Hari demi hari dijalani Karin seperti biasa, bangun pagi siap siap, lalu sarapan sepotong roti guna menghemat pengeluaran, setalah itu brangkat ke kantor. Untuk makan siang dan sore ia bisa makan makanan yang tersedia di Pantry Kantor. Kalau untuk makan malam biasanya Karin dan Gadis patungan uang untuk beli makan malam. Mode hemat ya guys🤭.
......................
Hari gajian pun tiba.. Dimana Karin sangat senang, hari yang ditunggu²nya datang juga. Pasalnya ia sudah sangat bosan makan makanan instan, ia ingin makan makanan sehat. Dan ingat akan janjinya ke Gadis, kalau Karin akan traktir dengan gaji pertamanya.
Setelah jam kantor sudah berakhir, Karin baru keluar kantor, lalu merogoh ponselnya didalam tas, agak sedikit kesusahan sampai Karin tak fokus dengan sekelilingnya.
BraGg..!!!
Tubuh Karin menambrak pejalan kaki yang berlawan arah dengannya. Tak seperti dibandara lalu, Karin terpental dan jatuh. Kali ini Karin bertahan untuk tetap berdiri, meski wajahnya sedikit sakit karna menabrak seorang lelaki bertubuh tinggi didepannya.
"Aa-ah sakitnya.." Gumam Karin seraya mengelus hidungnya yang sakit.
"Ops, mian-hae nunna, apa tidak apa apa.? Tanya seorang lelaki yang sembari menundukkan kepalanya untuk memastikan wajah Karin tidak apa apa.
"Nee Tuan, saya tidak apa apa." Jawab Karin yang menghentikan elussan dihidungnya.
"A-ah bukankah kau yang ku tabrak dibandara kala itu..?" Tanya lelaki itu tiba tiba, ia mengingat kejadian bulan lalu saat dirinya dan Karin tak sengaja bertabrakan dibandara.
Karin yang ngeLag beberapa saat, akhirnya mengingat kejadian itu. Pasalnya lelaki itu sempat memberinya kartu nama, dan ntah kemana kartu nama itu. Karin lupa menyimpannya dimana.
"Nee, aku ingat.. Kita pernah bertemu saat dibandara kala itu." Jawab Karin yang menatap wajah lelaki yang senantian menunggu Karin dari lamunannya.
Karin dan lelaki itu sama² melontarkan senyuman yang bisa diartinya sebagai rasa canggung karna mengingat kejadian dibandara saat itu. Kejadian itu menurut Park lucu, tapi menurut Karin itu memalukan.
"Kenalkan namaku Park." Sahut lelaki yang menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Karin.
*aa-ah nee, namaku Karin.* (Jawab Karin seraya menyambut salaman Park.)
"Kau akan kemana, seperti terburu buru sekali.?" Tanya Park menatap Karin yang sedang menatap layar ponselnya.
"Hem nee, aku harus cepat pulang, aku sudah memiliki janji dengan seseorang." Jawab Karin sembari melangkahkan kakinya menuju halte, yang diikuti Park disampingnya.
"Wah.. sepertinya kau akan kencan malam ini, apa benar.?" Sahut Park yang seakan sok tau, pasalnya Karin senyam senyum sendiri saat melihat ponselnya. Memicu rasa penasaran Park.
Karin tak menjawab, ia hanya menoleh dan melontarkan senyuman pada Park. Bukan tanpa alasan Karin agak sedikit tidak konsen saat Park mengajaknya berbicara, lantaran ada pesan masuk dari Choki. Itulah yang menyebabkan Karin hanya melontarkan senyuman, karna terlalu senang saat Choki baru membalas pesan yang tlah lama Karin kirim.
"Mwo..? Apa tebakkanku benar Karin-shi?" Sambung Park yang semakin penasaran.
"Oo.. Ani-da, aku hany.." Belum sempat Karin menjawab tuntas, bus sudah datang. "a-ah itu busnya sudah datang, ayok lanjut mengobrol diBus." Ajak Karin pada Park yang tak berdiri dari kursi halte.
"Ani.., aku tidak naik bus ini. Bus ku belum sampai." Jawab Park berbohong, karna sebanarnya Park tak akan naik Bus.
"Oo.. Arraseo., Kalau begitu aku duluan nee, sampai jumpa." Sahut Karin seraya melangkahkan kakinya menaiki Bus.
Park hanya mengangguk dan memerhatikan Karin dari luar Bus. Karin yang duduk dan menoleh kearah Park, lalu melambaikan tangan mengucapkan slamat tinggal, dibalas oleh Park seraya melebarkan senyuman. Disisi lain, ternyata ada sosok Kim yang sedari tadi memerhatikan gerak gerik Karin.
"Aishhh..!! Murahan sekali kau Karin-shi. Sangat mudahnya kau langsung akrab dengan lelaki yang dengan sengaja menabrakmu." Gumam Kim yang menatap Karin dari dalam mobil yang sedari tadi menepi tak jauh dari halte Bus.
......................
Sesampainya Karin diMes, ia langsung bergegas membenahi diri, mandi, ganti baju, dandan dll. Dan langsung brangkat keResto dimana Karin dan Gadis udah janjian. Karna Gadis hari ini kerja pagi, gak sempet harus pulang ke Mes, jadinya langsung ketemuan aja deh diResto yang udah mereka tentuin. Slama diperjalanan, Karin sibuk dengan ponselnya. Ia membalas chat Gadis yang berbagi lokasi Resto, dan melanjutlan Chattingannya dengan kak Choki, menceritakan suka duka saat ia berada dikorea sendiri, dan pastinya Karin masih berbohong soal ia kerja diKorea. Untungnya Choki sudah tau keadaan Karin baik baik saja saat Choki menghubungi Gadis.
......................
Sesampainya diResto, Gadis langsung masuk dan mencari dimana Gadis berada. Clingak clinguk kesana kemari namun ia belum menemukan keberadaan Gadis. Sampai akhirnya..
"Karin-shi..." Suara lelaki yang memanggil Karin dari arah kanan, lalu melangkah menghampiri Karin.
Karin yang langsung menoleh kearah sumber suara dan ia terkejut tak menduga akan bertemu lagi dengan Park.
"Annyeong.." Jawab Karin seraya menundukkan kepala kearah Park.
"A-ah tak perlu baku seperti itu, seperti baru pertama bertemu saja.." Sahut Park dengan nada meledek seperti candaan.
"Hehe nee.." Jawab Karin dengan nada candaan namun terkesan canggung, bagaimana tidak.. Park seakan sudah akrab sekali begitu bertemu dengan Karin. Padahal baru 2x. Itupun yang satunya hanya singkat.
"Kau sedang apa disini.? Mengapa masuk sendiri, apa teman kencanmu membatalkan janjinya.?" Ucap Park yang terus mengoceh, membuat Karin jengah.
"ANi-oh.., aku tidak sedang berkencan, aku kesini memang sendiri. Karna aku dan temanku membuat janji bertemu langsung diResto ini, lagi pula temanku itu wanita." Jelas Karin pada Park, penjelasan Karin barusan membuat Park melontarkan senyum senang, pasalnya Karin tidak sedang berkencan, melainkan hanya makan malam bersama teman wanitanya.
"Kalau begitu.. Dimana temanmu? Kenapa belum sampai.? Tanya Park pada Karin yang sedang berusaha mencari keberadaan Gadis.
"Ntahlah, aku belum melihatnya sedari tadi, nomornya juga tiba tiba tidak aktif." Jawab Karin khawatir karna Gadis belum juga muncul.
"Kalau begitu, Kajja.. Ikut aku sini, kita tunggu dimeja sebelah sana." Ajak Park seraya menunjuk meja sudut ruang resto.
Awalnya Karin ragu, takut terjadi hal² diluar dugaan. Namun, Karin langsung menepisnya. Karna Resto cukup ramai, jadi gak perlu khawatir akan hal² diluar dugaan yang akan dilakukan Park.
......................
Cekrekk.. Cekrekk📸📱📸📱
"Kau mau pesan apa Karin-shi.?" Tanya Park saat mereka sudah duduk dikursi.
"Nanti saja, aku tunggu temanku datang." Jawab Karin seraya terus mengetik pesan dilayar ponselnya.
...----------------...
Isi balasan Chat dari Gadis
"Rin aku bener bener minta maaf, aku gk bisa dateng kesana. Tiba tiba temen aku gk bisa masuk kerja, jadi aku gantiin dia kerja malem ini. Gpp kan Rin..? Pesen taksi aja nnti pulangnya. Jam sgini udah gk ada bus ke arah mes., kamu hati hati ya, jangan lupa kunci pintu, aku pulang besok pagi."
...----------------...
"Yahh, kok gak bilang diawal sih." Gumam Karin dengan bahasa IND, dan terdengar oleh Park.
"Kau kenapa? Kenapa wajahmu tertekuk seperti itu.?" Tanya Park sembari melihat² daftar menu ditangannya.
"A-ah tidak apa apa, i-tu.. Temanku tidak jadi datang, karna ada urusan mendadak." Jawab Karin terbata, karna bingung memikiran cara untuk pergi dari resto.
"O-ya..? Kenapa dia tidak bilang dari awal, menyusahkan saja." Jawab Park tanpa melirik, dan terus menatap daftar menu makanan.
