Menerima Lamaran

Adira begitu terkejut ketika mendapati Leo yang datang ke rumah. Jadi maksud mama tamu yang datang adalah Leo. Batin Adira.

"Selamat malam Adira." sapa Leo yang melihat kedatangan Adira.

"Untuk apa kau datang ke sini ?" tanya Adira ketus.

"Aku datang ke sini untuk .." belum sempat Leo meneruskan kalimatnya Nia muncul tiba-tiba.

"Eh, ada nak Leo." sapa Nia yang melihat kedatangan kekasih putrinya.

"Selamat malam Tante." sapa Leo sambil bersalaman dengan Nia dan Abizar yang juga baru tiba di sana.

"Kebetulan Leo ada di sini, mari sekalian ikut kita makan malam bersama temannya papa." kata Nia menawarkan kepada Leo.

Belum sempat pria itu menjawab Adira sudah lebih dulu bersuara.

"Tidak perlu, ma. Dia sedang buru-buru ingin pergi."

Semua mata yang ada di sana menatap Adira heran mendengar perkataan ketus dari wanita itu.

"Terima kasih, Tante. Kedatangan saya ke sini untuk ..." lagi-lagi perkataan Leo terhenti ketika kedatangan dua orang laki-laki dan perempuan paruh baya.

"Selamat datang tuan dan nyonya Wiratama." Abizar menyambut kedatangan tamu yang telah membuat janji dengannya.

Karena orang yang di tunggu-tunggu telah tiba, maka acara makan malam pun segera dilangsungkan disertai obrolan santai di antara orang tua. Sedangkan Adira dan Leo hanya diam mendengarkan dan sesekali menanggapi seadanya jika ada yang mereka tanyakan.

Setelah selesai dengan makan malam, mereka kembali berkumpul di ruang tamu. Adira sejak tadi menyuruh Leo untuk pulang. Tapi pria tetap ingin tinggal dan akan mengatakan maksud tujuannya kepada orang tua Adira malam ini juga.

"Sebenarnya maksud kedatangan kami adalah untuk melamar putri anda untuk putra semata wayang kami."

Semua orang terkejut mendengar perkataan yang baru saja keluar dari mulut nyonya Wiratama. Begitu juga dengan Adira dan Leo.

Abizar, Nia dan Leo sudah mengetahui jika putra Tuan Wiratama memiliki wajah yang buruk rupa kecuali Adira yang mungkin belum mengetahui. Abizar dan Nia saling berpandangan. Mereka melihat bagaimana wajah terkejut Adira dan Leo. Kedua orang tua Adira tidak berani untuk memberi jawaban atas lamaran yang baru saja diajukan untuk putri mereka.

"Maaf, Tuan, Nyonya Wiratama, sebaiknya kita tanyakan langsung pada orangnya. Mengingat mereka juga sudah dewasa dan berhak menentukan pilihan hidup mereka." kata Abizar bijak karena tidak ingin menyingung Adira dan Leo.

"Tapi ..." kata Leo terhenti ketika dengan lantangnya Adira memberikan jawaban.

"Aku menerimanya Tante."

Semua orang yang ada di sana menatap tidak percaya kepada Adira. Sedangkan Ririn tersenyum senang mendengar jawaban dari gadis cantik yang duduk di depannya itu.

"Tapi sayang sebelumnya Tante ingin bertanya sekali lagi kepada mu. Sebenarnya putra Tante itu memiliki kekurangan. Wajahnya memang tidak tampan. Apa kau bersedia menerimanya sebagai suami ?" kata Ririn yang membuat Adira sedikit terkejut.

Sedangkan Leo tersenyum melihat Adira. Pasti Adira akan menolak lamaran itu setelah mengetahui kenyataannya. Batin Leo percaya diri.

Untuk sesaat Adira terdiam membuat semua orang menduga-duga apa yang akan di jawab oleh Adira. Terlebih lagi Ririn yang merasa jika ia akan mendapatkan penolakan lagi seperti sebelum-sebelumnya.

"Ehm, tidak apa-apa jika kau menolaknya nak. Tante mengerti dan tidak keberatan sama sekali." kata Ririn lagi untuk mencairkan suasana.

"Tidak, Tante. Aku bersedia." jawab Adira yang membuat semua orang terkejut. Terlebih lagi Leo.

"Tapi bagaimana dengan hubungan kita ?" akhirnya Leo membuka suara.

Kedua pasangan suami istri itu menatap Adira dan Leo bergantian. Abizar dan Nia baru tidak tau jika hubungan Adira dan Leo sedang bermasalah. Sedangkan Raka dan Ririn yang menyangka Leo adalah kakak dari Adira ternyata kekasih gadis itu.

"Kita tidak ada hubungan apa-apa lagi sejak kemarin. Bukannya aku sudah mengatakannya berkali-kali pada mu." jawab Adira yakin.

"Kau tidak mengenal pria itu, bagaimana kau bisa menikah dengannya ?" kata Leo lagi.

"Bagi ku itu tidak penting. Sedangkan aku yang mengenal mu saja aku tidak mau menikah dengan mu." jawab Adira.

"Adira, Leo sebaiknya kalian selesaikan dulu permasalahan yang terjadi diantara kalian. Setelah itu baru Adira memberikan keputusannya." kata Abizar bijak menjadi penengah di antara kedua anak muda itu

"Semuanya sudah selesai, pa. Dan aku yakin untuk menerima lamarannya." kata Adira yakin sambil menatap tajam kearah Leo.

Leo mengepalkan tangannya mendengar jawaban Adira. Leo yakin Adira hanya ingin membalasnya dengan sengaja menerima lamaran dari pria buruk rupa itu. Leo menghembuskan napas untuk menenangkan kemarahannya.

"Baiklah, jika itu sudah jadi keputusan mu dan seandainya kau berubah pikiran, aku akan selalu ada untuk mu." kata Leo menatap sendu wanita yang ia cintai.

Sedangkan Adira hanya menampilkan ekspresi wajah datar tanpa memandang kearah Leo yang sedang berbicara dengannya.

"Saya permisi dulu om, tante." kata Leo sopan kepada Abizar dan Nia sebelum pergi.

Setelah kepergian Leo mereka melanjutkan lagi pembicaraan sampai Raka dan Ririn berpamitan pulang karena hari sudah semakin larut. Abizar menahan Adira saat putrinya ingin masuk ke dalam kamar.

"Adira, apa kau yakin dengan keputusan mu untuk menerima lamaran Tuan Wiratama ?" tanya Abizar kepada putrinya. Adira hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suara.

"Papa harap kau tidak menyesali keputusan mu ini. Papa tidak tahu apa yang terjadi antara kau dan Leo. Tapi pernikahan bukanlah sebuah permainan yang bisa kau batalkan begitu saja jika kau tidak menyukainya." pesan Abizar kepada Adira.

Kedua orang tua Adira memang tidak mau ikut campur secara langsung masalah perjodohan anak-anak mereka. Abizar cukup mencari tahu latar belakang dan sifat calon suami Adira. Setelah mengetahui pria itu merupakan keturunan baik-baik dan bertanggung jawab, Abizar menyerahkan semuanya kepada Adira masalah rumah tangga mereka kelak.

"Biak, pa." jawab Adira patuh.

Setelah itu Adira kembali ke kamar. Karena sudah mengantuk ia tidak sempat lagi untuk memikirkan tentang keputusan besar yang telah ia ambil.

Sementara itu Ririn langsung menemui Arkan untuk menyampaikan berita gembira ini. Arkan masih berada di ruang kerjanya.

"Arkan belum tidur nak ?" tanya Ririn menghampiri putranya.

"Belum, Bu. Masih ada yang harus aku kerjakan." jawab Arkan tanpa menghentikan pekerjaannya.

Arkan sangat menghormati kedua orang tuanya. Hanya saja ia memiliki sikap dingin dan kaku kepada orang lain sama seperti ayahnya, Raka waktu masih muda dulu. Ia mewarisi sebagian besar sifat dari ayahnya, pintar, rajin, pekerja keras dan berkemauan kuat. Apa pun yang ia inginkan harus ia dapatkan.

"Ibu punya kabar baik untuk mu. Ibu telah menemukan calon istri untuk mu." kata Ririn dengan bahagia.

Arkan langsung menghentikan pekerjaannya mendengar berita yang ibunya sampaikan.

"Apa ibu yakin di mau menerimanya ?" tanya Arkan menatap kearah ibunya.

"Iya. Ibu sudah mengatakan sesuai dengan permintaan mu dan dia menjawab dengan yakin ingin menerimanya." kata Ririn meyakinkan putranya.

"Apa masih ada perempuan seperti itu ? atau mungkin dia hanya menginginkan harta." tuduh Arkan.

"Tidak, sayang. Dia juga berasal dari keluarga yang kaya. Tidak mungkin dia menginginkan harta." Ririn menyangkal tuduhan Arkan terhadap Adira.

"Namanya Adira, putri kedua dari tuan Abizar putra." lanjut Ririn.

Arkan menangkap sebuah nama yang baru saja di sebutkan oleh ibunya. Adira.

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

bisa jadi c Arkan Uda bagus tuh muka cuma pake kedok kali🤔 mau ngetes wanita yg Nerima dia saat wajahnya cacatkah🤔

2025-01-20

0

vln

vln

bila sorg wanita hancur hatinya.apapun kptsn saat ini dirasakan betul.prcyalah sedikit kesalahan dlm kptsnnya nti membuat dia semakin kuat ..aq mengalaminya

2024-07-22

0

Arfa Junior

Arfa Junior

wkwkwk

2024-02-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!