04.Aku bukan wanita murahan

"Kamu yang apa apaan, Kevin!. Kamu menemui wanita ini lagi!" bentak wanita bernama Sifa itu. Mengambil gelas minuman dari atas meja, menyiramkannya ke wajah Drabia.

Buar !

"Mbak! suami Anda yang menghampiri kami. Kenapa Mbak marahnya sama teman saya?" Lea menggebrak meja di depannya. Tidak terima Drabia di permalukan di depan umum. Lea pun menarik tangan Sifa dari kepala Drabia.

"Aw!" keluh Drabia, bukannya tangan wanita itu lepas, malah semakin kuat menarik rambut Drabia.

"Aku yakin mereka sudah membuat janji sebelumnya" jawab Sifa geram.

"Mbak punya bukti?" tanya Lea lagi.

"Mau bukti?" Sifa mengambil handphon suaminya lalu membuka aplikasi WA." Ini" Sifa menjukkan WA yang di kirim suaminya pada Drabia.

Lea terdiam membaca pesan Pak Kevin mengajak Drabia ketemuan. Lea pun mengarahkan pandangannya ke wajah Drabia.

"Ada yang perlu kami bicarakan, makanya saya mengajaknya ketemuan" jelas Kevin menghela napasnya.

Mendengar itu, rahang Ansel mengeras, ia pun berdiri dari kursinya melangkahkan kakinya ke arah Drabia. Tanpa aba aba menarik lengan Drabia dengan kasar. Membuat Drabia hapir terjatuh ke lantai.

"Ansel" kaget Drabia, ia tidak tau kalau Ansel berada di cafe itu juga dari tadi.

"Ayo pulang" Ansel menyeret Drabia keluar dari dalam cafe.

Sampai di parkiran, Ansel mendorong Drabia kasar masuk ke dalam mobilnya, dan menutup pintunya kasar. Kemudian menyusul masuk duduk di kursi pengemudi, melajukannya langsung dengan kecepatan tinggi.

Drabia hanya bisa menangis dalam diam sembari memperbaiki jilbabnya yang berantakan, tak peduli Ansel yang mengebut.

Setelah sampai, Ansel memarkirkan kendaraannya dengan asal di halaman rumahnya, dan langsung turun melangkahkan kakinya ke arah pintu yang berada di samping Drabia, membuka pintu mobil itu dengan kasar.

"Cepat turun!"

Duk!

"Aw!" Drabia meringis merasakan kepalanya sakit akibat terbentur pintu mobil saat Ansel menariknya kasar keluar dari dalam.

Ansel menyeretnya kasar masuk ke dalam rumah, dan mendorongnya masuk ke kamar mandi yang berada di dekat dapur rumah itu , lalu menyiramnya dengan air dingin.

"Apa karena aku tidak memberimu uang tadi, kamu ingin jual diri? Ha !" marah Ansel membentak Drabia." Kenapa aku yang harus menanggung perbuatan kalian?."

"Katakan Drabia!" teriak Ansel mendorong Drabia hingga terjatuh ke lantai, karena Drabia tidak menjawabnya.

Drabia menangis meringis kesakitan.

"Kamu ingin menipuku dengan penampilanmu itu, cih!." Ansel berdecih.

Drabia menggeleng gelengkan kepalanya, dia tidak berniat menipu Ansel atau siapa pun. Murni dari dalam hatinya, ia ingin merobah penampilannya lebih baik.

"Ansel, aku tidak seperti yang kamu tuduh" lirih Drabia di selah selah tangisnya."Aku bukan wanita murahan. Aku tidak sengaja tidur dengan Pak Kevin."

"Tidak sengaja?, bagaimana bisa ?. Apa ada yang memindahkanmu saat tidur ke kamar pria itu?. Begitu maksudmu?."

Ansel tertawa sumbang.

Drabia diam, ia bingung bagaimana cara menjelaskannya pada Kevin.

"Sebenarnya aku sih tidak masalah kamu wanita seperti apa, jika kamu bukan istriku. Tapi masalahnya kamu sudah jadi istriku. Kamu wanita bekas pria lain, kamu membuatku malu, itu yang tidak aku terima." Ansel menghela napasnya.

Dari dulu Drabia memang gadis yang tidak bisa diatur, memiliki pergaulan bebas, yang selalu berpakaian mini dan terbuka.Membuat Ansel tidak pernah menyukai Drabia dari dulu. Tapi malah sekarang Drabia menjadi istrinya.

"Tapi sudahlah, aku pikir lebih baik aku tidak mengurusmu, tidak mempedulikanmu" ucap Ansel lagi, lalu pergi.

Ansel bukan tipe pria yang suka main kasar pada wanita, tapi tadi dia lepas kendali melihat Drabia bertemu dengan Pria yang bernama Kevin itu.

Drabia menurunkan tubuhnya ke lantai, duduk menangis memeluk kedua kakinya. Apa yang harus ia lakukan sekarang?. Bahkan Kevin orang yang di harapkannya bisa menjadi sandarannya, juga menghinanya, tidak menyukainya dan bahkan membencinya.

