Cinta Bersambut

Matahari sudah bersembunyi meninggalkan sedikit berkas sinarnya. Mobil yang menghantarkan Pak David akan segera sampai ke rumah sakit tempat di mana Kakek Surya dirawat.

Bunda Lusi dan Vano sudah sampai sejak sore hari tadi. Di rumah sakit sudah ada Nenek Repiah dan Om budi dan Tante Rika istrinya. Om Budi adalah adik satu-satunya Bunda Lusi. Beliau adalah pemilik perkebunan sawit terbesar di pulau K.

Kakek Surya sudah di ruang perawatan VIP rumah sakit tersebut. Beliau nampaknya sudah membaik dari pada saat di bawa ke ruang UGD tadi pagi.

"Selamat malam." Sapa Pak David yang baru saja memasuki ruangan.

"Malam Bang, di antar siapa abang kesini?" Tanya Om Budi.

"Tadi saya diantar sama sopir, bagaimana kabar Ayah, apa sudah mendingan?" Tanya Pak David kembali.

" Sudah Bang, kondisi Ayah sudah membaik, hanya saja kata dokter harus di jaga makanannya."Jelas Om Budi.

"Oh, iya.. Abang pulanglah dulu ke rumah, mungkin butuh istirahat barang sebentar dan perlu bersih-bersih. Ini ada cucu kesayangan yang menjaga Kakek." Ujar Om Budi sambil menepuk-nepuk pundak Vano.

"Iya, Ayah..sebaiknya Ayah pulanglah dulu sama Bunda, Nenek, dan Tante, biar Vano sama Om Budi menjaga Kakek." Kata Vano menimpali.

"Ayok, memang sebaiknya kita pulang dulu, Bu, dik Rika." Ajak Bunda Lusi.

Mereka pulang ke rumah Kakek Surya dengan mengendarai mobil BMW milik Om Budi. Pak David harus menyetir sendiri karena Om Budi tidak membawa sopir ke rumah sakit tadi.

***********

Setelah Pak David, Bunda Lusi, Nenek dan Tante Rika berangkat pulang ke rumah Kakek. Kakek Surya pun nampak tertidur di ranjang rumah sakit.

Om Budi pamit ingin merokok diluar ruang rumah sakit. Vano tinggal seorang diri duduk di sofa, Ia teringat dengan janji untuk pergi malam besok yang sepertinya belum bisa ia tepati.

Vano berniat menelpon seseorang tersebut, di lihat nya jam dinding yang ada di ruangan masih menunjukan pukul 19.30WIB. Itu artinya masih bisa untuk menelpon.

Vano segera mengambil ponselnya, lalu di cari nama di kontak yang ada di ponsel tersebut. Terdengar nada sambung dari nomor yang tujuan.

Cinta ku bukanlah cinta biasa

Jika kamu yang memiliki

Dan kamu yang temaniku

Seumur hidupku

Itulah yang terdengar oleh Vano. Kemudian terdengar dari seberang seseorang telah berada di ujung sambungan telepon.

"Halo..Ini siapa?" Suara seorang gadis.

"Halo, baby." Balas Vano.

"Ini Bang Vano kan? Ada apa Bang, tumben nelpon?" Jawab Elvita.

"Rindu mendengar suara pujaan hati." Jawab Vano enteng.

"Habis makan apa Bang? Sepertinya Abang sedang mabuk?" Tanya Elvita seolah merasa biasa.

Dalam hati, Elvita sangat lah bahagia. Tetapi ia tidak ingin secepat itu menyimpulkan bahwa Vano menyukai dirinya. Karena Elvita sendiri tau bagaimana kedekatan Vano bersama gadis-gadis yang sekampus dengannya, Dea, Ayu, Tari, Veni dan yang lainnya. Elvita tidak mau patah hati, mengingat ia dan Vano tetap akan sering bertemu setelah ini.

