05.Hina

Wanita berhijab itu keluar dari toko kue setelah orang yang di hubunginya sampai di depan toko. Wajahnya ceria saat melihat pria yang baru keluar dari dalam mobil.

'Arsen!' batin Drabia melihat pria yang di dekati wanita itu. Jantung Drabia berdebar kencang, hatinya sakit melihat Ansel tersenyum ke arah wanita itu. Apa hubungan mereka?, setau Drabia Ansel tidak pernah dekat dengan wanita manapun selama ini.

'Apa mereka memiliki hubungan selama ini?' tanya Drabia dalam hati. Tanpa sadar Drabia meneteskan air matanya. Ansel masih suaminya bukan?, kenapa Ansel menjalin hubungan dengan wanita lain?.

Drabia melangkahkan kakinya keluar toko ingin memastikan kalau yang di lihatnya adalah Ansel. Tanpa mengatakan apa apa, Drabia hanya menatap Ansel yang juga diam menatapnya. Drabia melihat Ansel memberikan sebuah kartu kepada wanita itu.

"Maaf sudah ngerepotin abang" ucap wanita itu terdengar manja.

"Gak apa apa" balas Ansel tersenyum. Wajahnya sangat tampat dan sejuk di pandang mata." Sana cepat bayar, biar ku antar pulang." Ansel mengerakkan dagunya ke arah toko kue.

"Iya Bang hehehe..." cengir wanita itu.

Melihat wanita yang bersama Ansel membalik badan. Drabia pun membalik badanya segera masuk ke dalam toko sembari menghapus air matanya.

"Mbak, aku mau bayar kue yang tadi" ucap wanita soleha memberikan card di tangannya kepada Drabia.

Drabia menerima card itu sambil tersenyum, ia pun melihat nama pemilik card itu. Benar card itu milik suaminya. Drabia menarik napasnya dalam dan mengeluarkannya perlahan, untuk melonggarkan dadanya yang terasa sesak.

Selesai melakukan pembayaran, Drabia mengembalikan card itu dan memberikan kue yang di beli wanita itu.

"Trimakasih Mbak, semoga kembali ke sini lagi" ucap Drabia tersenyum ramah.

"Kembali kasih" balas wanita itu tak kalah ramahnya.

Wanita itu pun segera keluar toko menghampiri pria yang sudah masuk ke dalam mobil.

'wanita itu cantik, ramah dan soleha. Mungkin wanita itu seperti yang di idamkan Ansel' batin Drabia tanpa melepaskan netranya dari wanita itu sampai masuk ke dalam mobil.

"Kak, kok melamun?"

"Ha" Drabia tersadar dari lamunannya saat karyawan kasir di sampingnya melambaikan tangan di depan wajahnya.

"Mbak mengenal wanita tadi?" tanya gadis itu.

"Seperti kenal, tapi sepertinya hanya mirip orang yang kukenal saja" jawab Drabia berbohong. Dia tidak mengenal wanita itu sama sekali, tapi sangat mengenal pria yang mendatangi wanita itu.

Malam hari, Drabia baru pulang dari toko. Drabia melangkahkan kakinya masuk ke rumah yang di tempatinya sekarang dengan langkah malas. Seharusnya Drabia tidak tinggal di rumah itu. Karena Ansel yang tak menganggapnya istri. Tapi jika Drabia keluar dari rumah itu, dia mau tinggal dimana?. jika pulang ke rumah orang tuanya. Itu akan membuat malu orang tuanya untuk yang kedua kalinya.

Dan Drabia juga masih ingin berusaha mengambil hati Ansel. Ansel sudah menjadi miliknya, tidak semudah itu jika harus melepaskan Ansel begitu saja. Drabia mencintai Ansel sejak lama.

Sampai di dalam rumah, Drabia melihat Ansel menaiki anak tangga rumah itu. Sepertinya Ansel juga baru pulang ke rumah, melihat baju yang di pakai Ansel tadi pagi masih sama.

Ingin sekali Drabia menanyakan, siapa wanita tadi pagi yang di temui Ansel di toko kue. Namun Drabia tidak berani, melihat Ansel tidak mau menegurnya sama sekali.

Serapat itu Ansel menutup hatinya.

**

Melihat Ansel sudah berangkat kerja, Drabia menaiki anak tangga rumah itu, masuk ke kamar Ansel. Drabiamerapikan kasur, dan membersihkan seluruh sudut kamar itu sampai ke kamar mandi. Drabia pun mengambil pakaian kotor Ansel, membawanya ke belakang rumah untuk di cuci.

"Non, biar Bibi saja yang nyuci" ucap Bi Nina.

"Hanya ini yang bisa kulakukan cara untuk mendapatkan surga suamiku Bi." balas Drabia mulai mengucek baju kemeja kerja Ansel dengan tangannya.

"Tapi Non, bos tampan sudah membayarku untuk mengurus rumah ini. Termasuk mengurus keperluan Non Drabia."

"Kalau begitu, kita bagi dua aja gaji Bi Nina".

