Duren, I Love You

Duren, I Love You

Bab. 1

Suasana malam itu terasa berbeda dari biasanya yang dirasakan oleh Maulida. Setelah mereka makan seperti biasanya, Maulida membersihkan seluruh perlengkapan dan peralatan masak dan makannya dia cuci hingga bersih.

"Ini saat yang tepat untuk berbicara dengan Nenek tentang tawaran dari Bibi Ani." Batinnya Maulida.

Maulida pun berjalan ke arah ruang keluarga, Neneknya dan adiknya Maryam sedang nonton sinetron salah satu stasiun televisi swasta yang bergambar ikan terbang itu.

Layar kaca yang berukuran 24 inci itu masih berwarna hitam putih, tapi gambar dari TV itu masih sangat jelas gambarnya. Maklumlah mereka belum memiliki uang lebih untuk membeli tv layar datar.

Maryam dan neneknya Bu Mina tertawa terbahak-bahak melihat akting dari salah satu artis sinetron tersebut.

"Nenek, aku ingin berbicara sama Nenek, sebentar saja kok," pintanya Maulida.

Maulida berbicara sambil memainkan ujung bajunya dengan memelintir dan memutar ujung bajunya tersebut. Hal itu sering dilakukan olehnya jika dalam keadaan yang kebingungan dan bimbang.

Maulida mulai berbicara, "Nenek, Bibi Anu memanggil saya untuk membantunya bekerja di rumah majikannya, apa saya boleh ikut ke sana?" Tanya Maulida yang duduk di kursi kayu jati itu dengan menatap penuh harap kepada neneknya.

Neneknya tidak menggubris sama sekali perkataan dari Maulida, beliau hanya melihat sepintas wajah cucunya tersebut. Lalu kembali menyeruput kopinya yang masih mengepulkan asapnya itu dengan pisang goreng dan singkong goreng jadi pelengkap dan teman minum neneknya kala itu. Maulida menatap penuh harap dan cemas ke arah Neneknya. Ia berharap nenek dan kakeknya mengijinkannya untuk pergi merantau.

Sebenarnya sedari dahulu, dia Ingin ke Ibu Kota Jakarta, setelah mengetahui jika Ibu kandungnya masih hidup dan tinggal di Kota Jakarta, dari itu lah juga alasan yang kuat untuk membuatnya tertarik menerima permintaan dan tawaran dari Bibinya tersebut.

"Apa kamu sudah pikirkan dengan sebaiknya cucuku?" Tanyanya Bu Mina.

"Insya Allah… aku sudah mantap dan memikirkan semuanya dengan baik keputusanku ini," timpalnya Maulida.

Bu Mina hanya berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan ke arah dalam kamarnya.

Bibi Ani adalah adik sepupu Bapaknya yang sudah hampir sepuluh tahun bekerja di Kota Jakarta. Bibi Ani bekerja sebagai asisten rumah tangga di salah satu rumah di Jakarta. Bi Ani mencari baby Sitter untuk anak dari majikannya yang kebetulan baby Sitternya sudah berhenti bekerja.

"Ya Allah… semoga saja nenek mengijinkan aku berangkat ke Jakarta besok sore," batin Maulida.

Bu Mina menutup kembali pintu kamarnya dan berjalan ke arah Maulida dan Maryam dengan membawa sebuah kotak perhiasan di dalam genggaman tangannya.

"Kalau kamu ingin berangkat kerja silahkan Nak, Nenek tidak akan menghalangi Kamu, nenek hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk cucu Nenek," ucapnya sambil memegang tangan Maulida dengan kotak itu.

Maulida menatap ke arah neneknya yang keheranan dan tidak mengerti dengan apa maksud dari kotak tersebut. Maulida menatap intens ke arah wajah kakek dan neneknya secara bergantian.

"Ini adalah peninggalan ibumu sebelum ia pergi meninggalkan bapak kamu, Nenek berharap kamu bisa mencari keberadaan Papa dari ibumu dan perlihatkan perhiasan ini, mereka pasti mengetahui semuanya," jelasnya Bu Mina dengan menggenggam kedua tangannya Maulida.

Pak Jamal hanya tersenyum sembari menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan perkataan dari istrinya itu.

"Ambillah Nak, karena kamu masih punya keluarga yang lain yang pasti mengharapkan dan menunggu kehadiran kamu disisinya di dalam keluarga mereka," timpalnya Pak Jamal.

"Ya Allah… aku masih punya Kakek dan nenek dari Ibu, Ibu Tenanglah di alam sana, insya Allah.. aku akan mencari keberadaan mereka demi Ibu," Maulida membatin.

"Jadi besok berangkatlah Nak, kami di sini baik-baik saja lagian masih ada Maryam yang akan menemani Kakek dan Nenek," ungkapnya Pak Jamal.

"Tapi, bagaimana dengan Nenek, pasti nenek akan kesepian tanpa saya di sini dan siapa yang akan masakin untuk Nenek nanti jika aku harus pergi, apa lagi kakek juga sudah tua,"

tuturnya Maulida.

Maulida berbicara dengan disertai dengan air matanya yang sedari tadi tertahan di ujung pelupuk matanya akhirnya terjatuh juga.

"Tidak perlu Kamu risaukan masalah itu semua, pergilah insya Allah Nenek akan baik-baik saja," tutur Neneknya yang membujuk cucunya, lalu menghapus air matanya Maulida yang sudah membanjiri wajahnya.

Mereka saling berpelukan dan saling meluapkan kesedihan karena mereka akan berpisah. Maulida pun akan mengikuti jejak Bibinya untuk bekerja di Ibu Kota besar Jakarta.

Hari Senin seharusnya menjadi hari keberangkatan mereka, tetapi Bibi Ani mendapatkan informasi dari rekan kerjanya yang ada di Jakarta, dia harus segera pulang hari ini juga. Sehingga keberangkatan mereka pun dipercepat dari jadwal semula. Sehingga hari minggu mereka berangkat juga ke Ibu kota Jakarta.

Keesokan harinya, tepatnya sore hari sekitar jam 4 sore badda ashar mereka sudah berangkat menuju kota Jakarta.

Seorang perempuan setengah baya brerlarian masuk ke dalam halaman rumah yang sederhana itu, "Maulida!! apa Kamu sudah siap Nak?" Teriak Bu Ani.

Bu Ani berlari ke arah dalam rumahnya Bu Mina dari depan rumahnya yang kebetulan tidak tertutup itu. Nenek Mian segera berjalan ke arah depan pintunya setelah mendengar teriakan dari keponakannya itu.

Bu Mina menatap jengah ke arah keponakannya itu, "Kamu kebiasaan belum berubah masih sama seperti dahulu, kalau masuk di rumah itu, harus beri salam terlebih dahulu sebelum berteriak, kamu seperti Tarzan saja," sarkas Nenek Mina.

......................

Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan atau typo dalam penulisannya..

Mampir juga dinovelku yang lain Kakak ceritanya juga bagus tidak kalah dengan Duren, I love you loh, judulnya ada di bawah ini:

Pelakor Pilihan

Cinta Kedua CEO

Love Story Ocean Seana

Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan

Baby Sitter Pilihan

Kau Hanya Milikku

Dewa dan Dewi

Merebut Hati Mantan Istri

Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya terhadap DILY dengan caranya:

Like Setiap babnya

Rate bintang lima

Favoritkan agar tetap mendapatkan notifikasi

Bagi gift poin atau koinnya dan klik iklannya juga yah kakak readers...

Makasih banyak all readers…

I love you all..

Terpopuler

Comments

Isha Atmini

Isha Atmini

pertama ini ibunya melinda sdh tiada atau msh hidup yg bener mn?

2022-12-18

1

Rindu Aq sing

Rindu Aq sing

aku suka ceritanya

2022-10-31

0

MaLika Fardi

MaLika Fardi

next

2022-10-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!