"Hahaha, Kok tau sayang? Lagi suntuk nih..sedang jaga Kakek di rawat di rumah sakit." Jelas Vano Seadanya.

"Hm..Apa kamu menelpon hanya untuk ini? Saya masih ada kegiatan lain nih." Jawab Elvita mulai mengerti bahwa Vano menelponnya hany untuk mengisi kekosongan

"Tunggu dulu El. Saya minta maaf sebelumnya atas ajakan saya kemarin, sepertinya belum bisa besok. Karena kemungkinan kami belum pulang ke rumah." Terang Vano merasa bersalah.

"Oh, itu.. tidak apa-apa Van, lain kali kan bisa. Semoga Kakek cepat sehat yaa." Jawab Elvita.

"Ok baby, kalau Abang sudah pulang pasti dikabari...daahh ayang." Kata Vano.

"Iya bang." Jawab Elvita.

Setelah menelpon Elvita, mata Vano seakan ngantuk berat. Ia tertidur pulas di sofa tanpa disadari hari sudah menunjukan pukul 5.00WIB itu artinya semalam penuh Vano tertidur di sana.

Vano memandang sekeliling ruangan, ternyata ke dua orang tuanya, nenek dan tantenya sudah kembali ke rumah sakit tersebut.

Kakek Surya juga sudah bangun dari tadi. Mungkin karena Vano kecapekan jadi tidak menyadari lagi apa yang terjadi di sekitarnya.

"Vano." Panggil Bunda Lusi.

Bunda Lusi melihat anaknya sudah bangun dan akan menuju kamar mandi.

"Iya, ada apa Bunda?" Jawab Vano.

"Kakek sudah berangsur pulih , sebaiknya kamu duluan pulang sama Ayah nanti. Ayah masih ada pekerjaan. Sedangkan kamu harus segera masuk perkuliahan." Jelas Bunda Lusi.

"Oh, gitu Bun.. baiklah." Jawab Vano sambil berlalu ke kamar mandi.

*********

Vano berangkat bersama ayah nya, Pak David dengan dijemput supir tadi pagi. Pak David langsung ke kantor karena ada beberapa berkas yang harus ia tanda tangani.

Sedangkan Vano di antar Pak Sopir ke rumah. Setelah sampai di pekarangan rumah Vano melihat Ica dan Bi Siti sedang merapikan tanaman.

"Hay Sweaty..Selamat siang Bi." Sapa Vano sambil berlalu.

"Selamat siang Den." Jawab Bi Siti.

Ica yang sudah biasa melihat tingkah Vano. Terkadang Ica di buat terbang dengan ucapan serta perlakuan Vano kepadanya. Dalam hati Ica mengagumi sosok Vano. "Ah, seandainya.. " Ica ngelamun.

"Ada apa neng?" Kata Bi Siti.

"E-enggak Bi." Jawab Ica.

"Neng suka sama Den Vano yaa?" Selidik Bi Siti.

"Apa-apaan sih Bi, enggaklah Bi." Jawab Ica ngeles.

********

Vano sudah rapi, ia akan ke rumah Elvita memberi kejutan pada seseorang yang selama ini ia kagumi tersebut.

"Bi Saya berangkat dulu, dahh sweaty.." Kata Vano terburu-buru.

Vano melesat dengan mobilnya. Kurang dari tiga puluh menit ia sudah sampai di depan pintu rumah Elvita.

Tok

Tok

Tok

Vano mengetuk pintu, terlihat seorang gadis tinggi semampai berambut hitam membukakan pintu.

"Vano?? katanya di rumah sakit?" Tanya Elvita.

"Iya baby, tadi ayah mertuamu ada pekerjaan. Jadi anaknya ikut deh." Jelas Vano cengengesan.

"Oh, gitu." Elvita mengangguk-angguk.

"Baby, yuk kita jalan-jalan sore, sekalian mau beli sesuatu untuk seseorang nih." Kata Vano santai.

