Kamar Untuk Nausha

Affandi dan Nausha setelah bicara, Affandi mengajak Nausha keluar dari ruangan kerjanya.

Seorang pelayan baru dari dapur melihat Tuan nya sudah keluar dari ruangan langsung menghampiri kedatangan Tuan Affandi dan seorang wanita yang sudah menjadi istri Tuannya.

" Selamat siang Tuan Affandi."

Affandi hanya mengangguk ia tidak mengenalkan Nausha pada pelayan itu bahwa Nausha adalah Istrinya.

" Selamat siang Nyonya." ucap pelayan ramah.

Affandi seketika tidak suka mendengar panggilan pelayan rumah nya memanggil Nausha yaitu Nyonya.

" Panggil saja namanya." ucap Affandi datar.

" Eugh..? eum..baik Tuan Affandi."

Sedangkan Nausha hanya tersenyum dengan pelayan itu.

" Iya Bu..nama saya Nausha, panggil saja Nausha."

" Baik Nak Nausha."

" Terimakasih Bu."

" Susan..antarkan Nausha ke kamarnya, dia tidak di kamar saya, kau sudah rapihkan kamar untuk Nausha?"

" Euhh..? I-iya Tuan sudah." jawab Susan gugup ia heran kenapa tidak satu kamar dengan Tuannya.

Nausha pun hatinya sudah siap karena sudah jelas alasan nya setelah Affandi utarakan alasan menikah dengan nya.

" Iya Bu Susan..di mana kamar saya?"

" Mari ikut saya Nak Nausha."

Susan segera mengantar Nausha ke kamar yang sudah di siapkan, Affandi berlalu ia ingin istirahat di kamar nya. Sampai di kamar yang ditujukan Susan untuk di tempati oleh Nausha, Susan menanyakan barang barang Nausha agar biar Susan bantu bereskan.

" Nak Nausha..maaf yaa! kamar yang di berikan Tuan, kamar ini."

Kamar yang masih ditutup pintunya lalu Susan berikan kunci nya pada Nausha.

" Nak Nausha ini kunci nya."

" Terimakasih Buk Susan." Nausha menerima kunci kamar.

" Barang barang Nak Nausha mana? biar saya bantu bawain dan sekalian saya benahi."

Nausha hanya tersenyum ia menggeleng kepala.

" Bu Susan..saya tidak bawa barang ataupun pakaian saya, mungkin besok saya akan mengambil pakaian pakaian saya dan barang barang saya di kosan.

" Ohh.." Susan sambil mengangguk mengerti.

" Ya sudah saya masuk dulu..saya mau istirahat Bu Susan."

" Iya baik Nak Nausha."

Susan kemudian ingin meninggalkan Nausha yang membuka kan pintu kamarnya, dia berlalu dari kamar Nausha sambil melangkah banyak pertanyaan di pikirannya kenapa Tuan nya tidak perlakukan Nausha layaknya seorang istri.

" Aneh..sebenarnya Nak Nausha istrinya atau bukan sih?" gumam Susan pelan.

Pintu kamar itu sudah di buka, Nausha lalu mendorong daun pintu itu di bukanya lebar, masih di ambang pintu ia sedikit melangkah maju matanya mengedari ruangan kamar untuknya kamar yang tidak ber AC hanya tersedia kipas angin standing meja rias dan lemari pakaian 2 pintu juga ranjang tidur ukuran single, ia lalu mencari saklar lampu tangannya menekan tombol agar kamar itu terang dan terlihat jelas.

Nausha lalu menyalakan kipas angin dan membuka jendela kamar ia kemudian menuju kamar mandi dalam hanya terdapat kloset duduk dan cermin saja. Ia ingin mandi membersihkan tubuhnya, baju pengantin yang melekat di tubuh ia lepas, riasan wajahnya masih menempel. Saat Nausha membuka lemari pakaian untuk mencari handuk ia hanya memakai bra dan CD saja, pintu kamar nya di ketuk.

TOK TOK TOK.

Nausha yang belum sempat mendapatkan handuk terpaksa membuka kan pintu dulu, tubuh nya berada di belakang pintu ia hanya melongok kan kepala.

" Iya Bu Susan ada apa?"

" Ini Nak Nausha handuk dan baju baju juga barang lainya."

Nausha mengulurkan tangan saja menerima handuk baru dan 3 paperbag yang berisi pakaian untuknya.

" Terimakasih Bu Susan." tersenyum lega.

" Tuan Affandi yang memberikan pakaian baru untuk Nak Nausha."

" Oh..baik Buk Susan."

Susan langsung meninggalkan kamar pintu Nausha, Nausha segera menutup pintu kembali dan langsung menguncinya dari dalam. Tangan nya langsung mengeluarkan pakaian pakaian baru dari dalam paperbag. Ia melihat lihat pakaian ganti nya ada 10 potong pakaian branded sudah termasuk busana tidur dan pakaian dalam untuknya. Yang menurut Nausha cukup mahal harganya. Nausha lihat harga yang tertera di bahdrol harga.

Pakaian pakaian rumah namun buat Nausha ini seperti pakaian untuk bepergian. Nausha tersenyum dengan pakaian pakaian yang Affandi berikan.

Terpopuler

Comments

leni

leni

sungguh suami yg sangt anrh km affandy, nausha semangat ya

2022-11-07

1

lihat semua
Episodes
1 Menikah Dengan Ku.
2 Terpaksa Menikah
3 Bukan Pernikahan Impian Nausha
4 Kamar Untuk Nausha
5 Melayani Affandi di meja Makan
6 Jangan Berharap Lebih
7 Ijin Pada Affandi
8 Pesta Kecil
9 Cukup Tahu Saja
10 Waktu Yang Di Batasi
11 Tepat Waktu
12 Memakaikan Sepatu Affandi
13 Affandi Berbohong
14 Affandi dan Soraya Saling Merindukan
15 Nama Ellison
16 Apa Boleh?
17 Teguran Affandi
18 Pernah Bekerja Di Kantor Enrico
19 Nametag
20 Keluarga Ellison
21 Menemui Orang Tua dan Kakek Affandi
22 Imbalan Untuk Nausha
23 Melihat Enrico
24 Di Antar Enrico
25 Ulang Tahun Nausha ke 15
26 Leo Tak Mau di Suaoi Kue Ulang Tahun
27 Arthur Telah Tiada.
28 Keputusan Mathilda
29 Lamunan Mathilda.
30 Perkara Sepatu
31 Mengenang Mendiang Almarhum Kakek
32 Cerita Mathilda
33 Di Akui Sebagai Pembantu
34 Kalimat Terdengar Indah Di Telinga Affandi
35 Wajah Nausha Yang Familiar
36 Rasa Penasaran.
37 Nyaman Bertemu Dengan Mu
38 Kampung Nausha
39 Drama
40 Mengusap Punggung
41 Sangkal Hati
42 Sama sama Kagum
43 Perkelahian Nausha dan Soraya
44 Hukuman 3 Bulan
45 Menikmati Makanan Manis
46 Nausha Mengerjai Soraya
47 Nausha Menyerah
48 Rasa Sakit Berganti Rasa Senang
49 Jadi Pusat Perhatian
50 Pijitan Nausha.
51 Cinta Yang Tumbuh Namun Tersiksa
52 Clementia menyukai Nausha
53 Perubahan Sikap Affandi.
54 Permohonan Maaf
55 Cerita Affandi
56 Menghindar
57 Pesan Yang tidak di baca
58 Affandi Mengusir Nausha
59 Affandi Menatapi Kepergian Nausha
60 Di Antar Enrico
61 Bantuan Enrico
62 Nausha Bertemu Ayah Dan Ibu nya
63 Bersatu Kembali Keluarga Leonardo Hilmar
64 Kemunculan Keluarga Hilmar
65 Kekhilafan Affandi
66 Kebersamaan Nausha dengan Orang Tuanya
67 Sikap Cuek Nausha
68 Menemani Affandi Makan
69 Geram Melihat Nausha Dengan Pria Lain
70 Sampai Ketemu Di Pengadilan
71 Affandi Mangkir
72 Surat Surat Berharga
73 Istri Yang Tidak Di Anggap.
74 Gugup Dengan Pertanyaan Afffandi
75 Telpon Dari Enrico
76 Acuh Dan Dingin
77 Dua Kejutan Untuk Nausha
78 Menepis Rasa Gengsi
79 Cepat Ceraikan Nausha!
80 Tidur Satu Ranjang Berukuran Single
81 Menyesal
82 Ingin lebih Dari Ciuman
83 Malu Rasanya
84 Sentuhan Nikmat
85 Hanya Mimpi
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Menikah Dengan Ku.
2
Terpaksa Menikah
3
Bukan Pernikahan Impian Nausha
4
Kamar Untuk Nausha
5
Melayani Affandi di meja Makan
6
Jangan Berharap Lebih
7
Ijin Pada Affandi
8
Pesta Kecil
9
Cukup Tahu Saja
10
Waktu Yang Di Batasi
11
Tepat Waktu
12
Memakaikan Sepatu Affandi
13
Affandi Berbohong
14
Affandi dan Soraya Saling Merindukan
15
Nama Ellison
16
Apa Boleh?
17
Teguran Affandi
18
Pernah Bekerja Di Kantor Enrico
19
Nametag
20
Keluarga Ellison
21
Menemui Orang Tua dan Kakek Affandi
22
Imbalan Untuk Nausha
23
Melihat Enrico
24
Di Antar Enrico
25
Ulang Tahun Nausha ke 15
26
Leo Tak Mau di Suaoi Kue Ulang Tahun
27
Arthur Telah Tiada.
28
Keputusan Mathilda
29
Lamunan Mathilda.
30
Perkara Sepatu
31
Mengenang Mendiang Almarhum Kakek
32
Cerita Mathilda
33
Di Akui Sebagai Pembantu
34
Kalimat Terdengar Indah Di Telinga Affandi
35
Wajah Nausha Yang Familiar
36
Rasa Penasaran.
37
Nyaman Bertemu Dengan Mu
38
Kampung Nausha
39
Drama
40
Mengusap Punggung
41
Sangkal Hati
42
Sama sama Kagum
43
Perkelahian Nausha dan Soraya
44
Hukuman 3 Bulan
45
Menikmati Makanan Manis
46
Nausha Mengerjai Soraya
47
Nausha Menyerah
48
Rasa Sakit Berganti Rasa Senang
49
Jadi Pusat Perhatian
50
Pijitan Nausha.
51
Cinta Yang Tumbuh Namun Tersiksa
52
Clementia menyukai Nausha
53
Perubahan Sikap Affandi.
54
Permohonan Maaf
55
Cerita Affandi
56
Menghindar
57
Pesan Yang tidak di baca
58
Affandi Mengusir Nausha
59
Affandi Menatapi Kepergian Nausha
60
Di Antar Enrico
61
Bantuan Enrico
62
Nausha Bertemu Ayah Dan Ibu nya
63
Bersatu Kembali Keluarga Leonardo Hilmar
64
Kemunculan Keluarga Hilmar
65
Kekhilafan Affandi
66
Kebersamaan Nausha dengan Orang Tuanya
67
Sikap Cuek Nausha
68
Menemani Affandi Makan
69
Geram Melihat Nausha Dengan Pria Lain
70
Sampai Ketemu Di Pengadilan
71
Affandi Mangkir
72
Surat Surat Berharga
73
Istri Yang Tidak Di Anggap.
74
Gugup Dengan Pertanyaan Afffandi
75
Telpon Dari Enrico
76
Acuh Dan Dingin
77
Dua Kejutan Untuk Nausha
78
Menepis Rasa Gengsi
79
Cepat Ceraikan Nausha!
80
Tidur Satu Ranjang Berukuran Single
81
Menyesal
82
Ingin lebih Dari Ciuman
83
Malu Rasanya
84
Sentuhan Nikmat
85
Hanya Mimpi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!