...🍃 READING BOOK 🍃...
Kini jam istirahat telah berbunyi, Berlin hanya diam tanpa berniat untuk beranjak dari kelasnya itu.
"Makan yok!" Ajak Celsi.
"Gak deh!" Ucap Berlin menolak.
"Biar aku yang bayar, jadi ayok ah!" Paksa Celsi yang terus mendesak Berlin.
"Aku masih kenyang, soalnya tadi pagi sarapan nasgor!" Tolaknya sekali lagi.
"Yaudah deh, kawanin aku dong!" Ujar Celsi dengan menarik tangan Berlin.
Namun Berlin tak ingin bergerak, ia tetap diam di tempat seakan tak terjadi apa-apa.
"Ayo lah, gila kau biarin aku makan sendiri!" Kesal Celsi yang sudah pasrah untuk menarik Berlin.
"Aku males! lebih baik kamu pesan antar aja lah." Ucap Berlin yang memberikan saran
"Yaudah deh, aku juga mager!" Ujarnya mengiyakan ucapan Berlin.
Celsi pun mulai mengetik diponselnya dan ia pun duduk disamping Berlin.
"Kamu kenapa ber? Kalo ada masalah itu bagi sama aku, biar aku bantu kamu!" Ucap Celsi dengan mata sayu nya.
"Gak ada! aku hanya mikir kalo kehidupan itu tak adil!" Ujarnya dengan meletakkan kepalanya menghadap Celsi.
"Jangan selalu mengeluh, ingat yang ditentukan sang pencipta adalah hal yang baik!" Ucap Celsi bijak.
"Iya juga sih, tapi aku masih berharap bahwa Tuhan dapat mendengar keinginan aku!" Ucapnya yang masih terus menatap Celsi.
Tuk...
Celsi menjentikkan jari nya ke kepala Berlin, ia merasa kesal dengan pemikiran aneh sahabatnya itu.
"Kamu umur berapa sih ber!" Geram Celsi.
"Apaan sih kamu, sakit tau asal main jentik aja tu tangan!" Kesal Berlin dengan memegang kening nya yang sedikit perih.
Celsi hanya membalikkan matanya menatap kesal kearah Berlin.
Triiiingg.....
Bel berbunyi, kini semua murid hampir sebagian masuk ke dalam kelas.
Berlin terus menatap buku yang dipinjami oleh Celsi tadi, ia bingung harus memulai dari mana biar bisa mengembalikan buku ini.
"Yaelah sini, ribet amat jadi orang!" Kesal Celsi yang langsung menarik buku dari tangan Berlin.
"Eh bentar, biar aku aja!" Ujarnya dengan kembali menarik buku itu.
"Oke lah!" Pasrah Celsi.
Berlin pun melangkah ke seorang gadis yang baru duduk di bangkunya, Berlin mendekat dan berbicara kaku pada gadis itu.
Sedangkan Celsi ia terus menatap Berlin dengan tatapan aneh, apa segitu sulitnya kah mengembalikan satu buku?
Celsi terus menatap Berlin sampai sahabat nya itu datang kembali dengan wajah yang sudah berkeringat.
"Kamu cuman balikin buku ya ber, bukan kerja!" Sindir Celsi yang menatap wajah sahabatnya itu.
"Kamu gak ngerasain jadi aku!" Singkat Berlin namun cukup membuat Celsi terdiam.
Celsi tau bahwa sahabatnya itu adalah gadis penutup dan cupu, hampir seluruh orang tidak mengenal dan bertegur sapa dengannya.
Dirinya dan Berlin saja berkenalan karena kerja kelompok dengan satu bangku, hingga mereka sampai sangat dekat seperti ini.
"Yok ikut aku!" Tarik Celsi begitu saja tanpa mendengar penolakan Berlin.
"Bel sudah masuk loh cel, ntar kita kenal hukum..." Ucap Berlin yang terus menerus ia ucapkan.
Celsi terus menarik Berlin dan akhirnya mereka berhenti tepat di samping sekolah.
"Ngapain cel?" Tanya bingung Berlin.
"Cabut yok..." Ajaknya
"Gak, tidak akan terjadi!" Tolak Berlin secara langsung.
