Rapat telah selesai, mereka semua pulang ke rumah masing-masing. Katrin dan anak-anak nya tidak langsung pulang, dia mampir ke sebuah mall untuk membeli kebutuhan dapur. Katrin juga membeli kebutuhan anak-anak nya seperti pempers, susu untuk anak kembar nya, dan cemilan untuk anak di bawah 3 tahun. Tidak lupa pula dengan mainan, yang mereka ingin kan.
Hampir setiap bulan, mereka ikut belanja di Mall. Apa lagi di Mall tersebut, terdapat wahana permainan untuk usia mereka. Kartik memang membiasakan dalam 1 bulan mereka harus jalan-jalan, kalo tidak di tempat wisata ya ke Mall.
Secara tidak di sengaja Kartik bertemu dengan orang yang selalu mengejar nya, untuk di jadi kan kekasih. Namun Kartik tidak menyukai nya, dia terlalu Arogan, dan selalu merendah kan orang lain yang ia tidak suka.
"Katrin, kamu bersama siapa ke sini?" Ujar Hiro penasaran dengan 2 mahluk dalam kereta dorong.
"Oh hai tuan Hiro, apa kabar? Ini anak-anak saya!" Ujar Tegas Kartik dengan senyum tipis. "Ah kamu pasti bohong kan, mereka tidak mirip dengan kamu. Aku tau ini trik kamu kan, untuk menolak ku." Ujar tuan Hiro.
Dari jauh Kartik melihat Radit, sedang menuju ke tempat nya dan tuan Hiro berada. Kartik sedikit berpikir gila, dia menunjuk Radit sebagai ayah dari si kembar di depan tuan Hiro.
"Kalo Tuan tidak percaya tidak apa-apa, mereka memang mirip papi nya." Ujar Kartik sambil menunjuk Radit.
Radit yang hampir sampai di tempat Kartik, dia langsung memeran kan peran nya. Dalam hati Kartik berdoa, "semoga orang ini bisa membantu ku."
Papi lama sekali sih, mami dan anak-anak menunggu dari tadi tau. Ujar Karik bersandiwara. Radit yang langsung di gandeng oleh Kartik, sedikit tersentak. Belum sempat Radit bereaksi, Kartik sudah membisikan sesuatu di talinga nya.
"Tuan, tolong aku, ku mohon kamu berpura-pura jadi suami dan ayah yang baik untuk kami. Di depan orang ini." Ujar nya memohon. Radit tidak menjawab, dia hanya menganggukan kepala nya.
"Iya maf sayang, tadi keasikan berbincang dengan rekan kerja." Ujar Radit bersandiwara.
"Papi kenalin ini tuan Hiro, dia relasi bisnis perusahaan ku." Ujar Kartik memperkenalkan. "Oh hai tuan Hiro, saya Radit suami Katrin." Ujar Radit memperkenal kan diri, sambil mengulur kan tangan nya.
Si kembar yang sedang tidur terusik, dengan sedikit keributan di dekat nya. Baby Farez menangis, tidak lama Baby Arezia pun ikut menangis. Baby Farez di gendong oleh Kartik, sedang baby Arezia di gendong oleh Radit.
Tuan Hiro bukan nya menyambut uluran tangan Radit, malah ia menepis nya dengan kasar. Tuan Hiro yang kesal melihat wanita incaran nya bersama pria lain pun pergi, meninggal kan mereka berdua.
"Bami ni tapa, endong-endong atu?" Tanya baby Arezia, sambil menunjuk Radit.
"Ini nama om Radit, beliau teman Mami." Ujar Kartik memperkenal kan.
"Bom ladit." ucap si kembar kompak. Kartik menepok jidat nya mendengar mereka memanggil tuan Radit.
"Iya nama nya om Radit, beliau dari indonesia." Ucap Kartik geleng kepala. 'Ko jadi berubah, nama orang di mulut mereka.' Ucap Kartik dalam hati.
Sedang Radit bengong, 'ko nama aku jadi berubah gitu' pikir Radit.
"Tuan Radit, saya minta maaf dan terima kasih sudah menolong kami." Ujar Kartik dengan senyuman yang indah.
"Ah.. Tidak apa-apa, nyonya Katrin. Sesama manusia, bukan nya harus tolong menolong." ujar Radit tersenyum.
"Sebagai ucapan terima kasih, mari ikut kami makan di restoran depan. Biar aku yang traktir." Ucap Kartik dengan tersenyum tulus.
"Baik lah, saya terima traktiran nya. Sini biar saya yang dorong, kereta si kembar." Ujar Radit. Kartik menganggukan kepala, sambil menyerah kan kereta dorong si kembar.
"Terima kasih yah, tuan." ujar Kartik tersenyum.
"Nyonya jangan panggil tuan lah, panggil nama saja. Nama saya Raditya!" tegas Radit.
"Baik lah kalo begitu, anda juga panggil saya pake nama saja. Nama saya Katrina Alfarez." Ujar Kartik.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang membuntuti nya. Orang tersebut terus saja mengngambil gambar, Radit dan Katrin serta si kembar yang memang mirip sekali dengan Radit. Mereka berdua pun, tidak menyadari kemiripan Radit dan si kembar.
Bersambung...
Siapa kah yang membuntuti mereka berempat?
Siapa yang menyuruh nya?
Tunggu jawaban nya di bab-bab selanjut nya.
Terima kasih atas dukungan nya untuk karya ini.
Mohon tinggal kan jejak di karya ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments