"Bukan juga hanya karena itu Nek,tapi emang masakannya Mbak Maulida sungguh mantap dan nikmatnya mengalahkan rasa makanan chef handal yang seperti itu di TV," sahutnya Maryam yang ikut menimpali percakapan mereka.
Mereka patut bersyukur karena semua sumber bahan makanan itu terbebas dan terhindar dari pupuk berlebih, bahan kimia seperti pengawet sehingga lebih segar dan sehat. Sayuran misalnya baru metik langsung diolah menjadi bahan makanan sungguh nikmat dan lezat tentunya.
Setelah mereka makan seperti biasanya Maulida dibantu oleh adik sepupunya untuk membersihkan seluruh perlengkapan dan peralatan masak dan makannya dia cuci hingga bersih.
Bu Ratih Yuaningsih melihat ke arah putra sulungnya itu, "Sayang, hari ini Ani kan sudah balik dari kampungnya setelah mudik beberapa hari, dan Mami memintanya untuk mencari salah satu keluarganya yang siap jadi pengasuh anakmu, Mami berharap dia bisa diandalkan dan tidak seperti baby sitter dan perawat lainnya yang kabur baru beberapa hari di sini," jelasnya Bu Ratih panjang lebar.
Juanda menatap ke arah Mamanya," atur saja gimana baiknya Ma, kalau mama yang urus semuanya pasti akan berjalan lancar, aku sudah capek hadapi sikap ke dua anakku itu," ketusnya Juan jika kembali teringat tingkah laku kedua anaknya yang selalu usil mengerjai semua mantan Baby Sitternya itu.
Nyonya Ratih kembali teringat jika ia mengingat saat beliau meminta tolong pada Ani salah satu asisten rumah tangganya untuk mencari anggota keluarganya yang sanggup bekerja menjaga cucunya itu.
"Tapi, katanya sih Ani, keponakannya itu maunya jaga anak kamu sambil kuliah, apa kamu tidak keberatan Juna dengan persyaratan dan permintaan gadis itu?" Tanyanya Bu Ratih yang memperbaiki duduknya padahal tadi ia sudah ingin beranjak dari duduknya.
"Kalau menurut aku, Bi Ani saja yang jadi baby Sitter anakku kalau gadis itu gantiin posisinya saja Mbak Ani jadi asisten koki karena menurutnya aku kalau kuliah sambil kerja jaga anak-anak kayaknya takutnya dua-duanya enggak bisa ia jalani dengan baik dan berujung berantakan kerjaan dan kuliahnya, itu sih sedikit saranku kalau Mami setuju," ungkap dari Arjuna Prayoga.
Bu Ratih mempertimbangkan perkataan dari anak pertamanya itu dengan seksama, "Semoga saja dia berbeda dengan yang terdahulu dan bisa bergantian dengan Ani untuk menjaga cucuku," timpalnya Bu Ratih.
Juanda melirik sekilas ke arah Bu Ratih, "Aku juga berharap seperti itu sih Ma, lagian aku sama sekali tidak mempermasalahkan siapa orangnya yang paling penting bisa dipercaya, penuh semangat kerja dan dedikasi yang tinggi dan bukan penjahat sih kalau menurut aku," tuturnya Juan sambil memainkan gawainya.
"Jadi kita ijinkan saja untuk kuliah sambil bekerja tapi, kita buatkan peraturan khusus untuk dia agar tidak lalai dengan tanggung jawabnya bekerja di sini," sahut Bu Ratih.
Juan hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan perkataan dari maminya tersebut. Hingga suara pintu berdecit membuat mereka sementara waktu menghentikan percakapannya.
Keduanya bersamaan mengarahkan pandangannya ke arah pintu yang terbuka dengan lebar. Masuklah Anni dan Maulida dengan tas ransel dipunggung nya serta tas kecil di dalam genggaman tangan kanannya.
Tanpa sengaja Maulida melihat ke arah Juanda Sameer Arsyadi Prayoga tatapan mata mereka bersirobot, mereka bertatapan beberapa saat. Hingga membuat Maulida grogi dan takut menatap terus mata tajamnya yang seperti elang milik Juanda.
"Kok! Oppa Jungkook ada di sini, bukannya tempat tinggalnya di Seoul Korea Selatan yah?" Gumam Maulida yang mengira jika Juanda adalah artis Korea Selatan idolanya selama ini.
Maulida kembali mengangkat kepalanya ke arah atas yang berniat untuk memastikan apa benar yang dilihatnya barusan. Maulida memberanikan dirinya untuk melihat sekali lagi.
"Kalau ada oppa Jungkook pasti semakin semangat kerjanya nih, bisa juga cuci mata setiap hari," cicitnya Maulida.
Maulida menggelengkan kepalanya karena ternyata hanya mirip tapi tak sama, "ya Allah… ternyata aku hanya salah lihat," cicitnya sembari tertawa cengengesan.
Arjuna dan Bu Ratih yang melihat apa yang dilakukan oleh Maulida membuat mereka bergidik ngeri mengira kalau Maulida sedikit aneh dan linglung.
"Aku harus berbicara empat mata secepatnya dengan Bi Ani agar membatalkan segera Maulida menjadi pengasuh utama cucuku," batinnya Bu Ratih dengan menggelengkan kepalanya membayangkan cucunya di asuh oleh gadis aneh menurutnya.
****************
Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan atau typo dalam penulisannya..
Mampir juga dinovelku yang lain Kakak ceritanya juga bagus tidak kalah dengan Duren, I love you loh, judulnya ada di bawah ini:
Pelakor Pilihan
Cinta Kedua CEO
Love Story Ocean Seana
Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan
Baby Sitter Pilihan
Kau Hanya Milikku
Dewa dan Dewi
Merebut Hati Mantan Istri
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya terhadap DILY dengan caranya:
Like Setiap babnya
Rate bintang lima
Favoritkan agar tetap mendapatkan notifikasi
Bagi gift poin atau koinnya dan klik iklannya juga yah kakak readers...
Makasih banyak all readers…
I love you all..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Yayah Amaliah
jangan banyak cerita yg di ulang2 dong
2022-12-06
0
Sumarlik Lilik
ceritanya sedikit Banyak promo nya
2022-11-26
0
༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸
malah maulida d sangka gk waras..🤣🤣
2022-10-29
2