Pak Didit dan Aris yang pingsang setelah mengeluh sakit pundak nya, hal itu membuat ku sangat ketakutan dan kwatir.
Awal nya pak Didit yang pingsan, dan tubuh nya aku rebahkan di sofa. setelah itu aku langsung berlari menemui dokter jaga nya.
Bersama dua perawat yang membawa ranjang tambahan untuk pak Didit yang pingsan, kami berlari ke ruang rawat Aris.
Setelah perawat merapikan ranjang untuk pak Didit, dan tubuh Nya langsung ku rebahkan ke ranjang.
Dokter masih memeriksa Aris, sementara dua perawat tadi memeriksa pak Didit. Saat perawat itu selesai memeriksa pak Didit, beliau geleng-geleng kepala dan dari sorot matanya terlihat kebingungan.
Dokter akhirnya menuju ranjang pak Didit, dan menerima hasil pengecekan dari perawat itu.
Dokter jaga kemudian mencek ulang, mulai dari denyut nadi, dada, mata dan mulut. kemudian Dokter itu menatap kami bertiga dengan penuh keraguan.
"Bu Rida, pasien seperti tertidur pulas. semuanya baik-baik saja dan normal, saya tidak bisa mendiagnosis pak Didit dan Aris." jelas Dokter itu yang terlihat kebingungan.
"Dokter, terimakasih atas pelayanan Dokter. saya ingin bicara terlebih dahulu dengan ibu Rida."
Aku yakin kalau apa yang dialami pak Didit dan Aris bukanlah penyakit medis melainkan perbuatan mistis.
Sebenarnya aku tidak percaya hal-hal seperti ini, walaupun aku sering mendengarkan cerita seperti ini.
Tapi kejadian ini membuat terpaksa harus percaya dengan apa yang aku lihat.
"baik pak kalau begitu, kalau ada apa-apa tinggal tekan bel yang diatas itu saja dan kami akan segera datang kemari. kalau begitu kami pamit pak, Bu..."
Demikian ujar dokter itu dan kemudian berlalu, lalu Bu Rida serta Iren ku mintak untuk duduk di sofa.
Bu Rida dan Iren putri nya terlihat kebingungan dan kwatir, dan mineral dalam kemasan itu ku berikan untuk mereka berdua, kali saja bisa memenangkan hati mereka.
"Bu... Iren, saya ingin membahas tentang mimpi bapak akhir-akhir ini. dan saya yakin ini kaitannya dengan peristiwa ini."
"maksudnya gimana Mora?" tanya bu Rida yang semakin penasaran."
"jadi begini bu, menurut dari mimpi bapak. saya sangat yakin kalau bapak ada hubungannya dengan desa Aek Simarmata."
"Aek Simarmata apa? dan apa kaitannya dengan kejadian ini?"
"Mama tenang ya, biarkan dulu bang Mora menjelaskan. karena memang ini ngak wajar, bukan hanya Papa yang mimpi demikian.
Kak Aris cerita sama Iren Ma, dan mimpi yang aneh-aneh."
Ujar Iren yang mencoba menenangkan Mama Nya.
"menurut cerita dari Oppung Doli Ku (panggilan kepada kakek dalam tradisi Batak Toba) atau kakak Ku, dulu desa Aek Simarmata menyimpan cerita mistis.
Jaman dulu desa Aek Simarmata adalah pemikiran warga dan tanah tersebut sangat lah subur.
Awalnya kehidupan di desa itu sangat damai dan tentram, hingga suatu hari mereka membakar par Begu ganjang (pemuja Begu ganjang, mahluk mistis dikalangan masyarakat Batak).
"apa itu Begu ganjang bang?" tanya Iren yang terlihat penasaran dengan penurutan Ku.
"Begu ganjang itu adalah makhluk mistis dikalangan masyarakat Batak Toba, yang dipercayai oleh masyarakat sekitar.
Begu ganjang di pelihara orang, dan disebut par Begu ganjang. "
"dari mana warga desa tahu kalau di kampung tersebut ada yang memelihara Begu ganjang bang?"
"begini Iren, Begu ganjang ini di pelihara atau bersekutu dengan Iblis yang bernama Begu ganjang. tujuan adalah untuk memperoleh kekayaan, kehormatan dan memudahkan untuk memperoleh keturunan.
Tapi harus dibayar mahal, berupa tumbal manusia. bayi yang lahir, anak laki-laki dan perempuan sebelum masa puber.
Korban tewas dengan cara mengenaskan, lidah menjulur, seperti bekas cekikan di leher dan wajah korban membiru.
Korban semakin banyak berjatuhan, hingga akhirnya para sepakat untuk menghabisi pemilik Begu ganjang tersebut atas dasar kecurigaan.
Para warga memberikan umpan berupa anak laki-laki yang selamat sebelumnya dari cengkeraman Begu ganjang tersebut.
Dan akhirnya warga desa mengetahui siapa pemilik Begu ganjang tersebut, cuman abang lupa siapa namanya.
Dengan membabi buta para warga langsung membakar suami-isteri yang menjadi pemuja begu ganjang tersebut.
tapi mereka lupa kalau suami-istri tersebut masih punya anak laki-laki dan perempuan yang sudah terlebih dahulu melarikan diri.
Pemuja atau pemilik Begu ganjang tewas terbakar, tapi para warga tidak sadar kalau masih ada keturunan dari yang mereka bakar.
karena warisnya masih hidup, sehingga Begu ganjang nya juga masih hidup.
Teror demi teror dialami oleh warga desa, korban yang banyak berjatuhan membuat warga desa harus meninggalkan desa. bermukim sekitar 5 kilometer dari desa tersebut dan desa baru mereka di beri nama desa Aek Holong.
Menurut cerita para warga, biasanya waris dari pemuja ganjang memiliki tanda di pundaknya."
"jadi bang apa hubungannya dengan papa dan kak Aris? bapak adalah keturunan dari pemuja Begu ganjang itu?"
Tanya Iren yang paham akan penuturan Ku tapi tidak dengan Bu Rida, Istri pak Didit.
"Abang tidak terlalu yakin, tapi dari mimpi yang bapak ceritakan serta kejadian yang menimpa Aris sudah jelas ada jawaban nya.
Menurut warga desa keturunan pemuja Begu ganjang memiliki tanda di bahu atau pundaknya, Seperti tanda lahir dengan setengah lingkaran dan berwarna hitam.
Itu bisa di sebelah kiri atau sebelah kanan, konon katanya jika tanda pundak disebelah kanan itu artinya keturunan tersebut adalah keturunan angka genap dan keturunan ganjil tanda Nya disebelah kiri."
"Iren ngak kayak gitu bang."
"iya benar Iren, dalam tradisi Batak Toba. perempuan tidak masuk dalam sisilah keluarga, hanya anak laki-laki yang masuk dalam sisilah.
itulah sebabnya tanda tersebut ada pada laki-laki. Bu, bisa Mora lihat pundak bapak dan Aris?"
"iya silahkan."
Bu Rida memberikan ijin untuk melihat tanda itu, pertama yang aku lihat adalah tanda di pundaknya Aris dan tanda itu ada persis seperti yang diceritakan oleh Oppung Doli.
Letakkan disebelah kiri itu artinya Aris adalah keturunan ganjil, kemudian aku beralih ke pak Didit.
Tanda yang sama hanya letaknya yang berbeda, tanda di pundak pak Didit berada disebelah kanan, itu artinya pak Didit adalah keturunan genap.
Apa benar pak Didit adalah waris parbegu ganjang?
kalau iya ini artinya bahaya, tapi seperti ada yang aneh.
Tiba-tiba saja pandangan Ku menjadi hitam, gelap dan seperti terdengar musik tagading (musik khas suku Batak yang persis sama gendang).
Tiba-tiba saja ada cahaya yang silau dan itu sangat menyakiti mata ini, suara Iren dan Bu Rida samar-samar terdengar.
Hingga akhirnya aku berada di suatu tempat, tapi tempat ini tidak asing bagiKu.
Seperti hutan dengan anak sungai yang deras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Risma Sitorus
Aq juga pernah dengar cerita ini Thor, katanya iya ada tanda khusus anak-anak Pemuja Begu ganjang.
biasa yang aq dengar sigumoang.
tapi sih belum aq liat secara langsung, ini hanya cerita ke cerita saja
2022-12-10
1
Kiran Nadeak
pernah juga dengar Begu ganjang ini, katanya sih Begu ganjang ini nyata
tapi itu katanya.
2022-12-08
1