CHAPTER 4

Happy reading 😍

"Baik Bu, saya akan mengikuti apapun sanksi dari sekolah ini, tapi apakah ibu tahu apa alasan putri saya menyerang tiba-tiba kepada temannya," Siska langsung memberikan pertanyaan pada kepala sekolah.

"Karena semut akan menggigit bila terinjak dengan sengaja," Siska menatap wanita yang ada di sampingnya.

"Apapun alasannya, pemukulan terhadap teman itu tetap tidak di benarkan, saya harap saudari memahami keputusan yang sudah saya ambil," ucap ibu kepala sekolah.

"Betul Bu, sekolah ini sekolah favorit dan terhormat, tentunya para murid pun tidak boleh sembarangan masuk apalagi dari kaum di bawah standar," ibu Laily tersenyum penuh kemenangan, kepala sekolah tentu lebih memihak kepada nya karena ibu Laily adalah Donatur terbesar di sekolah itu, hingga kepala sekolah pun buta akan kebenaran.

"Baiklah, ternyata sekolah elite seperti ini, tidak sesuai dengan apa yang saya pikirkan," Siska bangkit lalu menghampiri Keyla yang sedang di jaga Jessica sahabat nya.

"Gimana Sis, apa benar Keyla di drop out dari sekolah," Jessica berharap cemas mendengar anak sepintar Keyla harus di drop out begitu saja tanpa ada toleransi lagi.

"Ya, mau bagaimana lagi," ucap Siska dengan tersenyum, meski kini dirinya harus mencari lagi sekolah yang cocok buat Keyla nanti.

"Maafin Key ya Buu," Keyla menundukkan kepalanya, Keyla takut ibunya memarahi dirinya karena sudah membuat masalah besar bagi ibunya.

"Tidak nak, kamu tidak salah kok, ibu yakin itu," Siska menggendong Keyla lalu mencium pipinya.

"Hmmm, kita ke toko saja ya, mau tidak?! Siska masih teringat ada beberapa kerjaan yang belum dia selesaikan di toko tempat nya Bekerja. untungnya toko itu milik sahabatnya, Jessica, jadi tidak menjadi masalah bila Keyla sekarang ikut bekerja dengan nya dari pada di rumah sendirian.

"Yeeey ikut ke tokooo," Keyla terlihat antusias mendengar dirinya akan ikut bekerja bersama ibunya.

"Ya sudah ayo masuk sayang," Jessica membuka pintu mobil belakang agar Keyla bisa masuk segera dan meninggalkan sekolah ini untuk selamanya.

Setelah masuk, mobil pun berjalan dengan hati-hati, Jessica selalu saja membawa mobilnya sendiri tanpa supir, padahal dia sangat mampu untuk membayar para supir itu. Jessica juga tidak membiarkan sembarang orang yang bisa naik ke mobil kesayangan itu yang sudah menemaninya bertahun-tahun.

Saat di mobil, Siska ingin sekali menanyakan alasan anaknya memukul temannya. tentu saja bukan bermaksud untuk memarahi anaknya itu justru dia ingin anaknya berbagi masalah dengan nya.

"Key...

"Ya buuu...

"Hmmmm kamu...

"Ibu mau tahu alasan ku kan," tebak Keyla dengan cepat, Keyla tahu bila ibunya sulit mengatakan suatu kalimat maka dirinya sedang bimbang untuk berbicara dengan seseorang.

"Katakan Key, apa alasan yang sebenarnya," Siska akhirnya mau tidak mau mengakui bahwa tebakan Keyla benar adanya.

"Dia yang memulai Bu, bukan akuuu," ucap Keyla yang tetap membela diri nya karena merasa benar.

"Ya sudah, kita gak usah bahas ini lagi ok, Jessica menjadi penengah di antara keduanya. bagaimana pun Jessica tidak ingin ibu dan anak ini bersitegang hanya karena satu masalah saja.

Siska pun terdiam, dia juga tidak ingin menyudutkan Keyla, di usianya yang masih belia dia harus mengalami hal berat seperti ini. Siska kembali teringat dengan kakak nya Keyla yang entah dimana keberadaan nya sekarang. Siska pernah bermimpi tentang nya dan dalam mimpi itu Key menangis dan merindukan dirinya.

"Apa kamu bahagia nak," batin Siska, seandainya malam itu dia tidak pergi sendirian ke dalam club', pasti dirinya tidak akan bertemu dengan pria brengsek itu yang dengan beraninya merenggut kesucian nya tanpa belas kasih, dan mengambil anaknya begitu saja ketika mengetahui dirinya hamil karena perbuatannya itu.