Ansel pria yang diam diam di sukainya. Drabia mencintai pria tampan itu, mengagumi segala yang ada pada pria itu. Tapi selama ini Drabia tidak berani mengungkapkannya melihat tatapan Ansel yang tidak pernah menyukainya.

**

Pagi hari

Setelah Ansel berangkat kerja, Drabia sibuk membersihkan rumah itu. Meski ada seorang pembantu, tapi Drabia ingin mengerjakannya. Anggap saja dia membayar makanan yang di sediakan Ansel di rumah itu.

"Non, sudah Non, biar Bibi aja" ucap wanita paruh baya itu kasihan melihat Drabia dari tadi mengerjakan hampir semua pekerjaan di rumah itu.

"Gak apa apa Bi" Drabia mengulas senyumnya ke arah pembantu itu.

"Jadi Bibi ngerjain apa dong Non?" rajuk si Bibi.

"Bi Nina istirahat aja" jawab Drabia.

"Makan gaji buta dong Bibi, Non. Gak enak sama si bos tampan" ujar Bi Nina.

Drabia mengulas senyumnya lagi." Gak apa apa Bi. yang pentingkan pekerjaan rumah beres."

Bi Nina menghela napasnya, kasihan melihat majikannya itu. Bi Nina tau, Drabia mengerjakan pekerjaan rumah itu, untuk melampiaskan kesedihannya.

Ansel yang tidak menganggapnya istri. Bahkan sejak kemarahan Ansel di kamar mandi. Ansel tidak pernah menegurnya lagi. Ansel pun sering tidak pulang ke rumah.

Selesai mengerjakan pekerjaan rumah, Drabia masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri. Setelah itu, Drabia akan pergi bekerja ke salah satu toko kue milik keluarga Lea. Lea mempercayakan toko itu untuk di kelolanya.

"Bi ! aku pergi dulu ya!" seru Drabia dari depan pintu kamarnya.

"Iya Non!" sahut Bi Nina dari arah belakang rumah. Sepertinya Bi Nina sedang mengumpulkan sampah dapur.

Keluar dari rumah, Drabia pun naik ojek on line yang sudah di pesannya terlebih dahulu. Drabia tidak ingin mengambil mobilnya yang berada di rumah orang tuanya. Drabia ingin mandiri, dia ingin memulai hidupnya dari Nol. Biarlah sekarang dia menaiki rakit. Yakin suatu hari nanti, hidupnya akan berubah lebih baik.

Soal pernikahannya dengan Ansel, Drabia serahkan pada Allah. Drabia hanya bisa berusaha menjadi istri yang lebih baik. Jika Ansel tak bisa juga menerimanya, apa yang bisa Drabia lalukan selain pasrah.

Sampai di depan toko kue, Drabia turun dari ojol yang mengantarnya, dan langsung masuk ke dalam toko. Di dalam para karyawan sudah sibuk bekerja. Ada mengepel lantai, menyusun kue ke dalam etalase, dan ada yang melayani pembeli.

"Assalamu alaikum!" seru Drabia, ceria.

"Walaikum salam" balas semua karyawan toko.

"Bagaimana, aman?" tanya Drabia berjalan ke arah meja kasir untuk membantu seorang kasir yang kewalahan melayani pelanggan.

"Aman Kak" jawab kasir perempuan itu.

Drabia mengulas senyumnya, kemudian menghitung belanjaan wanita berhijab di depannya.

"Semua dua ratus ribu ya Mbak" ucap Drabia tersenyu ramah, sembari memberikan kue kue yang sudah di masukkan ke dalam kantong kepada wanita di depannya.

"Sebentar ya Mbak" balas wanita itu sibuk mencari dompetnya di dalam tas.

"Kenapa Mbak?" tanya Drabia, melihat kening wanita itu mengerut. Wajahnya panik dan mengacak acak isi tasnya dengan kasar.

"Ya Allah, dompetku kemana ya?" gumam wanita itu, kemudian menghembuskan napasnya kasar." Kuenya gak jadi beli deh Mbak. Sepertinya dompetku ketinggalan."

Drabia mengulas senyumnya," bawa aja kuenya, nanti Mbaknya bisa ngantar duitnya ke sini" ucapnya.

"Gak usah Mbak, aku telephon seseorang dulu untuk mengantar uang ke sini" ucap wanita itu lalu menyengir.

*Bersambung

Episodes
1 01. Tak sudi
2 02. Bermimpi ketiggian
3 03. Gratis
4 04.Aku bukan wanita murahan
5 05.Hina
6 06.Dompet
7 07. Ta aruf
8 08. Selamat ulang Tahun suamiku
9 09.Makan malam berdua
10 10. Merusak acara
11 11. Rongsokan
12 12. Sidang
13 13. Tetap punya harga diri
14 14. Tanpa perasaan
15 15.Aku bukan istrimu lagi
16 16. Kamu tau kenapa aku tidak menyukaimu?
17 17. My wife Drabia
18 18.Maju terus pantang mundur
19 19. Butuh waktu
20 20.Main kucing kucingan
21 21.Begitu bodoh
22 22. Tancap gas
23 23. Demi kamu
24 24. Kita rujuk ya
25 25. Jangan menikah dengan Kevin
26 26.Menjadi istri kedua
27 27. Aku kembali padamu
28 28. Semua milikmu
29 29. Seharusnya aku menjaganya dengan baik
30 30. Mengajar mengaji
31 31. Riska
32 32. Penasaran 'kan
33 33. Kamu tidak akan percaya
34 34. Kamu bosnya
35 35. Tamparan
36 36. Pura pura baik
37 37. Terasa sakit
38 38. Ke hujung Dunia sekali pun
39 39.Ini yang terbaik untuk kita
40 40. Tanyakan sama Ibumu
41 41. Menjadi Hakim
42 42. Aku harus bagaimana
43 43. Egois
44 44.Yang paling rumit
45 45. Sebuah kecupan
46 46. Berhalusinasi
47 47.Tidak enak makan, tidak enak tidur
48 48. Jangan sok berkuasa
49 49.Tidak tega
50 50.Kenyataannya
51 51. Sebuah pembelajaran
52 52. Penghianatan
53 53. Harga diri
54 54.Dunia akhirat
55 55. Dahsyat
56 56. Cewek bekasan
57 57. Mimpi Indah
58 58. Padahal aku yang buat
59 59. Apa kabar cantik
60 60. Seharusnya kamu menikah lagi
61 61. Kenapa senyum senyum
62 62. Narsis
63 63.Bu bos
64 64. Rayuan pulau kelapa
65 65.Akhir dari proses
66 66. Bertindak sesuka hati
67 67. Balas dendam
68 68. Paling hina
69 69. Anugrah terindah
70 70. Munafik
71 71. Aku gak tahan
72 72. Temani aku di sini
73 73. Awas kalau berani
74 74.Apa yang terjadi
75 75.Kritis
76 76. Dendam dan amarah
77 77. Pergilah
78 78. Ikhlaskan dia pergi
79 79. Aku ikhlas
80 80. Tolong istriku
81 81. Dengan rasa sayang
82 82. Memberi pelajaran
83 83. Love you
84 84.Selamat hari Ibu
85 85.Siapa yang tau.
86 86. Trimakasih
Episodes

Updated 86 Episodes

1
01. Tak sudi
2
02. Bermimpi ketiggian
3
03. Gratis
4
04.Aku bukan wanita murahan
5
05.Hina
6
06.Dompet
7
07. Ta aruf
8
08. Selamat ulang Tahun suamiku
9
09.Makan malam berdua
10
10. Merusak acara
11
11. Rongsokan
12
12. Sidang
13
13. Tetap punya harga diri
14
14. Tanpa perasaan
15
15.Aku bukan istrimu lagi
16
16. Kamu tau kenapa aku tidak menyukaimu?
17
17. My wife Drabia
18
18.Maju terus pantang mundur
19
19. Butuh waktu
20
20.Main kucing kucingan
21
21.Begitu bodoh
22
22. Tancap gas
23
23. Demi kamu
24
24. Kita rujuk ya
25
25. Jangan menikah dengan Kevin
26
26.Menjadi istri kedua
27
27. Aku kembali padamu
28
28. Semua milikmu
29
29. Seharusnya aku menjaganya dengan baik
30
30. Mengajar mengaji
31
31. Riska
32
32. Penasaran 'kan
33
33. Kamu tidak akan percaya
34
34. Kamu bosnya
35
35. Tamparan
36
36. Pura pura baik
37
37. Terasa sakit
38
38. Ke hujung Dunia sekali pun
39
39.Ini yang terbaik untuk kita
40
40. Tanyakan sama Ibumu
41
41. Menjadi Hakim
42
42. Aku harus bagaimana
43
43. Egois
44
44.Yang paling rumit
45
45. Sebuah kecupan
46
46. Berhalusinasi
47
47.Tidak enak makan, tidak enak tidur
48
48. Jangan sok berkuasa
49
49.Tidak tega
50
50.Kenyataannya
51
51. Sebuah pembelajaran
52
52. Penghianatan
53
53. Harga diri
54
54.Dunia akhirat
55
55. Dahsyat
56
56. Cewek bekasan
57
57. Mimpi Indah
58
58. Padahal aku yang buat
59
59. Apa kabar cantik
60
60. Seharusnya kamu menikah lagi
61
61. Kenapa senyum senyum
62
62. Narsis
63
63.Bu bos
64
64. Rayuan pulau kelapa
65
65.Akhir dari proses
66
66. Bertindak sesuka hati
67
67. Balas dendam
68
68. Paling hina
69
69. Anugrah terindah
70
70. Munafik
71
71. Aku gak tahan
72
72. Temani aku di sini
73
73. Awas kalau berani
74
74.Apa yang terjadi
75
75.Kritis
76
76. Dendam dan amarah
77
77. Pergilah
78
78. Ikhlaskan dia pergi
79
79. Aku ikhlas
80
80. Tolong istriku
81
81. Dengan rasa sayang
82
82. Memberi pelajaran
83
83. Love you
84
84.Selamat hari Ibu
85
85.Siapa yang tau.
86
86. Trimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!