"Sekali ini aja, habis itu kita pergi ke mall!" Ucap Celsi.
"Tidak mau, cepat ah balik ntar kenak marah sama guru!" Ucap Berlin yang masih menolak dan terus menarik Celsi yang masih kekeh ingin cabut.
"Ah kamu gak nyenangin!" Keluh Celsi dan akhirnya pasrah mengikuti Berlin kembali ke kelasnya.
Pulang sekolah.
Semua siswa langsung berhamburan untuk pulang, banyak diantara mereka yang masih betah untuk duduk di sekolah untuk menggosip.
Kini Berlin sudah siap dengan tasnya untuk segera pulang. Kali ini ia tak ingin terlambat lagi pulang sekolah.
Dengan langkah cepat Berlin menuju halte, saat ini ia tak ingin berurusan dengan yang namanya kakak kelas lagi.
Namun tak berkata lain, beberapa motor malah langsung menghadangnya dan ia yakin bahwa yang bagian paling depan adalah motor Kaisar kakak kelasnya.
Kaisar membuka helemnya, ia turun dari motornya dan mendekat ke arah Berlin.
"Kamu denger apa yang aku bilang tadi pagi!" Ucap kaisar dengan gaya angkuhnya.
"Maaf kak, saya gak tau tu!" Ketus Berlin.
Kaisar langsung menggenggam kuat tangan Berlin, terlihat Berlin yang sudah kesakitan karena cengkraman yang kuat itu.
"Kalo kamu masih tak ingin nurut sama aku, maka jangan salahkan kalo kamu akan bermasalah disekolah ini!" Geram Kaisar dan langsung menghempaskan tangan Berlin.
Berlin hanya bisa menahan sakitnya tangannya, ia terus menatap tangan nya yang cukup merah.
"Aku bukan peliharaan kau, jadi kamu jangan anggap kalo kamu itu seorang yang sangat berkuasa!" Tantangnya dengan mata yang sudah siap menatap mata elang Kaisar.
Kaisar tampak geram mendengar ucapan Berlin, sungguh gadis culun ini berani melawannya.
"Oh benarkah, Sepertinya orang tua kamu masih membutuhkan pekerjaan deh! Sepertinya aku harus ngelakuin sesuatu agar dia lebih giat!" Ucap Kaisar dengan memainkan cari tangannya.
"Aku mohon jangan libatkan orang tua aku, oke! Kalo kamu emang mau aku jadi budak kamu, aku siap!" Ucapnya yang memohon.
Ia sudah cukup menyusahkan orang tuanya, tidak mungkin kan dirinya melibatkan orang tuanya dari masalah sepele seperti itu.
"Sangat pintar!" Ucap kaisar dengan mencubit pipi Berlin.
Tak jauh dari sana, Jesica menatap dengan penuh amarah melihat perlakuan kaisar pada Berlin gadis cupu itu.
"Udah lah kai, jangan terus ganggu dia!" Tegur Hendra.
Kaisar hanya diam, ia langsung kembali menaiki motornya dan memakai helm lalu pergi meninggalkan Berlin bersama teman-temannya.
\*\*\*\*\*
Hay gaes jawab pertanyaan dari author ya!
Menurut kalian Berlin ini sifatnya terlalu apa?
A. Lemah
B. Penakut.
C. Pemalu
D. Cupu
Dijawab di kolom komentar ya gaes!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
semua sifat itu dimiliki Berlin .....othor tahu dulu anaku diperalat utk ngerjain tugas kelompok sendirian tp aslinya tugas berlima....anaku juga disukai sama cowo famous disekolah....tp akhirnya cowo itu percaya sama fitnah buruk tentang anaku dan dia putusin anaku lewat pesan sama gurunya.....akhirnya anaku sekarang pacaran sama cowo cupu yg berubah jd cakep dan dah 2 thn memendam perasaan sama anaku.sedangkan nasib si cowo famous malah jd jomblo merana .....
2023-05-03
0
Mina Fitri Aningsih
lemah
2022-12-27
1
🍃yanni🍃
semuanya ada komplit, karena status sosial jga ga mendukung😢
2022-12-16
0