Tiara

Siang yang terik, Tiara berjalan dengan langkah gontai. Peluh membanjiri tubuhnya, uang di dompet Tiara hanya cukup untuk membeli sebotol air mineral. Tiara memilih berjalan kaki dari rumah sampai ke tempat kerjanya, demi menghemat uang. Padahal jarak yang ditempuhnya cukup jauh sekitar tiga kilometer.

Hari ini Tiara kebagian shift siang, jadi ia berjalan kaki dengan santai. Mengusap peluh yang terus bercucuran, Tiara hanya bisa berdoa agar dirinya dikuatkan untuk menjalani setiap ujian kehidupan.

Tiara tidak minta dilahirkan dalam situasi sulit seperti sekarang. Ibunya adalah salah satu dari sekian banyak gundik yang dipelihara pengusaha retail terbesar di kotanya. Kepolosan sang ibu dan kondisi ekonomi yang pas-pasan waktu itu membuat sang ibu bersedia dipinang bos besar retail dengan iming-iming sebuah rumah dan harta melimpah.

Tapi sayangnya janji tinggallah janji. Sang ibu yang merelakan tubuhnya menjadi pemuas nafsu si bos ditelantarkan tanpa jaminan biaya apa pun untuk kedua anaknya. Rendra dan Tiara. 

Tiara bahkan tak pernah melihat wajah ayahnya, karena tak satupun foto sang ayah yang dipajang mendiang ibunya. Menurut Rendra kakaknya, sang ayah hanya pernah sekali datang untuk memberi sejumlah uang itupun saat Rendra masih SD dan Tiara masih bayi.

Kini keduanya bekerja sama untuk membayar kontrakan dan menghidupi kehidupan masing-masing. Tiara tak peduli berapa banyak cibiran dan makian yang ia terima sebagai putri seorang gundik. Label yang dengan kejamnya diberikan pada dirinya dan Rendra.

Suara klakson mobil yang memekakkan telinga mengagetkan Tiara dari lamunannya. Sebuah mobil mewah berwarna merah sudah berada di depannya, dengan pengemudi yang memaki dirinya.

"Wooy, lu mau mati! Lihat-lihat kalo jalan!" Seorang pria muda bersungut-sungut seraya keluar dari mobilnya.

Tiara beringsut mundur, ia menundukkan kepala seraya. "Ma-maaf," suaranya terdengar begitu lirih, ia sangat ketakutan.

"Lu kagak punya mata hah! Mobil gue bisa lecet gegara nabrak lu tau!" Pria itu menunjuk nunjuk bahunya dengan keras, dan itu menyakiti Tiara.

"Maaf, saya nggak liat masnya tadi." Ia memberanikan diri untuk menatap si pria.

Lelaki muda berusia mungkin seperti dirinya, penampilan metroseksual, rambut cepak model Rockabilly, berhidung mancung dan kulit sedikit eksotis, tato menghiasi separuh lengan kirinya. Begitu melihatnya Tiara langsung hafal setiap lekuk wajahnya. 

Melawannya bukan ide bagus, Tiara hanya akan mendapat makian dan buruknya lagi, ia harus membayar ganti rugi yang mungkin terucap liar dari mulut berbibir tipis yang begitu mudah melemparkan kata makian.

"Sebaiknya aku pergi, maaf membuatmu membuang waktu denganku." ucap Tiara seraya berlalu, ia malas mendengarkan makian lelaki muda yang jelas tak punya rasa sopan pada sesama. 

Sikap Tiara otomatis semakin membuat lelaki itu meradang. Ia melempar botol plastik bekas air mineral yang diambilnya sembarangan. Semua orang berteriak pada Tiara agar menghindar. Botol itu memang meleset tidak mengenai Tiara tapi itu cukup membuat hatinya terluka.

Tiara menghela nafas berat, ia hanya berbalik setengah badan dan segera berlalu. Ia tak peduli dengan makian dan umpatan lelaki muda itu.

Ya Tuhan, sabar … sabar Tiara. Aku akan mengingatmu, semoga kita bertemu lagi!

Setelah melalui drama panjang, Tiara sampai juga di sebuah mall besar tempatnya bekerja. Tiara bekerja sebagai cleaning service disana. Ia segera mengisi kartu absen dan menuju loker. Kakinya penat setelah jalan begitu jauh, pikirannya juga dipenuhi kejadian tak mengenakkan tadi. Ia duduk termangu di kursi panjang yang terletak di depan deretan loker.

Menarik nafas panjang lalu menghembuskannya pelan, mengatur mood dan emosinya yang tertahan.

"Tiara, cepat ganti pakaianmu! Kerjaan kita banyak!" Santi rekan Tiara yang juga baru datang mengingatkan.

Tiara tersenyum dan mengangguk. "Kita kebagian lantai berapa sekarang San?" Tiara bertanya, ia membuka lokernya lalu mengambil satu stel pakaian kerjanya yang terlipat rapi.

"Lantai dua, kita harus siap sebelum si manajer gila itu ngomel nggak karuan." jawab Santi dari balik bilik ganti.

Tiara membasuh peluh di wajahnya dengan air. Dinginnya air membuat Tiara sedikit segar. Ia menatap sejenak wajahnya, berusaha tersenyum pada wajah cantiknya yang tertutup kusam dan jerawat. 

"Hai jelek, semangatlah demi hidupmu!" Tiara menyemangati dirinya sendiri.

Tak berapa lama Tiara dan Santi pun disibukkan membersihkan area lantai dua. Toilet selalu menjadi sasaran utama yang menjadi tanggung jawab dirinya sebagai cleaning service.

 Awalnya Tiara merasa jijik, apalagi harus selalu mengecek kebersihan tempat dengan jutaan kuman itu. Tapi lama-kelamaan demi kelangsungan hidupnya rasa jijik dan malu bisa ditekan jauh ke dasar hati. Yang penting halal dan Tiara bisa makan sehari tiga kali, itu prinsipnya.

Menjelang sore semakin banyak pengunjung yang datang. Tiara yang lelah memutuskan untuk duduk di salah satu sudut ruangan khusus karyawan. Mengisi perut dengan bekal seadanya, sembari beristirahat. Sepi, tak ada siapapun disana. Santi memilih makan di kantin bersama pacarnya. 

Hawa dingin membuat tengkuknya terasa berat. "AC-nya dingin banget nih, jadi nggak enak bener ni badan." gumamnya lirih.

Ia melanjutkan makan dan memutuskan mendengar musik untuk membunuh sepi. Earphone berwarna putih pun terpasang cantik di kedua telinganya. Tiara bersenandung, mengikuti suara lagu.

Tiara …,

Sebuah panggilan menyusup diantara lagu yang terdengar mengalun merdu. Tiara terkesiap, antara sadar dan tidak melihat seorang wanita ayu berkebaya merah berjalan membelakanginya.

Matanya mengerjap tak percaya saat wanita itu sukses menembus dinding pembatas. Ia mengusap kedua matanya kasar, masih tak percaya dengan apa yang baru dilihat kedua indra penglihatan.

"Apa aku ketiduran?"

Tiara celingukan, tak ada seorang pun di ruangan itu. Bulu halus di tubuhnya terasa berdiri bak terkena sengatan listrik ringan. Ia berusaha mengindahkannya dan kembali mendengarkan lagu favorit nya.

Sinar bulan penuh pesona …,

Menatapmu bagai purnama 

……….

Terbawa pesona putra Diraja

Lagu yang tak biasa tiba-tiba saja terdengar di telinganya, tanpa musik tanpa irama yang jelas tapi terdengar bagai kidung nyanyian. Tiara melepaskan earphone dengan kasar, ia berdiri dari tempat duduknya menatap layar ponsel yang kembali berjalan normal menembangkan musik favorit nya.

"A-apa itu tadi?" 

Tiara menoleh ke kanan dan kiri, menatap ke atas menyapu sekitar mencari sesuatu tak kasat mata yang berani menyapa ramah dirinya.

Tiara bergegas merapikan semuanya, beranjak pergi dari ruangan yang menakutkan. Ia memutuskan beristirahat lagi di ruangan karyawan, sembari menunggu Santi datang.

"Disini sepi juga,"

 Tiara menghela nafas, apa boleh buat ia terpaksa menikmati kesendiriannya kali ini. Rekan Tiara yang lain lebih suka berkumpul di kantin, tapi ia tak punya nyali untuk itu. Tiara terlalu rendah diri dengan keadaannya.

BRAAK!!

Tiara dikejutkan dengan suara benda jatuh, jantungnya seolah berhenti seketika lalu diikuti desiran aneh yang tak biasa. Wewangian bunga tiba-tiba saja menggelitik hidungnya yang mancung. Tekanan udara terasa menghimpit dada. Tiara berpindah dimensi antara gerbang kesadaran dan alam bawah sadarnya.

Wanita berkebaya merah itu datang, ia duduk di depan meja rias dengan ukuran kayu indah di atasnya. Menyisir rambut panjang hitamnya sembari bernyanyi.

Sinten sinambat ing wewangi iki

Amung siro yekti

……….

……….

Tresno lir tirto gumanti dahono

Awit siro marang roso

Endah rumembyak rekmamu

Dadyo angenku saben dalu.

Wengi kadyo setro

Kegowo lungane baskoro

Peteng tanpo condro

Tanpo kartiko

Terpopuler

Comments

Mahesa

Mahesa

babnya terulang ?

2024-05-02

1

yamink oi

yamink oi

nyimak kak

2022-10-30

2

yamink oi

yamink oi

nyimak kak 👍👍👍

2022-10-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!