Vano duduk di kursi teras sambil main handphone, sedangkan Elvita berganti pakaian. Setelah itu mereka pergi ke sebuah toko perhiasan. Vano membeli sebuah kalung. Sedangkan Elvita ditemani Vano ke toko jam membeli kado untuk sepupunya Tara.

"El, kita makan dulu yuk." Ajak Vano.

"Boleh deh." Jawab Elvita.

Mereka menuju sebuah kafe, yang sebenarnya sudah disiapkan Vano untuk mengungkapkan perasaannya kepada Elvita. Kafe tersebut sudah di boking oleh Vano lengkap dengan penyanyi band di altar kafe tersebut.

"Lho kok hanya ada kita?" Tanya Elvita.

"Iya El, Silahkan duduk." Kata Vano.

"El sebenarnya saya menyukaimu sejak kita baru masuk di Universitas C.D.E.. Elvita Aldetara Apakah kamu mau menjadi kekasih dari Revano Wiraarga? Kata Vano sambil berlutut.

" Iya, saya mau." Ucap Elvita tidak menyangka.

Elvita sangat tidak menyangka perasaan yang lama ia pendam, ternyata Vano juga merasakannya. Mereka resmi menjadi sepasang kekasih. Vano sangat senang perasaannya kepada Elvita di terima sang pujaan hati. Ia mengalungkan perhiasan yang tadi sengaja di belinya untuk Elvita.

Sedang Vano memasangkan kalung ke leher Elvita serta melayangkan kecupan ke kening Elvita. Suara lantunan lagu membuat suasana semakin romantis.

Terima kasih cinta

Untuk segalanya

Kau berikan lagi

Kesempatan itu.

Terpopuler

Comments

Nono

Nono

semangat thor😍

2022-10-29

3

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan Yang berbeda
2 Pandangan pertama
3 Jalan Keluar
4 Sehari Bersama Pangeran
5 Sebenarnya Siapa?
6 Mainan Baru
7 Cinta Bersambut
8 Mencari Marvin
9 Rencana Pertunangan
10 Apa Kamu Yakin?
11 Hari Pertunangan
12 Dia Bukan Siapa-Siapa
13 Kita Mulai Dari Awal
14 Adikara Group
15 Dimana Kamu?
16 Semalam Bersama Sera
17 Perasaan Sera
18 Jaga Dia atau Dia milikiku'
19 Kerja Sama
20 Khusus Untukmu
21 Oh My God, Dia Dosen
22 Teman Baru
23 Melukis Sejarah Terindah
24 Kabar Mengejutkan
25 Izinkan Dia
26 Bersamamu
27 Mimpi Indah
28 Dia Anak Kandungku
29 Kesepakatan
30 Tinggalkan Dia
31 Kamu Hanyalah Dosen
32 Menyusun Rencana
33 Nyonya Adikara
34 Bakalan Besar Juga
35 Kita Ini Keluarga
36 Berjanjilah Padaku
37 Permintaan
38 Terimakasih Sayang
39 Beri Penjelasan
40 Kak Ku Mohon
41 Pembawa Berkah
42 Percayakan Padaku
43 Dia Belum Lulus
44 Putriku Terhina
45 Dave George
46 Menjijikan
47 Lupakan Kebersamaan Kita
48 Mengantar
49 Bertemu Dosen Engga
50 Kecemburuan Yang Hakiki
51 Teror Siang Hari
52 Kaget
53 Kami Akan Membantu
54 Penyelidikan
55 Tidak Ada Ampun
56 Lomba Memasak
57 Foto Siapa
58 Pantas Saja Mirip
59 Pindahkan semua Aset
60 Siapa Dia?
61 Kepergok Berduaan
62 Ingin Kabur
63 Harris George
64 Takut Kehilangan
65 Mengungkapkan
66 Restu Orang Tua
67 Masih Perih
68 Hadiah
69 Positif
70 Kita Lewati Bersama
71 Saatnya Segera Tiba!
72 Aset Black Tiger
73 Bersenang-Senang
74 Persiapan Ke Villa
75 Dingin Sekali
76 Pulang Lebih Cepat
77 Kedatangan Mama Mertua
78 Kembalinya Sean
79 Rindu
80 Terpesona
81 Sayang, Kamu Di Mana?
82 Ingin Memilikimu
83 Jangan Menangis
84 Barrak Menyusul
85 Perintah Ini Untuk Mu!
86 Memuaskan
87 Kak, Pergilah!
88 Bawaan Bayi
89 Kebijaksanaan Beni
90 Jangan Cemburu
91 Melepas Rindu
92 Cepat, Bawa Dia!
93 Putri George
94 Sayang, Cepat habisi Dia
95 Bagaimana Bisa Hamil?
96 Terimalah Takdirmu
97 Akhirnya Sah
98 Ekstra Part
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Kehidupan Yang berbeda
2
Pandangan pertama
3
Jalan Keluar
4
Sehari Bersama Pangeran
5
Sebenarnya Siapa?
6
Mainan Baru
7
Cinta Bersambut
8
Mencari Marvin
9
Rencana Pertunangan
10
Apa Kamu Yakin?
11
Hari Pertunangan
12
Dia Bukan Siapa-Siapa
13
Kita Mulai Dari Awal
14
Adikara Group
15
Dimana Kamu?
16
Semalam Bersama Sera
17
Perasaan Sera
18
Jaga Dia atau Dia milikiku'
19
Kerja Sama
20
Khusus Untukmu
21
Oh My God, Dia Dosen
22
Teman Baru
23
Melukis Sejarah Terindah
24
Kabar Mengejutkan
25
Izinkan Dia
26
Bersamamu
27
Mimpi Indah
28
Dia Anak Kandungku
29
Kesepakatan
30
Tinggalkan Dia
31
Kamu Hanyalah Dosen
32
Menyusun Rencana
33
Nyonya Adikara
34
Bakalan Besar Juga
35
Kita Ini Keluarga
36
Berjanjilah Padaku
37
Permintaan
38
Terimakasih Sayang
39
Beri Penjelasan
40
Kak Ku Mohon
41
Pembawa Berkah
42
Percayakan Padaku
43
Dia Belum Lulus
44
Putriku Terhina
45
Dave George
46
Menjijikan
47
Lupakan Kebersamaan Kita
48
Mengantar
49
Bertemu Dosen Engga
50
Kecemburuan Yang Hakiki
51
Teror Siang Hari
52
Kaget
53
Kami Akan Membantu
54
Penyelidikan
55
Tidak Ada Ampun
56
Lomba Memasak
57
Foto Siapa
58
Pantas Saja Mirip
59
Pindahkan semua Aset
60
Siapa Dia?
61
Kepergok Berduaan
62
Ingin Kabur
63
Harris George
64
Takut Kehilangan
65
Mengungkapkan
66
Restu Orang Tua
67
Masih Perih
68
Hadiah
69
Positif
70
Kita Lewati Bersama
71
Saatnya Segera Tiba!
72
Aset Black Tiger
73
Bersenang-Senang
74
Persiapan Ke Villa
75
Dingin Sekali
76
Pulang Lebih Cepat
77
Kedatangan Mama Mertua
78
Kembalinya Sean
79
Rindu
80
Terpesona
81
Sayang, Kamu Di Mana?
82
Ingin Memilikimu
83
Jangan Menangis
84
Barrak Menyusul
85
Perintah Ini Untuk Mu!
86
Memuaskan
87
Kak, Pergilah!
88
Bawaan Bayi
89
Kebijaksanaan Beni
90
Jangan Cemburu
91
Melepas Rindu
92
Cepat, Bawa Dia!
93
Putri George
94
Sayang, Cepat habisi Dia
95
Bagaimana Bisa Hamil?
96
Terimalah Takdirmu
97
Akhirnya Sah
98
Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!