Bagi Elizabeth ini sudah lama semenjak ia melihat bagaimana semua orang berkumpul di satu tempat, ia merasa senang dan juga penasaran di waktu bersamaan.
Orang-orang yang ia lewati dengan senang menawarkan barang jualan padanya dan beberapa bahkan memberikan buah-buahan untuk ia terima namun Elizabeth tidak melakukannya.
Itu akan sulit jika dia tidak membeli apapun, ketika melewati kerumunan orang, empat pria menghalangi jalannya.
"Sepertinya kau baru di sini, tubuhmu terlihat indah mau main dengan kami."
Elizabeth tersenyum lalu merangkul salah satunya dengan daya tarik seksual miliknya.
"Sayang sekali pria seperti kalian tidak akan bisa memuaskanku."
"Itu perkataan yang berani."
Dengan sedikit dorongan dia menjaga jarak dengan mereka, jika dilihat sekilas itu seperti pembicaraan tak berarti sayangnya keempat pria itu tidak menyadari bahwa dompet mereka telah berpindah tangan ke Elizabeth dan saat mereka tahu mereka akan kesulitan mencari pelakunya.
Elizabeth berkunjung ke toko padai besi untuk membeli beberapa peralatan yang dibutuhkan, ia berfikir akan menyimpan sedikit uang untuk makan dan menyewa penginapan.
"Apa yang gadis cantik butuhkan di tokoku?"
"Aku ingin mencari pedang yang bagus."
"Silahkan pilihlah apa yang kau suka."
Di ruangan itu berapa pedang dipanjang di dalam tong, perisai ditempel di dindingnya serta armor ditambahkan untuk melengkapi semuanya.
Dari semua itu Elizabeth memperhatikan armor aneh yang berada di dalam sebuah dinding kaca lengkap dengan pedang berwarna perak.
Dibanding bongkahan besi itu mirip sebuah gaun pernikahan dengan rok berenda yang menampilkan punggung penggunanya. Untuk lengan dan kaki ada semacam plat besi yang dipakai secara terpisah.
"Apa kau tertarik dengan itu? Itu adalah karyaku yang luar biasa, armor ini tidak bisa dihancurkan dengan apapun serta pedang di sana dibuat dari kualitas luar biasa dan tak akan ada yang bisa menyainginya."
"Berapa harga untuk ini?"
"Seharusnya itu seharga 500 koin emas tapi untukmu kau boleh mengambilnya dengan setengah harga."
"Alasannya?"
"Tidak ada yang mau membelinya karena itu tampak mencolok, seluruh punggungmu akan terlihat begitu saja, yang mana sama saja dengan mengurangi pertahan dari belakangmu, untuk sisanya aku menjamin semuanya. Aku bahkan tidak tahu kenapa aku membuatnya haha."
"Kalau begitu aku akan membelinya."
"Aku berterima kasih untuk itu."
Elizabeth meminjam ruangan di dalam toko untuk berganti baju, setelah selesai dia bisa melihat dirinya di pantulan cermin, ia telah menghabiskan seluruh uang yang dicurinya untuk ini dan sekarang dia cemas tidak memiliki uang untuk menginap dan makan.
"Kamu terlihat cocok mengenakannya."
"Terima kasih, armor ini terasa ringan."
"Itu hasil karya hebatku jangan melupakannya."
Elizabeth mengangguk mengiyakan.
"Aku perlu mendapat uang, apa kau tahu di mana aku bisa memulainya?"
"Kalau begitu kau mungkin akan menyukai tempat itu."
Atas usulan pemilik toko, Elizabeth berjalan ke sebuah tempat bertuliskan guild, saat memasukinya semua orang menangkap keberadaan Elizabeth yang berjalan bagaikan model.
Kulitnya putih rambutnya berwarna pirang dan tatapannya sedikit tajam menusuk.
"Siapa orang itu?"
"Entahlah, mungkin orang baru."
"Dia cantik tapi aku merasa tidak ingin meletakkan tanganku padanya."
Insting bertahan hidup pria sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini, Elizabeth menatap resepsionis di loket kosong, ia sedikit tersentak namun dia berusaha untuk tenang .
"Anu.. apa yang nona butuhkan?"
"Aku butuh pekerjaan, bisakah aku bergabung di guild ini."
"Tentu saja, tapi pertama kami harus mengecek kekuatan nona jika nona memiliki kriteria yang kami inginkan maka nona akan resmi bergabung, apa tak masalah?"
"Tolong lakukan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments