menjadi kesal. Apa-apaan lelaki itu? Kenapa dia sangat suka menghina dan mencela orang lain.

"Maaf, Pak Zacky. Saya juga tidak berminat menjadi sekretaris putra anda. Terimakasih sudah menerima dan menjamu kami dengan hangat. Kalau begitu,kami pamit undur diri, Pak Zacky," ucap Nurfa sambil menangkupkan tangannya kearah Zacky dan tersenyum sopan.

"Jangan lupa untuk menepati janji anda, karena seorang lelaki yang dipegang adalah perkataannya," kata Nurfa kepada Brayen yang dibalas lirikan sekilas oleh pria tersebut.

"Assalamu'alaikum," ucap Nurfa dan Zahra bersamaan kepada Zacky.

"Wa'alaikummussalaam,kalian tenang saja, Nak Nurfa. Brayen pasti akan menepati janjinya, aku akan memastikan itu,"ucap Zacky tersenyum sopan, sambil melirik kearah putranya.

Melihat hal itu, Nurfa dan Zahra juga membalas dengan senyum sopan, dan melangkah untuk meninggalkan ruangan itu.

"Baiklah, Dad. Kurasa sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Kalau begitu, aku juga akan pergi," ucap Brayen santai kepada ayahnya lalu berdiri,dan melangkah ingin keluar dari ruangan itu.

"Ucapan ayah tidak main-main, Brayen!" kata Zacky dengan tegas sehingga membuat langkah kaki Brayen terhenti dan menatap jengah kearah ayahnya. Bagaimana bisa ayahnya berkata seperti itu?.

"Ya ampun, Dad. Apalagi ini? Dad sudah dengar sendiri, bagaimana wanita itu menolak dengan keras tadi. Bagaimana bisa Dad melupakan itu?" Brayen bertanya pada ayahnya dengan kerutan yang jelas di dahi, serta dengan alis yang saling bertaut.

"Ayah tidak peduli, itu urusanmu. Apapun alasanmu, setelah melihat nak Nurfa membuat ayah yakin bahwa dia adalah wanita yang baik. Produk memang penting Brayen, tapi citra perusahaan jauh lebih penting. Kau tidak bisa setiap saat mengganti sekretarismu hanya karena beralasan bosan," kata Zacky kepada Brayen.

Brayen yang mendengar hal itupun melongo keheranan. Bagaimana bisa ayahnya mengatakan wanita itu adalah wanita baik?

"Bujuklah dia, jika kau berhasil ayah akan mempertimbangkan kau menjadi pemilik perusahan itu," ucap Zacky santai sambil sesekali menyeruput kopi hitamnya.

"Hanya mempertimbangkan?" tanya Brayen heran kepada ayahnya. Ya ampun, apa yang sudah wanita itu lakukan pada ayahnya?

"Hm ..., setidaknya kau masih memiliki peluang dari pada tidak sama sekali," jawab Zacky dengan santai pada putranya.

Brayen hanya memandang heran kearah ayahnya. Bagaimana bisa ayahnya melakukan hal ini hanya karena alasan yang sangat tidak logis?Apa hebatnya wanita itu? Kenapa dia bisa membuat ayahnya percaya bahwa wanita itu adalah wanita baik? Ayahnya tidak berada pada posisinya saja waktu itu, dan ayahnya mengatakan bahwa wanita itu adalah wanita baik?

Wanita itu?

Baik?

Damn!

Semakin Brayen memikirkannya, semakin dia tidak menyukai kehadiran wanita itu. Dan sekarang dia sudah terjebak oleh alasan konyol ayahnya itu. Dasar!

"Baiklah, aku keluar!" kata Brayen dengan kesal dan langsung melangkah pergi meninggalkan rumahnya yang mewah dan megah itu.

Ya ampun.

Dia harus terpaksa menyetujui apa yang ayahnya katakan. Mau tidak mau, dia harus membuat wanita itu menjadi sekretarisnya. Baiklah, wanita itu yang memulai ini semua dan dia tidak akan tinggal diam.

Tidak mungkin dia melepaskan perusahaan itu dengan begitu saja. Dia akan memastikan perusahaan itu menjadi miliknya.

Brayen kemudian masuk kedalam mobil sport merahnya yang sudah disiapkan oleh pelayan itu, lalu melesat pergi meninggalkan kediamannya.

Bersambung ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!