Mimpi Aneh

Jam menunjukkan pukul satu dini hari, Tiara masih belum bisa memejamkan mata. Demam yang melanda membuatnya kesulitan tidur. Meski sudah minum obat penurun panas kondisi Tiara belum juga ada perubahan.

Tiara keluar kamar dan melihat kamar Rendra masih kosong. "Ngelayap kemana dia?!" gumamnya lirih. 

Suara petir bersahutan, berlomba dengan kilatan cahaya yang silih berganti menerangi gelapnya malam. Tiara mengintip dari balik kaca jendela, ia takut hujan lebat malam ini akan menimbulkan banjir. Bukan hal aneh jika rumah kontrakannya sering kedatangan tamu air kotor kecoklatan. Rumahnya yang berada dekat dengan sungai Banjir Kanal Barat memang sangat riskan.

"Rendra kemana ya, aku kok jadi khawatir. Mana aku lagi demam begini," ia kembali berbicara sendiri.

Satu kilatan cahaya menerangi sudut gelap dalam rumahnya, sesosok bayangan hitam berdiri memperhatikan Tiara. Ia mengagumi kecantikan gadis yang baru ditemuinya tadi. Dialah Bayu.

Bulu bulu halus kehitaman menutupi seluruh tubuhnya, nafasnya yang kasar terdengar menderu tersamarkan bunyi hujan yang jatuh di atap asbes. Mata merah dan taring yang mencuat keluar dari mulut ditambah lagi cakar tajam yang menghiasi jari tangannya. Inilah Bayu dalam wujud yang sesungguhnya.

Bayu sejatinya adalah lelembut dari jenis genderuwo yang menyaru menjadi lelaki tampan. Ia ditugaskan untuk menjaga bedak ajaib yang dulu dimiliki Nyai Kembang. Perjanjian gaib yang terjadi antara Nyai Kembang dan raja jin junjungannya menjadikan Bayu terikat pada bedak gaib itu.

Nyai Kembang adalah sinden yang tersohor di daerahnya. Hanya dengan menyebutkan namanya saja semua orang sudah pasti tahu betapa ayu dan moleknya sang Nya. Setiap pertunjukannya selalu dipadati penonton yang kebanyakan adalah kaum Adam.

Mereka terpesona dengan kecantikan yang memancar sempurna. Suara nyai kembang yang merdu menghipnotis dan menghanyutkan mereka dalam fantasinya masing-masing. Banyak pria yang kemudian berebut untuk mendapatkan Nyai Kembang.

Sayang, Nyai kembang harus meregang nyawa di tangan para perampok yang menyatroni rumahnya. Ia pun menjadi korban perkosaan dan tubuhnya dibuang begitu saja di aliran sungai.

Perjanjian gaib membuat Nyai Kembang terikat selamanya begitu juga dengan sang penjaga. Nyai Kembang akan memilih siapa yang menjadi pemilik dan Bayu akan ditugaskan untuk merayu dan menarik hati yang terpilih agar mengabdi pada mereka. 

Satu sukma, maka kecantikan dan kekayaan akan didapat. Semakin banyak sukma tergadai semakin banyak pula pundi-pundi uang yang masuk. Dan kecantikan paripurna adalah bagian dari kejayaan yang dijanjikan.

Petir kembali menyambar, Tiara berjingkat kaget. Suaranya begitu memekakkan telinga dan menakutkan. Lampu padam seketika, Tiara pun gelagapan, dengan bersusah payah ia meraba raba untuk mencapai lampu emergency.

Kilat terlihat berlari meninggalkan petir yang kembali menggelegar. Sosok makhluk hitam berbulu itu terlihat di dekat Tiara, seringainya menakutkan. Tiara berusaha menyalakan lampu darurat tapi sayang, Rendra rupanya lupa mengisi baterai lampu.

"Aduh, kan baterai nya habis! Padahal aku udah bilangin Rendra buat nge-charge kemarin! Duh gimana ini, lilin ada dimana ya?" 

Tiara dengan susah payah kembali berjalan pelan menuju lemari di dapur. Sosok itu pun mengikutinya, Tiara belum juga menyadari ada kehadiran makhluk lain di dekatnya. Sebatang lilin yang tersisa pun ditemukan. 

"Nah, akhirnya terang juga!" Tiara lega setelah berhasil menyalakan sebatang lilin. Seraut wajah menyeramkan terlihat di belakang Tiara menjulang tinggi seolah hendak memakannya. Nafasnya terdengar kasar meniup rambut Tiara. 

Tiara terkejut dan segera berbalik tapi tak ada siapapun disana. "Si-siapa?"

Cahaya temaram dari lilin tak bisa memberikan penerangan jelas. Bulu di tubuh Tiara meremang saat ekor matanya menangkap kelebatan bayangan hitam. Jantung Tiara berdetak kencang, lututnya lemas seketika. Ketakutan menyergapnya.

"A-apa itu?"

Suara geraman terdengar dari sudut ruangan, Tiara tak bisa melihatnya hanya mendengar dan merasakan hawa aneh yang menekan dada dan kepalanya. Ia pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Mengubur dirinya dalam selimut, berharap apa yang baru dilihatnya hanyalah ilusi karena demam.

Dingin dan gelap, hawa yang menenangkan untuk mengantar tidur. Tiara memasuki alam bawah sadarnya. Bayu berdiri memperhatikan wajah Tiara yang tertutup sebagian dengan selimut. Ia mendekati dan duduk disamping Tiara yang bernafas teratur.

Wajah cantiknya terlihat lelah dengan keadaan dan juga karena demam yang melanda. Diturunkannya selimut hingga menampakkan seluruh wajah Tiara, ia mengusap pipi Tiara. 

Bulu-bulu halus dari jarinya terasa menggelikan Tiara. Ia mengerang lirih. Bayu tersenyum dan jatuh hati padanya.

"Aku akan membantumu Tiara, aku akan mengeluarkan semua penderitaanmu."

Sosok Bayu yang berbulu perlahan menghilang berubah menjadi asap tipis yang merasuk ke dalam tubuh Tiara. Membuai Tiara dalam mimpi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Tiara gelisah dalam tidurnya, sesekali ia tersenyum dan mengerang. Tubuhnya menggeliat seirama dengan erangan yang lolos dari bibir tipisnya. Bayu mencumbunya dalam ilusi mimpi. Menikmati tubuh Tiara, membawa Tiara dalam kenikmatan semu yang menggoda. Memberikan pelepasan yang belum pernah Tiara rasakan.

Pagi harinya, Tiara merasa lebih baik. Demamnya pun sudah turun. Tapi satu hal yang membuat Tiara enggan turun dari ranjangnya. Mimpinya.

Tiara duduk diam mengingat mimpinya semalam, mimpi yang begitu terasa nyata. 

"Semalam itu … apa ya?" Wajah Tiara merona saat mengingatnya, ia menggigit bibir bawahnya tanpa sengaja.

"Rasanya kayak beneran, sentuhan itu … aduh, kok malu rasanya," Tiara menutupi wajahnya dengan bantal.

Masih teringat jelas di benak Tiara, mimpi erotis yang baru kali ini dia alami. Tiara pernah mendengar cerita beberapa temannya yang melakukan kegiatan panas bersama para kekasihnya, ia tak menyangka jika dirinya juga bisa mengalami hal itu meskipun hanya dalam mimpi. 

Segaris senyum mengembang di bibirnya.

"Anda saja itu nyata, kayaknya rasanya lebih enak," Tira tersenyum sinting membayangkan.

Tiara baru keluar kamar saat siang, ia masih ingin bermalam malasan menikmati libur kerja dan tentu saja kembali membayangkan sentuhan lelaki yang tak dikenalnya. Mimpi erotis yang sengaja dibuat Bayu. 

Di sudut ruangan lain, Bayu tersenyum. Tiara tak menyadari permainannya. Tiara justru menikmatinya, ada sedikit harapan yang terbesit di hati Tiara. Ia ingin mengulang kembali mimpi itu, dan itu adalah celah masuk bagi Bayu.

Tiara berniat untuk mandi, membasuh keringat yang menempel di tubuhnya. Betapa terkejutnya ia saat mendapati begitu banyak lebam biru kehitaman di tubuhnya.

"Apa ini, kok badanku begini? Apa karena demam?"

Ia menatap tak percaya dan memeriksa setiap jengkal tubuhnya. "Ini banyak banget, aku kecapean kali jadi begini."

Tiara pun mengabaikan lebam di tubuhnya membasahi seluruh tubuhnya dengan air dingin berharap itu bisa meredakan otaknya yang terus memikirkan kejadian panas semalam.

Bayu berdiri di belakang Tiara, nafasnya memburu melihat tubuh yang disentuhnya semalam. Ia Ingin mengulanginya lagi, tangannya mulai mendekat dan menyentuh tubuh bagian depan Tiara.

Terang saja Tiara terkejut dan segera berbalik. Ia jelas sekali merasakan sentuhan nakal di bagian dadanya.

"Si-siapa?"

Ia tak melihat siapapun karena Bayu memang bersembunyi dalam wujud tak kasat matanya. Bayu ada disampingnya, ia kini tersenyum dan kembali menyentuh bahu Tiara. Sontak Tiara berteriak dan mundur.

"A-apa itu tadi, si-siapa yang sentuh badanku tadi?" 

Tiara gemetar ketakutan, tubuhnya yang terlanjur basah segera ditutupinya dengan handuk. Ia urung melanjutkan acara mandinya dan segera keluar dengan cepat. 

"Masa iya siang-siang ada hantu sih! Apes bener hidup aku!" gerutunya sembari memakai pakaian. 

Tiara celingukan menyapu kamarnya, takut jika ada sosok lain yang tiba-tiba saja muncul di hadapannya. Apalagi hawa tak mengenakkan mulai ia rasakan. Hembusan angin yang menerpa tengkuknya hingga aroma wewangian bunga yang tak tahu darimana asalnya.

"Kok tumben aku takut banget sendirian dirumah. Coba kalo aku lagi nggak sakit, udah main deh ke rumah Santi." 

Perut Tiara mulai berdemo, ia lupa mengisi perutnya semalam dan akibatnya Tiara kelaparan. Apalagi hari sudah siang, dan Tiara sama sekali belum sempat memasak.

"Laper, terpaksa keluar dulu deh."

Suara ketukan terdengar jelas di pintu, Tiara bergegas membukakan pintu dan berharap Rendra sang kakak pulang. Ia tak ingin sendirian saat ini setelah mengalami hal aneh di kamar mandi tadi. Tapi betapa terkejutnya Tiara saat mendapati seorang lelaki tampan yang tersenyum padanya berdiri di depan pintu yang terbuka.

"Bayu?"

 

Terpopuler

Comments

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

apes bener tiara, knpa ai nyai mlh tiara jadi penerusnya

2024-05-02

0

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

lah dia bersekutu sama iblis...kok mesti pake cara gitu y apa kl cr alami rak payu

2024-05-02

0

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

author orang mana si? kok ono banjir kanal barat harang

2024-05-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!