Bab 4

" Ada apa din....." tanya Alwan

" Aku nebeng buat pulang ya .....  "  Jawab Dinda sambil merangkul lengan Alwan.

Viona melihat kejadian diantara dua orang itu

" Maaf gue ada urusan penting sekarang... " jawab Alwan  menolak dan melepaskan rangkulan tangan Dinda.

Alwan pergi begitu saja meninggal kan Dinda dan masuk ke mobil nya , Dinda hanya tersenyum melihat kepergian Alwan yang dari dulu selalu menolak diri nya. sedang kan Viona memilih menatap ke arah luar jendela tanpa memperdulikan Alwan di samping nya. Dia merasa kesal atas perlakuan Alwan kepada nya di toilet tadi sedang kan dengan wanita lain Alwan bersikap lembut.

Alwan melaju kan mobil nya keluar dari gerbang kampus nya . Dia tidak pulang ke arah rumah mereka melainkan jalan menuju ke kantor. Viona tidak menyadari kalau ini bukanlah jalan ke rumah.

Sesampai di kantor

" Turun "  perintah Alwan kepada Viona

" kenapa kita malah ke kantor? , bukan nya kita pulang ke rumah " protes Viona

Alwan tidak menggubris perkataan Viona , dia menarik lengan tangan viona turun dari mobil dan membawa nya menuju lift. Sesampai nya di lantai paling atas , dimana ruangan kerja Alwan berada. Mereka keluar dari lift degan Alwan memasang wajah dingin dan tampang seperti bom waktu yang siap meledak . Sedang kan Viona memasang muka cemberut karen tangan nya di tarik paksa oleh Alwan.

" Lepasin tangan ku mas, lepasin......"  ucap Viona dengan suara hampir menangis

Diri nya malu karena di perhatikan karyawan-karyawan Alwan. Sedang kan Alwan terus saja menarik tangan Viona tanpa mempedulikan perkataan Viona.

Alwan dan Viona masuk ke ruang kerja Alwan.kemudian Alwan menyandarkan Viona ke dinding , Alwan menatap viona dengan tatapan tidak bisa diartikan.

" Apa-apaan sih kamu, lepasin aku......" ucap viona

" kamu ini gila ya,........kamu ini mau nya apa sih ? "  teriak viona kepada Alwan

Mendengar teriakan viona, membuat kemarahan alwan bertambah , Alwan terlihat menakut kan. Dengan begitu kasar alwan menarik tangan viona menuju kamar pribadi yang berada di ruangan Alwan.

Viona sangat ketakutan melihat ekspresi Alwan. Dia berusaha melepas kan tangan nya dari tarikan Alwan.

Alwan benar-benar kehilangan kesabaran nya , dari tadi viona terus melawan nya  Alwan benar-benar sangat marah dia mendorong viona dan membuat rok pendek yang di pakai viona tersangkut di pintu.

Viona berteriak dan menangis dengan kencang dia tidak menyangka kalau Alwan akan melakukan ini kepada nya.tangisan viona tidak membuat kemarahan alwan reda, justru dia malah mendorong viona lagi ke atas ranjang dan membuat rok yang di pakai viona naik ke atas dan memperlihat kan paha nya. Hal itu membuat alwan tambah emosi melihat nya.

" kamu ini kenapa sih mas......hiks..hiks..hiks...." ucap viona berteriak sambil menangis .

Viona hanya menangis dan mencoba menutupi diri nya dengan selimut.

" kamu malu aku melihat tubuhmu ha...........kenapa harus ditutupi biar aku melihat nya "  teriak alwan

" kamu malu dilihat oleh ku , padahal aku ini suami mu , kamu memakai pakaian seperti ini di depan umum yang memperlihatkan tubuh mu, kamu tidak malu?"  Ucap Alwan dengan kesal

Sedang kan viona hanya diam saja dan terus menangis

" kenapa dia., ayo jawab.....?" Teriak alwan

" kita ini menikah atas dasar perjodohan, kamu itu tidak berhak mengatur apa yang di pakai oleh ku, kamu memarahi ku cuman gara-gara pakaian yang aku pakai, ini bukan urusanmu mas?" Jawab viona berteriak

Viona merasa geram mendengar perkataan yang di ucap kan viona, Alwan mengangkat tangan nya dan akan menampar viona.

" kamu mau nampar aku.....cepat tampar sekarang ...ayo " teriak viona sambil menarik kerah baju alwan

Alwan membalik kan tubuh nya akan pergi tetapi karena baju nya masih di cengkram viona alhasil baju nya menjadi sobek

Viona melepas kan tangan nya dari baju yang di kenakan alwan

" kamu itu istri ku vi, aku berhak atas diri mu...." ucap Alwan dan keluar dari kamar

Alwan benar-benar di buat kesal oleh viona. Apalagi saat di kampus dia melihat viona dengan senang hati menerima pemberian laki-laki lain.

" Dia ini menganggap aku suami nya tidak?...." .

" dasar wanita ganjen, kenapa dia tidak meminta uang kepada ku saja tadi " kesal Alwan

" Alwan tidak mendengar ketukan pintu dari tadi

" pak alwan,,pak,,,...." suara nasha mengagetkan Alwan

" kenapa kamu tidak mengetuk pintu dulu sebelum masuk?"tanya alwan

" maaf pak dari tadi saya sudah mengetuk pintu tapi bapak tidak mendengar nya  , jadi saya langsung masuk." Jawab nasha

" sudah lah...ada apa?" Tanya Alwan

" sebentar lagi rapat akan di mulai, klien sudah ada di sana, bapak harus segera ke sana." Jawab nasha

" baik lah kamu pergi lah , aku akan segera ke sana" kata Alwan melangkah pergi

Nasha keluar dari ruangan alwan.sedangkan alwan masuk ke dalam kamar pribadi nya untuk mengganti baju nya.dia melihat viona tertidur  dengan suara terisak , walaupun sudah tertidur pulas. Alwan merasa kasihan atas perlakuan nya tadi kepada viona. Tapi apa boleh buat dia tidak bisa mengontrol emosinya melihat wanita nya diperhatikan laki laki lain di kampus nya.

Alwan pergi ke ruang rapat, rapat selesai dalam satu jam , alwan kembali ke ruangan nya.

" Nasha..." panggil alwan dari ruangan nya

" Ada apa pak..." nasha bergegas masuk ke ruangan alwan setelah mendengar bos nya memanggil

" kamu membawa pakaian ganti..? " tanya alwan dengan wajah datar

Alwan melihat ke arah nasha yang sedari tadi tak kunjung menjawab nya. Dia melihat nasha sedang memperhatikan diri nya dengan wajah kebingungan .

" apa yang kamu lihat...?" Tanya alwan

" ah ...tidak pak " jawab nasha

" pakaian itu untuk istriku, bukan untuk ku , kamu ada tidak...." tanya sekali lagi Alwan

" ada pak sebentar saya ambil kan"

Nasha keluar dari ruangan alwan, setelah beberapa menit nasha kembali membawa pepper bag di tangan nya dan memberi kan nya kepada alwan.

" ini pak pakaian nya"

" kamu boleh kembali bekerja , terimakasih " ucap Alwan datar

Alwan masuk ke dalam kamar pribadi nya dan melihat viona sedang bersandar di kepala ranjang.

" gantilah pakaian mu dengan ini....." ucap alwan sambil memberikan pepper bag kepada viona

Viona melihat ke arah alwan , dan mengambil pepper bag di tangan alwan lalu membuka nya.

" aku tidak mau......" ucap viona

" kalau kamu tidak malu ,kamu pulang lah seperti itu saja" ucap alwan mengancam

Rok viona sobek karena tadi tersangkut di pintu

" aku akan pulang seperti ini agar kamu malu mempunyai istri yang berjalan setengah telanjang di depan umum " tantang viona menjawab ucapan Alwan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!