Siska memutuskan meninggalkan kota untuk menghindari keluarga itu, dan menyembunyikan keberadaan Keyla sang adik dari Ayahnya sendiri. Siska tidak ingin dia mengambil Keyla juga bila mengetahui bahwa Key memiliki saudara kembar.

"Buuu... apa yang ibu pikirkan," Keyla memegang tangan Siska yang terasa sangat dingin, lalu mengelus nya agar terasa hangat.

Jessica ikut memperhatikan Siska dari kaca spion, karena dirinya sedang menyetir dan fokus ke depan.

"Loe kenapa Sis???

Jessica tahu Siska selalu saja memendam apa yang dia rasakan dari dulu hingga sekarang, sampai suatu hari Jessica melihat Siska yang tengah menangis sendirian, Jessica sendiri tidak tinggal diam, dia membantu mencari pria baik untuk sahabat nya itu, namun semua di tolak oleh Siska secara mentah-mentah,

"Ehmmm, nggak kok ga papa guee," Siska mencoba tersenyum meski dia selalu membayangkan bagaimana wajah anak laki-laki nya itu.

"Key... ini sanwich buatan onty, makanlah," Siska mengambil kotak makan yang ada dalam.tasnya kepada Keyla.

"Terima kasih Bu," Keyla pun membuka kotak bekal dan langsung menyantap Sanwich itu,

Kenzo sedang menikmati makan siangnya, nasi goreng yang dia buat sendiri, karena dia tidak suka makanan yang di buat oleh orang lain apalagi masakan dari istri Dady yang menurut nya mempunyai aroma yang berbahaya bagi dirinya, namun hanya makanan nya yang beraroma aneh sedangkan yang lainnya tidak.

Kenzo pernah membawa makanan itu ke halaman belakang dan memberikan kucing kesayangan nya, dan alhasil dalam hitungan beberapa menit, kucing itu tiba-tiba menjadi kejang dan mati di mata Kenzo.

"Nenek Sihir...

Meski usianya baru lima tahun, Kenzo sudah bisa merasakan apa yang berbahaya bagi dirinya, Indra penciuman nya bisa membedakan ada tidaknya kandungan berbahaya dalam makanan atau minuman nya, sayangnya Dady tidak pernah percaya kepada nya bahwa makanan yang ada di dalam makanan itu sudah di campur racun.

"Kenzo sayang, mana ada racun di sini, lihatlah semua orang memakan makanan yang sama,* ucap neneknya yang dulu telah tega memisahkan dirinya dengan ibu kandungnya.

Ya semua orang memang memakan makanan yang sama, karena racun hanya di taruh di dalam piring Kenzo saja, meski dalam dosis kecil tapi itu cukup membunuh anak seusia dirinya.

Semenjak itu, Kenzo belajar memasak makanan sederhana bila di rumah, dengan memilih bahan yang praktis, dan Kenzo juga membuat racikan anti racunnya bila sewaktu-waktu nenek sihir berhasil membuat nya lalai dan memakan makanan beracun itu.

Tuhan memberikan kecerdasan yang luar biasa kepada Kenzo, meski usianya baru satu Tahun, Kenzo sudah mandiri dan melakukan semua kebutuhan nya sendiri.Saat itu Dady belum menikah dengan nenek sihir karena tengah fokus mencari keberadaan ibunya.

Kakek nya memberikan wasiat bahwa hanya keturunan dari anaknya yang akan mendapatkan warisan dan harus anak laki-laki. dan warisan akan berpindah tangan ke tangan sang Ayah bila terjadi hal yang tidak diinginkan sampai usianya Kenzo 17 tahun.

Mendengar berita tersebut, banyak para wanita yang ingin menikah dengan Dadynya dan berpura-pura menyayangi Kenzo. hingga datanglah si nenek sihir pilihan nenek nya. dan sampai sekarang belum bisa berhasil melenyapkan sang ahli waris sesungguhnya.

Happy reading 😍

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

yaampun memang anda adalah donatur terbesar di sekolah itu. tapi tidak seharusnya anda melihatkan status anda yang kaya itu. ingatlah jangan sombong, karena orang sombong hidupnya tidak akan ada orang yang benar-benar suka.

2023-05-19

0

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

wah si selly berencana melenyapkan kenzo ini, untung aja kenzo pinter, cb kalau dia makan pasti dia yg mati

2023-05-18

0

ɴᴏᴠɪ

ɴᴏᴠɪ

pantes aja si ibu tiri itu ngotot mau melenyapkan Kenzo ya, dasar nenek sihir laknat 🤧🤧

2023-05-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!