Beberapa jam kemudian, seluruh media informasi mengabarkan soal jatuhnya pesawat terbang tujuan Jakarta-Singapura yang di tumpangi oleh kedua orang tua Jasmine. Pesawat tersebut jatuh di perairan laut Indonesia dan tidak ada satu pun yang selamat dalam kecelakaan menurut sumber keterangan.
Jasmine yang masih bermalas-malasan di dalam kamarnya, belum mengetahui soal kejadian tersebut. Sedangkan di luar rumah Uncle Ristan dan sang asisten sedang bingung harus memberitahu Jasmine dengan cara bagaimana.
"Lif... Aku harus bagaimana?" Tanya Ristan Kepada Alif yang merupakan sang asisten
"Sebaiknya anda harus jujur Tuan dan katakan apa adanya" Jawab Alif menundukkan kepala
"Aku tidak bisa melakukannya" Ucap Ristan menangis dengan sendirinya
Alif meninggalkan Tuannya yang sedang menagis dan dirinya berjalan menjauh dari Ristan.
Ristan segera masuk kedalam rumah miliknya. Dirinya berpapasan dengan Bu Atul dan menanyakan keberadaan Jasmine.
"Jasmine ada di dalam kamar, Tuan" Jawab Bu Atul begitu lirih
Ristan menuju ke kamar Jasmine, dirinya berjalan sangat perlahan saat akan mendekati pintu kamar tersebut. Ristan mendengar suara orang sedang menagis. Dirinya mengepalkan kedua tangan miliknya dan duduk lemas di depan pintu itu dengan berlinang air mata.
Ristan merasakan apa yang Jasmine rasakan saat ini. Betapa terpukulnya mereka kehilangan orang yang mereka cintai. Dengan cara yang sangat tragis.
Pintu itu terbuka dan memperlihatkan wajah keduanya. Mereka terpaku dan saling berpandangan. Jasmine langsung berlari sembari mengusap air mata miliknya.
"Jasmine kau akan pergi ke mana" Teriak Ristan mengikuti Jasmine
"Aku harus pergi, Om! Jangan cegah diriku" Ucap Jasmine memukul dada Ristan dan menagis dalam pelukannya
"Tenangkan dirimu. Aku akan mengantarmu" Jawab Ristan sembari mengusap air mata Jasmine
"Lepaskan! Aku bisa pergi sendiri" Ucap Jasmine memberontak. Namun Ristan tetap mencengkeram kuat lengan Jasmine agar tidak pergi tanpanya
Ristan berjalan tergesa-gesa menuju ke luar rumah dengan tangan memegang kuat lengan Jasmine.
"Alif... Siapkan mobilnya!" Perintah Ristan dengan berteriak
Dengan segera Alif menyalakan mesin mobil miliknya dan menuju ke arah mereka. Jasmine dan Ristan duduk di kursi belakang dan mereka menunju ke bandara.
Di dalam Bandara sudah ramai banyak orang yang menanyakan kabar penumpang yang jatuh dalam kecelakaan pesawat itu. Dari laporan mereka tim basarnas segera melakukan mencari korban.
"Ayah, Ibu jangan tinggalkan aku" Teriak Jasmine histeris dan di detik berikutnya dirinya tidak sadarkan diri
Dengan sigap Ristan langsung menangkap tubuh Jasmine yang akan jatuh. Dirinya langsung mengendong Jasmine dan membawanya ke dalam mobil. Di dalam mobil Ristan membaringkan tubuh Jasmine dan mereka segera meninggalkan bandara.
Hari mulai malam, Jasmine belum sadarkan diri. Ristan terjaga dan berada di samping Jasmine.
"Tuan. Sebaiknya Anda istirahat! Biarkan aku yang menjaga Nona Jasmine" Ucap Alif yang berdiri tegak di hadapan mereka
"Tidak perlu" Jawab Ristan sembari mengusap kepala Jasmine
"Bahkan Anda belum makan dari tadi" Ucap Alif lirih memberanikan diri
"Bagaimana mungkin aku bisa makan. Sedangkan orang yang aku..." Jawab Ristan terpotong dan terisak
"Maaf Tuan aku akan menunggu di luar. Jika, Tuan butuh sesuatu panggil saja diriku" Ucap Alif segera pergi
Ristan semakin menghawatirkan keadaan Jasmani. Dirinya terus menggenggam erat tangan Jasmine.
"Ibu. Jangan tinggalkan aku" Ucap Jasmine mengigau
"Jasmine" Panggil Ristan lirih dengan mengelus tangan Jasmine
"Ayah... Ayah" Teriak Jasmine kembali mengigau
"Sepertinya kau sedang demam" Ucap Ristan mengecek kondisi tubuh Jasmine
Dirinya keluar dari kamar Jasmine dan memerintahkan Alif mengambil air untuk mengompres Jasmine. Ristan kembali masuk ke dalam kamar Jasmine dan mengompresnya. Hingga akhirnya dirinya merasa ngantuk dan tertidur pulas di samping Jasmine dengan tangan saling menggenggam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
R.F
semangat kak. 2like hadir. like balik iya
2022-11-04
0
✒A®7uπ¹²³🗝༄㉿ᶻ⋆
salam manis dr Inem bukanlah seoarang pelayan.
2022-10-29
0