Pemotretan

...Happy reading guys, ikutin kelanjutan kisahnya Yah💐...

📱"Jangan datang telat lagi ya Nes, gue tunggu" sebuah pesan singkat Bastian pada dirinya.

Sore hari itu, Vanessa yang tengah berada disebuah rumah makan bersama Caca tiba-tiba teringat dengan janjinya bersama Bastian setelah membaca isi pesan singkat tersebut.

Meski dirinya adalah model yang cukup mempunyai nama, ia tak segan untuk makan dipinggiran jalan ataupun makanan sederhana lainnya. Baginya, ia sama saja seperti manusia lainnya yang tak memiliki arti hidup begitu besar tanpa sebuah prestasi.

"Yok ah, lama bener dah!" seru Vanessa kepada Caca yang masih sibuk dengan makanannya.

"Emb,embbbb" mulut Caca masih terlihat penuh dengan makanan.

Tapi Vanessa sudah menarik tangan Caca dari sana, dan ia pun harus merelakan makanan tersebut untuk terakhir kalinya. Saat berada dalam mobil, ia pun terlihat membenarkan makeup miliknya.

"Loe tu yah, sekali-kali jangan pikun bisa!. Udah tau hari ini ada janji, sedari pagi kerjanya cuman leha-leha mulu" protes keras Caca.

"Mulut lu uda kayak mamak gue tau nggak," sahut Vanessa.

Caca yang saat itu sudah mengetahui jam berapa temanya tersebut akan mulai pemotretan dirinya dengan cepat memacu mobil kuning miliknya. Hanya membutuhkan waktu 20 menit bagi Caca untuk mengantarkan Vanessa kala itu.

"Turun" usir Caca.

"Iyah nyonyaa," sahut Vanessa sambil bercanda.

Meski keduanya kerap kali bertengkar, tapi mereka sangat menyayangi satu sama lain. Caca pun dengan segera memarkir mobil miliknya disana, dan berlalu mengikuti kemana langkah kaki Vanessa saat itu.

"Hai semua," Vanessa melambaikan tangan pada semua kru yang sudah menunggu kedatangannya setengah jam yang lalu.

Mereka semua sudah terlihat bersiap dengan pekerjaannya masing-masing disana. Dengan cepat Vanessa pun dipakaikan sebuah kostum yang senanda dengan tema hari ini. Yah, kali ini adalah sesi pemotretan untuk sebuah majalah pria dewasa.

Dengan mengenakan pakaian yang seksi dan terlihat beberapa anggota tubuh yang tak tertutup sempurna, ia pun berpose didepan kamera Bastian dengan lihai. Tubuhnya melekuk-lekuk dengan begitu elastis dan memberikan beberapa gambar yang sempurna untuk Bastian jepret.

Setelah beberapa kali ia berpose, dirinya pun kali ini harus bersanding dengan seorang model lelaki yang juga cukup dikenal ditengah masyarakat. Panggil saja dia Verel, nama lengkapnya adalah Verel Priatmadja. Dengan kostum yang senada ia pun menghampiri Vanessa untuk mengambil gambar.

Keduanya cukup berkompeten dibidang ini, tanpa perlu arahan terlalu banyak. Keduanya mengerti harus berpose seperti apa dihadapan Bastian.

Verel yang sudah duduk diatas sebuah kursi, tengah bersiap memangku tubuh Vanessa disana. Keduanya saling bertatapan dengan wajah yang hampir begitu dekat, hanya berjarak setengah centi saja kedua bibir mereka saat itu. Tapi semua itu mereka lakukan dengan penuh totalitas karena sebuah pekerjaan.

Setelahnya, Vanessa pun berpose tengah berdiri dan memeluk manja pada Verel, sementara tangan Verel melingkar pada pinggul Vanessa. Semua adegan panas itu bisa terambil sempurna oleh jepretan Bastian.

"Oke, cukup" seru Bastian pada keduanya.

Vanessa dan Verel lalu menemui Bastian untuk melihat hasil foto mereka berdua, keduanya berhak protes jika dirasa ada yang kurang dengan hasil jepretan Bastian saat itu.

"Sempurna ..." tutur Vanessa memuji Bastian seperti biasanya.

"Bagus mas" sahut Verel.

Keduanya lalu berganti pakaian karena sesi foto hari ini sudah selesai.

"Thanks ya Rel, uda berpose dengan baik hari ini tanpa ada pengulangan." ujar Vanessa yang masih berada diruang ganti.

"Oke Nes siap," sahutnya.

Saat Vanessa hendak meninggalkan Bastian disana, dirinya pun menghampiri dan menanyakan perihal uang pemotretan hari ini.

"Bas, jangan lama-lama dong pembayaran kali ini. Gue butuh tau!" protes Vanessa dengan kebawelanya.

"Hahah oke-oke, santai ajak kali Nes kalau sama gue. Apa perlu pakai uang gue dulu nih?" seru Bastian pada model favoritnya tersebut.

"Nggak perlu, gue tungguin aja" pungkas Vanessa.

"Tunggu deh, semalem kayaknya gue lihat laki lu lagi diclub malam deh" jelas Bastian yang tengah mengingat dengan baik malam itu.

"Duh, persetan dengan dia Bas." tutur Vanessa yang sudah enggan dengan Desta.

"Gila lu, itu laki lu mbak" goda Bastian.

"Tepatnya mau mantan laki!, gue mah ogah punya laki yang doyanya jajan perempuan kek begitu Bas. Mau tajir melintir pun gue nggak sudi. Lu mau, noh ambil" tegas Vanessa yang mulai terlihat seperti orang kesurupan.

"Diiih, lu pikir gue pemakan segala jenis apa. Oke deh, kalau udah begini ceritanya gue mundur" ujar Bastian sambil mengangkat kedua tangannya.

Vanessa lalu pergi dari hadapan bastian dan menghampiri Caca yang tengah bercanda asyik dengan Verel.

"Ciyee, makin getol aja lu Rel." goda Vanessa pada teman sejawatnya.

"Sialan lu," sahut Caca.

"Baiklah, aku balik dulu ya semua." jelas Verel yang mencoba melerai keduanya.

Pemuda tersebut memang terlihat lebih kalem, pembawaan dirinya yang santai jauh dari sikap lelaki yang biasanya tersemat nakal.

"Ambil deh Ca, masih ting ting tuh. Perjaka aseli" rayu Vanessa bertubi-tubi pada sahabatnya itu.

"Mulut loe tu ya, gue juga masih perawan. Belum buka segel sedikitpun. Enak aja," seru Caca yang tak terima dengan celoteh nakal Vanessa.

Vanessa tertawa terbahak-bahak kala mendengar ucapan Caca didalam mobil.

Setelah keduanya meninggalkan lokasi pemotretan, Vanessa dan Caca segera bergegas kembali ke apartement dengan segera.

Keduanya terlihat terhenti disebuah lampu merah yang lokasinya tak berada cukup jauh dari rumah Desta. Disana Caca yang tidak sengaja menoleh ke arah kaca mobil, ternyata tepat disebelah mobil miliknya ia menjumpai Desta tengah bersama seorang perempuan.

"Nes, laki lu tuh" panggil Caca pada Vanessa.

Vanessa yang sedari tadi lebih sibuk memainkan ponsel miliknya, kali ini perhatiannya pun teralihkan.

"Mana sih ah" ujar Vanessa.

"Itu tuh, Desta kan?" tunjuk Caca pada sebuah mobil mercy bewarna putih yang sedang membuka kacanya.

Kali ini, Desta kembali berkencan dengan seorang wanita. Tapi wanita kali ini nyatanya bukanlah sosok Garneta. Mereka terlihat begitu mesra didalam mobil putih itu.

"Dasar lelaki kaleng kecap, semua aja diembat satu-satu!" gerutu Vanessa yang tak tahan melihat pemandangan menyebalkan itu.

"Hahah" Caca tertawa terpingkal-pingkal saat mendengar ucapan Vanessa yang tengah berapi-api disebelahnya.

"Ngapa lu ketawa," tatap Vanessa keheranan.

"Lagian elu, kenapa masih marah si. Jangan-jangan cinta bersemayam kembali nih," goda Caca.

"Diiih, ogah!" Vanessa mengekspresikan wajah jijik dihadapan Caca.

"Bagus dong!, kalau emang sudah sebenci itu ngapain susah-susah buang tenaga. Biarin dia mau ngapain dengan segela dunia gemerlapnya diluar sana, jangan buang tenaga lu buat mikir laki-laki kayak begitu" tutur Caca sambil memandangi jalanan.

...----------------...

Hai, Hai ini adalah karya othor yang ke empat yah. Mohon dukungannya 🙏💐

💐jangan lupa tekan tombol ikuti, agar mendapatkan notif setiap harinya.

💐 jangan lupa like saat sudah membaca ceritanya yah.

💐 jangan lupa berikan dukungan kalian untuk aku, bunga bintang dan favorit juga yah

💐dan yang paling terpenting, adalah komen kalian guys

Tengkyuuuu❤️❤️❤️❤️❤️

Episodes
1 Pernikahan malapetaka
2 Hari sial
3 Pemotretan
4 Sepertiga malam
5 Final
6 Dunia malam
7 Pagi yang memuakkan
8 Kemarahan
9 Kepalsuan
10 Perjuangkan aku
11 Hanya masa lalu
12 Akhiri semuanya
13 Kesalahan semalam
14 Dimana dirimu
15 Aku istrimu bukan?
16 Sapu tangan merah
17 Mendebarkan
18 Saingan baru
19 Bebaskan diriku
20 Jangan belagu
21 Bersamaku
22 Tak perduli
23 Aku menginginkan dirimu
24 Muak
25 Secarik kertas
26 Aku datang
27 Tipu muslihat
28 Sehari penuh denganmu
29 Perjanjian
30 Hentikan!
31 Kelicikan
32 Menawan
33 Rumit
34 Tunggu
35 Hentikan permintaan itu
36 Diam-diam
37 Meresahkan
38 Tertahan
39 Ide gila
40 Membosankan
41 noda
42 habis sabarku!
43 kerja bagus
44 Permainan baru
45 GILA!
46 Amarah Desta
47 Kedatangan Wisnu
48 kepastian tanpa ujung
49 Tak terduga
50 pilihan ke 2
51 Tiba waktunya
52 anggota baru
53 jangan berharap
54 menantu macam apa
55 Penilaian ku
56 Cukup bukti
57 Aib
58 Terbalik
59 puncak amarah
60 Nyonya rumah
61 Posisi kita sama
62 Jangan Bandingkan
63 Kuasaku
64 Kedatangan tak terduga
65 Teka teki
66 Hentikan itu
67 Sempurna
68 Insiden
69 Kamu ketahuan
70 Mari bersaing denganku
71 karma instan
72 Kena mental
73 Sejatinya lelaki
74 Pemerasan
75 OTW
76 Sensitif
77 Mari berjumpa
78 Aneh
79 Ulah jengahmu
80 Renungkan
81 Kedatangan papa Richard
82 Amarah terkuat
83 Akhiri sandiwaramu
84 Kedok bermuka dua
85 Buaya wanita
86 Hari tersial dalam sejarah hidupku
87 Kita buktikan
88 Hidup baru
89 Menghindari pertemuan
90 Tepat sasaran
91 Kiriman Desta Dominic
92 Aku telah datang
93 Ide brilian
94 Mengejutkan
95 Masalah Desta
96 Ku tagih janjimu
97 Aku akan membawanya
98 Singkat kilat
99 Memilih ?
100 Malam pertama palsu
101 Beri kejelasan
102 Posisi kita imbang
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Pernikahan malapetaka
2
Hari sial
3
Pemotretan
4
Sepertiga malam
5
Final
6
Dunia malam
7
Pagi yang memuakkan
8
Kemarahan
9
Kepalsuan
10
Perjuangkan aku
11
Hanya masa lalu
12
Akhiri semuanya
13
Kesalahan semalam
14
Dimana dirimu
15
Aku istrimu bukan?
16
Sapu tangan merah
17
Mendebarkan
18
Saingan baru
19
Bebaskan diriku
20
Jangan belagu
21
Bersamaku
22
Tak perduli
23
Aku menginginkan dirimu
24
Muak
25
Secarik kertas
26
Aku datang
27
Tipu muslihat
28
Sehari penuh denganmu
29
Perjanjian
30
Hentikan!
31
Kelicikan
32
Menawan
33
Rumit
34
Tunggu
35
Hentikan permintaan itu
36
Diam-diam
37
Meresahkan
38
Tertahan
39
Ide gila
40
Membosankan
41
noda
42
habis sabarku!
43
kerja bagus
44
Permainan baru
45
GILA!
46
Amarah Desta
47
Kedatangan Wisnu
48
kepastian tanpa ujung
49
Tak terduga
50
pilihan ke 2
51
Tiba waktunya
52
anggota baru
53
jangan berharap
54
menantu macam apa
55
Penilaian ku
56
Cukup bukti
57
Aib
58
Terbalik
59
puncak amarah
60
Nyonya rumah
61
Posisi kita sama
62
Jangan Bandingkan
63
Kuasaku
64
Kedatangan tak terduga
65
Teka teki
66
Hentikan itu
67
Sempurna
68
Insiden
69
Kamu ketahuan
70
Mari bersaing denganku
71
karma instan
72
Kena mental
73
Sejatinya lelaki
74
Pemerasan
75
OTW
76
Sensitif
77
Mari berjumpa
78
Aneh
79
Ulah jengahmu
80
Renungkan
81
Kedatangan papa Richard
82
Amarah terkuat
83
Akhiri sandiwaramu
84
Kedok bermuka dua
85
Buaya wanita
86
Hari tersial dalam sejarah hidupku
87
Kita buktikan
88
Hidup baru
89
Menghindari pertemuan
90
Tepat sasaran
91
Kiriman Desta Dominic
92
Aku telah datang
93
Ide brilian
94
Mengejutkan
95
Masalah Desta
96
Ku tagih janjimu
97
Aku akan membawanya
98
Singkat kilat
99
Memilih ?
100
Malam pertama palsu
101
Beri kejelasan
102
Posisi kita imbang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!