Tiga hari berikutnya setelah ia mengobrol banyak dengan Haidar, entah kenapa pikiran nya sedikit goyah. Tapi ia berusaha untuk menepis pikiran-pikiran buruk itu agar tidak hinggap apalagi sampai menetap.
"Sayang, kau kenapa?" Pertanyaan Aruna menarik paksa Abian untuk keluar dari segala pemikirannya.
Abian menggeleng, wajahnya tampak gugup.
"T-tidak, Aruna. Aku tidak kenapa-kenapa. Kau sudah selesai masak nya?" jawab dan tanya balik Abian.
"Sudah. Aku kemari untuk memberi tahu mu, jika makan malam sudah siap. Ayo, nanti makanan nya keburu dingin."
"Iya, ayo."
Abian bangkit berdiri dari tepi ranjang, ia berjalan lebih dulu sementara Aruna di belakangnya.
Begitu sampai ke ruang makan, ia hanya mendapati Elona di sana.
"Temanmu mana? Dia tidak ikut makan malam juga?" tanya Abian saat tidak melihat keberadaan Ziva.
"Tadi di sini, mungkin dia kembali ke kamarnya dulu. Kita tunggu aja sebentar sampai dia kembali."
"Oh, ok."
Abian dan Aruna duduk di kursi makan. Sambil menunggu Ziva datang, Aruna mengambilkan makanan untuk suaminya.
"Segini cukup?"
"Cukup. Aku belum terlalu lapar."
Aruna kemudian mengambilkan untuk putrinya.
"Kalau mau nambah bilang ibu, ya."
Elona mengangguk. "Baik, ibu."
Usai mengambilkan makan untuk Elona, Aruna mengambil untuk dirinya sendiri. Saat itu juga Ziva kembali.
"Maaf ya sudah buat kalian menunggu, aku barusan ganti baju karena basah," ucap Ziva.
"Iya, tidak apa-apa," jawab Aruna.
Abian mendongakan wajahnya dan menoleh ke arah Ziva yang duduk di sampingnya. Jakun nya di buat naik turun begitu melihat pakaian yang di kenakan Ziva, yang memperlihatkan dengan jelas belahan dada besar putih dan mulus milik wanita itu.
Bukan hanya itu, Ziva juga sangat wangi. Ia sampai tak berkedip saat memandang bagian dada wanita itu. Apalagi saat Ziva sedikit membungkukan badan guna mengambil makanan, rasanya ia sudah tidak tahan dengan apa yang ada di depan matanya saat ini.
Tubuhnya sedikit memanas, desiran-desiran aneh ia rasakan dalam tubuhnya.
Abian langsung menunduk begitu Aruna nyaris memergoki dirinya tengah memandangi bagian dada Ziva.
Setelah Ziva mengambil makanan ke piring nya, makan malam pun di mulai. Seperti biasa, tidak ada yang bersuara selain sendok yang terdengar beradu dengan piring.
Saat sedang menyantap makanan, Tiba-tiba Abian merasakan ada sesuatu yang menyentuh kakinya. Sentuhan itu semakin lama semakin terasa. Dan berubah menjadi gesekan lembut.
Tubuhnya seketika menegang. Begitu melirik ke bawah meja, ternyata sentuhan berupa gesekan itu berasal dari kaki Ziva. Ia melirik ke arah wanita itu dan Ziva memberi senyum penuh godaan padanya.
Abian meneguk salivanya dengan susah payah. Bagaimana cara dia untuk menghindari hal tersebut.
Abian melirik ke arah istrinya. Aruna fokus pada piring dan tampak menikmati makan malam nya.
Tidak hanya gesekan di kaki, kali ini ia mendapati sentuhan tangan di bagian pahha. Wajahnya semakin gugup dan menegang.
"Sayang, kau kenapa?" tanya Aruna mendapati wajah suaminya tampak tegang.
Abian gugup. Namun ia berusaha untuk mengendalikan diri.
"A-aku, aku tidak kenapa-kenapa, sayang. Memangnya aku kenapa?"
"Kau kelihatan tegang. Ada apa?"
Abian melirik ke arah Ziva sekilas. Sebelum kemudian ia meyakinkan Aruna jika dirinya baik-baik saja.
"Itu hanya perasaan mu saja. Lanjut lagi saja makan nya."
Aruna mengernyit, ia merasa ada yang aneh dengan suaminya. Tapi apa?
Abian kemudian bangkit dari duduknya.
"Sayang, aku ke toilet sebentar, ya," pamit Abian kemudian beranjak dari sana.
"Sayang ... Are you okay?" teriak Aruna namun tidak mendapat jawaban dari Abian.
"Why? Apa yang terjadi dengan nya?" pikir Aruna mendapati suaminya aneh tidak seperti biasanya.
Ziva tersenyum tipis. Dalam hati ia bersorak.
"Abian sama sekali tidak menolak sentuhanku. Itu artinya, dia menikmati setiap sentuhan yang ku beri. Akan sangat mudah mendapat balasan sentuhan darinya jika demikian. Good job," ucap Ziva dalam hati.
Ia melanjutkan makan nya, sementara Aruna menyusul Abian.
_Bersambung_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Denisya putri
Banggkeee .. emang ni Nyai Ronggeng
2024-08-11
0
putia salim
njiiiirrr bawaanya esmosi trs gw😭😠😠😠😠
2023-02-05
2
Euis Nina
aruna pleas 🙏🙏kamu cepet sadar kamu di rumah melihara ular 🐍yg sewaktu-waktu akan mematuk mu 😪🤦🏻♀️
2022-11-05
2