Obrolan di kamar mandi

"PAGI DRAMA QUEEN.."

Aku mengangkat wajahku dari atas novel yang sedang ku baca. Luke sedang berjalan menghampiriku sambil melambai dengan heboh. Cukup lucu juga sebenarnya melihat dia sudah heboh sepagi ini.

"Pagi drama king," jawabku kalem.

"Kamu lagi baca apa pagi-pagi gini? eh pagi juga Beck," sapa Luke sambil menarik bangku untuk duduk di sampingku.

"Beck Beck emang nya aku cowo apa," tukas Becca sebal. Lagian siapa yang gak sebal coba pagi-pagi udah di becandain kaya gitu.

"Aku lagi baca novel Harry Potter nih, kamu tau?"

"Ya tau lah, siapa coba yang gak tau Harry Potter kan."

"Kamu suka baca novelnya juga,?" tanyaku antusias langsung menutup bukuku. Karena seru aja ketemu lawan bicara yang emang sefrequensi sama aku. Soalnya Karen dan Becca lebih suka nonton daripada baca.

"Kadang-kadang sih lebih suka nonton film nya."

"Oh, pasti karena Emma Watson itu sih," candaku kembali membuka bukuku.

"Enak aja, aku juga suka baca novel nya tau," sanggah Luke tak terima. Bukannya cowok emang gitu ya, liat film karena pemeran wanita nya walaupun cewek juga sama sih, hehe.

"Hmmm ya aku percaya," jawabku tak acuh.

"Beneran loh Zee," sambung Luke.

"Iya aku percaya," ulangku. Lagian buat apa aku maksa kan cuma soal novel, itu gak penting. Gak semua orang suka baca kaya aku kan.

"Aku pinjem novelnya deh," putus Luke sambil mengambil novel yang ada di tanganku.

"Hei, itu punya aku."

"Pinjem doang," kilah Luke.

"Jangan yang inilah, nanti kita ke toko buku aja beli yang baru, gimana,?" usulku.

Luke menatapku lama. Ada apa dengan pria ini? Tadi maksa buat pinjem buku sekarang tiba-tiba kaya orang kena trans.

"Helloooo..," panggilku sambil mengguncang lengannya.

"I-iya?" gagap nya.

"Gimana? Mau gak nanti kita beli buku yang baru aja buat kamu?."

"Kamu temenin?"

"Boleh."

"Nanti pulang sekolah gimana,?" tawar Luke.

"Em, pulang sekolah gak bisa. Aku harus kerja sampe sore," jawabku.

"Terus kapan dong?."

"Kalo weekend gimana?," usulku. Aku merasa tidak enak sudah menjanjikan anter tapi aku malah sibuk.

"Oke, nanti aku.."

"Pagi anak-anak," Sapa pak Denis tiba-tiba masuk ke kelas membuat semuanya terburu-buru kembali ke bangku masing-masing.

"Pagi pak."

***

" Jadi kita kumpul di rumah siapa,?" tanyaku. Sekarang kita berempat lagi duduk di kantin membahas soal kerja kelompok yang di tugaskan oleh pak Denis tadi pagi.

"Di rumah kamu aja gimana,?" usul Luke.

" Gak usah modus deh, ibu sama ayah suka di rumah kalo weekend, ribet nanti nya," jawabku sambil memutar mataku. Kalo aku bawa cowok ke rumah mereka pasti bakalan ribut.

" Kalo di rumah aku gimana,?" tanya Becca.

" Aku sih setuju aja, aku tau rumah Becca jadi oke aja menurutku," ujar Raffi. Dia adalah teman sebangkunya Luke.

" Oke, aku juga setuju. Gimana Luke,?" tanyaku sambil menyuapkan mie ayam ke dalam mulutku. Hmm, mie ayam di sekolah ini emang the best selain murah rasanya juga gak kalah sama yang ada di kedai-kedai ternama.

...

" Luke?"

" Woy, kamu kesambet atau gimana sih,?" pekikku. 'Dia kenapa sih? tiba-tiba bengong kaya gitu,' pikirku.

"Hmm, ya ya aku setuju, kita kumpul di rumah Becca oke, eh kapan sama jam berapa.?"

" Gimana kalo Minggu jam 9?," usul Becca.

Kita semua setuju usulan Becca.

" Em Zee kamu makan apa?," tanya Luke tiba-tiba memecah kesunyian.

" Ini mie ayam. Kamu mau coba? Nih, mumpung belum aku tambahin sambel nya," jawabku sambil menyodorkan mangkuk mie ayamku.

" Enak ya, tau gini tadi aku pesen mie ayam aja biar samaan sama kamu," sesal Luke setelah memakan mie ayamku.

" Hahaha, besok juga masih ada kali kalo mau makan mie ayam"

" Gak mau, aku mau sekarang. Aku pesen mie ayam dulu ya," pamitnya.

'Dasar aneh,' pikirku membiarkan dia pergi. Padahal dia sudah memesan batagor dan masih banyak di piringnya tapi dia malah mesen makanan lain.

"Kalian pacaran udah lama ya,?" cetus Raffi tiba-tiba.

Aku mendongak sambil mengerutkan keningku. Kenapa dia tiba-tiba bertanya begitu.

" Apa?"

" Kamu sama Luke. Pacaran udah lama?" ulang Raffi.

" Kamu denger dari mana?," tanyaku. Karena kan gak ada yang tau soal cerita itu kecuali temen-temenku.

" Udah jadi gosip sekolah sih Zee, ya gosip di kalangan cowok doang sebenernya. Katanya ada yang liat kalian ciuman panas makanya jadi rame," terang Raffi.

Uhuk uhuk uhuk.

Tenggorokanku rasanya seperti di cekik. Bagaimana bisa ada yang bilang ciuman panas padahal itu cuma sentuhan bibir dan bibir doang.

" Hei kamu kenapa," tanya Luke bergegas memberikanku teh tawar di atas meja sambil menepuk punggungku. Sedangkan Becca? Dia hanya memandang kami dengan melongo. Jelas dia juga kaget dengan gosip yang menyebar ini. Dia bahkan tak bisa mengeluarkan suaranya.

" Aku ke kamar mandi dulu ya," pamitku langsung berdiri dam meninggalkan mereka.

***

Gila, ini gila. Gimana kalo gosip ini sampe ke telinga guru? Bisa-bisa dia di DO kalo sampe gosipnya ketauan guru. Gimana ini?

Apa yang bakal papa lakuin kalo aku sampe di keluarin dari sekolah. Oh lord tolong aku.

Udah 15 menit aku mengurung diriku di bilik di kamar mandi. Walaupun berita itu tidak benar tapi benang merahnya sama kan.

" Kalo aku sih gak percaya ya Luke pacaran sama Zayn, gak mungkin aja cowok sekeren dan seganteng dia pacaran sama Zayn. Kalo Raffi sih aku percaya. Ini Luke! gak mungkin banget kan," cemooh suatu suara. Aku gak kenal sama suara ini kemungkinan dia beda kelas sama aku.

" Tapi ada yang bilang mereka pernah ciuman loh di sekolah, mana katanya hot banget lagi ciuman nya," sambung suara lain.

" Paling cuma gosip doang itu, lagian juga mana mau kan Luke sama cewe biasa-biasa aja kaya dia. Kalo sama Becca atau Karen mungkin, mereka kan cantik."

" Emang kamu gak liat tadi Luke sama Zayn makan semangkok berdua loh."

" Alah, paling emang Zayn nya aja yang genit. Orang sama Jimmy juga dia genit kan. Malah sama pacar temen-temennya aja dia juga genit."

" Iya juga ya, gak nyangka aku. Kirain Zayn cewek baik-baik ternyata kaya gitu ya. Dari sikap nya dia tuh kaya ramah banget tapi ternyata ck ck ck."

" Makanya kita mending jauh-jauh dari cewek modelan dia. Paling juga bentar lagi pacar temennya bakal dia sikat juga," tutup salah satu cewe itu sambil meninggalkan kamar mandi.

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***