"Jangan dong Non. Nanti saya gak bisa bayar uang sekolah anak saya."

Drabia tersenyum melihat wajah kawatir Bi Nina." Aku juga gak mau berbagi pahala dengan Bibi" ucapnya.

"Maksud Non?" Bi Nina mengerutkan keningnya, bingung.

"Suamiku adalah ladang pahalaku Bi" jawab Drabia.

"Tapi kan Bibi sudah di bayar untuk mengurua rumah ini Non. Masa Bibi makan gaji buta trus Non. Gaji buta itu gak berkah Non."

Drabia mengedikkan bahunya.

Setelah selesai, Drabia langsung menjemur kain kain itu. Meski Ansel tidak menganggapnya ada, Drabia tetap ingin menjalankan tugasnya sebagai istri.

Hari ini Drabia tidak ke toko kue, karena hari ini Lea mengajaknya jalan jalan. Kini Drabia sudah rapi dengan pakaian gamis dan hijab yang menutup auratnya.

Tin tin tin!

Mendengar suara klakson mobil di luar rumah. Drabia bergegas keluar dari dalam kamar. Ia yakin yang datang itu adalah Lea sahabatnya.

Tin tin tin!

"Sebentar!" sahut Drabia, mendengar Lea membunyikan klaksonnya.

Namun saat membuka pintu keluar, Drabia kaget. Ternyata yang datang bukan Lea, melainkan mobil Ansel. Ada apa?, Drabia mengerutkan keningnya, kenapa Ansel membunyikan klaksonnya?.

Ternyata

Ansel dengan seorang wanita di dalam mobil. Entah apa yang di lakukan keduanya, Drabia tidak bisa melihat dengan jelas.

Apa hubungan keduanya?, tidak mungkin pacaran. Drabia tau, Ansel bukan tipe pria yang suka berpacaran. Atau jangan jangan...

Drabia menggeleng gelengkan kepalanya, menepis pikiran buruknya.

Pintu mobil itu akhirnya terbuka. Ansel keluar dari dalam mobil. Sedangkan wanita berhijab di sampingnya menunggu di dalam mobil.

Melihat Ansel melewatinya begitu saja. Drabia masuk ke dalam rumah, mengikuti Ansel.

"Ansel!" panggil Drabia.

Ini sudah kedua kali, Ansel membawa wanita itu di dalam mobilnya. Drabia sudah tidak bisa menahan penasarannya lagi. Mengetahui siapa wanita itu?, apa hubungan mereka.

Ansel menghentikan langkahnya, membalik badannya ke arah Drabia dengan kening mengerut.

"Siapa wanita itu?" Jantung Drabia berdebar menanti jawaban Ansel.

"Wanitaku, kenapa?. Kami akan menikah setelah aku menemukan waktu yang pas untuk menceraikanmu" jawab Ansel santai tanpa merasa bersalah sudah membuat Drabia sakit hati.

Drabia terdiam dan menggeleng gelengkan kepalanya,Ansel berencana menceraikannya. Tidak!, Drabia tidak mau bercerai.

"Namanya Hafshah" tambah Ansel.

Drabia terisak, Ansel sama sekali tidak perduli dengan perasaannya."Apa sama sekali kamu tidak bisa menerimaku?" lirihnya.

"Barang bekas?" Ansel seolah bertanya dan menghina Drabia.

"Ya barang bekas, aku barang bekas di matamu. Kau selalu menghinaku, seolah olah kamu tidak punya dosa sama sekali. Kamu terlalu teropsesi dengan wanita yang masih suci Ansel. Seolah olah wanita suci itu tak punya dosa sama sekali. Seperti wanita yang berada di dalam mobilmu" geram Drabia berbicara dengan merapatkan gigi giginya.

"kalau wanita itu baik baik, dia tidak akan menjalin hubungan dengan pria beristri. Tidak ada bedanya bukan? Aku dan wanita itu. Kami sama sama hina, wanita itu juga wanita HINA" tekan Drabia di akhir kalimatnya.

"Tutup mulutmu!"

Drabia langsung terlonjak mendengar suara keras Ansel yang tiba tiba.

*Bersambung

Terpopuler

Comments

meE😊😊

meE😊😊

bner bgd ap yg d ucapkn drabia

2023-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 01. Tak sudi
2 02. Bermimpi ketiggian
3 03. Gratis
4 04.Aku bukan wanita murahan
5 05.Hina
6 06.Dompet
7 07. Ta aruf
8 08. Selamat ulang Tahun suamiku
9 09.Makan malam berdua
10 10. Merusak acara
11 11. Rongsokan
12 12. Sidang
13 13. Tetap punya harga diri
14 14. Tanpa perasaan
15 15.Aku bukan istrimu lagi
16 16. Kamu tau kenapa aku tidak menyukaimu?
17 17. My wife Drabia
18 18.Maju terus pantang mundur
19 19. Butuh waktu
20 20.Main kucing kucingan
21 21.Begitu bodoh
22 22. Tancap gas
23 23. Demi kamu
24 24. Kita rujuk ya
25 25. Jangan menikah dengan Kevin
26 26.Menjadi istri kedua
27 27. Aku kembali padamu
28 28. Semua milikmu
29 29. Seharusnya aku menjaganya dengan baik
30 30. Mengajar mengaji
31 31. Riska
32 32. Penasaran 'kan
33 33. Kamu tidak akan percaya
34 34. Kamu bosnya
35 35. Tamparan
36 36. Pura pura baik
37 37. Terasa sakit
38 38. Ke hujung Dunia sekali pun
39 39.Ini yang terbaik untuk kita
40 40. Tanyakan sama Ibumu
41 41. Menjadi Hakim
42 42. Aku harus bagaimana
43 43. Egois
44 44.Yang paling rumit
45 45. Sebuah kecupan
46 46. Berhalusinasi
47 47.Tidak enak makan, tidak enak tidur
48 48. Jangan sok berkuasa
49 49.Tidak tega
50 50.Kenyataannya
51 51. Sebuah pembelajaran
52 52. Penghianatan
53 53. Harga diri
54 54.Dunia akhirat
55 55. Dahsyat
56 56. Cewek bekasan
57 57. Mimpi Indah
58 58. Padahal aku yang buat
59 59. Apa kabar cantik
60 60. Seharusnya kamu menikah lagi
61 61. Kenapa senyum senyum
62 62. Narsis
63 63.Bu bos
64 64. Rayuan pulau kelapa
65 65.Akhir dari proses
66 66. Bertindak sesuka hati
67 67. Balas dendam
68 68. Paling hina
69 69. Anugrah terindah
70 70. Munafik
71 71. Aku gak tahan
72 72. Temani aku di sini
73 73. Awas kalau berani
74 74.Apa yang terjadi
75 75.Kritis
76 76. Dendam dan amarah
77 77. Pergilah
78 78. Ikhlaskan dia pergi
79 79. Aku ikhlas
80 80. Tolong istriku
81 81. Dengan rasa sayang
82 82. Memberi pelajaran
83 83. Love you
84 84.Selamat hari Ibu
85 85.Siapa yang tau.
86 86. Trimakasih
Episodes

Updated 86 Episodes

1
01. Tak sudi
2
02. Bermimpi ketiggian
3
03. Gratis
4
04.Aku bukan wanita murahan
5
05.Hina
6
06.Dompet
7
07. Ta aruf
8
08. Selamat ulang Tahun suamiku
9
09.Makan malam berdua
10
10. Merusak acara
11
11. Rongsokan
12
12. Sidang
13
13. Tetap punya harga diri
14
14. Tanpa perasaan
15
15.Aku bukan istrimu lagi
16
16. Kamu tau kenapa aku tidak menyukaimu?
17
17. My wife Drabia
18
18.Maju terus pantang mundur
19
19. Butuh waktu
20
20.Main kucing kucingan
21
21.Begitu bodoh
22
22. Tancap gas
23
23. Demi kamu
24
24. Kita rujuk ya
25
25. Jangan menikah dengan Kevin
26
26.Menjadi istri kedua
27
27. Aku kembali padamu
28
28. Semua milikmu
29
29. Seharusnya aku menjaganya dengan baik
30
30. Mengajar mengaji
31
31. Riska
32
32. Penasaran 'kan
33
33. Kamu tidak akan percaya
34
34. Kamu bosnya
35
35. Tamparan
36
36. Pura pura baik
37
37. Terasa sakit
38
38. Ke hujung Dunia sekali pun
39
39.Ini yang terbaik untuk kita
40
40. Tanyakan sama Ibumu
41
41. Menjadi Hakim
42
42. Aku harus bagaimana
43
43. Egois
44
44.Yang paling rumit
45
45. Sebuah kecupan
46
46. Berhalusinasi
47
47.Tidak enak makan, tidak enak tidur
48
48. Jangan sok berkuasa
49
49.Tidak tega
50
50.Kenyataannya
51
51. Sebuah pembelajaran
52
52. Penghianatan
53
53. Harga diri
54
54.Dunia akhirat
55
55. Dahsyat
56
56. Cewek bekasan
57
57. Mimpi Indah
58
58. Padahal aku yang buat
59
59. Apa kabar cantik
60
60. Seharusnya kamu menikah lagi
61
61. Kenapa senyum senyum
62
62. Narsis
63
63.Bu bos
64
64. Rayuan pulau kelapa
65
65.Akhir dari proses
66
66. Bertindak sesuka hati
67
67. Balas dendam
68
68. Paling hina
69
69. Anugrah terindah
70
70. Munafik
71
71. Aku gak tahan
72
72. Temani aku di sini
73
73. Awas kalau berani
74
74.Apa yang terjadi
75
75.Kritis
76
76. Dendam dan amarah
77
77. Pergilah
78
78. Ikhlaskan dia pergi
79
79. Aku ikhlas
80
80. Tolong istriku
81
81. Dengan rasa sayang
82
82. Memberi pelajaran
83
83. Love you
84
84.Selamat hari Ibu
85
85.Siapa yang tau.
86
86. Trimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!