Alvendra duduk didalam mobil dan melihat kearah luar mobil pembicaraannya dengan mama dan ayahnya membuat mood hari ini kacau
Bisma hanya melirik kearah belakang melihat tuannya tanpa berani bertanya karena hanya dengan meliat wajah Alvendra saja dia bahkan tahu bahwa tuannya sekarang dalam keadaan tidak baik..
*30 menit mereka sampai dikantor..
Bisma membuka pintu untuk Alvendra..
Al langsung keluar begitu pintu terbuka ..
Alvendra berjalan masuk diikuti oleh Bisma dibelakang..
"pagi tuan.."
"pagi tuan.."
"pagi tuan.."
hampir semua karyawan menyapa Alvendra tapi tidak satupun dibalas ..jangankan membalas sapaan bahkan wajahnya tidak terlihat senyum walaupun sedikit..
"selamat pagi tuan.."sapa Siska sekertaris Alvendra
lagi lagi Alvendra tidak menjawab dan langsung masuk..
"kenapa pak..?"tanya Siska
suasana hatinya sedang tidak baik..
jaga sikap dan jangan sampai membuat masalah"kata Bisma datar kemudian masuk kedalam ruangan Alvendra
huuh gak bos gak anak buahnya sama Saja Datar"gumam Siska
Aku mendengarnya Siska"kata Bisma membuka sedikit pintu dan menatap tajam Siska
eh maaf maaf "kata Sòiska menunduk
.
.
.
.
Alvendra duduk menghadap keluar jendela..
"Bisma.."ucap Alvendra tiba tiba
"iya tuan " mendekat kearah Alvendra
"apa jadwal hari ini.."kata Alven
"akan ada meeting nanti jam 10 tuan.."kata Bisma
"kamu saja yang menggantikanku.."kata Alven memutar kursi dan menghadap kearah Bisma
"baik tuan"kata Bisma tanpa membantah dan sedikit menunduk
"apa kamu tahu Bisma..."kata Alven
"tidak tuan ..."jawab Bisma dan langsung mendapat tatapan tajam dari Alvendra
"maaf tuan"kata bisma menunduk tidak berani menatap Alven
Alven membuang nafasnya kasar..
"mama dan ayahku lagi lagi membahas menantu..
apa aku sudah terlihat tua sampai sampai mereka selalu saja membahas itu..
bukankah aku dan kamu lebih muda aku kenapa mereka tidak menyuruhmu saja yang menikah"kata Alven
"tentu saja mereka menyuruhmu tuan anda kan anakknya"kata Bisma dalam hatinya
"benar kan Bisma..
apa kamu tidak mendengarku kenapa tidak menjawab"kata Alven sedikit emosi
"benar tuan "kata Bisma
"memangnya aku harus menjawab apa tuan"kata Bisma dalam hatinya
"keluarlah aku tidak ingin bertemu dengan siapapun hari ini.."kata Alvendra
"baik tuan"kata Bisma kemudian keluar dari ruangan Alven
Bisma mendekat ke meja Siska
"Siska..
tidak ada yang boleh masuk ruangan tuan Alven dan meeting bisa dimulai tanpa tuan Alven saya akan menggantikanya sementara"kata Bisma
"kenapa pak"tanya Siska
"jangan banyak tanya kerjakan saja"kata Bisma
"baik pak.."kata Siska
bisma kemudian berjalan meninggalkan Siska*
.
.
.
.
"nak kemarilah"kata ibu Fatma
rahma tersenyum dan menghampiri ibu fatma
*nak apa kamu masih mau melanjutkan kuliah.."tanya ibu fatma sambil membelai rambut rahma
rahma tersenyum manis..
aku ingin bu..tapi aku lebih ingin bekerja mencari uang untuk adik adikku agar mereka semua bisa sekolah lebih tinggi dari pada rahma.."kata rahma
jika kamu ingin kuliah ..ibu akan berusaha nak.."kata ibu fatma
tidak bu..
nanti jika aku sudah lulus aku akan bekerja sambil menabung untuk kuliahku sendiri"kata rahma
rahma menidurkan kepalanya dipangkuan ibu fatma
tidak terasa ya buu rahma sebentar lagi lulus.."kata rahma
benar nak..
ibu juga tidak menyangka bahwa putri kecil ini sudah tumbuh menjadi gadis yang begitu berhati mulia"kata ibu fatma* ..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Lien machan
2 like
2020-10-06
0