"Tu-an Park, kalau begitu saya permisi ne-e. Sa-ya harus pergi." Ucap Karin dengan terbata, karna sangat sulit saat ingin melarikan diri dari sini.
"Mwo?? Apa kau tega meninggalkan ku sendiri disini Karin-shi?." Ucap Park dengan nada tinggi, kecewa dengan Karin yang ingin meninggalkannya.
"Wae...? Bukankah tuan kesini sendirian? Lantas kenapa kau kecewa saat aku ingin pergi., lagi pula kita tidak ada janji bertemu disini?" Ucap Karin dengan nada tak kalah meninggi.
"Ya kau benar, kita tidak memiliki janji bertemu sebelumnya, aku minta maaf. Tapi boleh aku mengantarmu pulang. Ini sudah malam, tak baik bagi wanita pulang sendirian." Ucap Park dengan nada lembut, agar Karin mau diantarkan pulang.
Karin yang terkejut dan sudah Overthingking, lalu dengan tegas Karin menolak permintaan Park. Karin takut Park akan melakukan hal diluar dugaan,. Apa lagi rumor diKorea benar adanya, banyak kriminalitas disini. Karin pamit lalu pergi meninggalkan Park sendiri diresto.
......................
Slama diperjalanan Karin merasa tidak enak, pasalnya.. tak jauh ia melangkah keluar dari Resto, ada seseorang aneh yang dirasa mengikutinya. Karin melajukan langkah kakinya dengan cepat, namun orang tadi terus mengikutinya, beberapa kali Karin melirik kearah belakang, dan orang itu masih terus mengikutinya. Karin yang ketakutan sampai tak sadar ia telah kesembarang arah.
"Aduh mampus, ini dimana lagi.. Ini bukan arah jalan ke Mes." Gumam Karin yang bersembunyi digang sempit.
Ia sesekali mengintip keluar guna memastikan apakah ia masih diikuti atau tidak. Dirasa sudah aman, Karin keluar dari persembunyiannya. Namun dirinya salah dugaan, tangannya ditarik dan mulutnya dibekap oleh pria berpakaian serba hitam, bahkan mengunakan topi dan masker hitam.
"Emm. Emm. To-long... Help.." Teriak Karin dalam bekapan tangan pria asinh itu.
"Ssttt DIAMLAH.." Teriak pria asing pada Karin, sembari menodongkan saj*m dan mendorong tubuh Karin kedinding gang buntu.
"Aaaww.." Ringis Karin kesakitan saat punggungnya menghantam dinding pembatas.
"Ha-jima., ku mohon ja-ngan apa apakan aku tu-an." Ucap Karin ketakutan saat pria asing itu mendekatinya.
"Heii yeobo.. Tak usah takut begitu, aku hanya ingin bermain denganmu sebentar." Jawab pria asing yang ngoleskan saj*mnya mendekati wajah Karin lalu turun keleher dan mendekati buah dad*nya yang cukup menonjol.
Karin hanya bisa menahan rasa takutnya, ia mengepalkan tangan dan membranikan diri men*njok perut pria dihadapannya.
BUGGG..!! pukulan yang cukup kuat dilayangkan tangan Karin kearah perut, pria itu meringis menahan sakit, dan disaat keadaan lengah Karin mencoba melarikan diri. Saat lari, pria itu tak mau melemah. Justru berbalik mengejar Karin dan menjabak rambut Karin sampai Karin bisa merasakan rambutnya tercabut dari akarnya.
"YA.!! PRIA BODOH, LEPASKAN!! Jangan hanya brani pada wanita yang pada dasarnya lemah." Teriak pria dari luar gang, dan menghampiri perlahan mendekati Karin dan pria penguntit itu.
"LEBIH BAIK KAU PERGI PRIA SAE-KI, ini bukan urusanmu.!" Ucap pria penguntit dibalik tubuh Karin, Karin hanya bisa menahan sakit dikepalanya akibat jambakan pria penguntit.
"Yang Sae-ki itu kau bukan aku, mari kita selesaikan secara jantan." Jawab pria yang berusaha menolong Karin yang tak lain adalah Park. Yap,, Park sedari tadi sudah mengikuti Karin karna khawatir. Awalnya ia enggan ingin menolong, karna sikap Karin yang acuh padanya. Tapi karna rasa manusiawi, akhirnya ia menolong Karin.
......................
......................
Oke guys, segini dulu ya.. Mood Author lagi gk enak nih, lagi acak acakkan. Takut kalau dipaksa nulis nanti alurnya jadi berantakan.
Makasih guys udah setia baca novel ku. Jangan lupa dukungannya ya. Makasih 👍😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments