03. Gratis

"Dari mana kamu?, jual diri." Ansel menjawab pertanyaannya sendiri melihat Drabia baru pulang ke rumah.

Sakit, itulah yang di rasakan Drabia. Ansel benar benar memandangnya hina. Dan dari pakaiannya jelas jelas dia pulang melamar, bukan pulang jual diri.

"Apa tidak ada lagi kata yang lebih menyakitkan untukku?" tanya Drabia menatap Ansel dengan mata berkaca kaca.

Ansel mengedikkan bahunya, kemudian melangkah ke arah tangga. Dia juga baru sampai di rumah, ternyata Drabia tidak ada. Drabia keluar rumah tanpa memberitahunya.

Drabia menghapus air matanya, Ansel begitu tak peduli dengan perasaannya, dan terus melukainya dengan kata kata pedas.

**

"Ansel!" panggil Drabia saat masuk ke kamar Ansel." Ma- maaf " gugub Drabia menutup pintu itu kembali saat melihat Ansel sedang memakai pakaian dal*mnya. Seharusnya ia mengetok terlebih dahulu pintu kamar Ansel, bukan membukanya sembarangan. Meski sebenarnya mereka suami istri, tapi tidak bagi Ansel.

"Ada apa?" tanya Ansel keluar dari kamarnya." Jangan bilang kamu ingin menggodaku, supaya aku menidurimu" cibir Ansel." Wanita murahan 'kan seperti itu" tambahnya.

Ansel memang tak memperlakukannya dengan kasar. Tapi Ansel selalu menyakitinya dengan kata kata menghina.

"Uangku habis" jawab Drabia menunduk.

"Oh! kamu lagi menawarkan diri."

"Ansel! tidak bisakah kamu untuk tidak selalu menghinaku?" Drabia mengangkat kepalanya ke arah Ansel, Ansel sungguh keterlaluan.

"Tidak bisa!" jawab Ansel cepat, ia pun masuk kembali ke dalam kamarnya, mengambil dompetnya dari atas nakas.

"Aku akan memberikan ini untukmu, tapi kamu harus membuka seluruh pakaianmu di depanku" ucap Ansel menyeringai dan menunjukkan satu atm ke arah Drabia.

Drabia menggeleng gelengkan kepalanya tidak percaya. Ansel memang berhak melihat tubuhnya, tapi tidak dengan cara yang hina seperti permintaan Ansel.

"Kenapa?"

Drabia menghapus air matanya yang sempat keluar. ia pun pergi dari hadapan Ansel menuruni tangga ke lantai bawah rumah itu, masuk ke dalam kamar yang di tempatinya.

Uang sisa yang diberikan Ayahnya sudah habis untuk biaya hidupnya, dan dia juga belum mendapatkan pekerjaan. Ia tak mungkin meminta duit pada Ayahnya.

Ansel pun menuruni tangga ke lantai bawah, ia ingin keluar untuk mencari makan, tentunya sambil nongkrong bersama teman temannya. Ia tidak akan mau memakan masakan Drabia. Cukup Drabia sudah menjadi lalat penyebar kuman di rumah itu. Jangan sampai ia memakan makanan yang sudah terkena kuman. Nanti Ansel bisa sakit perut atau muntaber.

Mendengar suara mobil Ansel keluar dari halaman rumah. Drabia hanya bisa mengintip dari celah horden. Lagi lagi air mata Drabia mengalir di pipinya. Perutnya sudah lapar, dari tadi siang belum makan, namun Ansel tidak peduli.

**

"Wah! pengantin baru sudah datang. Apa kabar bro, mana istrinmu, kenapa gak di bawa?."

Ansel mencebikkan bibirnya sembari mendudukkan tubuhnya di depan temannya, Dafa. Dia tidak suka mendengar temannya menanyakan istrinya."Di rumah, ngapain di bawa?."

"Kasihan istrimu sendiri di rumah" ujar Ciko menimpali.

"Udah lah! gak udah bahas istriku. Ayo pesan makanan, lapar nih" balas Ansel mengusap usap perutnya.

Dafa dan Ciko sama sama menggelengkan kepala. Mereka tau kalau Ansel terpaksa menikahi Drabia demi balas budi kebaikan Pak Ilham yang sudah banyak berjasa membantu Ansel dari dulu.

Ketiga anak muda itu pun memesan makanan dan minuman. Setelah pesanan mereka datang, mereka langsung menyantapnya di iringi obrolan, sesekali mereka tertawa bersama.

"Kita duduk di sana yuk!."

Suara gadis itu berhasil mengalihkan pandangan Ansel, Dafa dan Ciko.

"Itu Lea bersama istrimu kan?" tanya Dafa, memperhatikan kedua gadis yang berjala ke arah dinding kaca cafee itu.

Ansel diam tidak menjawab, pandangannya terus memperhatikan Drabia sambil mengunyah makanan di mulutnya. Penampilan Drabia sangat berbeda, terlihat cantik dengan pakaian gamis dan jilbab sampai menutup dadanya.

'Katanya tadi gak punya uang' batin Ansel, mengingat tadi Drabia mengatakan uangnya habis.

"Drabia benar benar berubah, tidak seperti dulu lagi, dengan penampilan yang selalu minim" komentar Dafa, mengagumi penampilan Drabia yang berobah Drastis. Mengingat dulu Drabia sangat suka memakai pakaian kurang bahan. Tapi semenjak gosib itu, perlahan lahan penampilannya berubah.

Ansel mengedikkan bahunya, baginya Drabia tetap aja wanita kotor. Yang berubah sok alim untuk merubah penilaian orang terhadapnya.

"Kamu beruntung An, mendapat wanita seperti Drabia" ucap Ciko. Meski Ciko juga tau gosip yang beredar tentang Drabia yang pernah tidur dengan pria lain. Bagi Ciko masa lalu tidaklah penting. Yang penting itu ending dari masa lalunya baik. Orang itu mau berobah lebih baik.

"Kalau kamu mau, ambil gih, gratis!" decih Ansel, berbicara sampai sudut bibirnya tertaring ke samping.

"Astaqfirulloh Ansel!, jangan sembarangan bicara" Ciko mengusap usap dadanya, tidak percaya dengan sikap sahabatnya itu yang begitu tak menyukai Drabia.

"Iya Ansel, bagaimana pun buruknya Drabia, dia tetap istrimu, kamu tidak boleh menawarkan istrimu pada pria lain" nasehat Dafa.

Ansel hanya mengedikkan bahunya, enggan menanggapi omongan ke dua sahabatnya. Ia pun lebih memilih menikmati makanan di piringnya.

Sepertinya Ansel sudah di tutup mata hatinya, pikir Dafa dan Ciko.

Di meja lain, terlihat Drabia dan Lea juga sibuk menikmati makanan di piring mereka. Sesekali mereka mengobrol dan tertawa kecil menuntup mulut mereka saat ada pembicaraan yang lucu.

"Trimakasih ya Lea udah traktir aku makan, dan memberiku pinjaman. Kalau aku udah dapat kerja, pasti nanti aku mengganti uangmu" ucap Drabia setelah menghabiskan makanan di piringnya.

"Kamu bicara apa?, setelah uangmu banyak baru kamu ganti. dan juga itulah gunanya sahabat, saling membantu. Jadi tidak perlu bertrimakasih" balas Lea tersenyum.

"Kamu memang sahabatku yang paling baik" puji Drabia.

"Iya dong, Lea!" Lea merasa tersanjung atas pujian Drabia padanya.

"Drabia"

Sontak suara laki laki yang berdiri di samping meja mereka ,mengalihkan pandangan Drabia dan Lea.

"Drabia 'kan?" tanya pria itu lagi memastikan kalau dia tidak salah orang.

"Pak Kevin" gugub Drabia, seketika wajahnya memerah salah tingkah. Pria berusia tiga puluh Tahunan itu adalah pria yang tak sengaja tidur bersamanya beberapa Bulan yang lalu.

"Boleh gabung?" tanya pria yang memiliki paras tampan itu.

"Silahkan Pak" Lea yang menjawab, karena Drabia diam saja.

"Trimakasih"

Baru saja Pak Kevin duduk, tiba tiba seorang wanita datang langsung menarik jilbab Drabia, untuk saja tidak sampai terlepas.

"Dasar wanita murahan!"

Sontak semua pengunjung Cafee itu menoleh ke arah mereka. Termasuk Ansel, Dafa dan Ciko.

"Aw!" keluh Drabia memegangi tangan wanita yang menarik rambutnya.

"Akhirnya aku bisa menemukanmu!" geram wanita itu semakin menarik kuat rambut Drabia yang tertutup hijab. Membuat Drabia semakin meringis kesakitan.

"Sifa! apa apaan kamu?."

"Kamu yang apa apaan Kevin!. Kamu menemui wanita ini lagi!" bentak wanita bernama Sifa itu.

*Bersambung

Terpopuler

Comments

meE😊😊

meE😊😊

flashback dong knp drabia smpe bs tdur ma kevin? di jebak ap gmn yaa

2023-06-24

0

Eylna Fadli

Eylna Fadli

gaspolll

2023-04-06

0

Githa Hermawati

Githa Hermawati

ayo lanjut thorrrr
semangatttt🥰🥰

2022-10-26

1

lihat semua
Episodes
1 01. Tak sudi
2 02. Bermimpi ketiggian
3 03. Gratis
4 04.Aku bukan wanita murahan
5 05.Hina
6 06.Dompet
7 07. Ta aruf
8 08. Selamat ulang Tahun suamiku
9 09.Makan malam berdua
10 10. Merusak acara
11 11. Rongsokan
12 12. Sidang
13 13. Tetap punya harga diri
14 14. Tanpa perasaan
15 15.Aku bukan istrimu lagi
16 16. Kamu tau kenapa aku tidak menyukaimu?
17 17. My wife Drabia
18 18.Maju terus pantang mundur
19 19. Butuh waktu
20 20.Main kucing kucingan
21 21.Begitu bodoh
22 22. Tancap gas
23 23. Demi kamu
24 24. Kita rujuk ya
25 25. Jangan menikah dengan Kevin
26 26.Menjadi istri kedua
27 27. Aku kembali padamu
28 28. Semua milikmu
29 29. Seharusnya aku menjaganya dengan baik
30 30. Mengajar mengaji
31 31. Riska
32 32. Penasaran 'kan
33 33. Kamu tidak akan percaya
34 34. Kamu bosnya
35 35. Tamparan
36 36. Pura pura baik
37 37. Terasa sakit
38 38. Ke hujung Dunia sekali pun
39 39.Ini yang terbaik untuk kita
40 40. Tanyakan sama Ibumu
41 41. Menjadi Hakim
42 42. Aku harus bagaimana
43 43. Egois
44 44.Yang paling rumit
45 45. Sebuah kecupan
46 46. Berhalusinasi
47 47.Tidak enak makan, tidak enak tidur
48 48. Jangan sok berkuasa
49 49.Tidak tega
50 50.Kenyataannya
51 51. Sebuah pembelajaran
52 52. Penghianatan
53 53. Harga diri
54 54.Dunia akhirat
55 55. Dahsyat
56 56. Cewek bekasan
57 57. Mimpi Indah
58 58. Padahal aku yang buat
59 59. Apa kabar cantik
60 60. Seharusnya kamu menikah lagi
61 61. Kenapa senyum senyum
62 62. Narsis
63 63.Bu bos
64 64. Rayuan pulau kelapa
65 65.Akhir dari proses
66 66. Bertindak sesuka hati
67 67. Balas dendam
68 68. Paling hina
69 69. Anugrah terindah
70 70. Munafik
71 71. Aku gak tahan
72 72. Temani aku di sini
73 73. Awas kalau berani
74 74.Apa yang terjadi
75 75.Kritis
76 76. Dendam dan amarah
77 77. Pergilah
78 78. Ikhlaskan dia pergi
79 79. Aku ikhlas
80 80. Tolong istriku
81 81. Dengan rasa sayang
82 82. Memberi pelajaran
83 83. Love you
84 84.Selamat hari Ibu
85 85.Siapa yang tau.
86 86. Trimakasih
Episodes

Updated 86 Episodes

1
01. Tak sudi
2
02. Bermimpi ketiggian
3
03. Gratis
4
04.Aku bukan wanita murahan
5
05.Hina
6
06.Dompet
7
07. Ta aruf
8
08. Selamat ulang Tahun suamiku
9
09.Makan malam berdua
10
10. Merusak acara
11
11. Rongsokan
12
12. Sidang
13
13. Tetap punya harga diri
14
14. Tanpa perasaan
15
15.Aku bukan istrimu lagi
16
16. Kamu tau kenapa aku tidak menyukaimu?
17
17. My wife Drabia
18
18.Maju terus pantang mundur
19
19. Butuh waktu
20
20.Main kucing kucingan
21
21.Begitu bodoh
22
22. Tancap gas
23
23. Demi kamu
24
24. Kita rujuk ya
25
25. Jangan menikah dengan Kevin
26
26.Menjadi istri kedua
27
27. Aku kembali padamu
28
28. Semua milikmu
29
29. Seharusnya aku menjaganya dengan baik
30
30. Mengajar mengaji
31
31. Riska
32
32. Penasaran 'kan
33
33. Kamu tidak akan percaya
34
34. Kamu bosnya
35
35. Tamparan
36
36. Pura pura baik
37
37. Terasa sakit
38
38. Ke hujung Dunia sekali pun
39
39.Ini yang terbaik untuk kita
40
40. Tanyakan sama Ibumu
41
41. Menjadi Hakim
42
42. Aku harus bagaimana
43
43. Egois
44
44.Yang paling rumit
45
45. Sebuah kecupan
46
46. Berhalusinasi
47
47.Tidak enak makan, tidak enak tidur
48
48. Jangan sok berkuasa
49
49.Tidak tega
50
50.Kenyataannya
51
51. Sebuah pembelajaran
52
52. Penghianatan
53
53. Harga diri
54
54.Dunia akhirat
55
55. Dahsyat
56
56. Cewek bekasan
57
57. Mimpi Indah
58
58. Padahal aku yang buat
59
59. Apa kabar cantik
60
60. Seharusnya kamu menikah lagi
61
61. Kenapa senyum senyum
62
62. Narsis
63
63.Bu bos
64
64. Rayuan pulau kelapa
65
65.Akhir dari proses
66
66. Bertindak sesuka hati
67
67. Balas dendam
68
68. Paling hina
69
69. Anugrah terindah
70
70. Munafik
71
71. Aku gak tahan
72
72. Temani aku di sini
73
73. Awas kalau berani
74
74.Apa yang terjadi
75
75.Kritis
76
76. Dendam dan amarah
77
77. Pergilah
78
78. Ikhlaskan dia pergi
79
79. Aku ikhlas
80
80. Tolong istriku
81
81. Dengan rasa sayang
82
82. Memberi pelajaran
83
83. Love you
84
84.Selamat hari Ibu
85
85.Siapa yang tau.
86
86. Trimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!