Rasanya semua orang tidak memahami bagaimana menjadi dirinya, wanita yang sangat dicintai harus meninggal dunia dalam keadaan tengah mengandung! Dan itu semua karena ulah saudari kembarnya yang lalai.
Liam sangat mengutuk kenapa bukan Ameera saja yang mati dalam kecelakaan itu? Kenapa harus Ambeera, dan parahnya lagi orangtuanya sendiri malah menikahkan dirinya dengan Ameera dalam keadaan masih depresi dan tidak sadar.
Melihat wajah Ameera saja sudah sangat memuakkan, apalagi ini dijadikan sebagai istri pengganti! Pikiran Liam sangat kacau, dia semakin membenci Ameera atas pernikahan ini.
Dimata Liam kesalahan Ameera kini malah jadi double, menewaskan istri dan calon anaknya! Juga menyetujui pernikahan konyol ini.
Setelah berhasil mengeluarkan Ameera dari dalam kamarnya! Liam menuju meja kerja didekat jendela kamarnya! Dinyalakannya laptop yang berada dihadapannya, lalu mulai mengetikkan sesuatu disana.
Ameera baru saja selesai memunguti pakaiannya yang berserakan, dibawanya ke lantai bawah menuju kamar tamu! Mau bagaimana lagi Liam tidak akan sudi tidur satu kamar dengannya.
Disisi lain Ameera masih bisa tersenyum karena Liam telah sembuh dari depresinya, sedikitnya itu mengurangi rasa bersalah Ameera selama ini.
Ameera masuk kedalam kamar tamu lalu mulai menata pakaiannya kedalam lemari pakaiannya! Selesai menata pakaiannya kedalam lemari! Ameera memutuskan untuk mandi.
Selesai mandi dan tubuhnya merasa lebih fresh dengan aroma dari sabun cair yang harum seperti memakai parfum, Ameera keluar dari dalam kamar mandi.
Namun betapa tercengangnya saat mendapati Liam sudah berada dibalik pintu kamar mandinya! Sejak menikah dengan Liam, Ameera memang tidak pernah hanya memakai handuk saja ketika keluar kamar mandi! Dia pasti langsung membawa baju ganti agar Liam tidak melihat bagian tubuhnya yang hampir polos seperti ini.
Bukan tanpa sebab, Ameera hanya tidak mau gairah Liam bangkit dan melakukan itu padanya! Padahal keadaannya masih depresi dan masih menganggap Ameera adalah Ambeera.
Kini Liam sudah sembuh dan Ameera juga sudah tidak tinggal didalam satu kamar lagi, jadi untuk apa membawa pakaian ganti ke kamar mandi! Tanpa diduga Liam justru memergokinya hanya mengenakan handuk yang dililitkan.
Buru-buru Liam memalingkan pandangannya dari tubuh seksi dan nyaris polos Ameera.
"Maaf Liam aku tidak tau kalau kau akan masuk kedalam kamar ini,"
"Cepatlah pakai bajumu, aku tunggu di meja makan!"
Setelah mengatakan itu Liam langsung buru-buru keluar kamar Ameera, sementara Ameera hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya melihat ekspresi Liam yang malu-malu seperti tadi.
Karena tidak mau Liam menunggu terlalu lama, Ameera bergegas memakai pakaian santai lalu menuju meja makan sesuai arahan Liam tadi.
Setibanya dimeja makan terlihat Liam berada dihadapannya, tatapannya kini masih datar.
"Duduk!" titah Liam.
Ameera menurut lalu duduk dihadapan Liam tanpa tau kenapa laki-laki ini akhirnya mau menemuinya.
"Ada Am?"
"Ini bacalah kemudian tanda tangani!" Liam menyodorkan satu lembar kertas yang berisi banyak kalimat.
Kurang lebih isi dari surat itu adalah sebuah perjanjian, dimana setelah enam bulan kedepannya Liam akan menceraikan Ameera karena pernikahan ini atas dasar ketidaksadaran! Kali ini Liam menerima pernikahan ini karena permintaan momy Britney yang tidak siap jika Liam menceraikan Ameera, tapi enam bulan kedepan Liam yakin Momy Britney akan bisa menerima keputusannya ini.
Rasanya menyakitkan sekali membaca isi dari pernjanjian ini, apalagi ada kalimat satu sama lain dilarang untuk ikut campur urusan masing-masing, dan tidak boleh menganggap kalau saat ini keduanya suami istri sungguhan.
Ameera menarik nafas panjang kemudian mengambil bolpoin yang terletak disamping kertas perjanjian tersebut. Liam berpikir ternyata Ameera tidak sulit juga untuk dikendalikan.
Ameera mulai menempelkan tinta pada selembar kertas tersebut! Lalu tanpa ragu-ragu Ameera mencoret isi didalam surat perjanjian tersebut dengan bolpoin tersebut.
"Ameera kau sudah gila?" pekik Liam yang sangat kesal melihat Ameera dengan entengnya mencoret kertas perjanjian tersebut.
"Kau pikir pernikahan ini sebuah permainan? Jika kau berpikir aku hanya akan menurut dan menurut saja kau salah Liam! Aku memiliki prinsip, pernikahan itu satu kali seumur hidup selagi kau setia pada pernikahan ini!"
Setelah mengatakan itu Ameera berdiri dan merobek surat perjanjian tersebut.
"Ameera kau akan menyesal! Karena bukan cinta yang akan kau dapat dalam pernikahan ini, melainkan air mata pernikahan!"
"Aku tidak peduli atas ancaman mu! Daripada kau repot-repot menuliskan surat pernjanjian omong kosong itu, lebih baik kau lakukan kewajiban mu sebagai seorang suami! Bekerja lah dan berikan aku uang bulanan lalu ajaklah istrimu ini melakukan hubungan layaknya suami isteri pada umumnya!"
Liam sampai melongo untuk beberapa saat mendengar ucapan Ameera yang menurutnya cukup berani! Memang benar selama depresi Liam tidak bekerja di perusahaan milik ayahnya, selama ini kebutuhan rumah diberikan oleh Dady Daniel.
Tapi bukankah Liam sekarang sudah sembuh, jadi hak Ameera meminta uang bulanan itu dari Liam.
Liam benar-benar tidak menyangka kepribadian Ameera sangatlah berbeda dengan Ambeera yang penuh kelembutan, dan penurut! Ameera berani membantah, dan dia pun berani menyinggung soal uang.
Keesokan harinya Ameera bersemangat menyiapkan sarapan untuk Liam seperti biasa! Pagi ini juga Ameera ada interview di salah satu perusahaan pakaian brand lokal yang terkenal di negara ini.
Maklumlah semenjak perusahaan Dady Elrald di Kanada mengalami kebangkrutan, Ameera harus mencari kerja demi bisa memberikan uang untuk orangtuanya.
Dady Daniel sudah mengetahuinya dan mau memberikan modal kembali untuk besannya itu, tapi Dady Elrald menolak karena Dady Daniel sudah terlalu banyak membantu keluarga mereka sejak dulu.
Kini Dady Elrald dan momy Joanna membuat usaha kecil-kecilan dengan membuka rumah makan sederhana yang untungnya sangat tidak seberapa.
Ameera yang sudah berpakaian rapi layaknya seorang sekertaris kantoran, menarik perhatian Liam yang juga sudah rapih dengan stelan jas dan dasi yang dia pakai hari ini.
Sebenernya ada rasa penasaran kenapa Ameera berpakaian rapi seperti seorang pekerja, tapi mulut Liam tentulah tidak akan mau menanyakan hal itu pada Ameera.
"Liam ini sarapan dulu!"
Keduanya sarapan bersama tanpa ada pembahasan apapun. Selesai sarapan Liam keluar dari rumah disusul oleh Ameera yang sudah mengambil tasnya keluar dari dalam rumah.
Saat hendak masuk kedalam mobil ada panggilan masuk dari Dady Elrald, Ameera pun mengangkat teleponnya terlebih dahulu.
"Halo dad,"
"Halo Ra, kau sedang apa?"
"Aku hanya santai-santai saja di rumah!"
Karena Ameera belum bercerita kalau dirinya akan interview kerja hari ini. Takutnya gagal dan tidak keterima, lebih baik nanti setelah pasti keterima kerja.
♥️♥️♥️
Disini Ameera memang sosok yang engga lemah-lemah banget ya, tapi ya cengeng juga selayaknya seorang istri kalau lagi didzalimin suaminya ya masih suka nangis-nangis dikit gitulah🥺🥺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Dewi Ansyari
Kasihan Ameera
2024-05-23
0
Aska
wanita itu bibir nya saja galak, judes tapi hatinya sangat la rapuh
2023-03-28
1
meE😊😊
manusiawi lah nm y seorang prmpuan apkg udh bergelar jd istri..sekuat apapun dia klo d skiti psti akn mngluarkn air mata jg
2022-12-27
1