Pria Brengsek Milik Cindy Milen
" Bee , aku hamil " Ucapku pada laki-laki yang kini berada tepat di depanku
" Ku mohon jangan bercanda Cindy . Aku sedang tidak dalam kondisi baik untuk di ajak bercanda " ucap Renal datar dan terdengar dingin
" Aku tidak bercanda . Bukankah Kita selalu melakukan itu .. aku-- " ucapku gugup seraya menundukkan kepalaku dan meremas ujung baju yang ku kenakan saat ini
Aku menunduk takut sementara Renal hanya terdiam seraya berdiri tepat di depanku , Renal mengangkat daguku untuk melihat wajahku hingga membuat pandangan kami bertemu satu sama lain namun dapat kulihat pandangan Renal sangat datar dan dingin saat menatap ku .
" Apa kau gila . kalaupun aku harus bertanggung jawab aku tidak akan mau , aku tidak bermimpi untuk menikah dan hidup dengan mu , Ck " ucapnya kesal tepat di depan wajah ku hingga kurasakan sakit di bagian dadaku saat mendengar ucapan pria yang selama ini aku cintai
" Renal . Aku mohon aku... Ak-- "
" Sudahlah , aku tidak menginginkan mu ataupun anak yang kau bilang itu . kalaupun iya , gugurkan saja anak sialan itu " ucap Renal memotong ucapan ku
Seketika aku benar-benar terluka dengan ucapan Renal yang menyuruhku untuk menggugurkan kandungan ku . Jujur aku merasa sakit namun aku tidak akan menyerah aku dan anakku harus diterima oleh pria itu pikirku .
" Bee , kumohon percayalah padaku , bukankah kau bilang kau menyukaiku , bukankah kau bilang kau mencintaiku , Bee " ucapku memohon agar Renal luluh dan menerima kehadiran anak yang ada dalam kandungan ku
" Berhenti memanggilku dengan sebutan itu Cindy , Panggilan yang kau berikan itu sungguh menjijikan dan membuatku muak . Aku hanya menyukai mu saat kau memuaskan ku , Hanya itu . Astaga aku benar-benar akan gila , Sekarang pergilah dari hadapanku Cindy dan asal kau tau , kau itu sangat menjijikan . Seharusnya aku tidak menerima tantangan dari mereka , ck " ucapnya panjang lebar dengan wajah kesal dan frustasi
Entah sudah sejak kapan air mata ku tumpah membasahi wajahku , seketika ada rasa sakit di bagian dadaku saat mendengar penuturan pria itu , belum lagi dengan kenyataan yang baru saja di ucapkan olehnya .
" Tantangan ? , aku ? " Ucapku bingung dengan suara bergetar dan isakan tangis
" Ya , kau tak lebih dari barang taruhan saja Cindy . Kau pikir pria sepertiku mau dengan wanita miskin seperti mu ? , Kau terlalu memainkan peran sebagai kekasihku Cindy " ucapnya tajam hingga membuat ku terdiam shock
Kini air mataku semakin jatuh saat mendengar kenyataan yang sebenarnya , Seketika aku tersenyum kecut seraya menatap kearah pria itu . saat aku hendak meninggalkan pria itu tiba-tiba Renal menggenggam tanganku dan berdiri tepat didepan ku hingga membuat aku menghentikan langkahku seketika .
" Aku yang meninggalkan mu Cindy , bukan kau " ucapnya lantang seraya melangkahkan kakinya menjauh dariku
Aku masih terdiam di tempat ku seraya menatap kepergian pria itu sekilas dan mengalihkan pandangan ku kearah perutku yang masih rata .
" Pria itu menolak kehadiran kita sayang " ucapku seraya mengelus lembut perut rata ku
Aku melangkahkan kakiku keluar dari ruangan itu dan berjalan keluar dari gerbang seraya menatap sendu kearah aspal yang kini tengah ku pijak .
Sesampainya dirumah aku pun langsung menemui mama ku yang tengah memasak untuk aku dan juga papa ku .
" Ma " panggilku lirih seraya memeluk tubuh mama dari belakang
Kulihat mama mematikan kompornya lalu menatap kearah ku dan memeluk tubuhku sambil menenangkan ku .
" Ma , Mama boleh benci Cindy , Mama boleh caci Cindy , Mama juga boleh usir Cindy .. M— "
" Anak mama kenapa ? Mau cerita ? " tanyanya memotong ucapan ku seraya mengelus sayang kepala ku hingga membuat aku semakin menangis
" Cindy... Cindy Hamil , Ma " Ucapku gugup dan takut
Seketika kurasakan mama yang sedikit terkejut namun ia tidak bereaksi seperti yang aku pikirkan . Mama hanya terdiam sesaat seraya terus mengelus lembut kepalaku .
" Maafkan Cindy Ma . Cindy benar-benar menyesal , Cindy benar-benar kotor dan menjijikkan . Maafkan Cindy Ma " ucapku lagi dengan suara bergetar dan air mata yang sudah tak bisa kutahan sejak tadi
Seketika kurasakan mama menghentikan sentuhannya di kepalaku dan kulihat Mama menatap ku dengan tatapan sendunya hingga membuat aku menundukkan kepalaku tanda merasa sangat bersalah padanya.
" Sudah berapa minggu usia kandungan mu ? " Tanyanya hingga membuat aku menatap kearah mama dengan mata berkaca-kaca juga dengan isakan tangis
" Enam minggu , ma " ucapku pelan dan lirih
" Apa dia baik-baik saja ? , Apa Cucu mama baik-baik saja di dalam sana " tanya mama dengan suara sendu namun bisa kurasakan nada kecewa di suara nya
Aku hanya bisa mengangguk dengan wajah basah seraya menatap kearah mama ku , Seketika kurasakan mama mengelus lembut perutku yang masih datar hingga membuat aku tak kuasa lagi menahan tangisku . Aku merasa benar-benar sangat bersalah pada kedua orang tua ku saat ini.
Mama menggiringku ke meja makan dan mendudukkan ku di kursi tersebut seraya menghapus lembut air mata ku dengan kedua ibu jarinya , dan tak berapa lama papa tiba dengan keadaan yang terlihat buruk dan wajah yang juga terlihat stress.
" Papa kenapa ? " Tanya mama pelan
" Papa dipecat , Ma " ucapnya lirih
Aku yang mendengarnya hanya terdiam seraya menatap kearah Papa dengan tatapan sendu , aku mengurungkan niatku untuk memberitahu keadaanku pada papa namun hati kecil menyuruhku untuk mengatakan nya saat ini juga .
" Pa.. maafkan Cindy pa " ucapku sambil terisak
Papa hanya terdiam seraya menatap bingung kearah ku dan juga kearah mama . Pria paruh baya itu menatap kami secara bergantian .
" Ada apa ini Cindy , mengapa kau meminta maaf ? " Tanya papa bingung
" Cindy hamil , pa " ucapku pelan seraya menatap papa dengan tatapan bersalah
Kulihat Papa terdiam sesaat saat mendengar penuturan ku dan dapat kulihat jelas siratan kecewa dari tatapan papa saat ini hingga membuat ulu hatiku terasa sangat sakit saat melihatnya .
Andai saja aku tidak terlalu mencintai Renal mungkin aku tidak akan mau melakukan apa yang pria itu suruh , kami melakukan nya setiap weekend bahkan aku sampai rela tidur dirumah nya . aktifitas kami hanya melakukan s*x , makan dan tidur hanya itu tak ada yang lain . Aku terlalu mencintai Renal hingga rela membiarkan apapun yang pria itu inginkan dengan tubuhku.
Saat melihat tatapan kecewa kedua orang tua ku membuat aku benar-benar merasa sangat buruk dan merasa sangat bersalah . Seketika kulihat papa tersenyum lembut kearah ku mencoba untuk menutupi rasa kecewa di wajah nya saat ini .
" Apa Papa mau punya cucu , baguslah kalau gitu " ucap papa mencoba untuk tersenyum kearah ku
" Papa gak mau nampar Cindy ? Atau ngelakuin hal lain pada Cindy " Tanyaku lirih .
" Cindy mau papa bagaimana ? , Ngusir mu ? " tanya Papa sambil terus tersenyum lembut
" Kalau Kau mengusir anak ku , aku akan menggoreng mu , pa " ucap mama seketika yang sejak tadi hanya terdiam di dekat ku
Papa pun langsung menatap kearah mama sambil tersenyum lembut seolah keadaan dia baik baik saja saat ini .
" Kita buat nya sama-sama sayang , tidak mungkin aku mengusir anak ku sendiri " ucap papa lembut sambil terus tersenyum
" Em , sepertinya kita harus pindah kedesa . Aku sudah dipecat , Jika kita masih disini kita tak akan bisa hidup " sambung papa seraya menatap ku dan mama secara bergantian
" Aku ikut saja Pah , kita kesana sama-sama ya nak " ucap mama seraya menatap kearah ku dengan tatapan lembutnya
Aku pun tersenyum lembut seraya menganggukkan pelan kepalaku tanda setuju , aku benar-benar merasa sangat bahagia dan beruntung saat ini , aku merasa sangat bersyukur memiliki orang tua yang selalu merangkul ku dalam keadaan apapun .
Awalnya aku merasa sakit saat Renal menolak kehadiran aku dan anakku namun saat ini rasa sakit itu berubah dengan rasa syukur yang sangat dalam karna papa dan mama ku masih mau menerima keadaan anak nya yang seperti ini . Aku berjanji tidak akan membuat papa dan mama kecewa lagi .
" Siapa ayahnya dari anak mu itu nak ? Tanya papa seketika hingga membuat senyum di bibir ku memudar
" Dia tidak memiliki ayah , pah . ayahnya baru saja mati " ucap ku datar penuh kecewa
Bayi dalam kandunganku memang benar-benar tidak punya ayah , Bukan .
Sejak Renal menolak kami , aku sudah memutuskan untuk menyebut ayah nya telah mati .
" Cin-- "
" Dia tidak menerima kami berdua , Ma , Pa " potong ku cepat dengan suara lirih
" Siapa dia Cindy ?? " Tanya Papa lagi
" Dia bukan siapa-siapa Pa , Cindy akan menjaga anak ini sendiri , Cindy bisa menjadi orang tua tunggal untuk nya . Cindy tidak butuh dia Pa , Ma " Ucapku lagi meyakinkan kedua orang tua ku
Papa pun hanya terdiam begitu juga dengan mama , mereka pun tidak lagi menanyakan tentang pria yang sudah menghamili anak nya saat ini .
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments